Anda di halaman 1dari 5

A.

jenis jenis lempeng


Di bumi ini ada 7 lempeng yang besar yaitu Pacific, North America, South
America, African, Eurasian (lempeng dimana Indonesia berada), Australian, dan
Antartica. Di bawah lempeng-lempeng inilah arus konveksi berada dan astenosphere
(lapisan dalam dari lempeng) menjadi bagian yang terpanaskan oleh peluruhan
radioaktif seperti Uranium, Thorium, dan Potasium. Bagian yang terpanaskan inilah
yang menjadi sumber dari lava yang sering kita lihat di gunung berapi dan juga
sumber dari material yang keluar di pematang tengah samudera dan membentuk
lantai samudera yang baru. Magma ini terus keluar keatas di pematang tengah
samudera dan menghasilkan aliran magma yang mengalir kedua arah berbeda dan
menghasilkan kekuatan yang mampu membelah pematang tengah samudera. Pada
saat lantai samudera tersebut terbelah, retakan terjadi di tengah pematang dan magma
yang meleleh mampu keluar dan membentuk lantai samudera yang baru.

Kemudian lantai samudera tersebut bergerak menjauh dari pematang tengah


samudera sampai dimana akhirnya bertemu dengan lempeng kontinen dan akan
menyusup ke dalam karena berat jenisnya yang umumnya berkomposisi lebih berat
dari berat jenis lempeng kontinen. Penyusupan lempeng samudera kedalam lempeng
benua inilah yang menghasilkan zona subduksi atau penunjaman dan akhirnya
lithosphere akan kembali menyusup ke bawah astenosphere dan terpanaskan lagi.
Kejadian ini berlangsung secara terus-menerus

Ada 3 jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut
bergerak relatif terhadap satu sama lain, dimana masing-masing berhubungan dengan
fenomena yang berbeda di permukaan. Ketiga jenis batas lempeng tersebut, yaitu:

1. Batas transform terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu
sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform. Gerakan relatif kedua
lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun
dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh: Sesar San
Andreas di California, Amerika Serikat.

2. Batas divergen terjadi ketika 2 lempeng bergerak menjauh satu sama lain.

3. Batas konvergen terjadi jika 2 lempeng bergesekan mendekati satu sama lain
sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah
yang lain, atau tabrakan benua jika kedua lempeng mengandung kerak benua.
Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan
lempeng yang terhunjam mengandung banyak bersifat hidrat (mengandung air),
sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan
mantel dan menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik.
Contoh kasus ini dapat dilihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan
busur pulau Jepang.
B. Gerakan lempeng

Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu


dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen,
dan transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu
pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak bertemu.

1. Batas Divergen

Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart).
Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah,
membentuk batas divergen.

Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor
spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan
terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua
lempeng yang saling menjauh tersebut.

Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh


divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang
Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.

2. Batas Konvergen

Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi,
yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip
beneath another).

Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau
lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona
tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan
parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.

3. Batas Transform

Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each
other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling
memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai
sesar ubahan-bentuk (transform fault).

Batas transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di
daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di
California, USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara
yang bergerak ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah
barat laut.
Batas konvergen ada 3 macam, yaitu

1) antara lempeng benua dengan lempeng samudra,

2) antara dua lempeng samudra,

3) antara dua lempeng benua.

Konvergen lempeng benuasamudra (OceanicContinental)

Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini
masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada
lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic
mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman,
terbentuklah parit samudra (oceanic trench).

Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan yang terbentuk
dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka
dan Lempeng Amerika Selatan.

Konvergen lempeng samudrasamudra (OceanicOceanic)

Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya,


menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang
pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung berapi ini
ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik
(volcanic island chain).

Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari proses ini.
Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika
Utara.

Konvergen lempeng benuabenua (ContinentalContinental)

Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena keduanya
adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam
masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras dan
menebal, membentuk deretan pegunungan non vulkanik (mountain range).

Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh pegunungan yang terbentuk
dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India dan
Lempeng Eurasia.
TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH STATIGRAFI

LEMPENG DUNIA

OLEH

WINO DZAKI FADHILLAH NPM 143210443

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


2014

Anda mungkin juga menyukai