SOAL :
Jawaban anda harus dilengkapi dengan gambar
Gambar 2. Konsep Wegener menunjukkan (a) konsep awal, (b). konsep apungan
benua yaitu kerak benua bergerak di atas kerak samudera.
Gambar 3. Struktur dalam bumi yang menunjukan lapisan litosfer dan astenosfer
b. Cara terbentuknya
Prisma akrasi terjadi pada zona pertemuan dua lepeng yang saling
bertumbukan dan letaknya sejajar dengan jalur subduksi. Batuan yang
berada pada zoan tersebut akan mengalami kompresi yang membentuk
srtruktur imbrikasi. Struktur imbrikasi dapat membentuk suatu tinggian
(ridge) yang bisa saja muncul ke permukaan atau terangkat karena
pembentukan sesar-sesar naik yang searah dengan bidang penunjaman.
Pembentukan prisma akresi diawali dengan akumulasi sedimen di dasar
palung yang dinamakan trench wedge. Akibat adanya kompresi terbentuk
imbricated trust sehingga menghasilkan prisma akresi. Prisma akresi
semakin lama semakin tertekan ke atas membentuk suatu ketinggian yang
dinamakan outer arc.
c. Struktur yang terbentuk di prisma akrasi:
- Pembentukan busur vulkanik
- Pembentukan palung laut
- Penghancuran batuan akibat tekanan (mélange wedge)
- Terjadi pencampuran batuan (mélange) akibat proses tektonik atau
sedimentasi:
- Adanya native block pasir yang berupa boundiage berinteraksi dengan
clay.
- Pembentukan cekungan sedimen
- Pembentukan pola sesar yang dapat searah dengan busur atau berpotongan
menyudut terhadap busur (misal sesar naik, sesar mendatar, lipatan).
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Roll-Back” dan apa penyebabnya serta
bagaimana cara terjadinya pada sistem konvergen? Jelaskan juga bagaimana
hubungan antara peristiwa “Roll-Back” dengan pembentukan “Marginal
Sea” atau “Marginal Basin” pada lempeng bagian atas (overriding plate) ?
Jawab:
a. Roll-back merupakan mundurnya batas lempeng ke arah pusat pemekaran
lempeng yang menunjam atau diartikan sebagai termakannya lempeng
yang menunjam oleh lempeng diatasnya (overriding plate). Akibat
interaksi pada batas lempeng dan lempeng samudera mengalami
penurunan kecepatan, menyebabkan berpindahnya posisi palung yang
menuju ke arah samudera dan membentuk mélange.
b. Penyebab dan cara terjadinya roll-back, serta hubungannya dengan
marginal sea pada oeverriding plate adalah:
Roll-back terjadinya karena lempeng samudera yang menunjam memiliki
densitas yang lebih besar, sehingga mengakibatkan meningkatnya
kecepatan penunjman yang suatu saat melebihi kecepatan pergerakan
lempeng itu sendiri. Penunjaman tersebut mengyebabkan reaksi pada
lempeng di atasnya yaitu pergerakan lempeng di atasnya bergerak maju
lebih cepat kea rah pusat pemekaran lempeng yang menunjma (batas
lempeng mundur ke arah pusat pemekaran). Apabila majunya overriding
plate pada lempeng bagian depan lebih cepat dari pada bagian belakang,
maka akan terjadi gaya ekstensional pada bagian tengah overriding plate.
Bagian tersebut menghasilkan regangan sehingga terbentuk rift atau dapat
menjadi marginal sea (marginal basin).
Roll-over adalah bentuk geometri antiklin yang terbentuk pada rezim ekstensional
yang dikenal juga sebagai reverse anticline. Roll-over terbentuk pada bidang sesar
yang berupa listrict normal fault. Deformasi yang dihasilkan terjadi merata pada
blok hangingwall yang menyebabkan kontak antar blok dapat dipertahankan si
sepanjang bidang sesar, sehingga terjadi perlipatan.
Duplex transtension adalah sesar dupleks yang terbentuk pada rezim strike-slip
dengan komponen ekstensi yang terjadi di zona realizing bend.
10. Sebutkan sekurang-kurangnya dua gejalan apa yang dapat dijumpai pada
kawasan lempeng bagian atas (overriding plate) yang embedakan antara
model penunjaman tipe Clili dan model penunjaman tipe Mariana?
Jawab:
Pada model penunjaman tipe Chili dan Mariana dibedakan berdasarkan sudut
penunjaman lempeng yang mengalami subduksi sehingga menghasilkan
perbedaan rezim tektonik dan gejala-gejalanya pada bagian overriding plate.
