Anda di halaman 1dari 22

IV.

PENINGKATAN KADAR/KONSENTRASI (CONCENTRATION)

Agar bahan galian yang mutu atau kadarnya rendah (marginal) dapat diolah
lebih lanjut, yaitu diambil (di-ekstrak) logamnya, maka kadar bahan galian itu
harus ditingkatkan dengan proses konsentrasi. Sifat-sifat fisik mineral yang dapat
dimanfaatkan dalam proses konsentrasi adalah :

1. Perbedaan berat jenis atau kerapatan untuk proses konsentrasi gravitasi dan
media berat.
2. Perbedaan sifat kelistrikan untuk proses konsentrasi elektrostatik.
3. Perbedaan sifat kemagnetan untuk proses konsentrasi magnetik.
4. Perbedaan sifat permukaan partikel untuk proses flotasi.

Proses peningkatan kadar itu ada bermacam-macam, antara lain :

1. PEMILAHAN (SORTING)\
Bila ukuran bongkahnya cukup besar, maka pemisahan dilakukan dengan
tangan (manual), artinya yang terlihat bukan mineral berharga dipisahkan
untuk dibuang.

2. KONSENTRASI GRAVITASI (GRAVITY CONCENTRATION)


Yaitu pemisahan mineral berdasarkan perbedaan berat jenis dalam suatu
media fluida, jadi sebenarnya juga memanfaatkan perbedaan kecepatan
pengendapan mineral-mineral yang ada. Ada 3 (tiga) cara pemisahan secara
gravitasi bila dilihat dari segi gerakan fluidanya, yaitu :
a. Fluida tenang, contoh dense medium separation (DMS) atau heavy
medium separation (HMS).

Gambar. Alat Heavy/Dense Medium Separation

22 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
b. Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking table dan spiral
concentration.
c. Aliran fluida vertikal, contoh jengkek (jig).

Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif sedikit, maka akan terjadi
pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak
gerakannya akan terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari 3
(tiga) tahap sebagai berikut :

1. Hindered settling classification ; klasifikasi pengendapannya terhalang.


2. Differential acceleration pada awal pengendapan ; artinya partikel yang
berat mengendap lebih dahulu.
3. Consolidation trickling pada akhir pengendapan; partikel-partikel kecil
berusaha mengatur diri di antara partikel-partikel besar sesuai dengan
berat jenisnya.

Produk dari proses konsentrasi gravitasi ada 3 (tiga), yaitu :

1. Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari kumpulan mineral berharga


dengan kadar tinggi.
2. Amang (middling) yaitu konsentrat yang masih kotor.
3. Ampas (tailing) yang terdiri dari mineral-mineral pengotor yang harus
dibuang.

Peralatan konsentrasi gravitasi yang banyak dipakai adalah :

1. Jengkek (jig) dengan bermacam-macam rekacipta (design)

23 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Gambar alat jengkek (jig)

Cara kerja mesin jig yaitu dengan melakukan pemisahan mineral


berharga (umumnya dengan berat jenis tinggi) dari pengotornya (berat
jenis rendah) dilakukan dalam suatu aliran fliuda (air). Lumpur yang
merupakan umpan (feed) disebarkan diatas pengayak (screen) dan di
atasnya disebarkan pula material lain (bed). Berat jenis bed merupakan
faktor yang cukup penting biasanya terletak di antara mineral berat dan
mineral ringan. Aliran air keatas (pulsion) dan aliran air ke bawah
(suction) akan membentuk getaran sedemikian rupa sehingga mineral-
mineral berat akan tertarik ke bawah sedang mineral-mineral yang
ringan akan terdorong ke atas.

2. Meja goyang (shaking table)

24 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Gambar Meja goyang (shaking table)

Prinsip kerja meja goyang yaitu dengan cara mengalirkan lumpur dalam
suatu aliran fluida (air) yang tipis, mineral ringan akan hanyut lebih
cepat daripada mineral berat. Aliran air yang tipis biasanya dilakukan di
atas permukaan meja yang miring dan kasar. Kekasaran permukaan
meja sangat menentukan perolehan dan proses pemisahan. Untuk
membantu pemisahan, meja digoyangkan secara horisontal membentuk
getaran.

