Anda di halaman 1dari 3

Kondisi bumi akibat pergerakan Divergen

Pergerakan Divergen terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling
memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer
menipis dan terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses
ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada
lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan () akibat
adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.
Gerakan divergen pada lempeng samudera akan menghasilkan Mid Oceanic
Ridge. Mid oceanic ridge (MOR) atau dalam bahasa Indonesia artinya punggung
tengah samudera. MOR adalah rantai gugusan gunungapi di bawah laut dimana
kerak bumi baru terbentuk dari leleran magma dan aktivitas gunung berapi. MOR
juga berasosiasi dengan daerah divergensi lempeng tektonik yang membentuk celah
di dasar laut (rift). Kebalikan dari MOR adalah zona subduksi lempeng Subduction
Zone. Akibat dari pergerakan divergen, MOR terdapat kekosongan pada batas dua
lempeng samudera yang terpisah terisi oleh lava/magma yang menghasilkan sebuah
kerak baru.

Gambar 1. Mid Oceanic Ridge

Ketika lempeng tektonik terpecah, lapisan lithosfer menipis dan akan terbelah
membentuk batas divergen. Bila pergerakan ini terjadi pada lempeng samudra, akan
menyebabkan pemekaran lempeng samudra yang menghasilkan palung laut.
Namun bila pergerakan terjadi pada permukaan lempeng benua, maka akan
menghasilkan lembah retakan akibat kedua lempeng saling berjauhan. Kedua

bentuk pergerakan tersebut pada akhirnya akan membuahkan benua dan samudra
yang baru.
Batas divergen terjadi ketika lempeng-lempeng bergerak saling menjauh
(proses saling menjauhnya dasar samudera). Magma mengalir keluar dari
astenosfer dan terbentuklah lapisan batuan (litosfer) baru. Pada kasus ini, tekanan
yang berasal dari dalam bumi sangat besar sedangkan kerak bumi sangat tipis
sehingga menyebabkan terjadinya batas divergen. Daerah yang banyak memiliki
batas divergen adalah Afrika bagian timur dan Laut Merah.
Dampak dari adanya batas divergen pada lempeng samudra menyebabkan
pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua,
proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya
celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut. Serta bentuk pergerakan
tersebut pada akhirnya akan membuahkan benua dan samudra yang baru.
Pengaruh batas divergen, batas antara lempeng yang saling menjauh satu dan yang
lainnya yang yaitu adalah menyebabkan sebaran salinitas di samurdera berbedabeda. Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
a
b

Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.


Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang

tempat perenggangan lempeng-lempeng tersebut.


Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur

bantal (lava bantal) dan hamparan leleran lava encer, dan


Aktivitas gempa.
Contoh dari adnya batas divergen antara lain, Di sisi timur Samudra Pasifik

ada batas divergen dengan Lempeng Penjelajah, Juan de Fuca dan Gorda yang
berturut-turut membentuk Punggung Penjelajah, Juan de Fuca dan Gorda.
Kemudian ada batas peralihan dengan Lempeng Amerika Utara sepanjang Patahan
San Andreas dan batas dengan Lempeng Cocos. Ke selatan di bagian timur ada
batas divergen dengan Lempeng Nazca yang membentuk Tanjakan Pasifik Timur. Di
bagian selatan ada batas divergen dengan Lempeng Antarktika yang membentuk
Punggung Pasifik-Antarktika. Contoh dari adanya gerakan saling menjauh antara
lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur tempat
berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Divergen (zone sebar pisah).Di

Lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang dari dekat Kutub Utara sampai
mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika bergerak saling
menjauh dengan benua Eropa dan Afrika. Sedangkan untuk Indonesia sendiri,
secara umum, dasar samudera pada bagian luar dari pantai terluar di Indonesia
merupakan daerah convergen dimana merupakan tempat tumbukan antara dua
lempeng (atau lebih untuk daerah Indonesia Timur), disebut juga subduction zone.
Dan di sepanjang jalur subduction zone tersebut itulah jalur gempa terjadi (Kecuali
untuk gempa-gempa di darat).
Sedangkan Rift Valey hampir sama dengan MOR tetapi terjadi di lempeng
benua.

Gambar 2. Rift Valey

Anda mungkin juga menyukai