(KAK)
PEKERJAAN
INVENTARISASI DAS (DAERAH ALIRAN
SUNGAI) WILAYAH KABUPATEN MAJENE-
POLMAN-MAMASA
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2016
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
A. LATAR BELAKANG
Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disingkat DAS yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia, merupakan kesatuan ekosistem alami yang utuh dari hulu hingga hilir beserta
kekayaan sumber daya alam dan sumber daya buatan merupakan karunia Tuhan Yang
Maha Esa kepada bangsa Indonesia. Sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang perlu
disyukuri, dilindungi dan diurus dengan sebaik-baiknya, DAS wajib dikembangkan dan
didayagunakan secara optimal dan berkelanjutan melalui upaya Pengelolaan DAS bagi
sebesar-besarnya kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan Pengelolaan DAS untuk mewujudkan kesadaran, kemampuan dan
partisipasi aktif Instansi Terkait dan masyarakat dalam Pengelolaan DAS yang lebih baik,
mewujudkan kondisi lahan yang produktif sesuai dengan Daya Dukung dan daya tampung
lingkungan DAS secara berkelanjutan, mewujudkan kuantitas, kualitas dan keberlanjutan
ketersediaan air yang optimal menurut ruang dan waktu dan mewujudkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat diharapkan tercapai
seiring dengan terwujudnya kondisi lahan yang produktif serta kuantitas, kualitas dan
kontinuitas air yang baik, kondisi sosial ekonomi yang kondusif dan pemanfaatan tata
ruang wilayah yang optimal. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan sinergi antar sektor dan antar wilayah administrasi, serta masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan DAS.
Guna mewujudkan daya guna dan basil guna yang tinggi, konsepsi Pengelolaan
DAS perlu dipahami meliputi beberapa dimensi yaitu pendekatan sistem yang terencana,
proses manajemen dan keterkaitan aktivitas antar sektor, antar wilayah administrasi dan
masyarakat secara terpadu serta penanganannya dilakukan secara utuh mulai dari hulu
sampai hilir. Pengelolaan DAS merupakan upaya yang sangat penting sebagai akibat
terjadinya penurunan kualitas lingkungan DAS-DAS di Indonesia yang disebabkan oleh
pengelolaan sumber daya alam yang tidak ramah lingkungan dan meningkatnya potensi
ego sektoral dan ego kewilayahan karena pemanfaatan dan penggunaan sumber daya alam
pada DAS melibatkan kepentingan berbagai sektor, wilayah administrasi dan disiplin
ilmu. Oleh karena itu Pengelolaan DAS diselenggarakan melalui perencanaan,
pelaksanaan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat, pendanaan, monitoring dan
evaluasi, pembinaan dan pengawasan serta mendayagunakan sistem informasi
pengelolaan DAS.
Rencana Pengelolaan DAS disusun secara terpadu dan disepakati oleh para pihak
sebagai dasar dalam penyusunan rencana pembangunan sektor dan rencana pembangunan
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 2
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau ”Term Of Reference” (TOR) pekerjaan ini dalam
rangka tersedianya petunjuk teknis bagi tim peneliti yang memuat masukan, azas, kriteria,
keluaran, dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke
dalam pelaksanaan jasa studi ini.
Studi ini dimaksudkan untuk menyiapkan data dan informasi teknis Daerah Aliran
Sungai (DAS) yang mudah diakses dan mampu memenuhi kebutuhan akan data dan
informasi DAS yang akurat, benar, dan tepat waktu tanpa mengabaikan isu lingkungan
secara komprehensif demi kesinambungan pembangunan kawasan tersebut. Sedangkan
tujuan Inventarisasi DAS ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Menginventarisasi data DAS pada Wilayah Kabupaten Majene-Polman-
Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat sesuai kewenangan
2. Mengidentifikasi kondisi; hidrologis dan hidrometrologis DAS, sungai dan
anak-anak sungai, infrastruktur pendukung, potensi alur sungai berupa bahan
galian golongan"C", dan potensi alur sungai sebagai transportasi di Wilayah
Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.
3. Menginput data DAS ke Sistem Informasi dan Pengelolaan Data Sumber Daya
Air berbasis Sofware Data Base
C. KELUARAN KEGIATAN
Adapun sasaran / keluaran kegiatan Inventarisasi DAS (Daerah Aliran Sungai) Wilayah
Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat” .adalah:
1. Mendapatkan data DAS dan Infrastruktur pendukung lainnya.
2. Tersedianya informasi mengenai kondisi hidrologis dan hidrometrologis di
Wilayah Sungai Provinsi Sulawesi Barat.
