DISUSUN OLEH:
NAMA : LIA FITRIA RAHMATILLAH
NIM : 1104107010008
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil fieldtrip
pengamatan geologi terhadap lapisan tanah, berupa sedimentasi dan segala kaitannya.
kuliah Geologi Struktur, yaitu Bapak Suhra Ilyas, M.Sc yang telah membimbing dan
memberikan materi kepada penulis. Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada teman-
teman Geofisika dan keluarga yang selalu memberi dukungan kepada penulis.
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan laporan selanjutnya agar
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
BAB II .......................................................................................................
PENDAHULUAN
tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses
deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya
(force) yang terjadi di dalam bumi. Gaya tersebut pada dasarnya merupakan
proses tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di dalam pengertian umum, geologi
struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari
struktur geologi, misalnya perlipatan (fold), rekahan (fracture), sesar (fault), dan
tektonik dan geotektonik merupakan suatu studi dengan skala yang lebih besar,
1.2 Tujuan
Besar yang terdiri dari tiga titik, diantaranya dua titik pada perjalanan Banda
Fakultas Teknik dan Fisika Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala. Seluruh
dengan menggunakan alat transportasi truk dan sampai kembali ke depan FMIPA
terdiri dari: jumlah dosen yang ikut berpartisipasi 2 orang, terdiri dari bapak
Suhra Ilyas, M.Sc dan Faisal, M.Sc, jumlah mahasiswa Teknik Geofisika 37
orang, jumlah mahasiswa Fisika FMIPA 36 orang dan 3 orang supir truk.
2.4 Peralatan
Alat tulis
Mantel
Sepatu boot
Sandal
Palu geologi
Lup
Sekop
Cangkul
Ember
Topi
Kantong plastic
namun karena terjadi erosi lapisannya menjadi miring akibat dipotong (dihadang)
oleh erosi.
Lapisan ini terbentuk dari lumpur. Lapisan yang terbentuk oleh lumpur
bukan dari laut dalam, melainkan lumpur yang terbentuk adalah lumpur pesisir atau
rawa-rawa.
oleh perubahan iklim secara periodik. Lapisan keras terbentuk pada saat suhu bumi
dingin atau curah hujan tinggi. Lapisan ini cenderung menyerap air, tetapi tidak
mudah longsor. Awalnya merupakan tanah liat yang terbentuk dari daratan tanah
dangkal. Lapisan lunak terbentuk pada saat musim kemarau atau suhu bumi
memanas. Apabila lapisan-lapisan ini terbentuk di laut dalam maka dapat ditemukan
koral pada lapisannya, namun karena tidak ada koral, jadi dapat disimpulkan bahwa
pembentukannya tidak ada mahkluk laut dan terbentuk pada laut dangkal.
Sampel pada gambar diatas merupakan contoh lapisan keras. Lapisan
ini tidak mudah runtuh walaupun pelapisannya terjadi pada curah hujan tinggi (suhu
bumi dingin). Hal ini juga dipengaruhi oleh densitas lapisan tersebut yang tinggi,
sehingga walaupun menyerap air dan tejadi pada suhu bumi dingin tidak
didapatkan lapisan gunung yang berbeda kemiringan, hal ini terjadi karena adanya
yang kaki gunungnya berada di lambaro dan padang tiji. Lapisan ini terbentuk dari
pasir laut yang diatasnya terdapat kerikil sungai. Kerikil ini sebagian terdiri dari koral
dari koral karena lapisan ini adalah lapisan sedimen yang dulunya terbentuk di dasar
lautan. Di perkirakan sekitar 1 juta tahun yang lalu endapan tersebut terangkat
Endapan yang paling muda adalah endapan yang paling atas, sedangkan endapan
yang paling tua terdapat di paling bawah. Coral terbentuk di air tawar maupun di air
Gambar diatas merupakan jenis batuan yang awalnya terdiri dari koral
dan terjadi sedimentasi sehingga terbentuk batu tersebut yang berwarna hijau. Sampel
lain yang ditemukan pada perhentian kedua adalah batuan berjenis tuff. Tuff adalah
tipe dari bebatuan yang mengandung debu vulkanik yang dikeluarkan selama letusan
Keterangan gambar:
ukuran butir. Pada lapisan pertama terbentuk karena terjadi erosi secara perlahan-
lahan. Sisa tanaman organic, seperti rumput juga mendukung proses pembentukan
lapisan ini. Perbedaan antar lapisan (I, II, dan III) sekitar 20 tahun. Lapisan
Iwarnanya lebih gelap dibandingkan lapisan II dan III. Hal ini disebabkan karena
lapisan I banyak mengandung oksigen, sedangkan lapisan II dan III oksigen yang ada
dibumi susah menembus, karena dipengaruhi oleh kedalaman lapisan tersebut.
Pada lapisan ke III, telah diamati bahwa lapisan ini sangat lembab dan
ukuran butir pasir atau tanahnya juga relative halus. Hal ini disebabkan karena
lapisan ke III merupakan lapisan yang jenuh air. Air yang masuk, meresap dari atas
ketika hujan turun. Pada lapisan, antara lapisan basah dan kering memiliki perbedaan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beberapa jutaan tahun yang lalu Jantho merupakan daerah laut yang
dapat dibuktikan dengan penemuan endapan dari coral, sedimen yang awalnya dari
dasar laut dan lainnya, sehingga menarik untuk di teliti lebih lanjut guna memperoleh
informasi baru.
bahwa daerah yang membentuk antiklin terdapat sumber daya alam berupa biji besi,
minyak, dan gas bumi. Jadi, bisa saja di Jantho terdapat deposit tersebut. Namun hal