STRATIGRAFI
◼ Strati (sternere,stratum,strata) = lapisan
◼ Grafi (graphicus) = gambaran
◼ Gambaran lapisan = ilmu yang mempelajari gambaran lapisan2 batuan /
◼ Suatu ilmu yang mempelajari gambaran serta hubungan antar lapisan
batuan dan dengan batuan lainnya dalam ruang dan waktu geologi
Yang dipelajari :
a) Urut-urutan lapisan (letaknya)
b) Hubungan antar lapisan
c) Variasi tiap-tiap lapisan
d) Umur tiap-tiap lapisan,
e) Urutan kejadian /sejarah pembentukannya
Hukum Stratigrafi adalah prinsip-prinsip dasar yang digunakan seorang ahli geologi
untuk mengetahui hubungan antara lapisan batuan dalam kerangka ruang dan
waktu.
N21 (Foraminifera plankton) atau NN19 (Nannoplankton) atau 1.8 m.a (dating)
Hukum Stratigrafi
1. Hukum Superposisi (Nicolas Steno, 1669)
2. Hukum Horizontality (Nicolas Steno, 1669)
3. Hukum Original Continuity-Kesinambungan (Nicolas Steno, 1969)
4. Hukum Faunal Succesion (Abbe, 1777)
5. Hukum Strata Identified by Fossil (Smith, 1816)
6. Hukum Uniformitarianism (Hutton, 1785)
7. Hukum Facies (Greesly, 1836)
8. Hukum Walther (Walther, 1894)
9. Hukum Cross Cutting Relationship (Charles Lyell, 1830)
hubungan antar lapisan :
- hubungan lateral
- hubungan vertikal
Hubungan lateral :
pelamparan lapisan batuan yang mencerminkan pola perubahan
yang dipengaruhi keadaan cekungan → aspek ruang
Hubungan vertikal :
hubungan yg mencerminkan kedudukan satu perlapisan terhadap
perlapisan di atas/di bawahnya → aspek waktu
65 ma
136 ma
190 ma
225 ma
280 ma
570 ma
modified statement :
Law of Superposition : The younger strata at the top in an undisturbed
sequence of sedimentary rocks (Anthony 1955)
◼ Penekanan pada :
- waktu diterjemahkan hubungan yg bersifat fisik, antar perlapisan
- strata/lapisan, bukan batuan
- kondisi normal, belum mengalami gangguan
Hukum Superposisi di kemukakan oleh Steno, 669 yang berisi
“the lower is the older, the upper is the younger” artinya
Dalam suatu urutan perlapisan batuan, maka lapisan batuan yang
terletak di bawah umurnya relatif lebih tua dibanding lapisan diatasnya
selama lapisan batuan tersebut belum mengalami deformasi (dalam
keadaan normal).
lipatan rebah /
recumbent folds
Reverse Fault Outcrop
◼ Modified statement :
◼ Law of horizontality : Sedimentary strata are the lower is the older, the upper is
the younger nearly horizontally and are essentially parallel to the surface upon
which they accumulate (Anthony, 1955)
Bidang perlapisan
◼ original continuity of water-laid sedimentary strata is
terminated only by pinching out against the basin of
deposition, at the time of their deposition (Anthony,
1955)
◼ Pada dasarnya hasil suatu pengendapan yakni bidang
perlapisan, akan menerus walaupun tidak kasat mata.
◼ Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan
bersinambungan(continuity),sampai batas cekungan
sedimentasinya.
◼ Lapisan sedimen tidak mungkin terpotong secara tiba-
tiba,dan berubah menjadi batuan lain dalam keadaan
normal.
Dalam keadaan normal suatu lapisan sedimen tidak
mungkin terpotong secara lateral dgn tiba-tiba,
kecuali oleh beberapa sebab.
Perubahan Fasies :
- Perbedaan sifat litologi dalam suatu garis waktu pengendapan yg
sama atau
- Perbedaan lapisan batuan pd umur yg sama (menjemari).
Pemancungana atau Pemotongan karena Ketidakselarasan
Dijumpai pada jenis ketidakselarasan Angular Unconformity dimana
urutan batuan di bawah bidang ketidakselarasan membentuk sudut dg
batuan diatasnya. Pemancungan atau pemotongan terjadi pd lapisan
batuan di bawah bidang ketidakselarasan.
Sedimentary rocks
Sedimentary rocks
Berhentinya perlapisan akibat ketidakselarasan
?
?