Anda di halaman 1dari 16

cata

George Cuvier tinggal di Perancis tepat pada pergantian abad, dari 1769 ke 1832.
Pada saat itu dalam sejarah, para ilmuwan Eropa punya kebiasaan yang sangat kuat
dari menjalinnya studi mereka dari Alkitab dengan studi mereka dari ilmu alam.
Ketika datang ke sejarah Bumi, mereka tampak kisah Alkitab banjir besar untuk
membantu mereka memahami peristiwa geologi masa lalu.

Di luar dunia keagamaan, Cuvier juga melakukan pengamatan yang bingung


kepadanya tentang catatan fosil. Dia melihat banyak celah misterius; yaitu, spesies
tertentu akan muncul untuk jangka waktu yang lama geologi dan kemudian tibatiba menghilang. Dikombinasikan dengan kesan-kesan dari bencana alam kekerasan
diceritakan dalam Alkitab, pengamatan Cuvier membuatnya percaya bahwa
sebagian besar sejarah bumi ditandai dengan bencana geologi. Ide ini muncul dan
menyebar di kalangan ilmuwan sebagai teori catastrophism.

Catastrophism adalah teori bahwa fitur Bumi sebagian besar dicatat oleh kekerasan,
peristiwa berskala besar yang terjadi dalam jumlah yang relatif singkat. Jadi, spesies
yang punah mungkin dibunuh oleh bencana alam raksasa. Sebuah pegunungan
mengesankan mungkin dibentuk oleh gempa bumi dan letusan di seluruh dunia.

Cuvier dan ilmuwan lainnya percaya bahwa sebagian besar fitur utama dari tanah
yang kita lihat sekarang didirikan waktu yang sangat lama oleh peristiwa yang
sangat dramatis. Peristiwa ini tidak akan sama sekali menyerupai bencana alam
skala kecil yang kita alami dalam waktu kita. Drama itu berakhir, diabadikan dalam
teks-teks agama, tidak pernah lagi terlihat pada seperti skala humongous.

Uni
Pada 1785, seorang ahli geologi dan fisikawan bernama James Hutton diusulkan ide
lain. Dia berpikir bahwa sebagian besar fitur di permukaan bumi yang dibentuk oleh
lambat, proses geologi yang sedang berlangsung, tidak dengan peristiwa bencana
mendadak. Hutton tidak percaya bahwa ada sesuatu yang terjadi lama yang tidak
masih terjadi di Bumi saat ini. Dengan kata lain, 'saat ini adalah kunci untuk masa
lalu. " Erosi bentang alam, pengendapan sedimen, yang hanyut dari benua dan
letusan gunung berapi - semua dari mereka terjadi lama, kira-kira pada skala yang
sama dan pada sekitar tingkat yang sama seperti sekarang.

Ide Hutton adalah titik balik utama dalam bidang geologi. Dia menyebutnya
uniformitarianisme: teori bahwa fitur Bumi sebagian besar dicatat oleh bertahap,
proses skala kecil yang terjadi selama jangka waktu yang lama. Juga disebut

gradualisme, teori uniformitarianisme itu fleshed keluar dan dipopulerkan oleh ahli
geologi lain, Charles Lyell.

Di tahun 1830-an, Lyell menerbitkan Prinsip Geologi, yang menjelaskan rincian


halus uniformitarianisme. Buku ini menjadi teks kunci untuk ahli geologi dan juga
dipengaruhi teori evolusi Charles Darwin. Tapi meskipun Charles Lyell menerbitkan
buku yang sebenarnya, masih James Hutton yang mendapatkan kredit untuk
menjadi 'Bapak Geologi Modern.' Prinsip Hutton uniformitarianisme memberi geologi
dorongan nyata yang membantunya tumbuh menjadi sangat-rinci, disiplin
fungsional yang sekarang ini.

Prinsip-prinsip Geologi diterbitkan tepat di saat ilmu pengetahuan Barat berusaha


mengungkap diri dari asosiasi agama Alkitab dan lainnya. Para ilmuwan tidak
merasa seperti mereka harus memperhitungkan banjir besar lagi. Sebaliknya,
mereka terjebak ke hal-hal yang mereka bisa melihat: gunung mengikis, gunung
berapi meletus, sungai pergeseran program mereka.

Istilah-istilah katasrofisme dan uniformitarianisme diciptakan oleh William Whewell pada tahun 1832. Tokoh utama
katastrofisme pada awal abad ke-19 adalah para ilmuwan Prancis : Georges Cuvier danLeonce Elie de Beaumont.
Teori katastrofisme mereka didasarkan atas pekerjaan stratigrafi Tersier di Cekungan Paris. Cuvier melihat urutan
stratigrafi tersebut sebagai akibat peristiwa-peristiwa bencana besar atau malapetaka (katastrofi) yang tak hanya
mengganggu urutan lapisan dan menyebabkan perubahan muka laut yang dramatik tetapi juga menyebabkan
kepunahan massa fauna. Elie de Beaumont mengikuti Cuvier bahwa lapisan-lapisan yang miring dan terlipat yang
diamatinya mengartikan suatu gangguan yang mendadak, bukan akibat proses yang lambat dan berangsur
(gradual). Di pihak lain, berdiri Charles Lyell, seorang pengikut James Hutton, yang membela perubahan lambat dan
gradual dalam proses-proses geologi yang disebut prinsip uniformitarianisme. Perdebatan sengit pun terjadi di
Inggris selama tahun 1820-an dan 1830-an. Di pihak katastrofisme ada William Buckland dan Adam Sedgwick yang
mengajukan teori katastrofik bernama teori diluvial, yaitu bahwa banyak fenonema geologi terjadi sebagai akibat
banjir zaman Nuh. Meskipun teori diluvial tak bertahan lama, para pembela katastrofik mengatakan bahwa sejarah
Bumi itu punya arah, direction tertentu, semakin maju; bukan keadaan yang tetap sama di semua zaman, steady
state seperti yang dibela Charles Lyell. Begitulah ringkasan perdebatan tersebut, seperti ditulis Hallam (1989, 2000).

