Anda di halaman 1dari 14

GEOLOGI REKAYASA

(1)
PENDAHULUAN

 Bumi merupakan salah satu planet bagian dari tata surya


matahari yang dinamik. Ilmu yang mempelajari tentang bumi
disebut ilmu geologi. Karena bumi dinamik maka ilmu geologi
juga merupakan ilmu yang dinamik, yang mengkaji dan
menguraikan proses-proses yang menghasilkan suatu
perubahan-perubahan yang berlangsung terus menerus pada
bumi ini terutama pada kerak bumi. Perubahan-perubahan
tersebut berlangsung pada segala tingkatan dengan berbagai
kecepatan. Perubahan yang terjadi pada bumi terutama pada
kerak bumi disebabkan oleh aktifitas fisik, kimia maupun
biologi.
 Data dan informasi geologi dapat diperoleh dari
batuan dan mineral penyusun kerak bumi. Dari
batuan dan mineral dapat diperoleh mengenai
proses-proses yang berlangsung pada waktu
pembentukannya dan keadaan lingkungan dimana
batuan dan mineral terbentuk yang merupakan
faktor yang penting yang mempengaruhi sifat-sifat
fisik batuan dan mineral.
 Konsep- mengenai perkembangan ilmu geologi, dari
konsep lama akan memunculkan konsep-konsep
baru, mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.
BEBERAPA PANDANGAN MENGENAI BUMI MASA LALU