Kuasa Pengguna Anggaran Bidang UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-
Karama-Mandar ini adalah :
Nama : Ir. H. Nasaruddin, MM
NIP/Pangkat : 19601222 198611 1 001 / Pembina Utama Madya IV/d
Jabatan Struktural : Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Provinsi Sulawesi Barat
Dalam hal ini instansi penanggung jawab pelaksanaan kegiatan Inventarisasi DAS
(Daerah Aliran Sungai) Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi
Sulawesi Barat adalah Instansi pelaksana teknis adalah UPTD Balai PSDA Wilayah
Sungai Kalukku Karama Mandar (WS KKM) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Provinsi Sulawesi Barat.
E. SUMBER PENDANAAN
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 3
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
Berdasarkan pada lingkup kegiatan Inventarisasi DAS (Daerah Aliran Sungai) Wilayah
Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, maka perkiraan
anggaran biaya yang digunakan di dalam pekerjaan ini adalah Rp. 315.000.000,- (tiga
ratus lima belas juta rupiah), yang bersumber dari APBD Provinsi Sulwesi Barat DIPA
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016.
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 4
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
Dasar hukum dan kebijakan yang mendasari Inventarisasi DAS ini, antara lain sebagai
berikut:
Untuk mencapai maksud mencapai maksud dan tujuan Inventarisasi DAS ini, maka
lingkup kegiatan jasa studi ini mencakup:
Pengumpulan data teknis DAS dengan cara penelusuran langsung ke lapangan (walk
through) yang meliputi :
Menetukan Posisi DAS dengan peta citra dan divalidasi dengan menggunakan alat
GPS.
Mengumpulkan informasi menyeluruh mengenai jaringan sungai (sungai, anak-
anak sungai), khususnya di wilayah Kabupaten Majene – Polman – Mamasa,
Provinsi Sulawesi Barat.
Mengumpulkan data (primer dan sekunder) kondisi; hidrologis / hidrometrologis,
infrastruktur pendukung wilayah, titik potensi bahan galian tambang C, alur
tanrasportasi sungai / muara
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 5
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
a. Lokasi
b. Infastruktur; Nama, Dimensi, Letak Geografis (Bujur/Lintang)
3. Kegiatan Plotting peta dan pembuatan skema Daerah Aliran Sungai (DAS).
Menganalisa data kondisi daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut membuat dengan
urutan prioritas penanganan kerusakan dalam rangka penyusunan rencana penanganan
kerusakan 5 tahunan.
5. Tahap Perumusan Sistem Informasi dan Pengelolaan Data Sumber Daya Air
Dari hasil analisa data yang ada akan ditentukan konsep Sistem Informasi dan
Pengelolaan Data Daerah Aliran Sungai (DAS).
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 6
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
Berdasarkan jenis data, maka pengumpulan data dibagi menjadi pengumpulan data
primer secara langsung dilapangan dan pengumpulan data sekunder melalui institusi
/ instansi terkait.
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 7
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
Kemutahiran.
Survei inventaris Data DAS dilakukan dengan terlebih dahulu mempersiapakan data
terkait dengan ketiga kabupaten tersebut (Kabupaten Majene-Polman-Mamasa),
berikut tahapan survei;
Melakukan pengumpulan data sekunder terkait; peta citra wilayah adminitrasi
wilayah kabupaten tersebut, peta tata ruang dan infrastruktur wilayah studi,
Mengidentifikasi sebaran DAS, struktur sungai (sungai utama ordo 4 dan anak-
anak sungai; ordo 3, ordo 2, dan ordo 1), geometri panjang dan kemiringan sungai
/ ordo sungai, dan bangunan air / pendukung lainnya.
Mengidentifikasi titik-titik tracking GPS berdasarkan peta citra yang
berkesesuaian dengan data / peta RTRW masing-masing kabupaten.
Mengvalidasi kondisi fisik lapangan; hilir dan atau hulu DAS, muara sungai, alur
sungai dan anak-anak sungai, titik potensi galian tambang C, dan alur sungai
potensi transportasi.
Pengukuran sesaat parameter pengaliran tiap DAS; kecepatan, lebar sungai,
kedalaman, dan kemiringan alur pada zona pengukuran.
Menginventarisasi data DAS dan dokumentasi visual lainnya untuk keperluan
penginputan data base GIS di wilayah kabupaten tersebut.
Metode pengolahan dan analisis data survei ineventrisasi (data sekunder maupun
primer) dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif atau deskriptif, sesuai
dengan sifat-sifat data dari setiap yang diamati, diukur ataupun dihitung.