Penjelasannya adalah:
- Overriding plate pada tipe Chili mengalami gempa bumi dengan
magnitude yang lebih besar dari pada tipe Mariana.
- Overriding plate tipe Chili mengalami rezim tektonik kompressional pada
bagian back arc, sedangkan tipe Mariana mengalami rezim tektonik
ekstensional.
- Tipe Chili menghasilkan continental arc, sedangkan tipe mariana
menghasilan island arc.
- Tipe Chili membentuk prisma akrasi, sedangkan tipe Mariana mengalami
tektonik collapse atau tectonic erosion.
- Tipe Chili mempunyai topografi rangkaian pegunungan dengan kerak
benua yang tebal, sedangkan tipe Mariana mempunyai topografi menurun
dengan kerak tipis.
- Tipe Chili mengalami sedikit erupsi vulkanisme andesit-dasit, sedangkan
tipe mariana mengalami erupsi banyak lava tholeit.
Gambar 20. Model penunjaman tipe Chili dan Tipe Mariana
12. Hotspot merupakan kegiatan volkanik yang tidak berhubungan dengan tepi
lempeng. Jelaskan dengna singkat hubungan antara hotspot dengan gerak-
gerak lempeng litosfer?
Jawab:
Hotspot terbentuk karena adanya energi panas dari plume magma. Plume
magma dengan energi panas tinggi naik ke atas menebos lapisan litosfer. Pada
lapisan litosfer ini terjadi gaya tarikan akibat desakan dari energi panas plume
yang naik ke atas, sehingga terbentuk rekahan di litosfer. Rekahan tersebut
merupakan zona untuk muculnya gunung-gunung api. Karena lapisan
astenosfer terus menggerakkan lapisan litosfer sedangkan letak plume magma
tetap, maka terjadi lagi proses energi panas dari plume yang menuju ke atas
litoefer dan terbentuk lagi gunung-gunung api muda. Gunung api yang
terbentuk sebelumnya lambat laut akan menjadi gunung api pasif. Proses ini
terus belangsung sejalan dengna pergerakan astenosfer yang menggerakan
litosfer hingga membentuk deretan gunung api seperti di Hawai.
Gambar 23. Proses yang terjadi di Hotspot dan hubungannya dengan litosfer
(Model kepulauan Hawai)
13. Jelaskan dengan singkat kenapa kerak samudera mempunyai umur yang jauh
lebih muda dibandingkan dengan kerak benua?
Jawab:
Kerak samudera terbentuk sebagai suatu siklus yang berulang yaitu terbentuk
dari magma yang keluar dari pematang tengah samudera, mengalami
pendinginan dan menjadi keras samudera, serta mengalami pergerakan akibat
arus konveksi menuju ke arah batas lempeng benua/samudera. Kemudian
mengalami proses penunjaman dan melebur kembali. Hal ini yang membuat
umur kerak samudera terus terbarukan. Sementara kerak benua tidak
mengalami pembaruan sejak bumi terbentuk. Kerak benua hanya mengalami
pergeseran, sehingga umue kerak benua lebih tua dibandingkan kerak
samudera.
14. Coba anda jelaskan apa yang disebut “Active continental margin” dan
“Passive continental margin” dan berikan contoh daerah-daerah tersebut di
permukaan bumi ini.
Jawab:
Active continental margin adalah batas continental yang dirikan dengan
adanya aktivitas tektonik dari dua lempeng yang bergerak secara konvergen.
Aktiv continental margin ditandai dengan adanya gempa bumi, rangkaain
pegunungan, dan tempat terbentuknya batuan beku gunung api. Contoh
daerahnya Rim Pasifik (pantai barat Amerika, Jepang, Mariana, Pantai Utara
Irian Jaya) dan pantai barat atau selatan Indonesia.
Passive continental margin adalah batas continental yagn berlokasi di batas
benua dan dicirikan oleh sedikitnya aktivitas geologi. Passive continental
margin terdapat disepnajang garis pantai yagn secara tektonik tidak aktif
seperti di sepanjang pantai Samudra Atlantik. Karena tidak terjadi collison dan
subduksi, maka terjadi proses pelapukan dan erosi. Passive continental margin
mempunyai hamparan batas yang luas dengan akumulasi sedimen yang luas.
Contoh daerah adalah area di sepanjang Atlantic Ocean (pantai barat Afrika
dan pantai timur Amerika selatan).