I.
PENDAHULUAN
E A(T 2T 1)
=
t
l
(1.1)
Start
Mencelupkan batu ke gelas beker berisi air sampai tidak ada gelembung udara
Finish
Gambar 2.1. Diagram alir percobaan.
No.
T1
60
59
55
1
2.
3.
T2
56
52
48
T3
36
39
45
T4
35
36
35
T4
36
38
36
T2
-4
-7
-7
-1
-3
-10
L al (m)
0.03
0.03
0.03
Rata - rata
K al (W/m2 0C)
202
202
202
Ksampel
(W/m2 0C)
16.83333333
28.85714286
96.19047619
47.29365079
T2
-2
-2
-3
-4
-4
-5
L al (m)
0.03
0.03
0.03
Rata - rata
K al (W/m2 0C)
202
202
202
Ksampel
(W/m2 0C)
202
202
168.3333333
190.7777778
T2
-2
-2
-5
-1
-2
-2
L al (m)
0.03
0.03
0.03
Rata - rata
K al (W/m2 0C)
202
202
202
Ksampel
(W/m2 0C)
101
202
80.8
127.9333333
KESIMPULAN
Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa densitas
batu obsidian, konglomerat, apung, kuarsa, dan bata secara
berturut-turut adalah 2,213; 2,216; 2,75; 2,5; dan 2,98 kg/m 3
sedangkan porositas batu obsidian, konglomerat, apung,
kuarsa, dan bata secara berturut-turut adalah 0,904; 1,053;
0,606; 1,333; dan 0,671%. Sehingga diketahui bahwa
hubungan antara porositas dan densitas adalah berbanding
terbalik.
[2]
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20181457-S29323-Benny
%20Permana.pdf diakses pada tanggal 4 Desember 2014.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41101/4/Chapter
%20II.pdf diakses pada tanggal 26 November 2014.
Incropera, FP and Witt, P., Fundamental of Heat Transfer, John Wiley
and Sons, New York, 1981.
Isaacs, Alan., Kamus Lengkap FISIKA, 1994, Erlangga.
Zeemansky, W, Mark., Kalor dan Termodinamika, Edisi Keenam,
Terjemahan dari Heat and Thermodynamics oleh The How Liong, 1986,
ITB, Bandung.
Leybold., Physics Experiment, Volume 3, 1986, Leybold GMBH,
Hurth,.
Surdia, T. dan Saito, S., Pengetahuan Bahan Teknik, 1985, P.T. Pradnya
Paramita, Jakarta.