Anda di halaman 1dari 8

NAMA: DINDA AMELIA

NIM:14513010
KELAS: C
PERGESERAN LEMPENG

Zona Batas Divergen


Lempeng divergen adalah keadaan dimana suatu lempeng akan bergerak saling menjauhi,
sehingga pada pusat pergerakan lempeng akan terbentuk lapisan astenosfer yang baru dan
menyebabkan makin meluasnya area dari lempeng tersebut.
Ada dua macam zona yang terbentuk akibat kejadian lempeng divergen, yaitu:
a. Zona divergen antara lempeng-lempeng pada lantai dasar samudera.

Tempat pertemuan dua batas lempeng dengan tipe Lempeng divergen disebut seafloor
spreading atau spreading center. Contohnya terdapat pada pertemuan antara lempeng Amerika
Utara dan lempeng Eurasia di Samuera Antartika.

b. Zona divergen antara dua lempeng benua.

Zona divergen antara Lempeng Eurasia-Amerika Utara, Islandia.

Ciri-ciri morfologi zona divergen:Keadaan ini menyebabkan terjadinya rekahan yang cukup
besar pada daratan. Rekahan itu akan terus meluas setiap tahunnya. Sebagai contoh yang terjadi
di Afrika Timur yang dikenal sebagai Great Rift Valley.
Adanya bekas tarikan berlawanan arah antara kedua lempeng, yang bisa ditandai dengan: celah
antara kedua lempeng, atau bisa juga dengan adanya penipisan lempeng di pertengahan kedua
arah gaya.
Pada zona ini bisa terbentuk gunungapi, dimana magma di dalam bumi akan lebih mudah
mencapai permukaan (dikarenakan lempeng yang menipis). Dicirikan gunungapi cenderung
berbentuk landai

Zona Batas Konvergen

Gunung Himalaya, salah satu bentuk morfologi alam hasil konvergensi lempeng benua.

Ada tiga model dari tipe lempeng konvergen, yaitu :Sesuai dengan namanya, zona ini terbentuk
akibat pergerakan lempeng yang sifatnya konvergen. Pergerakan Lempeng kovergen yaitu
gerakan yang merepresentasikan bahwa terdapat lempeng-lempeng yang saling mendekat,
bahkan bertumbukan. Pada tipikal zona konvergen berupa penunjaman lempeng samuderalempeng benua, hal tersebut menyebabkan salah satu dari lempengyaitu lempeng samudera
akan tersubduksi ke dalam mantel.

1. Pertemuan antara lempeng samudera dengan lempeng samudera.

Model Zona Batas Konvergen (Samudera Samudera).


Pada daerah konvergensi lempeng samudera-lempeng samudera, salah satu lempeng yang
beratnya lebih tinggi dari lempeng lainnya akan tersubduksi ke arah mantel. Sehingga, pada
daerah pertemuan tersebut akan terbentuk daerah kepulauan yang terdiri dari gunung-gunung
laut. Pertemuan lempeng yang seperti ini biasanya terjadi di daerah laut dalam dengan
kedalaman lebih dari 11000 meter, contohnya adalah rangkaian kepulauan yang dipenuhi gunung
api sepanjang Mariana Trench di bagian barat Samudera Pasifik.

2. Pertemuan antara lempeng samudera dengan lempeng benua.

Model Zona Batas Konvergen (Benua Samudera).

Karena densitas lempeng samudera lebih tinggi, lempeng samudera akan tersubduksi ke arah
mantel dan menyebabkan terbentuknya gunung-gunung api aktif di daratan benua. Adapun
terjadinya gunung-gunung aktif tersebut, adalah karena adanya pergesekan antara lempeng
samudera dengan batuan-batuan di sekitarnya, dimana batuan akan leleh dan berubah fase
menjadi cair (magma). Hal itu terjadi karena pergerakan lempeng samudera. Akibatnya, magma
akan merambat ke permukaan melalui rekahan-rekahan, sehingga terbentuklah gunung api.
Daerah konvergen ini dicirikan dengan adanya aktivitas seismik yang cukup tinggi, bahkan
kebanyakan gelombang tsunami tak jarang terjadi akibat hal tersebut. Contoh tipe konvergensi

lempeng benualempeng samudera terdapat di daerah zona penyusupan di sepanjang Pantai


barat Sumatera dan di sepanjang Pantai Selatan Jawa.

3. Pertemuan antara lempeng benua dengan lempeng benua.

Model Zona Batas Konvergen (Benua Benua).


Peristiwa konvergensi ini mengakibatkan terjadinya lipatan yang semakin lama areanya semakin
luas dan semakin tinggi, sebagai contoh adalah pembentukan pegunungan Himalaya dan daerah
dataran tinggi Tibet.
Ciri-ciri morfologi zona konvergen:
Jika salah satu lempeng menunjam ke dalam mantel, dapat kita lihat bahwa di permukaan bumi
tersebut, terdapat kenampakan batas penunjaman antara kedua lempeng, dimana satu lapisan
lempeng terlihat masuk ke dalam lapisan lempeng lain. Batas antara kedua lempeng ini disebut

Terdapat bentang alam berupa busur pegunungan. Pegunungan tersebut akan memanjang sesuai
dengan jalur trench. Tipikal gunung biasanya berwujud tinggi. Dapat dimungkinkan juga terjadi
gunungapi, apabila pergerakan lempeng saat menunjam dapat menyebabkan batuan sekitar
menjadi leleh dan berwujud magma, lalu magma mencapai permukaan bumi.
Jika terbentuk di laut, bisa memicu terjadinya busur kepulauan gunungapi.
Jika terbentuk di zona konvergensi samudera-benua, akan memicu busur gunungapi tepi kerak
benua.
Jika terbentuk di pertemuan lempeng benua, akan membentuk wilayah pegunungan (mountain
range) yang cukup tinggi.
Zona Batas Transform

Model Zona Batas Transform.

Tipe pertemuan antara dua lempeng tektonik yang bergerak secara horisontal dan berlawanan
arahnya. Tidak seperti pola struktur yang terbentuk dalam zona konvergen, pada tipe zona
transform tidak ada pembentukan lapisan astenosfer baru atau terjadinya penunjaman yang
dilakukan oleh salah satu lempeng terhadap lainnya. Tipe pergerakan transform bisa terjadi, baik
di antara lempeng samudera, maupun di antara lempeng benua. Sebagai contoh adalah
pergerakan transform yang terjadi pada dua buah lempeng benua di California,mengakibatkan
terjadinya Patahan San Andreas.

Patahan San Andreas, Los Angeles, Amerika Serikat.


Ciri-ciri morfologi zona transform:
Pergerakan lempeng yang saling berlawanan arah akan membentuk struktur geologi yang
berbentuk seperti patahan/sesar secara horizontal.

Anda mungkin juga menyukai