Anda di halaman 1dari 44

Geologi Fisik

(Physical Geology)

5. Pelapukan dan Tanah

Materi Perkuliahan

1. Pelapukan (weathering)
2. Tanah (Soil)

1. Pelapukan
(weathering)

Pembentukan rupa Bumi


-

Bumi bersifat dinamik.

Aktivitas tektonik (mis: pembentukan


pegunungan) dan aktivitas vulkanisme
membentuk permukaan Bumi secara
terus menerus sepanjang waktu
geologi.

Proses pada atau di permukaan Bumi


seperti pelapukan ikut membentuk
rupa Bumi.

Sebelum membahas batuan sedimen


dan batuan metamorf, perlu diketahui
proses-proses yang menyebabkan
perombakan batuan, baik proses yang
membentuk mineral baru ataupun
proses yang merombak batuan menjadi
partikel yang lebih kecil.

Proses-proses tersebut disebut


pelapukan, merupakan proses awal dari
erosi.

Pelapukan
Pelapukan:
Merupakan suatu proses dekomposisi dan disintegrasi
(perombakan) pada batuan dan mineral yang terjadi pada atau
dekat permukaan Bumi oleh proses fisika, kimia maupun biologi.
Erosi:
Pengangkutan material yang dilakukan oleh media aktif seperti
air, angin atau es.

Jenis Pelapukan

- Pelapukan fisika/mekanik
- Pelapukan kimia
- Pelapukan biologi

Pelapukan Fisika

Pelapukan fisika/mekanik merombak


batuan menjadi ukuran yang lebih
kecil tanpa merubah komposisi kimia
(mineral) batuan tersebut.

Pelapukan Fisika

Pressure-release fracturing
Frost Wedging
Abrasion
Organic activity
Thermal expansion and contraction

Pressure-release fracturing
- Umumnya batuan
beku dan batuan
metamorf terbentuk
jauh dibawah
permukaan Bumi.

Contoh:
Suatu pluton granit terbentuk 15 km dibawah permukaan
Bumi. Pada kedalaman demikian, tekanan yang
berasal dari
batuan diatasnya sekitar 5000 kali
tekanan pada permukaan
Bumi. Setelah jutaan
tahun, proses tektonik dapat
menyebabkan batuan
tersebut terangkat ke permukaan
Bumi
membentuk pegunungan.

Frost Wedging
- Air akan mengembang
volumenya bila membeku.
- Bila air terkumpul pada
rekahan batuan dan
membeku, volumenya
akan mengembang,
mendorong batuan untuk
terombakkan.
- Umum terjadi pada daerah
pegunungan atau daerah
beriklim dingin (subtropik),
dimana perbedaan
temperatur harian tinggi.

Abrasi (Abrasion)
- Banyak dijumpai batuan
sekitar aliran sungai dan
pantai yang berbentuk
membulat dan
permukaannya halus.
- Terbentuk karena gesekan
antara batuan yang satu
dengan lainnya maupun
dengan material pasir dan
lempung yang terbawa
bersama aliran air.
- Angin juga dapat membawa
pasir dan partikel kecil
lainnya dan mengikis batuan.
- Gletser juga memindahkan
partikel (lempung sampai

Aktivitas organisme (Organic activity)


Pada tanah yang
terkumpul pada
rekahan batuan
dapat tumbuh
tanaman yang
akar-akarnya
dapat tumbuh
terus,
berkembang dan
pada akhirnya
akan merombak
batuan tersebut.

Thermal expansion and contraction


Adanya siklus pemanasan dan
pendinginan setiap hari sepanjang
tahun pada permukaan Bumi
menyebabkan batuan akan
mengembang bila terkena panas dan
menyusut bila terkena dingin. Ketika
temperatur berubah secara cepat,
permukaan batuan akan memanas
atau mendingin lebih cepat dibanding
bagian dalamnya. Sehingga
menghasilkan gaya tekan yang dapat
menimbulkan rekahan pada batuan.

