Anda di halaman 1dari 5

Rangkuman

1. wilson cycle

Siklus Wilson merupakan tahapan proses dinamika perubahan lempeng


tektonik pada kerak bumi berdasarkan arah gerakan lempeng dan jenis lempeng yang
dikemukakan oleh John Tuzo Wilson (1966), geofisikawan dan geologiawan Kanada.
Berdasarkan jenis lempeng tektonik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
(1) Lempeng Benua yang memiliki densitas lebih rendah dan
(2) Lempeng Samudra yang memiliki densitas lebih tinggi.
Sedangkan berdasarkan arah gerakannya, interaksi antarlempeng dibedakan menjadi
tiga jenis yaitu:
(1) Divergen, gerakan lempeng saling menjauh
(2) Konvergen, gerakan lempeng saling mendekat/bertabrakan
(3) Transform, gerakan lempeng saling ‘serempet’

2. divergent plate boundaries

Dalam tektonika lempeng, batas divergen atau batas lempeng


divergen merupakan ciri linear yang ada di antara dua lempeng tektonik yang saling
menjauh. Batas divergen di benua biasanya menghasilkan celah yang kemudian
menjadi lembah celah. Sebagian besar batas lempeng divergen yang aktif ada di
lempeng samudra dan menghasilkan punggung tengah samudra. Batas divergen juga
menghasilkan kepulauan vulkanik yang muncul saat lempeng menjauh sehingga
menghasilkan celah yang kemudian diisi oleh lava. Selama jutaan tahun, lempeng
tektonik mungkin telah bergerak sejauh ratusan kilometer. Akibatnya, batuan yang
letaknya paling dekat dengan batas divergen biasanya lebih muda daripada batuan
yang lebih jauh. Batas ini merupakan wilayah titik lempeng yang saling berjauhan
karena adanya magma yang mendesak keluar. Kondisi yang terjadi adalah kerak bumi
semakin melebar dan akan memicu terbentuknya samudera baru dan mid ocean
ridge atau punggung laut. Contohnya adalah Patahan Besar Afrika dan Pematang
Samudera Atlantik.

3. convergent plate boundaries (oceanic-oceanic, oceanic-continental,


continentalcontinental)

Batas konvergen atau batas lempeng destruktif (karena subduksi) adalah batas
yang terjadi ketika jika dua lempeng saling bertumbukan baik lempeng benua dengan
lembeng benua atau lempeng samudra di mana gaya yang bekerja pada gerak ini
adalah gaya kompresional.Tabrakan lempeng tektonik dapat menghasilkan gempa
bumi, gunung berapi, pembentukan gunung, dan peristiwa geologi lainnya. Saat dua
lempeng bertumbukkan satu sama lain, zona subduksi atau tumbukan benua terbentuk.
Hasilnya tergantung kepada sifat lempeng yang saling bertumbukkan. Di zona
subduksi, lempeng yang bersubduksi, yang biasanya merupakan lempeng samudra,
bergerak di atas lempeng lain, yang bisa bersifat samudra maupun benua. Sementara
itu, dalam tumbukan antara dua lempeng benua, pegunungan besar
seperti Himalaya terbentuk.

Ada tiga jenis pergerakan konvergen yaitu:


 Subduksi: Pergerakan konvergen di antara lempeng benua dengan lempeng
samudra, dimana lempeng samudra akan menunjam ke bawah lempeng benua
karena massa jenis lempeng benua lebih ringan dibandingkan dari lempeng
samudra.
 Obduksi: Pergerakan konvergen di antara kerak benua dengan kerak samudra,
dimana kerak benua menunjam ke bawah kerak samudra. Perubahan ini terjadi
karena perubahan dari batas lempeng divergen menjadi konvergen yang
kemudian penunjaman tersebut membawa kerak benua berbenturan dengan kerak
samudra.
 Tumbukan benua: Pergerakan konvergen di antara lempeng benua dengan
lempeng benua. Kedua lempeng tersebut memiliki massa jenis yang sama
sehingga membentuk pegunungan lipatan yang sangat tinggi.
Contohnya: Pegunungan Himalaya.

