Anda di halaman 1dari 8

KURVA T-X

Tantri (F1D320010)
Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi
Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian KM 15 Mendalo Darat Jambi Luar Kota Jambi 36361
E-mail : tantrise7th@gmail.com

ABSTRAK
Pertemuan praktikum metoda seismik kali ini diharapkan praktikan mampu memenuhi tujuan
dimana dapat mengetahui proses pembentukan kurva T-X pada seismic refraksi. Praktikum telah
dilaksanakan pada Senin, 5 Desember 2022 di Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi.
Berdasarkan kurva T-X yang terlampir pada T-X 1, reverse direct itu akan terbalik dari forward.
Nilai ini akan dicari persamaan untuk mendapatkan hasil velocity batuan berdasarkan gelombang
forward dan reverse. Velocity adalah tingkat kekerasan batuan yang akan menentukan cepat
rambang suatu gelombang pada lapisan batuan. Untuk interpretasi bisa dilihat dari tabel kecepatan
rambat gelombang seismik pada batuan diatas. Dimana untuk V1 sebesar 333.3333 m/s termasuk
kedalam batuan lapuk berlapis. Untuk V2 dimana nilai kecepatannya sebesar 769,2308 m/s
merupakan batuan pasir dan kerikil tak tersaturasi. Untuk V3 dimana nilai kecepatannya sebesar
1111.111 m/s merupakan batuan pasir dan serpih. Untuk interpretasi batuan ini sebenarnya
memerlukan informasi tentang formasi tempat pengambilan data.

Kata Kunci: Seismik refraksi, Kurva T-X

ABSTRACT

This seismic method practicum meeting is expected that practitioners are able to meet the
objectives of knowing the process of forming the T-X curve in refraction seismic. The practicum
was held on Monday, December 5, 2022 at the Faculty of Science and Technology, Jambi
University. Based on the T-X curve attached to T-X 1, the reverse direct will be inverted from the
forward. This value will be searched for an equation to get the result of rock velocity based on
forward and reverse waves. Velocity is the level of rock hardness that will determine the speed of
a wave in a rock layer. For interpretation, it can be seen from the table of seismic wave
propagation velocity in the rock above. Where for V1 of 333.3333 m/s is included in layered
weathered rock. For V2 where the speed value is 769.2308 m/s is unsaturated sand and gravel. For
V3 where the velocity value is 1111.111 m/s, it is sand and shale. The interpretation of these rocks
actually requires information about the formation where the data was collected.

