Anda di halaman 1dari 3

Ada 3 macam pergerakan lempeng yaitu Gerakan Divergen,Gerakan Konvergen dan Gerakan

Sesar. Nah,untuk lebih jelasnya mari kita lihat penjelasan dibawah ini :

1.Gerakan Divergen

Gerakan Divergen merupakan gerakan lempeng tektonik yang saling menjauh dan bergerak
secara perlahan. Akibatnya,terjadi retakan-retakan. Retakan-retakan yang terjadi merupakan
jalan keluarnya magma yang terus menerus mengalir. Aliran magma tadi lama kelamaaan
akan muncul sedikit sampai di permukaan bumi yang dapat menyebabkan timbulnya pulau-
pulau vulkanik yang baru. Sedangkan jika terjadi di dasar laut maka ini akan menimbulkan
yang disebut dengan Sea Floor Spreading atau hamparan dasar laut.

2.Gerakan Konvergen

Gerakan Konvergen merupakan gerakan lempeng tektonik yang saling mendekat sehingga
menimbulkan tabrakan antar lempeng. Jika lempeng samudra menabrak lempeng benua maka
sisi lempeng samudra akan melengkung dan masuk kebawah lempeng benua,karena lempeng
benua memiliki berat jenis lebih ringan. Proses masuknya sisi lempeng samudra kebawah
lempeng benua disebut dengan Penujaman (Subduction)

3.Gerakan Sesar
Gerakan Sesar adalah gerakan dua lempeng tektonik yang bergeser dan menimbulkan patahn
batuan lapisan kulit bumi.

Nah,itu tadi dia macam-macam dari pergerakan lempeng bumi. Bagaimana sekarang sudah
mengerti bukan perbedaaanya,semoga bermanfaat ya :D. Terima Kasih telah mengunjungi
blog ini dan jangan lupakan nantikan postingan menarik dari kami selanjutnya :D

Diatropisme

Diastropisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi yang mengakibatkan pergeseran
dan perubahan posisi lapisan batuan sehingga mengubah bentuk muka bumi. Gerakan
tersebut dapat dibedakan menjadi gerakan orogenesis dan epirogenesis. Semua gerakan
tersebut akan mengubah bentuk permukaan bumi berupa munculnya sesar dan pelipatan.
Epirogenesis adalah pengangkatan jalur kerak bumi sehingga membentuk pegunungan yang
berlangsung sangat lambat dan meliputi daerah yang sangat luas.
Orogenesis adalah proses pembentukan pegunungan (mountain building) atau pengangkatan
kerak bumi karena tumbukan lempeng. Proses tersebut menghasilkan pegunungan berangkai
yang bersamaan dengan itu terbentuk patahan dan lipatan. Misalnya Pegunungan Himalaya.
Jadi, gunungapi tidak termasuk orogenesis karena tenaga yang membentuknya adalah tenaga
vulkanisme bukan diastropisme.
1) Lipatan
Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yang mendatar dan bersifat liat (plastis) sehingga
permukaan bumi mengalami pengerutan. Lapisan batuan pada kerak Bumi mendapat tekanan
hebat yang menyebabkan pelipatan lapisan batuan. Proses pelipatan lapisan batuan ini
merupakan awal pembentukan pegunungan lipatan. Contohnya pembentukan pegunungan
lipatan Himalaya. Terlipatnya lapisan batuan ini dapat mendorong terbentuknya perbukitan
(antiklinal) dan lembah (sinklinal). Dalam suatu wilayah yang luas terkadang juga dapat
dijumpai deretan antiklinal secara berulang-ulang (antiklinorium) maupun rangkaian sinklinal
(sinklinorium). Tekanan dengan tingkat tenaga yang berlainan pada lapisan batuan dapat
membentuk lipatan yang berbeda. Berikut ini gambaran terjadinya antiklinorium dan
sinklinorium serta jenis lipatan batuan.
Jenis-jenis lipatan sebagai berikut.

 Lipatan tegak (symmetrical folds), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama
atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
 Lipatan miring (asymmetrical fold), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama.
 Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah.
 Lipatan menggantung
 Lipatan isoklin
 Sesar sungkup (overthrust), terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang kerak
bumi.

2) Patahan
Tekanan dalam Bumi menyebabkan patahan jika bekerja pada lapisan batuan yang tidak
elastis atau keras. Akibatnya, kerak Bumi retak kemudian patah. Di patahan ini ada bagian
yang turun disebut graben (slenk). Contohnya graben Semangko di sepanjang Pegunungan
Bukit Barisan, Sumatra. Kadang graben sangat dalam yang disebut ngarai. Contohnya Ngarai
Sianok di Sumatra Barat. Jika graben itu terisi air dan menggenang akan menciptakan sebuah
danau. Misalnya, Danau Toba di Sumatra Utara dan Danau Tempe di Sulawesi Selatan.
Sementara itu, lapisan tanah yang terangkat disebut horst yang menghasilkan kenampakan
sebuah plato (dataran tinggi). Contohnya Plato Dieng di Jawa Tengah dan Plato Wonosari di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Macam-macam patahan :

 Horst yaitu bagian dari patahan yang meninggi atau muncul lebih tinggi dari daerah
sekitarnya
 Graben yaitu bagian dari patahan yang lebih rendah dari daerah sekitarnya
 Sesar naik yaitu gejala pergeseran sesar yang atap sesarnya bergerak ke arah vertikal
 Sesar turun yaitu gejala pergeseran sesar yang atap sesarnya bergerak turun terhadap
alas sesarnya

Anda mungkin juga menyukai