Kini, kita melihat bahwa proses-proses dalam sejarah Bumi terjadi baik
melalui uniformitarianisme maupun katastrofisme. Gejala sedimentasi yang kini terjadi di muara sungai atau pantai
membentuk struktur-struktur sedimen yang persis sama yang kita amati terdapat di batuan-batuan berumur Kapur
atau Miosen misalnya. Proses modern ternyata sama dengan proses puluhan juta tahun yang lalu uniform atau
seragam. Kita juga melihat proses kompaksi dan litifikasi sedimen menjadi batuan yang lama, berangsur atau
gradual. Tetapi, kita melihat juga bahwa terdapat directionalism dalam perkembangan makhluk hidup dari masa
yang lebih lama ke masa yang lebih baru berdasarkan peninggalan-peninggalan fosil. Alam tak tinggal tetap, tidak
steady state. Bencana-bencana besar yang memunahkan massa fauna dan flora pun rutin terjadi, yang terbesar
misalnya pada akhir Perem dan akhir Kapur. Kombinasi konsep-konsep uniformists dan catasthropists-lah yang
terjadi.

GEOLOGI
Geologi (berasal dari Yunani: - [ge-, "bumi"] dan [logos, "kata", "alasan"])
adalah Ilmu (sains) yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan
proses pembentukannya.
Geologiwan telah membantu dalam menentukan umur bumi yang diperkirakan sekitar 4.5 milyar
(4.5x109) tahun, dan menentukan bahwa kulit bumi terpecah menjadi lempeng tektonikyang
bergerak di atas mantel yang setengah cair (astenosfir) melalui proses yang sering disebut tektonik
lempeng. Geologiwan membantu menemukan dan mengatur sumber daya alam yang ada di bumi,
seperti minyak bumi, batu bara, dan juga metal seperti besi, tembaga,
dan uranium serta mineral lainnya yang memiliki nilai ekonomi,
seperti asbestos, perlit, mika,fosfat, zeolit, tanah liat, pumis, kuarsa, dan silika, dan juga elemen
lainnya seperti belerang, klorin, dan helium.
Astrogeologi adalah aplikasi ilmu geologi tentang planet lainnya dalam tata surya (solar sistem).
Namun istilah khusus lainnya seperti selenology (pelajaran tentang bulan), areologi(pelajaran
tentang planet Mars), dll, juga dipakai.
Kata "geologi" pertama kali digunakan oleh Jean-Andr Deluc dalam tahun 1778 dan diperkenalkan
sebagai istilah yang baku oleh Horace-Bndict de Saussure pada tahun 1779.
Geoarkeologi merupakan bagian dari arkeologi yang menggunakan teknik dan bidang
perhatian geografi serta ilmu bumi lainnya untuk menguji topik yang memberikan pemikiran dan
pengetahuan arkeologi
Ahli geoarkeologi mempelajari proses fisik alami yang mempengaruhi lokasi
arkeologi seperti geomorfologi, pembentukan lokasi selama proses geologi dan efek terhadap
tempat yang terkubur serta artefak yang telah terkubur.
Pekerjaan ahli geoarkeologi sering kali memerlukan penelitian tanah dan sedimen seperti juga
konsep geografi lainnya untuk menghasilkan suatu penelitian arkeologi

Geodesi menurut pandangan awam adalah cabang ilmu geosains yang mempelajari
tentang pemetaan bumi. Geodesi adalah salah satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan
dengan bumi.Geodesi berasal dari bahasa Yunani, Geo () = bumi dan daisia / daiein () =
membagi, kata geodaisia atau geodeien berarti membagi bumi. Sebenarnya istilah Geometri
sudah cukup untuk menyebutkan ilmu tentang pengukuran bumi, dimana geometri berasal dari
bahasa Yunani, = geo = bumi dan metria = pengukuran. Secara harafiah berarti
pengukuran tentang bumi. Namun istilah geometri (lebih tepatnya ilmu spasial atau keruangan)
yang merupakan dasar untuk mempelajari ilmu geodesi telah lazim disebutkan sebagai cabang
ilmu matematika.

Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsipprinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer.
Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di
atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari
pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu
secara vertikal maupun horisontal.
Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk
menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk
minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).
Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan tinggi negeri yang ada. Biasaya geofisika
masuk ke dalam fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), karena memerlukan
dasar-dasar ilmu fisika yang kuat, atau ada juga yang memasukkannya ke dalam bagian
dari Geologi. Saat ini, baik geofisika maupun geologi hampir menjadi suatu kesatuan yang tak
terpisahkan Ilmu bumi.
Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat
dan oseanografi(laut).
Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari
gempabumi, ilmu tentang gunungapi (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang
mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang
digunakan dalam pencarian hidrokarbon.