Keywords: Seismic refraction, T-X curve


PENDAHULUAN pengolahan data, dan interpretasi. Pengolahan
Metode seismik merupakan salah satu data seismik refleksi bertujuan untuk
bagian dari metode geofisika aktif, yang menghasilkan penampang seismik dengan
memanfaatkan pergerakan gelombang dalam SNR (signal to noise ratio) yang baik tanpa
suatu medium dimana dalam mengubah bentuk kenampakan kenampakan
penyelidikannnya di lapangan metode ini refleksi sehingga dapat memetakan lapisan
menggunakan sumber, (palu, dinamit dan bawah permukaan.
lain-lain) dalam menghasilkan gelombang. TUJUAN
Gelombang akan bergerak setelah sumber
Adapun tujuan pada praktikum kali ini
memberikan gangguan, setelah itu sebagian
adalah :
gelombang akan dipantulkan dan sebagian
1. Mengetahui proses pembentukan kurva
lagi dibiaskan sesuai dengan perbedaan
T-X dan interpretasinya.
kecepatan yang terjadi pada tiaplapisan.
TEORI DASAR
Waktu yang didapatkan dari perjalanan
Menurut Munadi (2002), dalam
gelombang di dalam batuan dapatdigunakan
prinsip penjalarannya ke segala arah di bawah
untuk menentukan tebal lapisan ataupun yang
permukaan bumi, gelombang seismik
lain. Waktu jalar gelombang yang berada di
mengikuti azas-azas:
bawah permukaan dari posisi sumber ke
1. Azas Fermat menyatakan bahwa
penerima pada berbagai jarak tertentu
gelombang akan menjalar melalui
merupakan dasar dari perhitungan pada
lintasan dengan waktu penjalaran terkecil
seismik bias.
(minimum).
Dalam era modern ini terdapat beberapa
2. Prinsip Huygens mengatakan bahwa
metode yang digunakan untuk mengetahui
setiap titik pada muka gelombang akan
kondisi bawah permukaan bumi. Salah satu
menjadi sumber gelombang baru.
metodenya yaitu metode seismik dimana
3. Hukum Snellius mengatakan :
metode ini merupakan salah satu metode
a. Gelombang datang, gelombang pantul
yang memanfaatkan gelombang elastik yang
dan gelombang bias terletak pada satu
dapat merambat dalam bumi dimana bumi
bidang.
sebagai medium gelombang yang terdiri dari
b. Sudut pantul sama dengan sudut
beberapa lapisan batuan yang mempunyai
datang bila jenis gelombang yang
sifat fisis yang berbeda. Metode seismik
dipantulkan sama dengan jenis
dibagi menjadi tiga tahap yaitu akuisisi,
gelombang datang. (pada setiap titik sepanjang bidang batas
c. Sinus sudut bias sama dengan sinus lapisan) yang dihasilkan dari sumber energi
sudut datang kali perbandingan implusif. Karena material bumi yang bersifat
kecepatan gelombang pada medium elastik, apabila ada sumber gelombang;
pembias terhadap kecepatan seperti berasal dari palu, dinamit, air gun,
gelombang pada medium yang dilalui yang dihasilkan dari sumber gelombang,
gelombang datang. maka gelombang akan menjalar ke segala
d. Pada sudut kritis, sinus sudut datang arah.
sama dengan perbandingan kecepatan Pada bidang batas antar lapisan,
gelombang pada medium yang dilalui gelombang sebagian akan dipantulkan dan
gelombang datang terhadap kecepatan sebagian lagi akan dibiaskan. Gelombang
gelombang pada medium pembias. yang dihasilkan tersebut akan diterima oleh
Seismik Refraksi serangkaian detektor (geophone). Kemudian
Seismik refraksi merupakan salah satu gelombang yang diterima oleh detector
metode seismik aktif yang bekerja tersebut akan dicatat dan direkam oleh suatu
berdasarkan gelombang seismik yang alat dipermukaan. Data yang didapat di
dibiaskan atau direfraksikan mengikuti lapangan antara lain waktu tempuh
lapisan-lapisan bumi di bawah permukaan. gelombang sampai ke geophone dan jarak
Metode ini hanya memanfaatkan gelombang antar geophone. Dari kedua data tersebut
lansung dan gelombang primer (P) refraksi dapat diolah guna mendapatkan kedalaman
yang menjalar pada bidang batas lapisan lapisan di bawah permukaan, sehingga
batuan seperti pada gambar 1. diperoleh litologi batuan berdasarkan
informasi kecepatan Dalam sejarahnya
metode seismik refraksi pernah digunakan
untuk mencari prospek minyak bumi dan
menggambarkan struktur geothermal di
bawah permukaan bumi (Priyono, 2006).
Metode T – X

Gambar 1. Proses penjalaran gelombang Metode T-X merupakan salah satu

langsung dan gelombang refraksi metode pengolahan dan interpretasi data yang

Metode seismik refraksi melakukan cukup terkenal dalam metode seismik refraksi

pengukuran waktu tempuh gelombang P karena paling sederhana dan hasilnya cukup
kasar. Kedalaman lapisan hanya diperoleh
pada titik-titik tertentu saja, s demikian untuk
sistem perlapisan yang cukup homogen dan
relatif rata mampu memberikan hasil dengan
kesalahan relatif kecil. Namun pada kondisi
yang kompleks diperlukan cara interpretasi
lain yang lebih akurat (Setiawan, 2008).
METODOLOGI
Praktikum Metode Seismik kali ini
dilaksanakan pada hari Senin, 5 Desember
2022, pukul 15.00–Selesai. Bertempat di
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Jambi. Adapun peralatan yang harus
dipersiapkan sebelum mulai praktikum yaitu
seperti laptop, ATK, dan Ms. Excel.
Tahapan pengolahan datanya sebagai
berikut:

