Tweet
Kata Cross Cutting sudah tidak asing lagi bagi yang sedang mempelajari ilmu geologi, bahwa
hukum ini merupakan salah satu dari dasar-dasar / Hukum-hukum Stratigrafi (Principles
(Laws) of Stratigraphy) yang di antaranya ada:
Original Horizontality
Superposition
Lateral Continuity
Cross Cutting Relationships
Faunal Succession
Hukum Cross Cutting Relationships menyatakan bahwa Batuan yang terpotong mempunyai
umur geologi yang lebih tua daripada yang memotong.
Prinsip-prinsip Cross-cutting Relationship :
1. Cross-cutting Relationship Struktural, dimana suatu retakan yang memotong batuan
yang lebih tua
2. Cross-cutting Relationship Stratigrafi, terjadi jika erosi permukaan atau
ketidakseragaman memotong batuan yang lebih tua, struktur geologi atau bentukbentuk geologi yang lain.
3. Cross-cutting Relationship Sedimentasi, terjadi jika suatu aliran telah mengerosi
endapan yang lebih tua pada suatu tempat. Sebagai contoh suatu terusan atau saluran
yang terisi oleh pasir.
4. Cross-cutting Relationship Paleontologi, terjadi jika adanya aktivitas hewan dan
tumbuhan yang tumbuh. Sebagai contoh ketika jejak hewan yang terbentuk atau
terendapkan pada endapan berlebih.
5. Bergelombang (sungai, dan aliran di sepanjang lembah).
Nah sobat semua sudah paham kan mengenai hukum cross cutting di atas, kalo sudah paham
saya punya gambar yang menceritakan urutan kejadian peristiwa, yang mana sobat semua
bisa mengaplikasikan hukum cross cutting di atas sebagai pedoman dalam menentukan
urutan kejadian pada gambar di bawah ini.
Bentuk intrusi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Bentuk Konkordan
2. Bentuk Diskordan
BENTUK KONKORDAN
Tubuh batuan beku konkordan adalah tubuh batuan yang mempunyai hubungan struktur batuan
intrusi ini dengan batuan sekelilingnya sedemikian rupa sehingga batas atau bidang kontaknya
sejajar dengan bidang perlapisan batuan sekelilingnya.
Macam-macamnya :
SILL
Sill atau disebut juga sheet biasanya bidang kontaknya sejajar dengan bidang perlapisan batuan
samping, atau secara sederhana sill adalah tubuh batuan beku yang melembar dan kedudukannya
pararel atau sejajar dengan batuan sekitarnya.
LACCOLITH
Bentuk ini dihasilkan ketika magma yang menerobos sepanjang bidang yang lemah dan menyebabkan
bentuk kubah (dome) dengan sudut kemiringan yang merata ke berbagai arah. Tetapi kadang-kadang
bentuknya asimetri. Diameter laccolith dapat berkisar 2 sampai 4 mil dan kedalamannya dapat
mencapai ribuan meter, dimana secara ideal bagian dasarnya tetap rata.
Gambar Laccolith
PHACOLITH
Adalah bentuk intrusi yang menempati antiklin atau sinklin yang berbentuk lensa dan hal ini
tergantung dari bentuk intrusinya terhadap perlapisan yang terlipat sebelumnya. Ketebalan phacolith
dapat mencapai ratusan meter kadang ribuan meter.
LOPOLITH
Intrusi jenis ini merupakan kebalikan dari bentuk pacolith. Bentuknya cembung ke bawah yaitu
bagian tengah intrusi melengkung ke bawah. Diameter dari lopolith ini biasanya puluhan sampai
ratusan kilometer dan kedalamannya sampai ribuan meter
BENTUK DISKORDAN
Tubuh batuan beku diskordan adalah tubuh batuan yang mempunyai hubungan struktur yang
memotong (tidak sejajar) dengan batuan induk yang diterobosnya.
Macam-macamnya :
DIKE
Adalah tubuh batuan beku yang tabular atau memanjang yang memotong batuan yang berumur lebih
tua. Dike dibentuk oleh injeksi magma yang masuk kedalam rekah-rekah batuan. Ketebalannya dari
beberapa centimeter sampai beberapa puluh meter dan panjangnya dari beberapa meter sampai
ratusan meter.
BATOLITH
Masa plutonik dengan ukuran yang besar yang membeku pada kedalaman yang lebih besar dari pada
batuan intrusi yang lainnya. Dapat mencapai > 100 km2.
STOCK
Tubuh intrusi yang mirip dengan batolith dengan ukuran yang tersingkap dipermukaan < 100 km 2.
Berdasarkan kandungan senyawa kimia (kandungan silikanya) maka batuan beku dapat dibagi
menjadi :
Batuan beku ASAM
: Silika > 65 %
Batuan beku MENENGAH : Silika 65 - 52 %
Batuan beku BASA
: Silika 52 - 45 %
Batuan beku ULTRABASA : Silika < 45 %
http://aj1-inside.blogspot.com/2011/10/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html