Anda di halaman 1dari 4

Laboratorium Sedimentologi

PROSES DIAGENESA DAN FAKTOR PENGONTROLNYA Diagenesa merupakan perubahan yang terjadi pada sedimen secara alami, sejak proses pengendapan awal hinggabatas (onset) dimana metamorfisme akan terbentuk. Pada batuan karbonat, diagenesa merupakan proses transformasi menuju batugamping atau dolomit yang lebih stabil. Faktor yang menentukan karakter akhir produkdiagenesa antara lain : 1. Komposisi sedimen mula-mula 2. Sifat alami fluida interstitial dan pergerakannya 3. Proses kimia dan fisika yang bekerja selama diagenesa Tekstur semen dan butiran juga akan bervariasi bergantung pada tekanan dan temperatur lingkungan diagenesa. Lingkungan diagenesa yang berbeda akan memiliki proses kimia dan fisika yang relatif berbeda, sehingga produk diagenesa pun akan berbeda, sehingga dapat dijadikan indikator untuk mengetahui lingkungan diagenesa yang bersangkutan. Berikut merupakan beberapa lingkungan diagenesa beserta produknya : 1. Marine (dicirikan oleh kehadiran semen aragonit, High Mg-Calcite) 2. Lagoon (dicirikan oleh adanya dolomititsasi akibat proses evaporasi) 3. Phreatic (dicirikan oleh kehadiran kalsit hasil pelarutan) 4. Vadose (dicirikan oleh kehadiran kalsit hasil pelarutan) 5. Burial (dicirikan oleh kehadiran kalsit hasil pelarutan tekanan/Apressure solution)

Diagenesis
Nama : Nabella Nurul Fitri NIM : 111.100.034 Plug : 4

Page 1

Laboratorium Sedimentologi

Proses Diagenesa meliputi : Kompaksi sediment Yaitu termampatnya butiran sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban diatasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat. Pada saat perlapisan di batuan sedimen terbentuk, tekanan yang ada di perlapisan yang paling bawah akan bertambah akibat pertambahan beban di atasnya. Akibat pertambahan tekanan ini, air yang ada dalam lapisan-lapisan batuan akan tertekan sehingga keluar dari lapisan batuan yang ada. Proses ini sering disebut kompaksi. Kompaksi, beban

akumulasi sedimen atau material lain menyebabkan hubungan antar butir menjadi lebih lekat dan air yang dikandung dalam ruang pori-pori antar butir terdesak keluar. Dengan demikian volume batuan sedimen yang terbentuk menjadi lebih kecil, namun sangat kompak. Sementasi Yaitu turunnya material-material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir-butir sedimen satu dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan ( permeabilitas relatif ) pada ruang antar butir makin besar. Sementasi, dengan keluarnya air dari ruang pori-pori, material yang terlarut didalamnya mengendap dan merekat (menyemen) butiran sedimen. Material semennya dapat merupakan karbonat (CaCO3), silica (SiO3), oksida (besi) atau mineral lempung. Proses ini menyebabkan porositas sedimen menjadi lebih kecil dari material semula. Pada saat yang bersamaan pula, partikel-partikel yang ada dalam lapisan mulai bersatu. Adanya semen seperti lempung, silika, atau kalsit diantara partikel-partikel yang ada membuat partikel tersebut menyatu membentuk batuan yang lebih keras. Proses ini sering disebut sementasi. Rekristalisi Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dalam suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sadimen selama diagenesa atau jauh sabelumnya. Reksriatalisasi sangat umum terjadi pada pambentukan batuan

karbonat. Reristalisasi, saat sedimen terakumulasi, mineral yang kurang stabil


Nama : Nabella Nurul Fitri NIM : 111.100.034 Plug : 4

Page 2

Laboratorium Sedimentologi

mengkristal kembali atau terjadi rekristalisasi, menjadi yang lebih stabil. Proses ini umumnya terjadi pada batu gamping terumbu yang porous. Mineral aragonite (bahan struktur koral hidup), lama-kelamaan berekristalisasi menjadi bentuk polimorfnya, kalsit. Autigenesis Yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenetik, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dalam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat, silika, klorite, illite, gipsum dan lain-lain. Metasomatisme Yaitu penggantian mineral sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume asal. Contohnya dolomitisasi, sehingga dapat merusak bentuk suatu batuan karbonat atau fosil. Proses-proses diagenesa yang dialami oleh batuan karbonat meliputi : 1. Sementasi, merupakan proses presipitasi yang terjadi pada saat lubang antar pori batuan karbonat terisi oleh fluida jenuh karbonat 2. Microbial Micritization, adalah proses dimana butiran skeletal teralterasi pada dasar laut oleh organisme seperti bacteria, dan fungi 3. Neomorphism, merupakan proses penggantian rekristalisasi Ca-Calcite oleh Mg-Calcite 4. Pelarutan, merupakan proses melarutnya komponen karbonat yang terjadi saat fluida pori tidak jenuh(under saturated) oleh mineral-mineral karbonat 5. Kompaksi, adalah proses diagenesa yang terjadi akibat adanya peningkatan tekananoverburden

Nama : Nabella Nurul Fitri NIM : 111.100.034 Plug : 4

Page 3

Laboratorium Sedimentologi

6. Dolomitisasi, merupakan proses penggantian mineral-mineral kalsit menjadi dolomitDari keenam proses tersebut, proses sementasi dan pelarutan memiliki peranan pentung dalam merubah kualitas reservoar batuan karbonat.

Nama : Nabella Nurul Fitri NIM : 111.100.034 Plug : 4

Page 4

Anda mungkin juga menyukai