Geofisika reservoir adalah salah satu cabang ilmu geofisika yang mengkhususkan dalam
identifikasi reservoir. Cabang ilmu ini bisa dikatakan sebagai salah satu teknik dalam ilmu
geofisika. Kajian ilmu ini adalah menghubungkan parameter-parameter batuan reservoir
(baik migas maupun nonmigas) dengan parameter-parameter pengukuran geofisika.
Geokimia adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari komposisi-komposisi kimia bagian
dari bumi misalnya pada lithosfer yang sebagian besar komposisi kimianya adalah silikat serta
pada daerah stalaktit dan stalagmit banyak ditemukan CaCO3.
Bidang biogeokimia mencakup penelitian keilmuan mengenai proses dan
reaksi kimia, fisika, geologi, dan biologi yang membentuk komposisi lingkungan alam
(termasuk biosfer,hidrosfer, pedosfer, atmosfer, dan lithosfer), serta siklus zat dan energi yang
membawa komponen kimiawi bumi dalam ruang dan waktu. Biogeokimia adalah ilmu sistem
Geokimia isotop merupakan suatu aspek geologi yang berdasarkan penelitian kandungan relatif
dan absolut dari elemen serta isotopnya di Bumi. Secara umum, bidang ini dibagi menjadi dua
cabang: geokimia isotop stabil dan radiogenik
Geokronologi merupakan ilmu untuk menentukan umur absolut batuan, fosil, dan sedimen, dalam
suatu tingkat ketidakpastian tertentu yang melekat dalam metode yang digunakan. Berbagai macam
metode penentuan umur digunakan oleh ahli geologi untuk mencapai hal tersebut.
Geokronologi berbeda penggunaannya dengan biostratigrafi, yang merupakan ilmu untuk
menempatkan batuan sedimen dalam suatu periode geoogi tertentu melalui pendeskripsian,
pengkatalogan dan pembandingan kumpulan fosil flora dan fauna. Biostratigrafi tidak secara
langsung memberikan suatu penentuan umur absolut dari batuan, hanya menempatkannya dalam
suatu interval waktu dimana kumpulan fosil tersebut telah diketahui pernah hidup bersama.

Sebagai contoh, dengan referensi pada skala waktu Geologi, Permian Atas (Lopingian) berlangsung
sejak 270,6 +/- 0,7 Ma sampai antara sekitar 250,1 +/- 0,4 Ma (Triassik tertua yang diketahui) dan
260,4 +/- 0,7 Ma (Lopingian termuda yang diketahui) sebuah kekosongan dalam kumpulan fosil
yang sudah ditentukan umurnya, diketahui hampir mencapai 10 Ma. Sementara umur biostratigrafi
dari lapisan Permian Atas dapat menunjukkan Lopingian, penentuan umur sebenarnya dari lapisan
tersebut dapat berada dimanapun antara 270 sampai 251 Ma.
Pada sisi lain, sebuah granite yang ditentukan berumur 259,5 +/- 0,5 Ma dapat secara beralasan
disebut Permian, atau lebih tepatnya, telah mengintrusi pada waktu Permian.
Ilmu geokronologi merupakan alat utama yang digunakan dalam bidang kronostratigrafi, yang
berusaha untuk mendapatkan umur absolut untuk semua kumpulan fosil dan menentukan sejarah
geologi Bumi serta bagian luar permukaan bumi.
Geologi ekonomi berhubungan dengan material bumi yang dapat digunakan untuk
tujuan ekonomi dan/atau industri. Material tersebut mencakup logam mulia dan logam
murni, mineralnon logam, batu untuk konstruksi, mineral minyak bumi, batubara, dan air. Istilah ini
umumnya mengacu pada endapan mineral logam dan sumber mineral. Teknik yang digunakan oleh
disiplin ilmu kebumian lainnya (seperti geokimia, mineralogi, geofisika, dan geologi struktur) dapat
seluruhnya digunakan untuk mengerti, mencari, dan memanfaatkan suatu endapan bijih.
Geologi ekonomi dipelajari dan dilaksanakan oleh para ahli geologi, walaupun demikian hal ini juga
menjadi perhatian penting untuk para bankir investasi, analis saham dan pekerja lainnya seperti
teknisi, ilmuan dan konservator lingkungan dikarenakan akibat jangka panjang industri pengolahan
terhadap masyarakat, perekonomian dan lingkungan.Termasuk juga didalamnya geowisata, yang
merupakan bagian dari ilmu geologi yang mengekploitasi panorama keindahan alam yang
dikarenakan proses-proses geologi,seperti proses erosi ,patahan maopun pelarutan ,contohnya
,panorama goa kapur,air terjun dll.
Geologi minyak bumi adalah salah satu cabang ilmu geologi untuk mengetahui
keberadaan minyak bumi di bawah tanah, kemudian mengeksplorasi dan memproduksinya. Secara
umum ada dua jenis geologi minyak bumi, yaitu geologi eksplorasi minyak bumi yang mencakup
pencarian minyak bumi dan geologi produksi minyak bumi. Produksi minyak bumi dalam bidang
perminyakan bukan diartikan untuk membuat minyak bumi, tetapi hanyalah membuat fasilitas untuk
mengalirkan minyak bumi dari bawah tanah ke atas permukaan tanah, dengan menggunakan
pemboran dan pompa-pompa.
Teori keberadaan minyak bumi ada dua buah, yaitu teori organik dan teori anorganik. Teori organik
sekarang ini banyak dianut oleh para ahli geologi, dimana minyak bumi dipercayai dihasilkan oleh
sisa-sisa organisma yang sudah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Sedangkan teori anorganik
kebanyakan berkembang di Eropa Timur dan Rusia di mana para ahli mempercayai bahwa minyak
bumi dapat dihasilkan bukan dari bahan organik. Prinsip geologi minyak bumi yang sekarang umum
dipakai adalah teori organik sehingga minyak bumi sering disebut bahan bakar fosil. Bila teori
anorganik terbukti, maka akan muncul lagi sumber-sumber minyak bumi yang selama ini belum
dieksplorasi.
Geologi tambang adalah salah satu cabang ilmu geologi untuk mengetahui keberadaan
(eksplorasi) bahan galian (mineral) dipermukaan (tambang terbuka) atau dibawah tanah. Ilmu yang
memproduksi bahan galian (mineral) disebut teknik pertambangan. Umumnya mineral yang
diproduksi dapat diambil langsung dengan pengayakan atau proses lebih lanjut seperti emas,
batubara, perak dan intan.