3. Konsentrator spiral (Humprey spiral concentrator)

25 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Gambar Konsentrator spiral (Humprey spiral concentrator)

4. Palong /sakan (sluice box)

Gambar Palong/sakan (sluice box)

26 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
3. KONSENTRASI DENGAN MEDIA BERAT (DENSE/HEAVY MEDIUM
SEPARATION)

Merupakan proses konsentrasi yang bertujuan untuk memisahkan mineral-


mineral berharga yang lebih berat dari pengotornya yang terdiri dari mineral-
mineral ringan dengan menggunakan medium pemisah yang berat jenisnya lebih
besar dari air (berat jenisnya > 1). Produk dari proses konsentrasi ini adalah :
a. Endapan (sink) yang terdiri dari mineral-mineral berharga yang berat.
b. Apungan (float) yang terdiri dari mineral-mineral pengotor yang ringan.

Teknik pemisahan antara apungan dan endapan (sink) ini dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara, antara lain :

1. Medium yang diam


2. Medium yang selalu diaduk
3. Memakai dua medium yang berbeda densitasnya
4. Pemisahan dengan bantuan gaya sentrifugal
5. Digunakan cairan berat sebagai medium
6. Autogenous media (mineral itu sendiri sebagai media)

Secara umum media pemisahan yang akan digunakan harus memiliki syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Stabil/ tidak bereaksi
2. Mudah diperoleh kembali (di-recovery)
3. Mudah dipisahkan dari produk sink/float

Media pemisahan ini bisa berupa campuran antara air dengan mineral-mineral
(padatan) tertentu yang mempunyai berat jenis cukup tinggi dan berukuran sangat
halus sehingga membentuk suspensi atau berupa larutan berat yang mempunyai

27 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
berat jenis yang juga cukup tinggi. Persyaratan mineral (padatan) agar dapat
digunakan sebagai media pemisahan, disamping syarat-syarat yang telah
disebutkan di atas adalah:
1. Mempunyai kekerasan tertentu
2. Tidak mudah mengendap
3. Tidak mengotori mineral yang akan dipisahkan
4. Sifat kimia stabil
5. Berat jenis tinggi

Media pemisah yang pernah dipakai antara lain :

a. Air + magnetit halus dengan kerapatan 1,25 – 2,20 ton/m3.


b. Air + ferrosilikon dengan kerapatan 2,90 – 3,40 ton/m3.
c. Air + magnetit + ferrosilikon dengan kerapatan 2,20 – 2,90.
d. Larutan berat seperti tetra bromo ethana (b.j. = 2,96), bromoform (berat
jenisnya = 2,85) dan methylene jodida (berat jenisnya = 3,32). Tetapi larutan berat
ini harganya mahal, oleh sebab itu hanya dipakai untuk percobaan-percobaan di
laboratorium.

Peralatan yang biasa dipakai adalah gravity dense/heavy medium separators


yang berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) macam, yaitu :

1. Drum separator karena bentuknya silindris

28 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
2. Cone separator karena bentuknya seperti corongan

Pemisahan cone separation dapat digunakan dalam beragam industri untuk


menghilangkan partikulat dari aliran udara, gas atau air, tanpa menggunakan
filter.

29 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
4. KONSENTRASI ELEKTROSTATIK (ELECTROSTATIC
CONCENTRATION)

Merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan perbedaan sifat konduktor


(mudah menghantarkan arus listrik) dan non-konduktor (nir konduktor) dari
mineral. Kendala proses konsentrasi ini adalah :

a. Hanya sesuai untuk proses konsentrasi dengan jumlah umpan yang tidak
terlalu besar.
b. Karena prosesnya harus kering, maka timbul masalah dengan debu yang
berterbangan.

