Anda di halaman 1dari 2

Nama : Iqbal Maratama

Nim/Kelas : 111.160.046/ Tektonika ( C )

Geologi dan Sedimen daerah Back Arc Basin


1. Geologi Daerah Back Arc Basin
Back arc merupakan bagian paling belakang dari rangkaian busur tektonik yang relatif paling
stabil dengan topografi yang hampir seragam berfungsi sebagai tempat sedimentasi. Semua daerah
tersebut memiliki kekhasan dan keunikan yang jarang ditemui di daerah lain, baik keanegaragaman
hayatinya maupun keanekaragaman geologinya.

Gambar 1. Sketsa Penampang subduksi dan hasilnya

Daerah ini berada di belakang tumbukan antar lempeng yang tidak mengalami
proses deformasi yang intens, daerah ini tidak memiliki proses tektonik yang
kompleks karena lokasinya yang tidak berada di zona tektonik. Back-arc basin yang
diduga bentuk dari hasil proses rollba ck disebut. Istilah ini menggambarkan gerakan
mundur dari zona subduksi terhadap gerakan lempeng yang sedang menumbuk. Sebagai
zona subduksi dan parit yang ditarik ke belakang, lempeng override ditarik, penipisan kerak yang
terbentuk dalam cekungan pada belakang busur. Sedimentasi sangat asimetris, dengan sebagian
besar sedimen dipasok dari busur magmatik aktif yang regresi sejalan dengan rollback parit.

Backarc Basin merupakan cekungan di dasar laut yang berada pada zona konvergensi
lempeng tektonis dan berasosiasi dengan pulau-pulau vulkanis. Backarc basin umumnya panjang
dan sempit dan berada pada Samudra Pasifik. Barckarck basin memiliki formasi geologi berupa
batuan basalt dengan mineral amphibol dan mika. Daerah ini biasanya dibatasi oleh gunung api
vulkanik dari batas konvergensi pertmeuan antar 2 lempeng yang salin bertumbukan.
Nama : Iqbal Maratama
Nim/Kelas : 111.160.046/ Tektonika ( C )

2. Sedimen Daerah Back Arc Basin


Cekungan busur belakang (bahasa Inggris: back-arc basins) adalah fitur geologi,
cekungan submarin yang berasosiasi dengan busur kepulauan dan zona subduksi. Mereka
ditemukan di beberapa batas lempeng konvergen, yang saat ini terkonsentrasi di Samudra
pasifik bagian barat. Sebagian besar dari mereka terbentuk akibat gaya tensional yang disebabkan
oleh pemutaran kembali (rollback) palung samudra ( palung samudra menujam ke arah
berlawanan) dan runtuhnya ujung benua. Kerak dari busur berada di bawah gaya ekstensi
(rifting) sebagai hasil dari pengerutan lempeng. Adanya cekungan busur belakang awalnya sangat
tidak diduga oleh para pemikir di bidang lempeng tektonik, yang lebih mengira bahwa batas-batas
konvergen merupakan zona kompresi, bukan zona ekstensi.

Gambar 2. Sketsa penampang yang menunjukkan perkembangan cekungan busur belakang saat
terjadi rifting secara longitudinal.

Daerah Back Arc memiliki sedimentasi yang berasal dari daerah vulkanik, dekat denga
back arc basin, dengan material berupa material hasil erupsi gunung api, Berkembang
batugampin/batuan kabronat non klastik dikarenakan lingkungan laut yang dangkal dan jernih.
Batuan sedimen pada daerah ini memiliki ukuran butir yang halus karena proses transportasi dan
batuan asanya yang jauh dari sumber.

Paa daerah ini juga sering berkembang cekungan dengan prospek hidrokarbon.
Hidrokarbon akan perkembang ketika daerah berkembangnya terdapat system petroleum dan
memiliki unsur dan proses yang dapat menunjang terbentuknya hidrokarbon hingga terakumulasi.
Sedimen back arc basin biasanya tersebar secara melampar dand engan sedikit struktur karena
tidak adanya interaksi lempeng.

Anda mungkin juga menyukai