STRATIGRAFI
Pembajian
Menipisnya suatu lapisan batuan pada tepi cekungan sedimentasinya
Perubahan Fasies
Perbedaan sifat litologi dalam suatu garis waktu pengendapan yang sama,
atau perbedaan lapisan batuan pada umur yang sama (menjemari).
Gambar Pemancungan
Gambar Dislokasi
Gambar Perlapi
Bidang perlapisan merupakan hasil dari suatu proses sedimentasi yang berupa:
Berhentinya suatu pengendapan sedimen dan kemudian dilanjutkan oleh
pengendapan sedimen yang lain.
Perubahan warna material batuan yang diendapkan.
Perubahan tekstur batuan (misalnya perubahan ukuran dan bentuk butir).
Perubahan struktur sedimen dari satu lapisan ke lapisan lainnya.
Perubahan kandungan material dalam tiap lapisan (komposisi mineral,
kandungan fosil, dll).
Pada suatu bidang perlapisan, terdapat bidang batas antara satu lapisan dengan
lapisan yang lain. Bidang batas itu disebut sebagai kontak antar lapisan.Terdapat
dua macam kontak antar lapisan, yaitu :
Gambar Disconformity
Gambar Paraconformity
Gambar Nonconformity
Dari Deret Bowen ini dikenal dua kelompok mineral utama pembentuk batuan,
yaitu:
1. Mineral mafic, mineral-mineral utama pembentuk batuan yang bewarna
gelap, hal ini disebabkan oleh kandungan kimianya, yaitu Magnesium dan
Ferrum (Mafic=Magnesium Ferric). Yang termasuk mineral ini adalah:
olivin, piroksen, amfibol, dan biotit.
2. Mineral felsic, mineral-mineral utama pembentuk batuan beku yang
bewarna terang, hal ini disebabkan oleh kandungan kimianya, yaitu feldspar
+ lenad (mineral-mineral feldsparthoid) + silika. Yang termasuk mineral ini
adalah: plagioklas, kalium feldspar (potassium feldspar), muskovit dan
kuarsa.
2) Afanitik.
Apabila ukuran kristal-kristal mineral sangat halus, sehingga tidak dapat
dibedakan dengan mata telanjang. Batuan yang bertekstur afanitik dapat
tersusun atas kristal, gelas atau keduanya. Selain itu dikenal pula istilah
Mikrokristalin dan Kriptokristalin. Disebut mikrokristalin apabila kristal
individu dapat dikenal/dilihat dengan menggunakan mikroskop,
sedangkan Kriptokristalin apabila tidak dapat dikenal dengan mikroskop.
3) Gelasan (glassy)
Batuan beku dikatakan memiliki tekstur gelasan apabila semuanya
tersusun atas gelas.
5) Struktur
b) Masif: Secara keseluruhan kenampakan batuan terlihat seragam/monoton
c) Vesikuler: pada massa batuan terdapat lubang-lubang kecil yang berbentuk
bulat atau elips dengan penyebaran yang tidak merata. Lubang ini
merupakan ruang tempat gas terperangkap pada waktu magma membeku
(gambar 2.4).
Oleh karena diagnesa ini ada bermacam macamnya, maka derajat kekompakan
batuan sedimen ini juga ada berbagai macam atau bervariasi. Berbagai macam
kekompakan dari batuan sedimen ini antara lain:
1) Bahan lepas atau loose materials, yakni yang masih berupa endapan ataupun
sedimen.
2) Padu atau indurated. Pada tingkatan ini konsolidasi material terjadi pada kondisi
kering. Namun hal ini akan terurai apabila dimasukkan ke dalam air.
Gambar Pemilahan
iv. Kemas
Kemas menunjukkan hubungan kerapatan antara butiran penyusun dalam
batuan sedimen.
Kemas tertutup, bila butiran fragmen di dalam batuan sedimen saling
bersentuhan atau bersinggungan atau berhimpitan, satu sama lain
(grain/clast supported). Apabila ukuran butir fragmen ada dua macam
(besar dan kecil), maka disebut bimodal clast supported. Tetapi bila
ukuran butir fragmen ada tiga macam atau lebih maka disebut polymodal
clast supported.
Komposisi
Tekstur/Struktur Nama batuan Ciri-ciri khas
mineral/fragmen
Fragmen
Komposisi sejenis atau
umumnya
campuran, terutama dengan
Rudit (2-256 mm) Konglomerat bulat atau
rijang, kuarsa, granit,
agak
kuarsit, batugamping dll.
membulat
Umumnya tidak
Pecahan batuan
Tillit terpisah. Fragmen
bercapur dengan semen
batuan terdapat
Batupasir felspatik,
Lebih dewasa dari arkose
Graywacke,
antara graywacke dan arenit
subgraywacke
Untuk batugamping bertekstur non klastika, cukup diberi nama batugamping non
klastika. Apabila di dalam batugamping banyak mengandung fosil maka dapat
disebut batugamping berfosil. Sedangkan batuan karbonat yang sudah tersusun
oleh kristal kalsit atau dolomit disebut batugamping kristalin. Napal adalah
terminologi untuk batuan sedimen berbutir lanau dan lempung, tersusun oleh
bahan silisiklastika dan karbonat .Untuk batuan klastika gunungapi, tata namanya
mengikuti batuan piroklastika yang telah dijelaskan pada acara analisis batuan
beku, yaitu terdiri dari tuf (halus dan kasar), batulapili, breksi gunungapi dan
aglomerat. Dalam beberapa hal, secara megaskopik, warna yang sangat khas
dapat ditambahkan untuk penamaan batuan, contoh tuf hijau, batupasir merah,
batulempung hitam dsb.
Komposisi
Tekstur/Struktur Nama batuan Ciri-ciri khas
mineral/fragmen
Rapat, afanitik, berbutir Breaksi dengan HCl,
kasar, kristalin, porus, Terutama kalsit Batugamping mengandung
oolit dan mosaik organik, bioklastika,
Tidak segera
bereaksi dengan
Terutama dolomit Dolomit HCl, jarang
mengandung fosil,
berbutir sedang
Putih abu-abu
Kristal halus dengan
Berbutir halus Kapur terang, sangat rapuh,
mikroorganisme
mengandung fosil
Abu-abu terang,
Karbonat dan lempung Napal rapuh, pecahan
konkoidal
Warna beragam,
Campuran silika, opal
Rapat dan berlapis Rijang keras, kilap non
dan kalsedon dll.
logam, konkoidal
Terutama gips Evaporit, tidak
sendiri melainkan
Anhidrit berasosiasi dengan
Gips
mineral/batuan lain.
Terutama malit Dijumpai kristal
yang mengelompok
Diperlukan
Mineral fosfat dan
Masif atau berlapis Fosforit penentuan kadar
fragmen tulang
P2O3
Warna coklat,
Amorf, berlapis, tebal Humus, tumbuhan Batubara, lignit
pecahan prismatik
Genesis
Berdasar data pemerian batuan sedimen tersebut di atas, maka secara genesa dapat
diinterpretasikan mengenai :
1) Asal-usul atau sumber batuan sedimen (provenance)
2) Energi pengangkut (angin, air, es, longsoran, letusan gunungapi atau kombinasi di
antaranya), jaraknya dengan sumber dan proses transportasinya.
3) Lingkungan pengendapan, di darat kering, darat berair tawar (danau, sungai), di
pantai atau di laut (dangkal atau dalam).
4) Diagenesa dan lain-lain.