Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI GEOLOGI

TUGAS PRINSIP STRATIGRAFI HUKUM-HUKUM GEOLOGI

OLEH AMRITZAL NUR FIRDAUS D611 09 273

MAKASSAR 2013

James Hutton (1785) Sejarah ilmu geologi sudah dimulai sejak abad ke 17 dan 18 dengan doktrin katastrofisme yang sangat populer. Para penganutnya percaya bahwa bentuk permukaan bumi dan segala kehidupan diatasnya terbentuk dan musnah dalam sesaat akibat suatu bencana (catastroph) yang besar. James Hutton, bapak geologi modern, seorang ahli fisika Skotlandia, pada tahun 1795 menerbitkan bukunya yang berjudul Theory of the Earth, dimana ia mencetuskan doktrinnya yang terkenal tentang Uniformitarianism. Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau. Artinya, gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai The present is the key to the past dan sejak itulah orang menyadari bahwa bumi selalu berubah. Dengan demikian jelaslah bahwa geologi sangat erat hubungannya dengan waktu. Pada tahun 1785, Hutton mengemukakan perbedaan yang jelas antara hal yang alami dan asal usul batuan beku dan sedimen. James Hutton berhasil menyusun urutan intrusi yang menjelaskan asal usul gunungapi. Dia memperkenalkan hukum superposisi yang menyatakan bahwa pada tingkatan yang tidak rusak, lapisan paling dasar adalah yang paling tua. Ahli paleontologi telah mulai menghubungkan fosil-fosil khusus pada tingkat individu dan telah menemukan bentuk pasti yang dinamakan indek fosil. Indek fosil telah digunakan secara khusus dalam mengidentifikasi horison dan hubungan suatu tempat dengan tempat lainnya.

Hukum Faunal Succession (Abble Giraud-Soulavie, 1778)

Pada setiap lapisan yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil yang berbeda pula. Secara sederhana bisa juga dikatakan Fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya. Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan digantikan (terlindih) dengan fosil yang ada sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda (karena evolusi). Perbedaan fosil ini bisa dijadikan sebagai pembatas satuan formasi dalam lithostratigrafi atau dalam koreksi stratigrafi.

Hukum Strata Identified by Fosils (Smith, 1816)

Perlapisan batuan dapat dibedakan satu dengan yang lain dengan melihat kandungan fosilnya yang khas. Lapisan batuan memiliki umur yang sama apabila terbentuk pada waktu dan tempat yang sama.

Hukum Greesly (1836) Membedakan lapisan batuan yang satu dan lapisan batuan yang lainnya pada umur yang sama dengan melihat karakteristik suatu batuan, yang meliputi karakteristik Biologi, Fisika, Kimia, dan Petrografi. Suatu kelompok litologi dengan ciri-ciri yang khas yang merupakan hasil dari suatu lingkungan pengendapan yang tertentu. Aspek fisik, kimia atau biologi suatu endapan dalam kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang diendapakan pada waktu yang sama dikatakan berbeda fsies apabila kedua batuan tersebut berbeda fisik, kimia atau biologi (Sandi Stratigrafi Indonesia) Hukum Powel (1888) Satuan Litostratigrafi, Powel membedakan satu batuan dan batuan yang lainnya dengan mengelompokkan batuan tersebut berdasarkan ciri fisik (litologinya). Hukum Kolerasi Fasies (Wather, 1894) Menyatakan bahwa suksesi vertikal mencerminkan suksesi lateral dalam satu fasies. Perubahan fasies secara vertikal akan diikuti oleh perubahan fasies secara lateral atau sebaliknya. Hukum Walther berlaku untuk lingkungan transgresi dan regresi.Bila tidak ada selang waktu pengendapan dan tidak ada gangguan struktur maka dalam suatu daur/siklus pengendapan yang dapat dikenal secara lateral juga merupakan urutan vertikalnya.

Anda mungkin juga menyukai