Agar bahan galian yang mutu atau kadarnya rendah (marginal) dapat diolah
lebih lanjut, yaitu diambil (di-ekstrak) logamnya, maka kadar bahan galian itu
harus ditingkatkan dengan proses konsentrasi. Sifat-sifat fisik mineral yang dapat
dimanfaatkan dalam proses konsentrasi adalah :
1. Perbedaan berat jenis atau kerapatan untuk proses konsentrasi gravitasi dan
media berat.
2. Perbedaan sifat kelistrikan untuk proses konsentrasi elektrostatik.
3. Perbedaan sifat kemagnetan untuk proses konsentrasi magnetik.
4. Perbedaan sifat permukaan partikel untuk proses flotasi.
1. PEMILAHAN (SORTING)\
Bila ukuran bongkahnya cukup besar, maka pemisahan dilakukan dengan
tangan (manual), artinya yang terlihat bukan mineral berharga dipisahkan
untuk dibuang.
22 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
b. Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking table dan spiral
concentration.
c. Aliran fluida vertikal, contoh jengkek (jig).
Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif sedikit, maka akan terjadi
pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak
gerakannya akan terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari 3
(tiga) tahap sebagai berikut :
23 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Gambar alat jengkek (jig)
24 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Gambar Meja goyang (shaking table)
Prinsip kerja meja goyang yaitu dengan cara mengalirkan lumpur dalam
suatu aliran fluida (air) yang tipis, mineral ringan akan hanyut lebih
cepat daripada mineral berat. Aliran air yang tipis biasanya dilakukan di
atas permukaan meja yang miring dan kasar. Kekasaran permukaan
meja sangat menentukan perolehan dan proses pemisahan. Untuk
membantu pemisahan, meja digoyangkan secara horisontal membentuk
getaran.
25 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Gambar Konsentrator spiral (Humprey spiral concentrator)
26 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
3. KONSENTRASI DENGAN MEDIA BERAT (DENSE/HEAVY MEDIUM
SEPARATION)
Teknik pemisahan antara apungan dan endapan (sink) ini dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara, antara lain :
Secara umum media pemisahan yang akan digunakan harus memiliki syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Stabil/ tidak bereaksi
2. Mudah diperoleh kembali (di-recovery)
3. Mudah dipisahkan dari produk sink/float
Media pemisahan ini bisa berupa campuran antara air dengan mineral-mineral
(padatan) tertentu yang mempunyai berat jenis cukup tinggi dan berukuran sangat
halus sehingga membentuk suspensi atau berupa larutan berat yang mempunyai
27 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
berat jenis yang juga cukup tinggi. Persyaratan mineral (padatan) agar dapat
digunakan sebagai media pemisahan, disamping syarat-syarat yang telah
disebutkan di atas adalah:
1. Mempunyai kekerasan tertentu
2. Tidak mudah mengendap
3. Tidak mengotori mineral yang akan dipisahkan
4. Sifat kimia stabil
5. Berat jenis tinggi
28 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
2. Cone separator karena bentuknya seperti corongan
29 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
4. KONSENTRASI ELEKTROSTATIK (ELECTROSTATIC
CONCENTRATION)
a. Hanya sesuai untuk proses konsentrasi dengan jumlah umpan yang tidak
terlalu besar.
b. Karena prosesnya harus kering, maka timbul masalah dengan debu yang
berterbangan.
a. Magnetit (Fe3O4)
30 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
b. Kasiterit (SnO2)
c. Ilmenit (FeTiO3)
d. Molibdenit (MoS2)
31 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Gambar Mineral Molibdenit (MoS2)
e. Wolframit [(Fe,M)WO4]
f. Galena (PbS)
32 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Gambar Mineral Galena (PbS)
g. Pirit (FeS2)
33 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
b. Mineral-mineral non-konduktor sebagai ampas (tailing).
34 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
35 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
5. Konsentrasi Magnetik (Magnetic Concentration)
1. Ferromagnetic, yaitu bahan galian (mineral) yang sangat kuat untuk ditarik
oleh medan magnet. Misalnya magnetit (Fe3 O4).
2. Paramagnetic, yaitu bahan galian yang dapat tertarik oleh medan magnet.
Contohnya hematit (Fe2O3), ilmenit (Se TiO3) dan pyrhotit (FeS).
36 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
3. Diamagnetic, yaitu bahan galian yang tak tertarik oleh medan magnet.
Misalnya : kwarsa (SiO2) dan feldspar [(Na,K,Al)Si3O8].
37 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
cukup halus maka biasanya pemisahan dilakukan dengan cara basah agar debu
yang dihasilkan menjadi berkurang. Pemisahan magnetik hanya diterapkan
terhadap mineral-mineral yang bersifat magnetik. Pemisahan magnetik dapat
dilakukan dengan cara basah maupun kering. Contoh yang banyak dipakai di
Indonesia adalah di PT. Timah yang digunakan pada pusat-pusat pencucian. Jadi
produk dari proses konsentrasi yang berlangsung basah ini adalah :
1. Mineral-mineral magnetik sebagai konsentrat.
2. Mineral-mineral non-magnetik sebagai ampas (tailing).
2. Wet drum low intensity magnetic separator yang arah aliran dapat :
Concurrent
Countercurrent
counter rotation
38 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Sedang letak magnetnya bisa :
Suspended magnets
Suspended magnets with continuous removal
Cobbing drum
39 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
6. Konsentrasi Secara Flotasi (Flotation Concentration)
40 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
operasinya dalam kondisi basah, maka penanganan material hasil pengolahan
memerlukan perhatian khusus.
41 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
Krupp cell
Outokumpu cell
Wemco-Fagregren cell
Kondisi utama agar proses flotasi berlangsung dengan baik yaitu adanya
partikel-partikel tertentu (yang akan diapungkan) menempel pada gelembung udara
kemudian bersama-sama naik ke permukaan. Syarat agar hal ini dipenuhi antara
lain:
Ukuran partikel untuk proses flotasi biasanya lebih kecil dari 65 mesh tetapi lebih
besar dari 10 m, kecuali untuk batubara ukuran terkecilnya bisa sampai 20 mesh.
Sifat-sifat fisik yang menentukan apakah partikel menempel pada gelembung atau
tidak
Partikel yang akan diapungkan harus bersifat hidrophobic, sedangkan partikel yang
tidak diapungkan harus bersifat hidrophilic. Keterapungan (floatability) dari suatu
partikel ditentukan oleh kecenderungannya untuk menempel pada permukaan
gelembung udara, dan ini terutama tergantung pada sifat-sifat permukaan partikel.
Massa jenis dan sifat-sifat fisika lainnya memegang peranan yang sangat kecil.
Perlekatan partikel pada gelembung udara dalam media air tergantung pada laju
penipisan air antara gelembung dan permukaan partikel. Perlekatan partikel pada
gelembung udara diperlihatkan pada Gambar 2.8
42 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n
43 | P e n g o l a h a n B a h a n G a l i a n