NIM: 200721639706
Mata Kuliah: Geomorfologi
BENTANG ALAM EOLIAN
1. Pendahulan
Bentang alam eolian adalah merupakan bentang alam yang dibentuk karena adanya
aktivitas angin. Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir. Terjadinya gurun pasir
sendiri lebih diakibatkan karena adanya pengaruh iklim dan bukan merupakan hasil khusus dari agen
geologi tertentu. Akan tetapi, dalam gurun pasir ini banyak berhubungan dengan pengaruh pengerjaan
oleh angin. Gurun pasir diartikan sebagai suatu daerah yang mempunyai curah hujan rata- rata < 26
cm/tahun (Emmond, 1960).
2. Proses-proses oleh angin
Proses proses oleh angin proses meliputi proses erosi, transportasi dan sedimentasi.
a. Proses erosi oleh angin
Secara konsep, erosi oleh angin dibedakan menjadi 2 macam:
1) Deflasi, yaitu proses lepasnya tanah dan partikel-partikelsedimen dari batuan yang
diangkut dan dibawa oleh angin.
2) Abrasi, yaitu proses penggerusan permukaan batuan oleh partikel-partikel yang
terbawa oleh aliran angin; akibat gerakan saltation yang dominan.
b. Proses Transportasi oleh angin
Cara transportasi oleh angin meliputi, bed load (muatan dasar) dan sunpended load
(muatan layang). Secara umum partikel berukuran halus (debu) dibawa secara suspensi
sedangkan yang berukuran pasir dibawa secara saltation atau meloncat. Pengangkutan secara
traction ini meliputi meloncat (saltation) dan menggelinding (rolling).
c. Proses Sedimentasi oleh angin
Jika kekuatan angin yang membawa material berkurang atau jika turun hujan, maka material-
material (debu dan pasir) tersebut akan diendapkan.
3. Macam-macam bentang alam eolian
Dilihat dari proses pembentukannya:
a. Bentang alam akibat proses erosi oleh angin
1) Bentang alam hasil proses deflasi, meliputi
a) Cekungan Deflasi (Deflation Basin)
Cekungan Deflasi adalah morfologi depresi yang dikelilingi gumuk pasir.
Cekungan terbentuk akibat material yang ada dipindahkan oleh angin ke tempat lain.
Gambar 1. Cekungan Deflasi
b) Lag Gravel
Deflasi terhadap debu dan pasir yang ditinggalkan merupakan material yang kasar
(granule, pebble, dan fragmen-fragmen yang besar), disebut lagstone. Akumulasi seperti
itu dalam waktu yang lama bisa menjadi banyak dan menjadi lag gravel atau bahkan
sebagai desert pavement, dimana sisa-sisa fragmennya berhubungan satu sama lain saling
berdekatan.