Mineral-mineral yang bersifat konduktor antara lain adalah :

a. Magnetit (Fe3O4)

Gambar Mineral Magnetit (Fe3O4)

30 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
b. Kasiterit (SnO2)

Gambar Mineral Kasiterit (SnO2)

c. Ilmenit (FeTiO3)

Gambar Mineral Ilmenit (FeTiO3

d. Molibdenit (MoS2)

31 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Gambar Mineral Molibdenit (MoS2)

e. Wolframit [(Fe,M)WO4]

Gambar Mineral Wolframit [(Fe,M)WO4]

f. Galena (PbS)

32 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Gambar Mineral Galena (PbS)

g. Pirit (FeS2)

Gambar Mineral Pirit (FeS2)

Produk dari proses konsentrasi ini adalah :

a. Mineral-mineral konduktor sebagai konsentrat.

33 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
b. Mineral-mineral non-konduktor sebagai ampas (tailing).

Peralatan yang biasa dipakai adalah :

1. Electrodynamic separator (high tension separator)

2. Electrostatic separator yang terdiri dari :

 plate electrostatic separator


 screen electrostatic separator

34 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
35 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
5. Konsentrasi Magnetik (Magnetic Concentration)

Adalah proses konsentrasi yang memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan


(magnetic susceptibility) yang dimiliki mineral. Sifat kemagnetan bahan galian
ada 3 (tiga) macam, yaitu :

1. Ferromagnetic, yaitu bahan galian (mineral) yang sangat kuat untuk ditarik
oleh medan magnet. Misalnya magnetit (Fe3 O4).

2. Paramagnetic, yaitu bahan galian yang dapat tertarik oleh medan magnet.
Contohnya hematit (Fe2O3), ilmenit (Se TiO3) dan pyrhotit (FeS).

36 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
3. Diamagnetic, yaitu bahan galian yang tak tertarik oleh medan magnet.
Misalnya : kwarsa (SiO2) dan feldspar [(Na,K,Al)Si3O8].

Prinsip kerjanya adalah bila sekumpulan mineral (non-magnetik dan


magnetik) dilewatkan dalam suatu medan magnet, maka mineral-mineral yang
bersifat magnetik akan tertarik, sehingga pemisahan dapat dilakukan. Pemilihan
proses pemisahan magnetik dengan cara basah ataupun kering tergantung
beberapa faktor, diantaranya adalah ukuran butiran. Apabila ukuran butir mineral

37 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
cukup halus maka biasanya pemisahan dilakukan dengan cara basah agar debu
yang dihasilkan menjadi berkurang. Pemisahan magnetik hanya diterapkan
terhadap mineral-mineral yang bersifat magnetik. Pemisahan magnetik dapat
dilakukan dengan cara basah maupun kering. Contoh yang banyak dipakai di
Indonesia adalah di PT. Timah yang digunakan pada pusat-pusat pencucian. Jadi
produk dari proses konsentrasi yang berlangsung basah ini adalah :
1. Mineral-mineral magnetik sebagai konsentrat.
2. Mineral-mineral non-magnetik sebagai ampas (tailing).

Peralatan yang dipakai disebut magnetic separator yang terdiri dari :

1. Induced roll dry magnetic separator

2. Wet drum low intensity magnetic separator yang arah aliran dapat :
 Concurrent
 Countercurrent
 counter rotation

38 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Sedang letak magnetnya bisa :

 Suspended magnets
 Suspended magnets with continuous removal
 Cobbing drum

39 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
6. Konsentrasi Secara Flotasi (Flotation Concentration)