ANALISIS
Praktikum kali ini merupakan lanjutan
dari praktikum sebelumnya yaitu mengenai
kurva T-X. Dimana praktikan melakukan
interpretasi untuk menentukan gelombang
forward direct, forward refraksi dan
menentukan gelombang reverse direct,
reverse refraksi dari kurva T-X sebelumnya.
Dimana gelombang forward adalah
gelombang yang diteruskan sedangkan
gelombang reverse adalah gelombang yang
bolak balik.
Distance Time (ms) Time (s)
3 5 0.005
6 14 0.014
9 18 0.018
12 22 0.022
15 24 0.024
18 31 0.031
Gambar 2. Trace gelombang seismik 21 33 0.033
24 37 0.037
27 37 0.037
Seismik refraksi dihitung berdasarkan 30 37 0.037
waktu yang dibutuhkan untuk menjalar pada 33 38 0.038
36 39 0.039
batuan dari posisi sumber seismik (seismic
39 40 0.04
source) menuju penerima (receiver) pada 42 42 0.042
berbagai jarak tertentu. Paa metode ini, 45 44 0.044
gelombang yang terjadi setelah usikan 48 45 0.045
51 45 0.045
pertama (first break) diabaikan, sehingga data 54 46 0.046
yang dibuthkan hanya data first break saja. 57 46 0.046
Gelombang yang datang setelah first break 60 46 0.046
63 47 0.047
diabaikan karena gelombang seismik refraksi
66 47 0.047
merabat paling cepat dibandingkan dengan 69 46 0.046
gelombang lainnya kecuali pada jarak offset
yang relatif dekat.
Tabel 1. Hasil picking T-X 1 gelombang
setelah dimasukkan ke Ms. Excel

Gambar 3. Kurva T-X 1 sebelum picking T-


direct dan T-refrak
kecepatannya sebesar 769,2308 m/s
merupakan batuan pasir dan kerikil tak
tersaturasi. Untuk V3 dimana nilai
kecepatannya sebesar 1111.111 m/s
merupakan batuan pasir dan serpih. Untuk
interpretasi batuan ini sebenarnya
memerlukan informasi tentang formasi
Gambar 4. Kurva T-X 1 setelah picking T- tempat pengambilan data.
direct dan T-refrak Fungsi dari perhitungan Z adalah untuk
Tabel 2. Nilai V, T dan X dari T-X 1 mengetahui ketebalan setiap lapisan. Z1
V1 333.3333 untuk ketebalan lapisan pertama dan Z2
V2 769.2308
V3 1111.111 untuk ketebalan lapisan kedua.
T1 0.004 Tabel 3. Hasil picking T-X 2 gelombang
T2 0.0063
T3 0.0159 setelah dimasukkan ke Ms. Excel
X1 6
Geophone ke Elevasi (m) First Arrival Time Forward (ms) First Arrival Time Reverse (ms) First Arrival Time Forward (s) First Arrival Time Reverse (s)
1 148 20 89 0.02 0.089
2 148 22 86 0.022 0.086
3 149 23.5 84 0.0235 0.084

X2 24
4 149 27 82 0.027 0.082
5 148 29 79 0.029 0.079
6 148 33 77.5 0.033 0.0775
7 151 37 76 0.037 0.076

X3 69 8
9
10
153
153
154
40
44
47
74.5
72
69
0.04
0.044
0.047
0.0745
0.072
0.069
11 153 48.5 65.5 0.0485 0.0655
12 153 50.5 64 0.0505 0.064

Z1 1.16507
13 153 53 62.5 0.053 0.0625
14 151 57 61.5 0.057 0.0615
15 154 59.5 59.5 0.0595 0.0595
16 154 63.5 57.5 0.0635 0.0575

4.92044 17
18
19
155
156
157
68
71.5
74
56.5
54.5
54
0.068
0.0715
0.074
0.0565
0.0545
0.054