Secara umum metode analisis dan penyajian data yang berekesesuaian dengan
inventarisasi DAS tersebut mencakup;
Penyajian data dinyatakan dalam bentuk; tabulasi, grafik, peta, gambar,
dokumentasi visual, dan diskriptif.
Analisis data hidroklimatologi yang meliputi; curah hujan, hidrograf banjir, dan
debit rencana sungai).
Analisis data pengaliran sesaat; aliran dasar sungai pada zona alur transportasi,
lengkung debit outlet DAS, dll.
Taksasi potensi bahan-bahan galian tambang C
Data hujan yang didapat dari stasiun-stasiun pengukuran berupa data hujan di suatu
titik tertentu (point rainfall). Untuk keperluan analisis, diperlukan data curah hujan
daerah aliran (areal rainfall / catchmaent rainfall). Data curah hujan maksimum
daerah didasarkan pada data curah hujan rata-ratanya. Ada 3 cara yang telah banyak
digunakan yaitu, cara rata-rata aljabar (arithmatic Mean Method), Poligon Thiessen
(Thiessen Polygon Method) dan Isohiet (Isohyetal Method).
Analisis frekuensi curah hujan dilakukan dengan perioda ulang tertentu.
Analisis ini digunakan beberapa metoda untuk memperkirakan curah hujan rencana
dengan periode ulang tertentu, yaitu:
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 8
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
Analisa curah hujan harian maksimum dipakai untuk memperhitungkan debit banjir
rencana, beberapa metode antara lain :
Curah Hujan Rata-Rata Wilayah, menggunakan pendekatan Arithmatic.
Pendekatan lainnya seperti; Isohyt dan Thiessen tidak digunakan karena situasi
stasium dan data tidak menunjang.
Curah Hujan Rencana (rata-rata bulanan maksimum), menggunakan pendekatan;
Log Person Type III dan Statistik Gumbel. Metode lainnya seperti Hazen dan Iwai
akan dipertimbangkan sebagai metode pembanding.
Perhitungan curah hujan rencana rata-rata maksimum bulanan untuk kala ulang 2, 5,
10, 20, 25, 50, dan 100 tahunan. Metode analisis yang digunakan adalah metode Log
Pearson Type III dan metode Gumbell.
Intensitas curah hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu kurun
waktu dimana air tersebut terkonsentrasi. Untuk menentukan besarnya intensitas
hujan tiap jam digunakan rumus Mononobe.
Distribusi hujan (agihan hujan) jam-jaman ditetapkan dengan cara pengamatan
langsung terhadap data pencatatan hujan jam-jaman pada stasiun yang paling
berpengaruh pada DAS. Bila tidak ada maka bisa menirukan perilaku hujan jam-
jaman yang mirip dengan daerah setempat pada garis lintang yang sama. Distribusi
tersebut diperoleh dengan pengelompokan tinggi hujan ke dalam range dengan tinggi
tertentu. Dari data yang telah disusun dalam range tinggi hujan tersebut dipilih
distribusi tinggi hujan rancangan dengan berdasarkan analisis frekuensi dan frekuensi
kemunculan tertinggi pada distribusi hujan jam-jaman tertentu. Selanjutnya
prosentase hujan tiap jam terhadap tinggi hujan total pada distribusi hujan yang
ditetapkan.
Perencanaan pendahuluan untuk bangunan utama dan jaringan air baku dilakukan
dengan mengacu pada potensi sumber air yang tersedia di sungai. Desain bangunan
utama atau sabo / reservoir didasarkan pada debit banjir yang terjadi pada periode
ulang yang tertentu yaitu banjir 2, 5, 10, 20, 25, 50, dan 100 tahunan. Sedangkan
untuk debit pengaliran yang diperlukan untuk jaringan diambil dari intake bangunan
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 9
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
utama dengan memperhatikan keseimbangan air. Dalam hal ini kebutuhan air baku
harus disesuaikan dengan debit andalan sungai / saluran tersebut.
Berhubung karena data pengamatan pengaliran sungai tidak tersedia, maka
analisis hidrograf banjir (Metode Hidrograf Banjir Nakayasu) dilakukan untuk
menggambarkan karaketristik pengaliran pada kedua sungai tersebut. Pendekatan
yang digunakan adalah metode Nakayasu, metode tersebut cukup berhasil digunakan
di Jepang. Data masukan yang diperlukan untuk analisis tersebut adalah karaketristik
daerah pengaliran sungai seperti; jenis vegetasi penutup, kemiringan sungai & lahan,
panjang sungai, bentuk DAS, dan distribusi hujan untuk daerah tersebut. Dengan
masukan tersebut, maka hanya distribusi hujan jam-jaman yang dianalisis tersendiri.
