Anda di halaman 1dari 4

Resume Teknik Centering, Preparasi Sayatan Tipis, dan Pengenalan Mikroskop

a) Teknik Centering

Cara melakukan teknik centering pada mikroskop polarisasi memiliki beberapa langkah.
Sebelum memulai langkah teknik centering kita ambil mikroskop, gunakan kedua tangan
untuk memegang mikroskop. Kemudian, hubungkan kabel pada mikroskop dan juga stop
kontak.Lalu, tekan tombol power dan atur cahaya mikroskop sesuai kenyamanan. Atur
analisator pada pengamatan XPL dan atur polarisator hingga gelap sempurna. Kemudian,
pilih salah satu sayatan yang akan dilakukan centering. Setelah it letakkan sayatan pada stage
dan jepit menggunakan penjepit pada meja preparasi. Atur pemutar fokus kasar, lalu pemutar
fokus halus untuk mennetukan fokus pada eyepiece. Atur stage hingga posisi center
menggunakan dua clamp screw yang berada di pinggir meja objek.

Selanjutnya masuk pada tahap centering. Putar terus sayatan hingga menemukan pola putaran
dan titik poros putaran.Apabila objek atau mineral berada di luar perpotongan silang maka
harus diatur menjadi centris. Gunakan dua clamp screw, lalu mineral tersebut dibawa sedikit
demi sedikit dengan memutar dua sekrup pemusat lakukan hingga tepat berhimpit dengan
titik silang. Setelah itu objek atau mineral akan mengitari titik sialng secara kosentris apabial
meja objek diputar, itu tandanya mikroskop siap digunakan. Simpan sayatan dan pastikan
tidak tertinggal di dalam stage. Atru cahaya dalam kondisi minimal dan matikan mikroskop.
Lepas kabel daya dan masukan mikroskop ke dalam rak.

b) Preparasi Sayatan Tipis

Sebelum melakukan preparasi sayatan batuan kenakanlah pakaian yang safety. Selanjutnya
pilih sampel batuan yang paling segar dan mewakili satuan batuaan dari lokasi pemetaan.
Buat tanda pada bagian yang akan disayat pada batuan tadi, berbentuk chip. Lalu, potong
sampel sesuai bentuk tanda menggunakan medium blade saw. Sebelum memtong sampel
gunakanlah earbud untuk meminimalisir kebisingan. Berikan alat pemotong sedikit air untuk
memperhalus gesekan alat dan batuan. Jangan lupa unutk mengahaluskan tiap-tiap tepi dari
chip yang terbentuk.

Tahapan selanjutnya adalah penghalusan permukaan chip menggunakan gerinda putar ukuran
320. Sebelum memulai penghalusan pastikan gerinda dicampur dahulu dengan sedikit air.
Penghalusan chip dilakukan dengan menekan chip secara merata. Tahapan selanjutnya adalah
pemanasan pada hotplate, letakan chip diatas hotplate dan atur suhu hingga 65C. Diamkan
selama satu jam untuk menghilangkan air didalam batuan. Sembari menunggu penstabilan
hotplate dibuatlah lem epoxy dengan menggunakan campuran resin dan curing agent,
kenakan sarung tangan lateks dalam proses ini. Lem epoxy dibuat dengan pencampuran resin
dan curing agent sebanyak 7:1, gunakanlah gelas takar dan timbangan untuk mempermudah.
Ambil resin dan tuangkan pada gelas takar diatas timbangan, perhatikan angka yang tertera
pada timbangan. Kemudian ambil curing agent, dapat dibantu dengan pipet tetes. Tuangkan
curing agent ke dalam gelas takar yang berisi resin tadi, jangan lupa unutk melihat angka
timbangan. Kemudian cmapur menggunakan stick kayu.
Setelah kurang lebih 1 jam, baliklah posisi chip pada hotplate tadi. Ambilah lem epoxy yang
telah dibuat tadi kemudian oleskan lem demgan bantuan stick kayu secara merata. Setelah it
pasang slide glass di atas chip dengan cara ditekan. Lalu panaskan chip selama kurang lebih 2
jam. Setelah 2 jam, matikan hotplate dan angkat chip tersebut. C

Tahapan selanjutnya adalah penghalusan dan penipisan chip menggunakan fine balde saw
yang tentunya telah dialiri oleh air. Ambil chip dan letakkan pada tempat yang telah
disediakan. Kemudian tutup alat tersebut dengan kaca. Hidupkan alat kemudian putar stir
secara perlahan hingga keeping tersebut teriris dan terpotong.

Tahapan berikutnya adalah penipisan lebih lanjut dengan bantuan bubuk alumina carbide
dengan ukuran 600 dan 400. Ambilah alumina carbide ukuran 400 menggunakan sendok
kecil, letakkan di atas kaca poles yang telah diberi sedikit air sebelumnya. Kmudian ambila
sayatan dan digosok dengan cara diputar-putar pada kaca poles hingga sayatan menjadi lebih
tipis. Selanjutnya ambil alumina carbide dengan ukuran 600 atau ukuran butir yang lebih
halus dari sebelumnya. Hal ini untuk menipiskan sayatan hingga ketebalan 3 mikron atau
0,003 mm. Caranya sama dengan penipisan sebelumnya, hanya saja jangan terlalu ditekan.

Tahapan selanjutnya adalah pengecekan ketebalan sayatan. Caranya dengan melihat sayatan
di bawah lampu. Jika cahaya tembus berarti ketebalan sayatan sudah cukup. Cara yang kedua
dapat dilakukan dengan mikroskop polarisasi. Mudahnya dengan mengamati mineral kuarsa
atau plagioklas yang akan menunjukan warna interferensi abu-abu orde 1.