Minyak bumi, gas alam dan panas bumi tidak termasuk dalam teknik pertambangan karena cara
memproduksinya yang berbeda.
Geologi rekayasa adalah penerapan ilmu geologi dalam praktek rekayasa untuk tujuan menjamin
faktor-faktor geologi yang mempengaruhi lokasi, disain, konstruksi, operasi dan perawatan
pekerjaan rekayasa telah dikenali dan diperhitungkan dengan matang. Penelitian geologi rekayasa
dapat dilakukan pada waktu perencanaan, analisa dampak lingkungan,disain rekayasa
sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi proyek umum dan swasta, serta pada tahap setelah
konstruksi dan penyelidikan proyek. Penelitian geologi rekayasa dilakukan oleh seorang ahli
geologi atau ahli geologi rekayasa terdidik, tenaga profesional yang terlatih dan memiliki
kemampuan untuk mengenali dan menganalisa bahaya geologi serta kondisi geologi yang
merugikan. Keseluruhan tujuan tersebut adalah untuk melindungi jiwa dan harta benda dari
kerusakan serta solusi untuk masalah-masalah geologi.
Ahli geologi rekayasa menyelidiki dan memberikan pertimbangan, analisa, dan disain dari sudut
pandang geologi dan geoteknik. Pekerjaan yang dilakukan oleh ahli geologi rekayasa mencakup;
penyelidikan bahaya geologi, geoteknik, sifat-sifat materi, stabilitas longsoran dan lereng, erosi,
banjir, kekeringan, dan seismik, dll.

Geologi Lingkungan, Dimana salah satu unit Eselon II di bawah Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral - Pusat Lingkungan Geologi dengan alamat
website www.dgtl.esdm.go.idatau www.plg.esdm.go.id yang bertugas perumusan pedoman dan
prosedur kerja; perumusan rencana dan program penelitian dan pelayanan; pengelolaan sarana
dan prasarana penelitian dan pelayanan; penyelenggaraan penelitian, rekayasa teknologi, rancang
bangun dan pemodelan untuk geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah; inventarisasi air
tanah dan penyusunan neraca air tanah, serta pemetaan tematik geologi lingkungan, geologi
teknik dan air tanah; pemberian rekomendasi konservasi kawasan lindung geologi dan air tanah,
serta pengelolaan tata ruang; pengelolaan sistem dan layanan informasi, dokumentasi dan
sosialisasi hasil penelitian serta pelayanan pengembangan kerjasama dan sistem manajemen
mutu kelembagaan pusat. seperti halnya hidrogeologi, merupakan suatu bidang ilmu terapan
multidisipliner yang berkaitan erat dengan geologi rekayasa dan juga sedikit berhubungan
dengangeografi lingkungan. yang kesemuanya menyangkut studi mengenai hubungan manusia
dengan lingkungan geologi termasuk didalamnya biosfer, lithosfer, hidrosfer, dan
sebagian atmosfer. Hal tersebut mencakup:
Mengelola sumberdaya geologi dan hidrogeologi seperti bahan bakar
fosil, mineral, air (permukaan dan air bawah permukaan), dan tata guna lahan.

Menetapkan dan mengurangi kemungkinan akibat bencana alam pada manusia.

Mengelola pembuangan sampah industri dan rumah tangga serta mengurangi atau
menghilangkan efek polusi.

Geologi panas bumi adalah salah satu cabang ilmu geologi untuk mengetahui keberadaan
reservoir panas bumi di bawah tanah (eksplorasi). Reservoir panas bumi merupakan
jebakan air(atau air asin) yang terkena panas bumi sehingga menjadi uap dengan suhu dan
tekanan tinggi. Ilmu memproduksi panas bumi dipelajari pada teknik perminyakan karena
kondisinya yang mirip dengan reservoir minyak bumi. Hasil produksi (exploitasi) umumnya
dipergunakan untuk pembangkit tenaga listrik.

Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan permukaannya
yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya.
Geologi struktur mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas pada
studi geomorfologi, metamorfisme dan geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi
batuan dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada
masa lampau dan kejadian deformasinya. Hal ini dapat dipadukan pada waktu dengan
menggunakan kontrol stratigrafi maupun geokronologi, untuk menentukan waktu pembentukan
struktur tersebut.
Secara lebih formal dinyatakan sebagai cabang geologi yang berhubungan dengan proses geologi
dimana suatu gaya telah menyebabkan transformasi bentuk, susunan, atau struktur
internal batuan kedalam bentuk, susunan, atau susunan intenal yang lain.