Z2 2
20 156 77 51 0.077 0.051
21 155 80 48.5 0.08 0.0485
22 155 83 47 0.083 0.047
23 156 85.5 45 0.0855 0.045
24 157 88.5 43 0.0885 0.043

Berdasarkan kurva T-X yang terlampir


pada T-X 1, reverse direct itu akan terbalik
dari forward. Nilai ini akan dicari persamaan
untuk mendapatkan hasil velocity batuan
berdasarkan gelombang forward dan reverse.
Gambar 5. Kurva T-X 2 sebelum picking T-
Velocity adalah tingkat kekerasan batuan
direct dan T-refrak
yang akan menentukan cepat rambang suatu
gelombang pada lapisan batuan.
Untuk interpretasi bisa dilihat dari tabel
kecepatan rambat gelombang seismik pada
batuan diatas. Dimana untuk V1 sebesar
333.3333 m/s termasuk kedalam batuan lapuk
Gambar 6. Kurva T-X 2 setelah picking T-
berlapis. Untuk V2 dimana nilai
direct dan T-refrak KESIMPULAN
V Direct forward 322.5806
Adapun kesimpul yang dapat diambil
V Refrak forward 312.5
V direct reverse 476.1905 yaitu :
V refrak reverse 500
T direct forward 0.0153 1. Berdasarkan kurva T-X yang terlampir
T refrak reverse 0.0118
pada T-X 1, reverse direct itu akan
T direct reverse 0.0938
T refrak reverse 0.0899 terbalik dari forward. Nilai ini akan
dicari persamaan untuk mendapatkan
V1 317.5403
hasil velocity batuan berdasarkan
V2 488.0952
gelombang forward dan reverse. Velocity
Vcosi 393.6876 adalah tingkat kekerasan batuan yang
akan menentukan cepat rambang suatu
Sebagaimana input data, program
gelombang pada lapisan batuan. Untuk
hagiwara ini juga memiliki tiga cara
interpretasi bisa dilihat dari tabel
mengoutputkan data, yang pertama tabel
kecepatan rambat gelombang seismik
perhitungan metode Hagiwara, grafik travel
pada batuan diatas. Dimana untuk V1
time dan interpretasi lapisan bawah
sebesar 333.3333 m/s termasuk kedalam
permukaan. Grafik travel time didapatkan
batuan lapuk berlapis. Untuk V2 dimana
dari hubungan antara jarak geophone dan
nilai kecepatannya sebesar 769,2308 m/s
nilai waktu perambatan gelombang bias dari
merupakan batuan pasir dan kerikil tak
titik tembak A ke titik penerima P (T AP) dan
tersaturasi. Untuk V3 dimana nilai
nilai waktu perambatan gelombang bias dari
kecepatannya sebesar 1111.111 m/s
titik tembak B ke titik penerima P (T BP).
merupakan batuan pasir dan serpih.
Berdasarkan kurva waktu rambat-kecepatan
Untuk interpretasi batuan ini sebenarnya
dapat ditentukan nilai kecepatan lapisan
memerlukan informasi tentang formasi
kedua (v2) dengan menggunakan pendekatan
tempat pengambilan data.
kuadrat terkecil (Least square). Pada grafik
kemudian ditarik garis lurus yang mendekati DAFTAR PUSTAKA
data-data. Hasil perhitungan terhadap data
Munadi, S. 2002. Pengolahan Data
penelitian didapatkan visualisasi lapisan
Seismik; Prinsip Dasar dan
dengan struktur dua lapis.
Metodologi. Depok: Universitas
Indonesia.
Priyono, A. (2006). Metoda Seismik.
Bandung: Program Studi Geofisika
Fakultas Ilmu Kebumian dan
Teknologi Mineral Institut Teknologi
Bandung.

Setiawan. B. 2008. Pemetaan Tingkat


Kekerasan Batuan Menggunakan
Metode Seismik Refraksi. Pemetaan
Tingkat. FMIPA UI.

Anda mungkin juga menyukai