Selanjutnya adalah tahap pembersihan menggunakan ultrasonic washing. Alat ini berfungsi
unutk menghilangkan kotoran serbuk dari batuan maupun dari alumina carbide. Caranya
masukan sayatan pada alat selama 90 detik. Setelha itu angkat sayatan dan tiriskan dari air.

Tahapan selanjutnya adalah pengcoveran. Letakkan sayatan di atas hotplate dan atur suhu
hingga 65 C. Setelah itu ambilah lem epoxy dan cover glass. Mula-mula oleskan lem pada
sayatan dan ratakan setipis mungkin. Setelah itu ambil satu cover glass, tempelkan pada
sayatan, pastiakn tidak ada gelembung yang terbentuk.

Tahap terkahir adalah tahap penamaan atau palabelan. Supaya tidak tertukar antara sayatan
satu daengan sayatan lainnya.

c) Pengealan Mikroskop Polarisasi

Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang menggunakan cahaya terpolarisasi untuk


pengamatan sayatan tipis batuan. Mikroskop polarisasi ini menggunakan cahaya yang berasal
dari bawah kemudian ditembakkan menuju objek, kepada lensa objektif dan dilanjutkan ke
mata melalui lensa okuler. Perbedaan mikroskop polarisasi ini dengan mikroskop yang lain,
mikroskop polarisasi ini menggunakan metode pengamatan polarisasi sejajar,polarisasi
bersilang,dan konoskop melalui lensa amici bertrand unutk mendapatkan gambar optis dari
suatu mineral. Selain itu mikroskop polarisasi juga memiliki meja objek yang berbentuk
bundar dan dapat diputar.
Untuk teknik pengambilan mikroskop dari dalam rak, ambilah mikroskop dengan kedua
tangan secara perlahan jangan sampai kepala mikroskop terkena rak. Pastikan ketika
meletakkan mikroskop di atas meja tidak menimbulkan bunyi. Hal yang pertama kali
disiapkan yaitu kabel mikroskop. Barulah kabel disambungkan ke adaptor yang ada di bagian
belakang kaki mikroskop dan sambungkan kabel pada stop kontak.

Mikroskop sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian bawah, bagian lengan, dan bagian
atas. Bagian bawah terdiri dari kondensor, polarisator, dan diafragma. Kondesor berfungsi
unutk mengonversi cahaya dari bawah, polarisator berguna untuk menyeleksi cahaya, dan
diafragma berfungsi unutk mengatur intensitas dari cahaya. Kemudian pada bagian kanan
mikroskop terdapat pengatur intensitas cahaya pada saat melakukan pengamatan, lalu ada
tombol power. Pada bagian belakang mikroskop terdapat adaptor. Kemudian terdapat
condenser height adjustment knob yang berfungsi unutk mengatur arah vertikal dari
kondensor.

Bagian tengah mikroskop teradapat stage yang berbentuk bundar dimana berfungsi untuk
meletakkan sayatan atau preparasi yang akan diamati dibawah mikroskop. Di meja preparasi
terdapat penjepit preparasi yang berfungsi menjepit sayatan agar tidak goyang. Pada salah
satu bagian ujung meja preparasi terdapat stage centering screw yang berfungsi unutk
mengarahkan objek uji ke tengah crossline saat melakukan centering. Selain itu terdapat juga
bagian mikroskop yang disebut dengan nonius dan thumbs screw. Nonius berfungsi untuk
mengukur derajat rotasi pada stage. Sedangkan thumb screw berfungsi unutk mengunci posisi
pada stage.

Bagian lengan mikroskop terdapat gagang mikroskop yang berfungsi untuk mengangkat dan
memindahkan mikroskop agar tidak terjatuh dan tidak rusak. Selanjutnya ada lock adjustment
knob dimana terdapat dua bagian, seperti coarse focus yang berfungsi mengatur fokus secara
cepat dan fine focus unutk mengatur fokus secara perlahan.

Pada bagian atas terdapat lensa objektif yang berfungsi unutk menentukan bayangan yang
akan ditangkap oleh mata secara nyata, terbalik, dan diperbesar. Perbesaran dapat diatur
sebesar 4x,10x,dan 40x. selanjutnya ada observation tube upper polarization yang berfungsi
unutk mengubah kenampakan di medan pandang secara PPL atau XPL. Kemudian ada sekrup
untuk pengatur pengamatan secara konoskop dangan cara menggeser sekrup kearah bagian
dalam. Ada juga aksesoris slot yang digunakan untuk memasukkan keping gips maupun
keping kuarsa. Bagian terakhir ada lensa okuler yang berfungsi sebagai penghubung lensa
objketif dengan mata, memiliki perbesaran 4x-25x.
DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Geologi Optik Teknik Geologi UGM. 2019. Mineralogi Optik – Preparasi
Sayatan Tipis Batuan. Diakses 18 Februari 2021, dari https://youtu.be/fq5LOakaelk.

Laboratorium Geologi Optik Teknik Geologi UGM. 2019. Mineralogi Optik – Teknik
Centering. Diakses pada 18 Februari 2021, dari https://youtu.be/6jv3CtK2O20.

Laboratorium Geologi Optik Teknik Geologi UGM. 2019. Pengenalan Mikroskop Polarisasi.
Diakses 18 Februari 2021, dari https://youtu.be/aIRWRKeCK60.

Anda mungkin juga menyukai