Geomikrobiologi adalah ilmu yang menggabungkan geologi dan mikrobiologi, dan mempelajari
interaksi organisme mikroskopis dengan lingkungan anorganik, seperti pada batuan sedimen.
Bidang ini menjadi penting ketika berhubungan dengan mikroorganisme dalam akuifer dan
suplai air minum umum.
Geologi sejarah menggunakan prinsip-prinsip geologi untuk merekonstruksi dan
memahami sejarah bumi. Bidang ini berfokus pada proses-proses geologi yang mengubah
permukaan dan bawah permukaan bumi, dan penggunaan stratigrafi, geologi struktur,
serta paleontologi untuk menjelaskan urutan kejadian tersebut. Bidang ini juga berfokus
pada evolusi tumbuhan dan binatang selama periode waktu berbeda dalam skala waktu geologi.
Penemuan radioaktif dan perkembangan berbagai metode penentuan umur radiometrik pada
paruh pertama abad ke-20 telah membawa arti penting untuk mendapatkan umur absolut dari
umur relatif dalam sejarah geologi.
Geomorfologi adalah ilmu yang mendeskripsikan, mendefinisikan, serta menjabarkan
bentuk lahan dan proses-proses yang mengakibatkan terbentuknya lahan tersebut, serta mencari
hubungan antara proses-proses dalam susunan keruangan (Van Zuidam, 1977).
Ilmu bumi (Inggris: earth science, geoscience) adalah suatu istilah untuk kumpulan cabangcabang ilmu yang mempelajari bumi. Cabang ilmu ini menggunakan gabungan
ilmu fisika, geografi, matematika, kimia, dan biologi untuk membentuk suatu pengertian kuantitatif
dari lapisan-lapisan bumi.
Dalam melaksanakan kajiannya, ilmuwan dalam bidang ini menggunakan metode ilmiah, yaitu
formulasi hipotesa melalui observasi dan pengumpulan data mengenai fenomena alam yang
dilanjutkan dengan pengujian hipotesa-hipotesa tersebut. Dalam ilmu bumi, peranan data sangat
penting dalam menguji dan membentuk suatu hipotesa.

Hidrogeologi (hidro- berarti air, dan -geologi berarti ilmu mengenai batuan) merupakan bagian
dari hidrologi yang mempelajari penyebaran dan pergerakan air
tanah dalam tanah danbatuan di kerak Bumi (umumnya dalam akuifer).
Istilah geohidrologi sering digunakan secara bertukaran. Beberapa kalangan membuat sedikit
perbedaan antara seorang ahli hidrogeologi atau ahli rekayasa yang mengabdikan dirinya dalam
geologi (geohidrologi), dan ahli geologi yang mengabdikan dirinya pada hidrologi
(hidrogeologi).

Glasiologi (dari bahasa Perancis glace yang berarti es dan bahasa Yunani o (logos) yang
berarti ilmu) adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat fisika dan kimia dari es
dan salju (gletser), pembentukan formasi, pergerakan dan juga evolusinya.
Ilmu tanah adalah pengkajian terhadap tanah sebagai sumber daya alam. Dalam ilmu ini dipelajari
berbagai aspek tentang tanah, seperti pembentukan, klasifikasi, pemetaan, berbagai karakteristik
fisik, kimiawi, biologis, kesuburannya, sekaligus mengenai pemanfaatan dan pengelolaannya. Tanah
adalah lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi)
dan atmosfer. Tanah menjadi tempat tumbuh tumbuhan dan mendukung
kehidupan hewan dan manusia.
Ilmu tanah dipelajari oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu-ilmu keteknikan
(rekayasa), agronomi/pertanian, kimia, geologi, geografi,ekologi, biologi (termasuk cabangcabangnya), ilmu sanitasi, arkeologi, dan perencanaan wilayah. Akibat banyaknya pendekatan untuk
mengkaji tanah, ilmu tanah bersifat multidisiplin dan memiliki sisi ilmu murni maupun ilmu terapan.
Ilmu tanah dibagi menjadi dua cabang utama: pedologi dan edafologi. Pedologi mempelajari tanah
sebagai objek geologi. Edafologi, atau ilmu kesuburan tanah, mempelajari tanah sebagai benda
pendukung kehidupan. Keduanya menggunakan alat-alat dan sering kali juga metodologi yang
sama dalam mempelajari tanah, sehingga muncul pula disiplin ilmu seperti fisika tanah, kimia
tanah, biologi tanah (atau ekologi tanah), serta ilmu konservasi tanah. Karena tanah juga memiliki
aspek ketataruangan dan sipil, berkembang pula disiplin seperti mekanika
tanah, pemetaan(kartografi), geodesi dan survai tanah, serta pedometrika atau pedostatistika.
Penggunaan informatika juga melahirkan beberapa ilmu campuran seperti geomatika.

Paleoklimatologi merupakan ilmu mengenai perubahan iklim yang terjadi dalam seluruh
rentang sejarah bumi.
Geologi kelautan mencakup penelitian geofisika, geokimia, sedimentologi, dan paleontologi di
dasar samudera dan daerah pesisir. Geologi kelautan berkaitan erat dengan oseanografi
fisik dan tektonik lempeng.
Penelitian geologi kelautan menjadi sangat penting untuk memberikan bukti mengenai pemekaran
lantai samudera dan tektonik lempeng pada tahun-tahun setelah Perang Dunia ke-2. Dasar
samudera secara esensial merupakan daerah terakhir yang belum diexplorasi dan dipetakan secara
detail dengan dukungan tujuan militer (kapal selam) dan tujuan ekonomi
(penambangan logam dan minyak bumi) sebagai alasan penelitian.
Cincin Api disekitar Samudera Pasifik yang kehadirannya mengintensifkan
aktivitas vulkanisme dan seismik memberikan ancaman utama untuk bencana gempa
bumi, tsunami, dan letusan gunung api. Semua sistem peringatan dini untuk peristiwa bencana ini
membutuhkan pemahaman yang lebih detail mengenai geologi kelautan di lingkungan pesisir
dan busur kepulauan
Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan atau graphos yang
berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang
dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana
oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang
lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan
(eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian darihidrosfer.
Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang
disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan

dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke
dalam biosfer.
Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topik, termasuk organisme laut dan
dinamika ekosistem; arus samudera, ombak, dan dinamika fluida geofisika; tektonik lempeng dan
geologi dasar laut; dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik didalam samudera dan pada batasbatasnya. Topik beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli oceanografi
untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera dan memahami proses di
dalamnya: biologi, kimia, geologi, meteorologi, dan fisika.
Beberapa sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan mendasar yang membedakan antara
oseanografi dan oseanologi. Oseanologi terdiri dari dua kata (dalam bahasa Yunani)
yaituoceanos (laut) dan logos (ilmu) yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang laut. Dalam arti yang lebih lengkap, oseanologi adalah
studi ilmiahmengenai laut dengan cara menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan tradisional
seperti fisika, kimia, matematika, dan lain-lain ke dalam segala aspek mengenai laut.
Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang
mempelajari laut,samudra beserta isi dan apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak
samuderanya. Secara umum, oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat)
bidang ilmu utama yaitu: geologi oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di
bawah laut; fisikaoseanografi yang mempelajari masalah-masalah
fisis laut seperti arus, gelombang, pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang
mempelajari masalah-masalah kimiawi dilaut, dan yang terakhir biologi oseanografi yang
mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna atau biota di laut.
Studi menyeluruh (komprehensif) mengenai laut dimulai pertama kali dengan
dilakukannya ekspedisi Challenger (1872-1876) yang dipimpin oleh naturalis bernama C.W.
Thomson (yang berkebangsaan Skotlandia) dan John Murray (yang berkebangsaan Kanada). Istilah
Oseanografi sendiri digunakan oleh mereka di dalam laporan yang diedit oleh Murray. Selanjutnya
Murray menjadi pemimpin dalam studi berikutnya mengenai sedimen laut. Keberhasilan dari
ekspedisi Challenger dan pentingnya ilmu
pengetahuan tentang laut dalamperkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut dan studi
mengenai iklim akhirnya membawa banyak negara untuk melakukan ekspedisi-ekspedisi berikutnya.
Organisasi oseanografi internasional yang pertama kali didirikan adalah The International Council
for the Exploration of the Sea (1901).
Mineralogi merupakan ilmu bumi yang berfokus pada sifat kimia, struktur kristal, dan fisika
(termasuk optik) dari mineral. Studi ini juga mencakup proses pembentukan dan perubahan mineral.
Pada awalnya, mineralogi lebih menitikberatkan pada sistem klasifikasi mineral pembentuk batuan.
International Mineralogical Association merupakan suatu organisasi yang beranggotakan organisasiorganisasi yang mewakili para ahli mineralogi dari masing-masing negara. Aktivitasnya mencakup
mengelolaan penamaan mineral (melalui Komisi Mineral Baru dan Nama Mineral), lokasi mineral
yang telah diketahui, dsb. Sampai dengan 2004 telah terdapat lebih dari 4000 spesies mineral yang
diakui oleh IMA. Dari kesemua itu, 150 dapat digolongkan umum, 50 lainnya kadang-kadang, dan
sisanya jarang sampai sangat jarang
Belakangan ini, dangan disebabkan oleh perkembangan teknik eksperimental (seperti defraksi
neutron) dan kemampuan komputasi yang ada, telah memungkinkan simulasi prilaku kristal berskala
atom dengan sangat akurat, ilmu ini telah berkembang luas hingga mencakup permasalahan yang
lebih umum dalam bidang kimia anorganik dan fisika padat. Meskipun demikan, bidang ini tetap

berfokus pada struktur kristal yang umumnya dijumpai pada mineral pembentuk batuan (seperti
pada perovskites, mineral lempung dan kerangka silikat). Secara khusus, bidang ini telah mencapai
kemajuan mengenai hubungan struktur mineral dan kegunaannya; di alam, contoh yang menonjol
berupa akurasi perhitungan dan perkiraan sifat elastic mineral, yang telah membuka pengetahuan
yang mendalam mengenai prilaku seismik batuan dan ketidakselarasan yang berhubungan dengan
kedalaman pada seismiogram dari mantel bumi. Sehingga, dalam kaitannya dengan hubungan
antara fenomena berskala atom dan sifat-sifat makro, ilmu mineral (seperti yang umumnya
diketahui saat ini) kemungkinan lebih berhubungan dengan ilmu material daripada ilmu lainnya.

Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah kehidupan di bumi termasuk hewan
dan tumbuhan zaman lampau yang telah menjadi fosil.
Petrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi mengenai batuan dan kondisi
pembentukannya. Ada tiga cabang petrologi, berkaitan dengan tiga tipe batuan: beku, metamorf,
dan sedimen. Kata petrologi itu sendiri berasal dari kata Bahasa Yunani petra, yang berarti
"batu".
Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan beku (batuan
seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari batu lebur atau magma). Batuan beku
mencakup batuan volkanik dan plutonik.

Petrologi batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan sedimen (batuan
seperti batu pasir atau batu gamping yang mengandung partikel-partikel sedimen terikat dengan
matrik atau material lebih halus).

Petrologi batuan metamorf berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan metamorf (batuan
seperti batu sabak atau batu marmer yang bermula dari batuan sedimen atau beku tetapi telah
melalui perubahan kimia, mineralogi atau tekstur dikarenakan kondisi ekstrim dari tekanan,
suhu, atau keduanya)

Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogi, petrografi mikroskopis, dan analisa kimia
untuk menggambarkan komposisi dan tekstur batuan. Ahli petrologi modern juga menyertakan
prinsip geokimia dan geofisika dalam penelitan kecenderungan dan siklus geokimia dan
penggunaan data termodinamika dan eksperimen untuk lebih mengerti asal batuan.
Petrologi eksperimental menggunakan perlengkapan tekanan tinggi, suhu tinggi untuk
menyelidiki geokimia dan hubungan fasa dari material alami dan sintetis pada tekanan dan suhu
yang ditinggikan. Percobaan tersebut khususnya berguna utuk menyelidiki batuan
pada kerak bagian atas dan mantel bagian atas yang jarang bertahan dalam perjalanan
kepermukaan pada kondisi asli.
Petrofisik adalah salah satu cabang geofisika yang mempelajari tentang sifat fisik dari
suatu batuan.
Beberapa sifat fisik tersebut adalah :

Porositas (primer dan sekunder),

Permeabilitas (absolut, relatif),

Tingkat kejenuhan Air (water saturation)dan beberapa sifat fisik lainnya,

resistivitas batuan.