Merupakan proses konsentrasi berdasarkan sifat “senang terhadap udara” atau


“takut terhadap air” (hydrophobic). Pada umumnya mineral-mineral oksida dan
sulfida akan tenggelam bila dicelupkan ke dalam air, karena permukaan mineral-
mineral itu bersifat “suka akan air” (hydrophilic). Tetapi beberapa mineral
sulfida, antara lain kalkopirit (CuFeS2), galena (PbS), dan sfalerit (ZnS) mudah
diubah sifat permukaannya dari suka air menjadi suka udara dengan
menambahkan reagen yang terdiri dari senyawa hidrokarbon.
Dalam pengolahan bahan galian, flotasi didefinisikan sebagai metoda fisika
kimia untuk memisahkan mineral berharga dari yang tidak berharga dengan cara
mengapungkan salah satu mineral ke permukaan pulp. Proses pemisahan mineral
berharga dari yang tidak berharga dengan cara pengapungan ini didasarkan pada
sifat permukaan mineral apakah suka terhadap udara (takut air) atau suka terhadap
air (takut udara). Mineral yang diapungkan adalah mineral yang tidak dibasahi
(suka udara) disebut mineral hydrophobic, sedangkan mineral yang tidak
diapungkan adalah mineral yang dibasahi (suka air) disebut mineral hidrophilic.
Konsentrasi flotasi mendominasi proses pengolahan mineral pada tambang
tembaga, emas dan logam dasar skala besar. Hal ini disebabkan karena proses ini
tidak tergantung pada densitas dan perbedaan gaya gravitasi serta mudah
dikendalikan melalui reagen-reagen tertentu dalam merubah sifat permukaan
mineral.
Selain pada logam, flotasi juga dapat diterapkan pada instalasi pengolahan
batubara yang berkukuran halus. Dalam industri pengolahan mineral, umpan
untuk proses flotasi terlebih dahulu melalui penggerusan dan pengayakan. Karena

40 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
operasinya dalam kondisi basah, maka penanganan material hasil pengolahan
memerlukan perhatian khusus.

1. Pembuih (frother) yang berfungsi sebagai pen-stabil gelembung-gelembung


udara. Misalnya : methyl isobuthyl carbinol (MIBC), minyak pinus, dan
terpentin.
2. Kolektor /pengumpul (collector) yang bisa mengubah sifat permukaan mineral
yang semula suka air menjadi suka udara. Contohnya : xanthate,
thiocarbonilid, asam oleik, dll.
3. Penekan / pencegah (depresant) yang berguna untuk mencegah agar mineral
pengotor tidak ikut menempel pada udara dan ikut terapung. Misalnya : Zn
SO4 untuk menekan Zn S.
4. Pengatur keasaman (pH regulator) yang berfungsi untuk mengatur tingkat
keasaman proses flotasi. Misalnya : HCl, HNO3, Ca (OH)3, NH4 OH, dll.

Produk flotasi ada 3 (tiga) macam, yaitu :

 Konsentrat (concentrate) yang berupa mineral-mineral yang ikut terapung


(mineral-mineral apungan) dengan gelembung-gelembung udara.
 Amang (middling) yang merupakan mineral-mineral apungan yang masih
mengandung banyak mineral-mineral pengotor.
 Ampas (tailing) yang tenggelam terdiri dari mineral-mineral pengotor.

Peralatan yang biasa dipakai adalah :

1. Mechanical flotation yang terdiri dari berbagai variasi antara lain :


 Agitair cell
 Denver cell

41 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
 Krupp cell
 Outokumpu cell
 Wemco-Fagregren cell

2. Pneumatic flotation yang terdiri dari variasi :


 Column cell
 Cyclo cell
 Davcra cell
 Flotaire cell
 Proses Pengapungan

           Kondisi utama agar proses flotasi berlangsung dengan baik yaitu adanya
partikel-partikel tertentu (yang akan diapungkan) menempel pada gelembung udara
kemudian bersama-sama naik ke permukaan. Syarat agar hal ini dipenuhi antara
lain:

   Ukuran partikel harus cukup kecil

   Ukuran partikel untuk proses flotasi biasanya lebih kecil dari 65 mesh tetapi lebih
besar dari 10 m, kecuali untuk batubara ukuran terkecilnya bisa sampai 20 mesh.

   Gelembung harus cukup besar

   Sifat-sifat fisik yang menentukan apakah partikel menempel pada gelembung atau
tidak

 Partikel yang akan diapungkan harus bersifat hidrophobic, sedangkan partikel yang
tidak diapungkan harus bersifat hidrophilic. Keterapungan (floatability) dari suatu
partikel ditentukan oleh kecenderungannya untuk menempel pada permukaan
gelembung udara, dan ini terutama tergantung pada sifat-sifat permukaan partikel.
Massa jenis dan sifat-sifat fisika lainnya memegang peranan yang sangat kecil.

 Perlekatan partikel pada gelembung udara dalam media air tergantung pada laju
penipisan air antara gelembung dan permukaan partikel. Perlekatan partikel pada
gelembung udara diperlihatkan pada Gambar 2.8

42 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
43 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n

Anda mungkin juga menyukai