Menginput data DAS ke Sistem Informasi dan Pengelolaan Data Sumber Daya Air
berbasis Sofware Data Base. Semua hasil penyajian dan analisis data yang
diinventarisasi dari DAS merupakan informasi penting bagi pengembangan Data
Base GIS. Aplikasi / software Data Base tersebut sedapat mungkin dikembangkan
berbasis Open Source GIS dengan dukungan pedoman operasional dan pengimputan.
Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang diserahkan pada awal kegiatan
setelah di tandatanganinya kontrak, sebanyak 5 (lima) buku laporan. RMK yaitu
suatu bentuk dokumen penjaminan mutu (quality assurance) yang berisi tabel -
tabel dan jadwal kegiatan yang menjelaskan proses - proses pencapaian mutu
dalam suatu pekerjaan.
RMK harus dibuat sebelum pelaksanaan proyek yang sekurang-kurangnya
harus menjelaskan hal hal sebagai berikut:
o Sasaran mutu: Suatu pernyataan yang terukur menguraikan target
pencapaianmutu sesuai dengan KAK dan RKS.
o Struktur Organisasi pihak yang terlibat: Rangkaian hubungan kerja diantara
pihak-pihak yang terlibatdalam pelaksanaan proyek, dengan melibatkan nama
personil yang sesuai dengan dokumen usulan teknis.
o Struktur Organisasi: Organisasi penanggung jawab dengan menyebutkan
nama -nama personil /staf pengguna jasa yang disahkan oleh kepala Dinas PU
dan Perumhan Rakyat Prov. Sulbar selaku Pengguna Anggaran.
o Tugas, Tanggung jawab dan wewenang: Menguraikan tugas, tanggung jawab
dan wewenang masing -masing kedudukan sesuai struktur organisasi.
o Bagan Alir Pelaksanaan Proyek: Menguraikan urutan proses kegiatan proyek
dari tahap persiapan sampai dengan tahap penyerahan akhir proyek.
Pembuatan bagan alir harus sesuai dengan kaidah - kaidah flow chart.
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 10
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
Laporan Pendahuluan
Laporan Antara
Laporan antara atau sementara ini diserahkan sebanyak 5 (lima) buku / eksemplar,
selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-2 waktu kontrak. Laporan antara ini
disusun secara komprehensif dan menjelaskan hal hal sebagai berikut:
o Penajaman latar belakang, permasalahan, dan tujuan studi dengan mencermati
isu penting dalam survei inventarisasi DAS;
o Pendekatan metodologi pelaksanaan pekerjaan yang paling tepat dan praktis;
o Menyajikan data dan hasil análisis untuk informasi data base GIS;
o Membuat backup data hasil survei inventarisasi dalam rangka pelaporan dan
pengimputan data base GIS.
o Dokument pengimputan data DAS ke Sistem Informasi dan Pengelolaan Data
Sumber Daya Air berbasis Sofware Open Sources Data Base, dilengkapi
notifikasi pedoman pengimputan.
Laporan akhir merupakan dokumen perbaikan laporan antara yang memuat secara
lengkap rangkaian hasil inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 11
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Laporan akhir ini setelah dibahas dan
diperbaiki, harus diserahkan pada akhir kontrak sebanyak 10 (sepuluh) buku
eksemplar / laporan.
Laporan akhir ini disusun secara komprehensif dan lengkap menjelaskan /
memuat hal hal sebagai berikut:
o Struktur laporan akhir secara runtun memuat; pendahuluan, metodologi, hasil
inventarisasi DAS & peta-peta, pengimputan data SIDAS (Sistem Informasi
DAS) basis GIS, dan kesimpulan & saran
o Softcopy laporan (RMK, Pendahuluan, Antara, dan Akhir) harus diserahkan
pada akhir kontrak pada Flash Disk 8 GB sebanyak 3 buah.
