Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ANALISIS CEKUNGAN

BACK ARC BASIN

Nama: Senov Delasta


NIM 410015171
Kelas : 02

Cekungan busur belakang (bahasa Inggris: back-arc basins) adalah fitur geologi, cekungan
submarin yang berasosiasi dengan busur kepulauan dan zona subduksi. ditemukan di beberapa
batas lempeng konvergen, yang saat ini terkonsentrasi di Samudra pasifik bagian barat. Sebagian
besar terbentuk akibat gaya tensional yang disebabkan oleh pemutaran kembali (rollback)
palung samudra ( palung samudra menujam ke arah berlawanan) dan runtuhnya ujung benua.
Kerak dari busur berada di bawah gaya ekstensi (rifting) sebagai hasil dari pengerutan lempeng.
Adanya cekungan busur belakang awalnya sangat tidak diduga oleh para pemikir di bidang
lempeng tektonik, yang lebih mengira bahwa batas-batas konvergen merupakan zona kompresi,
bukan zona ekstensi.

Menurut Awang Setyana , Cekungan belakang busur adalah cekungan sedimen yang terletak di
belakang busur volkanik, yaitu di sisi dekat benua. Pasangannya adalah cekungan depan busur
(forearc basin) yang berada di sisi dekat samudera.

Cekungan belakang busur (volkanik) tentu baru ada setelah jalur volkanik ada sebab jalur
volkanik inilah yang menjadi referensi namanya. Cekungan ini penting untuk Indonesia sebab
cekungan -cekungan penghasil hidrokarbon terbesar di Indonesia adalah dari tipe ini: Cekungan
Sumatra Utara, Sumatra Tengah, Sumatra Selatan, Sunda-Asri, Jawa Baratlaut, dan Jawa
Timurlaut. Tetapi harus berhati hati, sebab cekungan- cekungan ini baru jelas (proper) menjadi
cekungan belakang busur setelah Neogen.

Jadi bila kita mempelajari suatu cekungan lihatlah riwayat cekungan sejak terbentuknya sampai
saat ini, sebab tipe cekungan akan memengaruhi sistem hidrokarbonnya.

Dari berbagai literatur, cekungan belakang busur ada tiga tipe: 1. kontraksi, 2. ekstensi, dan 3.
stabil.

Pada tipe KONTRAKSI, cekungan tak jelas terbentuk sebab terkompresi menjadi jalur lipatan
dan sesar (fold-thrust belt) atau tinggian batuan dasar. Ini suka disebut Andean-type backarc.
Pada tipe EKSTENSI, cekungan belakang busur jelas terlihat. Bila ekstensi hanya membuat
kerak benua retak-retak sebagai horst dan graben, maka cekungan ini berbatuan dasar kerak
benua, tetapi bila ekstensi berhasil membuat kerak benua retak sampai memisah kemudian
terjadi pemekaran dasar samudera, maka dasar cekungan ini adalah kerak samudera. Ini suka
disebut Mariana-type backarc.

Pada tipe STABIL, bisa berasal dari tipe kontraksi atau ekstensi, tetapi kemudian berhenti
menjadi stabil karena terjadi perubahan gerakan lempeng di sekitarnya. Ini suka disebut Japan-
type backarc.

Kapan terbentuk tipe-tope tersebut, semuanya dikontrol oleh kinematika gerak lempeng, yaitu
vektornya (arah dan kecepatan lempeng bergerak)

Tipe KONTRAKSI akan terbentuk bila arah gerakan lempeng benua (sebagai overriding plate,
atau lempeng di atas) menuju zona subduksi dan kecepatannyan lebih tinggi daripada kecepatan
gerakan rollback subducted plate/slab. Pada kondisi ini cekungan belakang busur akan
terkompresi.

ROLLBACK adalah gerakan guling ke belakang lempeng samudera yang menunjam menjauhi
benua yang menyebabkan bidang subduksi menjadi semakin curam. ROLLBACK akan terjadi
pada lempeng samudera yang tua dan bergerak pelan.

Tipe EKSTENSI akan terbentuk terutama bila kecepatan rollback subducted plate lebih tinggi
daripada kecepatan lempeng di atasnya (overriding plate), apakah lempeng di atas ini bergerak
menjauhi zona subduksi atau mendekati zona subduksi. Pada kondisi ini cekungan belakang
busur aktif membuka.

Tipe STABIL akan terbentuk terutama bila kecepatan rollback subducted plate sama dengan
kecepatan gerakan lempeng di atasnya (overriding plate), baik arah gerakan lempeng ini
mendekati atau menjauhi zona subduksi. Pada kondisi ini cekungan belakang busur berhenti
membuka.

Satu cekungan belakang busur dapat berubah-ubah tipenya sepanjang evolusinya, bergantung
kepada pola konvergensi lempeng di sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://tektonesiana.org/awangs-memoirs/040-back-to-basic-4-cekungan-belakang-
busur-backarc-basin-kontrol-kinematika-overriding-plate-vs-slab-rollback
http://awangsatyana.blogspot.co.id/2014/04/

Anda mungkin juga menyukai