Mempelajari karakteristik fisik suatu batuan sangat penting karena kita akan lebih mengenal
batuan yang akan kita amati tersebut. Di industri oil & gas misalnya, sifat fisik batuan sangat
penting dipelajari mengetahui karakter reservoar (batuan tempat menyimpan hidrokarbon)
sebagai batuan yang layak untuk dilakukan pengeboran ataupun perforasi (produksi) lebih lanjut.
petrofisik juga merupakan salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh mahasiswa yang
mengambil jurusan teknik perminyakan. dengan mengetahui porositas, permeabilitas dan saturasi
air dan oil pada batuan reservoir, dengan sifat-sifat tersebut dapat membantu meramalkan
cadangan minyak di reservoir.
Palinologi merupakan ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya,
diantaranya serbuk sari, sepura,dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont,
bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan
sedimen.
Istilah palinologi diperkenalkan oleh Hyde dan Williams pada tahun 1944, berdasarkan suratmenyurat dengan ahli geologi Swedia yang bernama Antevs, dalam Pollen Analysis Circular (salah
satu jurnal yang mengkhususkan pada analisa pollen, yang diproduksi oleh Paul Sears di Amerika
Utara). Hyde dan Williams memilih palinologi berdasarkan kata dalam Bahasa Yunani paluno yang
berarti 'memercikan' dan pale yang berarti 'debu' (sehingga mirip dengan kata dalam Bahasa
Latin pollen).

Mikropaleontologi merupakan cabang paleontologi yang mempelajari


mikrofosil. Mikrofosil adalah fosil yang umumnya berukuran tidak lebih besar dari
empat millimeter, dan umumnya lebih kecil dari satu milimeter, sehingga untuk mempelajarinya
dibutuhkan mikroskop cahaya ataupun elektron. Fosil yang dapat dipelajari dengan mata
telanjang atau dengan alat berdaya pembesaran kecil, seperti kaca pembesar, dapat
dikelompokkan sebagai makrofosil. Secara tegas, sulit untuk menentukan apakah suatu
organisme dapat digolongkan sebagai mikrofosil atau tidak, sehingga tidak ada batas ukuran
yang jelas.
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang
terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di
bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai
batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang
sudah ada, baik di mantelataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu
dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi.
Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah
permukaan kerakbumi.
Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda (1970), magma
didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi
antara 1.5002.5000C dan bersifat mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian
bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2,
chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan nonvolatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku.

Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka
mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran.
Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri
yang dikenal dengan Bowens Reaction Series.
Dalam mengidentifikasi batuan beku, sangat perlu sekali mengetahui karakteristik batuan beku yang
meliputi sifat fisik dan komposisi mineral batuan beku. Dalam membicarakan masalah sifat fisik
batuan beku tidak akan lepas dari
Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau
goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa
bumi dengan kata-kata seismos tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar. Dengan
demikian, secara sederhana seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari fenomena getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa
bumi. Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika.
Gempa bumi besar yang terjadi pada tanggal 1 November 1755 di Lisboa, Portugal menghancurkan
seluruh kota dan memicu tsunami besar, dapat dicatat sebagai tonggak awal pemicu perkembangan
seismologi modern.
Seismologi tidak hanya mempelajari gempa bumi. Eksplorasi hidrokarbon (minyak bumi dan gas)
juga diawali oleh survey seismik. Untuk keperluan ini, pemicu getaran dibuat manusia (bukan gempa
bumi) dengan menggunakan semacam dinamit, lalu getaran yang dapat diterima beberapa
penerima (receiver) disusun sedemikian rupa sehingga catatan getaran tersebut dapat
menggambarkan kondisi bawah tanah.

Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari pembentukan


lapisan tanah karena pengendapan tanah yang mengalami perpindahan dari tempat lain.
Contohnya adalah sedimentasi didelta sungai dan daerah sekitar gunung berapi. Ilmu ini
berkaitan erat dengan pembentukan bahan galian seperti batubara, minyak
bumi, emas, perak dsb.
Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok
utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui
tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas
biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu
kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75%
dari permukaan bumi.
Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut Penamaan
tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batu lempung
Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk
butitan yang bersudut

Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan
bentuk butiran yang membudar

Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm

Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm

Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm

Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan

hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh
suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai
panas (lebih besar dari 150 Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika
dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupabatuan sedimen, batuan beku, atau batuan
metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu
marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan

tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah
permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi.
Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk
terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan

pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang
terjadi jauh di dalam permukaan bumi.

