Aspek waktu
Ketidakselarasan berkembang selama periode tertentu saat tidak ada sedimen yang
terendapkan waktu itu. Dengan kata lain, ketidakselarasan mencerminkan waktu yang tidak
tercatat.
2.
Aspek pengendapan/deposisi
Pada ketidakselarasan terdapat interaksi proses pengendapan, yang meliputi wilayah
luas maupun sempit. Jumlah material yang diendapkan didominasi oleh yang berada pada
tingkat rendah.
3.
Aspek struktur
Ketidakselarasan dapat terjadi dalam bentuk struktur planar yang memisahkan lapisan
tua dan muda. Bidang ketidakselarasan dapat berupa bidang yang lapuk, erosi/denudasi
(suatu permukaan yang non-deposisional). Struktur ketidakselarasan dapat sejajar dengan
lapisan teratas dapat pula tidak teratur (irregular). Apabila terjadi gerakan bumi yang lebih
lanjut dapat menghasilkan lipatan atau patahan
M ADIMAS AMRI
Page 1
2. Angular unconformity
Adalah fenomena dimana beberapa lapisan sedimen memiliki perbedaan
sudut yang tajam dengan lapisan di atasnya (ketidakselarasan menyudut). Angular
unconformity dicirikan oleh adanya beda dip yang sangat tajam antara perlapisan
di atas dan perlapisan di bawah.
M ADIMAS AMRI
Page 2
3. Disconformity
Adalah hubungan antara lapisan batuan sedimen yang dipisahkan oleh
bidang erosi. Fenomena ini terjadi karena sedimentasi terhenti beberapa waktu
dan mengakibatkan lapisan paling atas tererosi sehingga menimbulkan lapisan
kasar.
M ADIMAS AMRI
Page 3
4. Paraconformity
Adalah
hubungan
antara
dua
lapisan
sedimen
yang
bidang
ketidakselarasannya sejajar dengan perlapisan sedimen. Pada kasus ini sangat sulit
sekali melihat batas ketidakselarasannya karena tidak ada batas bidang erosi. Cara
yang digunakan untuk melihat keganjilan antara lapisan tersebut adalah dengan
melihat fosil di tiap lapisan. Karena setiap sedimen memiliki umur yang berbeda
dan fosil yang terkubur di dalamnya pasti berbeda jenis.
M ADIMAS AMRI
Page 4
M ADIMAS AMRI
Page 5
M ADIMAS AMRI
Page 6
M ADIMAS AMRI
Page 7
M ADIMAS AMRI
Page 8
2. Disconformity
M ADIMAS AMRI
Page 9
Saya mengambil contoh pada peta geologi lembar Bawean & Masalembo, Jawa.
Page 10
Pulau Bawean disusun oleh BATUGAMPING GELAM sebagai basement nya yang
berumur MIOSEN Awal, selama MIOSEN
BATUGAMPING GELAM
terkena proses
endogen dan eksogen (uplift & erosi) lalu di atas nya diendapkan secara tidak selaras
BATUPASIR KEPONGAN yang berumur PLIOSEN dan di atas BATUPASIR KEPONGAN
diendapkan secara tidak selaras adalah BATUAN Gn.API BALIBAK yang berumur tersier.
Berikut stratigrafi dari P.Bawean :
Page 11
M ADIMAS AMRI
Page 12
DAFTAR PUSTAKA
Anugrahadi, Ir. Afiat. 2002, Buku Pedoman Praktikum Geomorfologi dan Geologi
Geologi
Sidarto,
S.Santosa
&
B.Hermanto.
1993.
PETA
GEOLOGI
M ADIMAS AMRI
Page 13
LEMBAR