Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zikri Anerwa

Nim : 21137113

HUKUM GEOLOGI & STATIGRAFI BATUAN


• Stratigrafi adalah suatu cabang geologi yang mempelajari tentang bentuk, susunan,
distribusi geografis, rangkaian kronologi, klasifikasi, korelasi, dan hubungan dari lapisan
batuan, khususnya sedimen (Sybil P. Parker,1984).

• Adapun hukum geologi yang menjadi acuan dalam geologi antara lain adalah konsep tentang
susunan, aturan dan hubungan antar batuan dalam ruang dan waktu.

• Tujuan adalah dalam penentuan umur relatif (range waktu), yaitu untuk memperkirakan lapisan
batuan mana yang terbentuk lebih dahulu dan terbentuk terakhir.

1. Hukum Superposisi (Nicholas Steno, 1669)


Dalam kondisi normal (belum mengalami deformasi), perlapisan suatu batuan yang berada pada
posisi paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan
lapisan batuan diatasnya.

2. Hukum Horisontalitas (Nicholas Steno, 1669)


Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali pada tepi cekungan
memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang memang menyudut. Bila
suatu batuan sedimen ditemukan dalam posisi miring atau terlipat maka batuan tersebut telah
mengalami suatu deformasi setelah pengendapan akibat tektonik. horisontalitas yang mengalami
deformasi
3. Hukum Original Continuity (Nicholas Steno, 1669)
Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan bersinambungan (continuity), sampai batas
cekungan sedimentasinya. Lapisan sedimen tidak mungkin terpotong secara tiba-tiba, dan berubah
menjadi batuan lain dalam keadaan normal. Pada dasarnya hasil suatu pengendapan yakni bidang
perlapisan, akan menerus walaupun tidak kasat mata.
4. Hukum Faunal Succession (Abble Giraud-Soulavie, 1778)
Pada setiap lapisan yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil yang berbeda pula. Secara
sederhana bisa juga dikatakan Fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil di
lapisan atasnya.
Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan digantikan (terlindih) dengan fosil yang ada
sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda (karena evolusi). Perbedaan fosil ini bisa
dijadikan sebagai pembatas satuan formasi dalam lithostratigrafi atau dalam koreksi stratigrafi.

5. Hukum Strata Identified by Fosils (Smith, 1816)


Perlapisan batuan dapat dibedakan satu dengan yang lain dengan melihat kandungan fosilnya yang
khas.

6. Hukum Uniformitarianisme (Hutton,1785)


Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-
hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau.
Artinya, gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati saat
ini telah berlangsung sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai “ The present is the
key to the past” dan sejak itulah orang menyadari bahwa bumi selalu berubah. Dengan demikian
jelaslah bahwa geologi sangat erat hubungannya dengan waktu. Pada tahun 1785, Hutton
mengemukakan perbedaan yang jelas antara hal yang alami dan asal usul batuan beku dan sedimen.
James Hutton berhasil menyusun urutan intrusi yang menjelaskan asal usul gunungapi. Dia
memperkenalkan hukum superposisi yang menyatakan bahwa pada tingkatan yang tidak rusak,
lapisan paling dasar adalah yang paling tua. Ahli paleontologi telah mulai menghubungkan fosil-fosil
khusus pada tingkat individu dan telah menemukan bentuk pasti yang dinamakan indek fosil. Indek
fosil telah digunakan secara khusus dalam mengidentifikasi horison dan hubungan suatu tempat
dengan tempat lainnya.

7. Hukum/Principles of Lateral Accumulation


Sebagian besar tubuh batuan sedimen terbentuk dari proses akresi lateral (lateral accretion)

A.Permukaan pengendapan biasanya miring.


B.Akumulasi terjadi oleh proses akresi dan progradasi, terjadi pada arah sedimen transport
C.Akumulasi bisa terjadi terus menerus hingga keadaan oversteepned yang membuat masa
yang diakumulasi menjadi longsor sepanjang lereng

8. Hukum Kolerasi Fasies (Wather, 1894)


Bila tidak ada selang waktu pengendapan dan tidak ada gangguan struktur maka dalam suatu
daur/siklus pengendapan yang dapat dikenal secara lateral juga merupakan urutan vertikalnya.

9. Hukum Facies Sedimenter (Selly,1975)


Suatu kelompok litologi dengan ciri-ciri yang khas yang merupakan hasil dari suatu lingkungan
pengendapan yang tertentu. Aspek fisik, kimia atau biologi suatu endapan dalam kesamaan waktu.
Dua tubuh batuan yang diendapakan pada waktu yang sama dikatakan berbeda fsies apabila kedua
batuan tersebut berbeda fisik, kimia atau biologi (Sandi Stratigrafi Indonesia)

10. Hukum Cross-cutting Relationship (A.W.R Potter & H. Robinson)


Hubungan petong-memotong (cross-cutting relationship) adalah hubungan kejadian antara satu
batuan yang dipotong/diterobos oleh batuan lainnya, dimana batuan yang dipotong/diterobos
terbentuk lebih dahulu dibandingkan dengan batuan yang menerobos.

Anda mungkin juga menyukai