Thermal expansion and contraction


-

Setiap mineral mempunyai kemampuan mengembang


dan menyusu dengan tingkat yang berbeda-beda.

Temperatur batuan bervariasi, sekitar 30-50% lebih


tinggi dibanding temperatur rata-rata udara.

Umumnya mineral-mineral gelap menyerap dan


melepaskan panas lebih cepat dibanding mineralmineral berwarna terang.

Suhu panas dan dingin yang secara kontinyu


mengenai batuan dapat menyebabkan tekanantekanan dan rekahan dalam dan sepanjang batas
butiran mineral.

Adanya air pada pori-pori batuan membuat tekanan


karena suhu ini bekerja lebih aktif.

Pelapukan Kimia
-

Pelapukan kimia merupakan


proses yang sangat kompleks
yang merubah struktur dalam
mineral dengan pengurangan
atau penambahan unsur pada
mineral tersebut.

Batuan yang mengalami


pelapukan kimia akan mengalami
perubahan komposisi kimia.

Pelapukan Kimia
-

Proses pelapukan kimia yang


umum terjadi yaitu:
Dissolution, Hydrolysis dan
Oxidation.

Air, karbondioksida, oksigen,


materi asam dan basa
merupakan media yang
menyebabkan proses-proses
perombakan (pelapukan kimia)
pada batuan.

Dissolution
-

Larutan (solution) dapat terbentuk ketika


mineral melarut. Mineral yang melarut
tersebut akan menjadi ion-ion dalam larutan.
Dalam proses dissolution, suatu mineral akan
melarut tetapi tidak bereaksi secara kimiawi
dengan larutan tsb.
Contoh mineral: halit dan kalsit.

Hydrolysis
-

Dalam proses hydrolysis, suatu


mineral yang bereaksi dengan air
akan membentuk suatu mineral
baru.

Mineral baru yang terbentuk


memiliki struktur kristal yang
mengandung air.

Contoh mineral: ortoklas, pirit dan


olivin.

Granit segar
Granit lapuk

Contoh hydrolysis: ketika granit terkena air dan


mengalami pelapukan kimia, feldspar dan mineral
lainnya bereaksi dengan air membentuk mineral
lempung menyisakan butiran kuarsa yang relatif
lebih resisten terhadap pelapukan.

Oxidation
-

Oksidasi dapat terjadi


akibat adanya reaksi
suatu mineral dengan
oksigen pada atmosfer
atau pada air.

Mineral dengan
kandungan besi (Fe)
akan melapuk
(teroksidasi)
menyerupai karat
apabila berreaksi
dengan air dan
oksigen.

Contoh mineral yang


dpt teroksidasi: pirit.

Pelapukan fisika dan kimia bekerja bersama

- Pelapukan kimia dan fisika dapat


bekerja bersama, umumnya pada
batuan yang sama dan waktu yang
bersamaan.
- Setelah proses mekanik
meretakkan batuan, air dan udara
dapat dengan mudah masuk pada
rekahan dan melapukkan batuan
secara kimia.

Ketika batuan terombakkan menjadi partkel


yang lebih kecil, lebih banyak permukaan
yang tersedia untuk terjadinya pelapukan
kimia.

Spheroidal weathering

Salt cracking
- Pada daerah yang air tanahnya asin, air
yang mengandung garam dapat masuk
pada rekahan batuan induk.
- Ketika air ter-evaporasi, garam-garam
mengkristal. Kristal yang tumbuh akan
terus menekan retakan-retakan pada
batuan dan menyebabkan rekahan
pada batuan, yang akhirya dapat
merombak batuan tsb. Proses tersebut
disebut salt cracking.

Banyak tebing-tebing sekitar laut yang


menunjukkan lubang akibat salt cracking.

Salt cracking juga umum terbentuk pada


daerah gurun, dimana air permukaan dan
bawah permukaan biasanya mengandung
larutan garam.

Exfoliation

Granit umumnya mengalami rekahan karena proses


exfoliation, suatu proses dimana bagian terluarnya
terombakkan menyerupai kulit bawang yang
mengelupas.

