Anda di halaman 1dari 20

SPADA DIKTI PTG232 & PTF354

PRINSIP STRATIGRAFI

02. Hubungan Stratigrafi

Hari Wiki Utama

Jurusan Teknik Kebumian


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi
Jl. Jambi-Ma. Bulian KM. 15, Muaro Jambi, Jambi, Indonesia, 36122
Sub-CPMK

I. Hubungan Stratigrafi

II. Hukum Dasar Stratigrafi

III. Hukum Superposisi

IV. Hukum Kedataran


I. Hubungan Stratigrafi

Hubungan lateral :
pelamparan lapisan batuan
yang mencerminkan pola
perubahan yang dipengaruhi
kondisi ataupun keadaan
cekungan (aspek ruang)
Boggs (2005)

Hubungan vertikal :
hubungan yg mencerminkan
kedudukan satu perlapisan
terhadap perlapisan di atas
atau di bawahnya (aspek
waktu)
Konsep Stratigrafi
Hubungan Lateral :

Pelamparan lapisan batuan yang mencerminkan pola perubahan yang dipengaruhi keadaan
(aspek fisika, kimia dan biologi) cekungan → fasies → aspek ruang

the term facies can mean aspect, nature, or manifestation of character (usually reflecting
conditions of origin) of rocks or specific constituents of rock.
(International Stratigraphic Guide, 1994)
fasies → aspek fisika, kimia atau biologi suatu
endapan dalam kesamaan waktu (SSI 1996, pasal 9)

Hubungan Vertikal :

a.Selaras : sedimentasi terjadi secara menerus, tanpa adanya gangguan yang berarti →
- transgresi,
- regresi,
- equilibrium
b.Tidak selaras : proses sedimentasi tidak menerus karena adanya gangguan proses
geologi lain seperti erosi permukaan, orogenesa, epirogenesa
II. Hukum Dasar Stratigrafi
Hukum Dasar Stratigrafi dikemukakan oleh Steno (1669)
1. Hukum Superposisi

Superposisi (Steno, 1669).

modified statement :

Law of Superposition : The younger strata at the


top in an undisturbed sequence of sedimentary
rocks (Anthony 1955)
Penekanan pada :
- waktu diterjemahkan hubungan yg bersifat
fisik, antar perlapisan
Wangen (2010)

- strata/lapisan, bukan batuan


- kondisi normal, belum mengalami gangguan
Konsep Hukum Superposisi

Untuk perlapisan yang berkemiringan besar


atau posisinya vertikal, superposisi perlu
ditentukan dengan
Jalan facing (penentuan top dan bottom suatu
lapisan)
• Gradasi tekstur batuan pada setiap
lapisan
• Keberadaan sole marks pada muka
lapisan
• Keberadaan top marks pada muka lapisan
• Perlandaian pada cross-bedding
• Terminasi vertikal dari trace fossil
Penentuan Top dan Bottom

1. Gradasi Tekstur batuan pada setiap lapisan

TOP TOP

BOTTOM

POSISI NORMAL
2. Keberadaan sole marks pada muka lapisan

POSISI TERBALIK

Flute cast Load cast


BOTTOM PERLAPISAN
Konsep Stratigrafi
Wangen (2010)
Konsep Stratigrafi

Bidang perlapisan sedimen


yang relatif datar

Petunjuk mekanisme
sedimentasi dan tektonik

Ketelitian di dalam mengamati


singkapan dari jenis litologi,
struktur geologi, geometri
merupakan kunci untuk
Wangen (2010)

memahami stratigrafi

Aspek ruang sebagai hubungan


lateral dan aspek waktu sebagai
hubungan vertikal
Boggs (2005) Sedimentasi
Arus Sedimentasi
Boggs (2005)
Strata Sedimen
Lapisan sedimen diendapkan secara lateral ataupun mengikuti bidang cekungan batuan. Bidang perlapisan yang sudah
tidak normal sebagai petunjuk adanya deformasi
Boggs (2005)
2. Hukum Kedataran
Horizontality
(Steno, 1669)
Law of horizontality : Sedimentary strata are laid down
nearly horizontally and are essentially parallel to the
surface upon which they accumulate (Anthony, 1955)

Susunan lapisan yg kedudukannya tidak horizontal berarti


telah mengalami proses geologi lain setelah
pengendapannya
Boggs (2005)

Pada waktu baru terjadi, endapan akan teronggok oleh


pengaruh gravitasi, mengikuti permukaan alas
pengendapan dan mempunyai permukaan endapan yang
horizontal, menerus dan membaji di tepian cekungan.
Penerapan Kedataran

• Daerah yang dalam waktu geologi


yang lama tidak mengalami gangguan
tektonik akan menghasilkan
perlapisan yang tebal dengan posisi
tetap horizontal
• Daerah yang setelah terjadi
pengendapan kemudian mengalami
• gangguan tektonik, akan
menghasilkan perlapisan dengan
posisi tidak horizontal tetapi
termiringkan
• Perlapisan tebal horisontal berarti
masih sesuai aslinya, belum terangkat
/ terlipat (stabil)
• Perlapisan miring, berarti telah
mengalami pengangkatan /perlipatan
(tektonik aktif)
Penerapan Kedataran

Bentuk bidang perlapisan


sedimen dari Formasi Berani di
Sawahlunto yang hampir datar
sebagai petunjuk dari proses
sedimentasi yang normal

Adanya longsoran suatu indikasi


struktur geologi yang mengontrol
dari singkapan sedimen yang
sudah terbentuk
hwu@2020
Penerapan Kedataran

Daerah yang setelah terjadi


pengendapan kemudian mengalami
gangguan tektonik membentuk
(struktur batuan yang kompak dan
keras) dan pada bagian ujung dari
bidang perlapisan terhenti

Formasi Mentulu berumur Karbon-


Permian
hwu@2020
Penerapan Kedataran

Daerah yang setelah terjadi pengendapan kemudian mengalami gangguan tektonik yang sangat kuat, akan menghasilkan
perlapisan tegak atau perlapisan dengan perliukan kuat ( tight folding )
Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

• Memahami hubungan stratigafi


• Mengetahui Hukum Dasar Stratigrafi
• Mengaplikasi Hukum Superposisi
• Mengaplikasi Hukum Kedataran

Anda mungkin juga menyukai