Speleologi adalah ilmu yang mempelajari gua termasuk proses pembuatannya (speleogenesis),
struktur, fisik, sejarah dan aspek biologis. Asal kata speleologi berasal dari bahasa
Yunani spelaion yang berarti gua dan logos yang berarti ilmu. Speleologi sering dikaitkan
dengan aktivitas penjelajahan gua yang dikenal dengan istilah caving
Teori Tektonika Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang geologi yang
dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang
dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran
Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor
spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang
terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer
terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat
dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karenaviskositas dan kekuatan geser (shear
strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih
kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh
lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini
menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas
lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan),
ataupun transform (menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan
pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng.
Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100 mm/a.
Lithostratigrafi merupakan ilmu geologi yang berhubungan dengan penelitian mengenai strata
lapisan batuan. Fokus utama dari penelitian ini mencakup geokronologi, geologi perbandingan,
dan petrologi. Secara umum suatu strata dapat berupa batuan beku atau batuan
sedimen bergantung bagaimana pembentukan batuan tersebut.

Lapisan batuan sedimen terbentuk oleh pengendapan sedimen yang berhubungan dengan
proses pelapukan, peluruhan zat organik (biogenik) atau melalui presipitasi kimiawi. Lapisan ini
dapat dibedakan karena memiliki banyak fosil dan juga penting untuk penelitian biostratigrafi.
Lapisan batuan beku dapat memiliki karekter plutonik atau vulkanik bergantung padakecepatan
pembekuan dari batuan tersebut. Lapisan ini umumnya sama sekali tidak memiliki fosil dan
merepresentasikan aktivitas intrusi dan ekstrusi yang terjadi sepanjang sejarah geologi daerah
tersebut.
Terdapat beberapa prinsip yang digunakan untuk menjelaskan kehadiran strata. Ketika suatu batuan
beku memotong suatu formasi batuan sedimen, kita dapat mengatakan bahwa intusi batuan beku
tersebut berumur lebih muda dari batuan sedimen tersebut. Hukum superposisi mengatakan bahwa
suatu lapisan batuan sedimen pada suatu strata yang ridak terganggu secara tektonik lebih muda
dari yang dibawahnya dan lebih tua dari yang berada diatasnya. Prinsip kemendataran awal
menyatakan bahwa pengendapan sedimen pada dasarnya terjadi sebagai lapisan mendatar.
Kronostratigrafi merupakan cabang dari stratigrafi yang mempelajari umur strata batuan dalam
hubungannya dengan waktu.
Tujuan utama dari kronostratigrafi adalah untuk menyusun urutan pengendapan dan waktu
pengendapan dari seluruh batuan didalam suatu wilayah geologi, dan pada akhirnya, seluruh
rekaman geologi Bumi.
Tata nama stratigrafi standar adalah sebuah sistem kronostratigrafi yang berdasarkan interval waktu
paleontologi yang didefinisikan oleh kumpulan fosil yang dikenali (biostratigrafi). Tujuan
kronostratigrafi adalah untuk memberikan suatu penentuan umur yang berarti untuk interval
kumpulan fosil ini.
Biostratigrafi merupakan ilmu penentuan umur batuan dengan menggunakan fosil yang terkandung
didalamnya. Biasanya bertujuan untuk korelasi, yaitu menunjukkan bahwa horizon tertentu dalam
suatu bagian geologi mewakili periode waktu yang sama dengan horizon lain pada beberapa bagian
lain. Fosil berguna karena sedimen yang berumur sama dapat terlihat sama sekali berbeda
dikarenakan variasi lokal lingkungan sedimentasi. Sebagai contoh, suatu bagian dapat tersusun
atas lempung dan napal sementara yang lainnya lebih bersifat batu gamping kapuran, tetapi apabila
kandungan spesies fosilnya serupa, kedua sedimen tersebut kemungkinan telah diendapkan pada
waktu yang sama.
Amonit, graptolit dan trilobit merupakan fosil indeks yang banyak digunakan dalam
biostratigrafi. Mikrofosil seperti acritarchs, chitinozoa, conodonts, kista dinoflagelata, serbuk
sari,sapura dan foraminifera juga sering digunakan. Fosil berbeda dapat berfungsi dengan baik pada
sedimen yang berumur berbeda; misalnya trilobit, terutama berguna untuk sedimen yang
berumur Kambrium. Untuk dapat berfungsi dengan baik, fosil yang digunakan harus tersebar luas
secara geografis, sehingga dapat berada pada bebagai tempat berbeda. Mereka juga harus
berumur pendek sebagai spesies, sehingga periode waktu dimana mereka dapat tergabung dalam
sedimen relatif sempit, Semakin lama waktu hidup spesies, semakin tidak akurat korelasinya,
sehingga fosil yang berevolusi dengan cepat, seperti amonit, lebih dipilih daripada bentuk yang
berevolusi jauh lebih lambat, seperti nautoloid

Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan
sejarah Bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antarlapisan yang berbeda dapat
dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi (litostratigrafi),

kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif maupun absolutnya (kronostratigrafi).


stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas penyebaran lapisan batuan.
Vulkanologi merupakan studi tentang gunung berapi, lava, magma, dan fenomena geologi yang
berhubungan. Seorang ahli vulkanologi adalah orang yang melakukan studi pada bidang ini.
Istilah vulkanologi berasal dari Bahasa Latin Vulcan, dewa api Romawi.
Para ahli vulkanologi sering mengunjungi gunung berapi, terutama yang masih aktif, untuk
mengamati letusan gunung berapi, mengumpulkan produk letusan termasuk
contoh tephra (seperti abu, ash atau batu apung, pumice), batuan, dan lava. Tujuan utama dari
penyelidikan adalah perkiraan letusan; pada saat ini belum ada cara yang akurat untuk melakukan
hal ini, tetapi memperkirakan letusan, seperti halnya memperkirakan gempa bumi, dapat
menyelamatkan banyak jiwa. Seorang ahli vulkanologi mempelajari pembentukan gunung berapi
dan letusannya saat ini serta sejarah letusannya.

Anda mungkin juga menyukai