4. transform plate boundaries


Transform Plate Boundaries adalah lokasi di mana dua lempeng meluncur
melewati satu sama lain. Zona rekahan yang membentuk batas lempeng transformasi
dikenal sebagai sesar transformasi. Sebagian besar sesar transformasi ditemukan di
cekungan laut dan menghubungkan offset di pegunungan tengah laut. Sejumlah kecil
menghubungkan pegunungan tengah laut dan zona subduksi. Sesar-sesar transformasi
dapat dibedakan dari sesar-sesar strike-slip yang khas karena arah pergerakannya
berlawanan. Sebuah kesalahan strike-slip adalah offset sederhana; Namun, sesar
transformasi terbentuk antara dua lempeng yang berbeda, masing-masing bergerak
menjauh dari pusat penyebaran batas lempeng divergen. Ketika Anda melihat diagram
sesar transformasi, bayangkan garis ganda sebagai batas lempeng divergen dan
visualisasikan ke arah mana lempeng divergen akan bergerak. Sejumlah kecil sesar
transformasi memotong litosfer benua. Contoh paling terkenal dari ini adalah Zona
Sesar San Andreas di Amerika Utara bagian barat. San Andreas menghubungkan
batas divergen di Teluk California dengan zona subduksi Cascadia. Contoh lain dari
batas transformasi di darat adalah Patahan Alpine Selandia Baru.

5. mid-oceanic ridge

Punggungan tengah samudra (bahasa Inggris: mid-ocean ridge) atau biasa


disingkat MOR, adalah rangkaian gunung berapi bawah laut di mana kerak bumi baru
terbentuk dari leleran magma dan aktivitas gunung berapi, dapat membentang hampir
60.000 km dan dengan lebih 90 persen pegunungan terletak di laut dalam yang
terbentuk oleh lempeng tektonik. Sebagian besar berada di bawah air, dengan
ketinggian rata-rata punggung 2.500 meter (8.200 kaki). MOR juga berasosiasi
dengan daerah divergensi lempeng tektonik yang membentuk celah di dasar laut (rift).
Kebalikan dari MOR adalah zona penunjaman lempeng. Punggungan tengah samudra
terjadi di sepanjang batas lempeng yang berbeda, di mana dasar samudra baru tercipta
saat lempeng tektonik bumi menyebar terpisah. Saat lempeng terpisah, batuan cair
naik ke dasar laut, menghasilkan letusan gunung berapi basal yang sangat besar.
Pengangkatan dasar laut ini terjadi ketika arus konveksi naik ke mantel di bawah
kerak samudra dan menghasilkan magma di mana dua lempeng tektonik bertemu di
batas yang berbeda. Kecepatan penyebaran mempengaruhi bentuk punggung, tingkat
penyebaran yang lebih lambat menghasilkan topografi yang curam dan tidak teratur
sementara tingkat penyebaran yang
 Jenis-jenis
Ada dua proses, dorongan punggung (ridge-push) dan tarikan lempeng (slab-
pull) yang dianggap bertanggung jawab atas penyebaran yang terlihat di pegunungan
tengah laut, dan ada beberapa ketidakpastian tentang mana yang dominan. Dorongan
punggung terjadi ketika berat punggungan mendorong sisa lempeng tektonik menjauh
dari punggungan, sering kali menuju Zona Subduksi. Di zona subduksi, tarikan
lempeng berlaku. Ini hanyalah berat lempeng tektonik yang disubduksi (ditarik) ke
bawah lempeng di atasnya yang menyeret sisa lempeng di belakangnya. Proses lain
yang diusulkan untuk berkontribusi pada pembentukan kerak samudera baru di
pegunungan tengah laut adalah "konveyor mantel". Namun, ada beberapa penelitian
yang menunjukkan bahwa mantel atas (astenosfer) terlalu plastik (fleksibel) untuk
menghasilkan gesekan yang cukup untuk menarik lempeng tektonik.

Anda mungkin juga menyukai