Mencermati keterbatasan waktu dalam pelaksanaan studi ini dan demi kelancaran
pekerjaan sesuai tuntutan dan prasyarat KAK, maka diperlukan adanya kerjasama jasa
lembaga / institusi dalam melaksanaan kegiatan studi tersebut. Sehubungan dengan
lingkup kegiatan studi dan persyaratan tersebut, maka personil pelaksanaan kegiatan
minimal memenuhi kualifikasi berikut;
a. Tenaga Profesional
Kebutuhan tenaga ahli profesional terdiri atas 3 (tiga) tenaga ahli yang berperan
sebagai tenaga inti dalam terlaksananya studi ini. Ketua Tim diutamakan mempnyai
sertifikat Keahlian (SKA) dan dan minimal 1(satu) tenaga ahli juga harus mempunyai
Sertifikat Keahlian (SKA), persyaratan dan kualifikasi personil sebagai berikut;
Kualifikasi Personil:
Ketua Tim (Ahli Teknik Sipil, 1 Orang). Sarjana Strata 2 (S2) Teknik Sipil
lulusan Universitas / PerguruanTinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman 2 (dua) tahun dalam
melaksanakan pekerjaan Perencanaan Sumber DayaAir. Diutamakan yang telah
memiliki Setifikat Keahlian (SKA). Sebagai Ketua Tim tugas utamanya adalah
memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Ahli Sistem Informasi Geografis (1 Orang). Sarjana Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil / Pengairan Strata l (S1) lulusan
Universitas / PerguruanTinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi yang berpengalaman 1 (satu) tahun, diutamakan yang
telah memiliki Sertifikat Keahlian (SKA). Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya
tidak dibatasi hanya : 1). "Melaksanakan pekerjaan memploting posisi sungai
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 12
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
Selain tenaga ahli yang dilibatkan dalam inevntarisasi DAS ini, dibutuhkan pula
tenaga 2 (dua) sub-ahli dan tenaga pendukung 5 (lima) personil dalam membantu
tugas-tugas tenaga ahli dan urusan administrasi kegiatan proyek sebagai berikut.
Sub-Ahli Sistem Informasi Geografis
Sub-Ahli Perencanaan Sumber Daya Air
Chief Surveyor dan Surveyor
Tenaga Administrasi dan Operator Komputer
Kualifikasi Personil:
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 13
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
Mengingat kertabatasan waktu dan pembiyaan dalam pelaksanaan inventarisasi DAS ini,
maka waktu pelaksanaan 3 (tiga) bulan atau 90 (sembilan puluh) hari kalender termasuk
mobilisasi, terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Kegiatan
berlangsung sampai penyerahan laporan akhir yang telah diperbaiki sesuai masukan saat
ekspose / presentasi atau diskusi hasil studi.
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 14
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 15
I. PERSONIL
Pekerjaan : Penelitian Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Barat
Proyek : Inventarisasi DAS (Daerah Aliran Sungai) Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa
Pembiayaan : APBD, Tahun Anggaran 2016
Institusi Pelaksana : Mitra Perguruan Tinggi
2/4
Man Billing Rate Jumlah
No. Nama Personil Posisi Bulan Orang
Month (Rp./Man Month) (Rupiah)
1.1. Tenaga Profesional
1. Dr. Ir. Lawalenna Samang, MS, M. Eng. Lumoindong,
Ahli Teknik
Yopie Tim)
DES, M.Si
Sipil (Ketua 3 1 3.00 15,500,000.00 46,500,000.00
2. Ir. Syafruddin Rauf, MT Ahli Sistem Informasi Geografis (GIS) 3 1 3.00 10,500,000.00 31,500,000.00
3. Ir. Arifin Asri, MS Ahli Perencanaan Sumber Daya Air 3 1 3.00 10,500,000.00 31,500,000.00
Total Biaya Tenaga Profesional = 109,500,000.00
1.2. Tenaga Sub-Profesional
1. Wandi Utama, ST Sub-Ahli Sistem Informasi Geografis (GIS) 2 1 2.00 8,000,000.00 16,000,000.00
2. Johan Halik, MT Sub-Ahli Perencanaan Sumber Daya Air 2 1 2.00 8,000,000.00 16,000,000.00
Total Biaya Tenaga Sub-Profesional = 32,000,000.00
1.3. Tenaga Penunjang / Administrasi
1. To be named Chief Surveyor 2 1 2.00 6,000,000.00 12,000,000.00
2. To be named Surveyor 2 2 4.00 4,500,000.00 18,000,000.00
3. To be named Tenaga Adminstrasi 3 1 3.00 2,500,000.00 7,500,000.00
4. To be named Tenaga Operator Komputer 3 1 3.00 3,400,000.00 10,200,000.00
Total Biaya Tenaga Administrasi = 47,700,000.00
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat
16
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 17
KAK Inventarisasi DAS Wilayah Kabupaten Majene-Polman-Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
UPTD Balai PSDA Wilayah Sungai Kalukku-Karama-Mandar, Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat 18