Selama proses hydrolysis, feldspar dan mineral silikat


lainnya akan bereaksi membentuk mineral lempung.

Semakin bertambahnya air menyebabkan mineral


lempung memiliki volume yang lebih besar dibanding

2. Tanah (soil)

1. Definisi tanah (soil)


2. Profil tanah
3. Faktor-faktor pembentukan
tanah
4. Tipe-tipe tanah

Definisi Tanah (Soil)


-

Pelapukan fisika (mekanik) menghasilkan


fragmen-fragmen batuan dan partikel-partikel
kecil seperti sand dan silt.

Pelapukan kimia menghasilkan lempung dan


ion-ion yang melarut.

Beberapa hasil pelapukan terakumulasi pada


permukaan Bumi diatas batuan induknya
(bedrock), disebut regolith.

Tanah (soil) didefinisikan sebagai bagian


teratas regolith yang mendukung tumbuhnya
tumbuhan. Tanah merupakan gabungan dari
mineral dan material organik, air dan udara
sebagai tempat tumbuhnya tanaman.

Tanah (soil) umumnya terdiri dari


material pasir, lanau, lempung dan
material organik.

Partikel lempung sangat kecil dan


rapat sehingga air tidak mudah untuk
melaluinya, bahkan gas juga tidak
dapat menembus tanah yang kaya
akan lempung dengan mudah.

Sebaliknya, air dan oksigen dapat


dengan mudah menembus tanah
yang kaya akan pasir.

Pofil Tanah

C
A

Mengapa dijumpai tanah yang


berbeda-beda?
Mengapa ada yang subur, ada
yang tidak subur, ada yang
berpasir dan adapula yang
didominasi material lempung?

Faktor-faktor pembentukan tanah

- Batuan induk
- Iklim
- Tingkat pertumbuhan dan
pembusukan dari material organik
- Kemiringan lereng
- Waktu
- Perpindahan (transport) dari tanah

Tipe-tipe Tanah

Tipe-tipe Tanah

Tipe tanah umumnya dibedakan


berdasarkan ketebalan horison
tanahnya, dan proses presipitasi
pada Horison B.
Yang penting diingat adalah
walaupun iklim merupakan kontrol
dominan dalam pembentukan
berbagai tipe tanah tsb, tetapi faktorfaktor lainnya juga turut
mempengaruhi.

Pedocal

- Terbentuk pada area


beriklim dingin dan curah
hujan rendah.
- Umumnya Horison A sangat
baik dan kaya akan humus.
- Sangat subur (mis: sangat
baik untuk kentang).
- Horison A umumnya
berwarna coklat.
- Horison B umumnya
mengandung calcrete,
silcrete atau saltpan.

Pedalfer
- Terbentuk pada daerah
dengan iklim hangat dan
lembab.
- Horison A sangat tebal.
- Horison O dan B
terbentuk dengan baik
dan mengandung besi
dan aluminium
ksida/hidroksida.
- Warna tanah umumnya
merah/oranye.
- Nama pedalfer
menunjukkan dominasi
Fe3- dan Al3- pada
Horison A dan B.

Laterite
- Terbentuk pada daerah
dengan iklim tropis.
- Pada wilayah demikian,
pelapukan kimia seperti
dissolution, hydrolysis dan
oxidation sangat ekstensif.
- Horison A pada tanah lateritik
dapat terbentuk sangat dalam.
- Daerah dengan iklim tropis
memiliki curah hujan sangat
tinggi sehingga mencuci
hampir semua kation-kation
yang terlarut meninggalkan
aluminium dan mineralmineral besi.

Referensi

Brian J. Skinner, Stephen C. Porter, and Jeffrey


Park, 2006, The Dynamic Earth an Introduction
to Physical Geology, 5th Edition.
Doddy Setia Graha, 1987, Batuan dan Mineral.
Thompson dan Turk,1997, Introduction to
Physical Geology, 2nd edition.

Topik minggu depan:

Sedimen dan Batuan Sedimen

Anda mungkin juga menyukai