 Beberapa pandangan mengenai bumi yang pernah ada


dikemukakan oleh para akhli antara lain : Eratosthanes, Steno,
Wenner, Hutton dan Lyell.
 Eratosthanes; ahli astronomi Yunani hidup sekitar 350 tahun
sebelum Masehi, Dia melakukan pengukuran keliling bumi
dengan menggunakan ilmu astronomi. Membuktikan
pendapat ahli astronomi sebelumnya bahwa bumi tidak datar
melainkan berbentuk bulat. Pengukuran yang dilakukan
Eratosthanes menghasilkan bahwa keliling bumi adalah
sekitar 40.000 km.
• Steno; sebelum abad ke 17, ada beberapa gejala
dalam ilmu geologi yang masih diluar jangkauan
pemikiran manusia seperti keterdapatan fosil dalam
batuan, gempa bumi, gunung berapi dan sebagainya.
Beliaulah yang pertama mengajukan pemikiran dasar
mengenai batuan endapan (batuan sedimen).
 Hukum-hukum yang menjadi dasar dari pemikiran
batuan sedimen yaitu :
Hukum Horizontalitas; batuan endapan (sedimen)
yang terbentuk pada lingkungan air diendapkan
sebagai lapisan-lapisan mendatar (horizontal) dan
sejajar dengan permukaan batuan dasarnya.
Hukum superposisi; setiap urutan lapisan-lapisan
sedimen atau batuan sedimen yang belum
mengalami gangguan (deformasi), lapisan yang
terletak dibawah akan berumur lebih tua daripada
lapisan yang berada diatasnya.
 Abraham Wenner; pada abad ke 18, mengemukakan Teori
mengenai asal daripada batuan penyusun kerak bumi. Beliau
menyatakan bahwa kerak bumi disusun oleh batuan yang
berlapis, diawali oleh batuan kristalin yang sifat fisiknya
semakin ke atas batuannya semakin lunak dan kurang sifat
kristalinnya. Batuan-batuan tersebut terbentuk dinyatakan
pada suatu samudera purba yang sangat luas dimasa lampau,
yang disebut dengan Teori Neptunisme. Batuan kristalin yang
terbentuk pada dasar kerak bumi melalui proses kimiawi.
Sedangkan batuan yang letaknya pada bagian atas dan
mengandung fosil terbentuk oleh proses fisika (mekanik), dan
materialnya berasal dari batuan kristalin yang mengalami
pengangkatan dan tererosi.
 James Hutton (1726 – 1797); pada akhir abad ke 18,
teorinya yang menggoyahkan teori-teori sebelumnya
seperti Teori Katastrofisme dan Teori Neptunisme.
Menyatakan bahwa semua proses pembentukan batauan
yang menyusun kerak bumi terbentuk dengan proses
yang sangat lama. Selain itu, juga manyatakan bahwa
perubahan yang terjadi pada permukaan bumi dapat
juga disebabkan karena adanya gaya-gaya yang bekerja di
dalam bumi.
 Hutton juga berpendapat bahwa pembentukan batuan
granit dan basalt yang dijumpainya pada waktu itu
adalah hasil dari terobosan material kental dan panas
yang berasal dari dalam bumi. Material tersebut telah
memanaskan batuan disekitarnya. Teorinya mengenai
material cair dan sangat panas dari dalam bumi ini
dikenal dengan nama teori plutonisme.
 Harles Lyell (1797- 1875); pada awal abad ke 19,
mengemukakan teorinya yang menegaskan dan
menyempurnakan konsep yang dikemukakan oleh
Hutton. Dengan konsepnya yang terkenal yaitu
“uniformitarianism” menyatakan bahwa segala
kejadian yang terjadi pada bumi merupakan proses
yang sama sejak masa lampau sampai masa kini.
 Berdasarkan konsep tersebut maka muncul pendapat
yang menyatakan “the present is the key to the pass”
atau masa sekarang merupakan kunci bagi masa
lampau.
Perkembangan ilmu Geologi di Zaman Modern
 Pada awal abad ke 20, perkembangan ilmu geologi semakin
pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi yang
mampu menerapkan hukum-hukum yang berkaitan denga
ilmu pengetahuan dasar (fisika, kimia dan biologi) yang
didukung oleh disiplin ilmu lain sebagai cabang dari ilmu
geologi yang memungkinkan untuk mengkaji bumi lebih
spesifik. Cabang-cabang ilmu geologi yang dimaksud antara
lain : mineralogi, petrologi, geokimia, geofisika, stratigrafi,
geologi minyak bumi. Geologi ekonomi, geologi rekayasa,
hidrogeologi dan agrogeologi.
 Hubungan ilmu Geologi dengan ilmu-ilmu lainnya.
Cabang-cabang ilmu Geologi antara lain :
 Mineralogi ; salah satu cabag ilmu geologi yang
mempelajari mengenai mineral, baik dalam
bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan,
antara lain mempelajari tentang sifat-sifat fisik,
sifat-sifat kimia, cara terjadinya dan
kegunaannya.
 Petrologi; bidang geologi yang berfokus pada
studi tentang batuan, dan kondisi
pembentukannya.
 Geokimia; salah satu cabang ilmu geologi yang
menganalisis dan menjelaskan pembagian unsur-
unsur dan migrasinya.
 Geofisika; mempelajari sifat-sifat fisis bumi, terutama
inti bumi, selubung bumi, dibagi lagi seismologi,
gravimetri, magnetometri dan sebagainya.
 Stratigrafi; mempelajari rangkaian lapisan,
rekonstriksi sejarah (geologi sejarah), paleontologi
(fosil, evolusi), geokronologi (umur absolut).
 Geologi terapan; misalnya geologi minyak bumi,
geologi teknik (geologi rekayasa), geologi ekonomi,
hidrogeologi, agrogeologi dan sebagainya.
 Pada abad ke 20, muncul suatu konsep baru yang
benar-benar merombak pemikiran-pemikiran tentang
ilmu geologi secara drastis. Konsep terseut dikenal
dengan nama Tektonik Lempeng.
 Pada konsep ini para ahli geologi lebih dapat
menjelaskan mengenai proses-proses atau kejadian-
kejadian yang berlangsung di bumi yang selama ini
tidak dapat dijelaskan dengan teori-teori atau
konsep-konsep sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai