Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Fadhil Ayyasy

NIM : 1504107010036
Program Studi : Teknik Geofisika
Mata Kuliah : Geodinamika

TRANSFER PANAS DI DAPUR MAGMA

Dapur magma adalah sebuah kawah bawah tanah yang sangat luas, atau juga dapat
menjadi reservoir berisi silika cair yang leleh. Beberapa dari dapur magma merupakan tempat
terbentuknya gunung api, yang merupakan cikal bakal gunung api, sementara dapur magma
lainnya yang tidak memiliki jalan menuju permukaan bumi akan mendingin di bawah
permukaan, kemudian memadat dan menjadi batuan beku. M

Panas sendiri merupakan perpindahan energi melewati suatu batas sistem akibat
perbedaan temperature antara sistem dan daerah sekelilingnya. Jika panas tersebut ditransfer ke
tempat lain, berarti akan ada perpindahan energi panas dari satu sistem ke sistem lainnya.
Perpindahan energi panas ini juga terjadi karena alasan yang sama, yaitu adanya perbedaan
temperatur antara dua buah sistem atau lebih. Ada beberapa cara untuk melakukan transfer
panas, yaitu melalui konveksi, konduksi, dan radiasi.

Di dalam dapur magma sendiri, terdapat magma, yang awalnya terbentuk karena proses
subduksi, tabrakan antara lempeng benua dan lempeng samudera. Gesekan akibat tabrakan
tersebut menghasilkan energi panas, yang kemudian melelehkan batuan yang terletak dekat
daerah subduksi tersebut, lalu berubah menjadi magma yang kemudian berkumpul di dapur
magma. Walaupun tidak di semua tempat di belahan bumi terdapat dapur magma, tapi di setiap
lapisan di bawah permukaan bumi terdapat dapur magma. Selain di kerak, dapur magma juga
dapat terbentuk di mantel, walau mantel itu sendiri telah berperan sebagai dapur magma.

Kandungan magma yang terdapat di dapur magma memberikan energi yang besar ke
daerah di sekitarnya. Jika kita menganggap dapur magma sebagai sebuah sistem dengan
temperature yang tinggi, maka akan terjadi perpindahan panas ke daerah sekelilingnya, yang
mana memiliki temperature yang lebih rendah.

Transfer panas dari dapur magma dapat terjadi ke banyak tempat, contoh kecilnya adalah
pemandian air panas. Magma yang terdapat di dapur magma akan memindahkan panasnya secara
konduksi ke air yang terdapat di bawah permukaan bumi. Jika air tersebut dekat dengan
permukaan bumi, maka panas yang didapatkan akan lebih kecil dibandingkan jika air tersebut
berada jauh di bawah permukaan bumi. Air yang berada dekat dengan permukaan bumi inilah,
memiliki kapabilitas untuk disentuh oleh kulit manusia, sehingga dapat digunakan untuk mandi.

Jika kita membawa transfer panas di dapur magma ke dalam dunia Geofisika, atau pun
dunia energi secara umum, ada beberapa contoh besar lain yang dapat diberikan. Salah satunya
yang tampak jelas di antara para Energy Hunter adalah sumber panas bumi, atau geothermal.
Konsepnya sama seperti pada pemandian air panas. Air yang berada jauh di bawah permukaan
bumi akan mendapatkan panas yang berasal dari dapur magma. Air tanah yang berada jauh di
bawah permukaan bumi ini akan mendapatkan energi panas yang cukup tinggi. Air yang telah
mendapatkan banyak energi panas, kemudian dapat dieksplorasi oleh manusia. Air tersebut akan
diambil menggunakan pipa hingga mencapai permukaan bumi. Setelah itu, air dengan suhu yang
sangat tinggi itu akan dimasukkan ke dalam suatu mesin untuk memisahkannya uap yang
terdapat di dalam air dengan air itu sendiri. Uap yang memiliki energi panas itu yang kemudian
akan diambil lalu digunakan sebagai sumber energi. Setelah itu, air yang telah dipisahkan dengan
uap akan dikembalikan lagi ke tanah.

Karena bumi memiliki kemampuan yang tak terbatas dalam menghasilkan magma, maka
transfer panas ke air yang terdapat di bawah permukaan bumi akan terus berlanjut. Dapur magma
yang terisi oleh magma akan menjadi pusat penyebaran panas untuk membantu pembentukan
salah satu sumber daya terbaharukan paling baik, yaitu panas bumi.

Setelah berbicara banyak tentang perpindahan energi panas ke suatu sistem, yang mana
sistem tersebut mendapatkan keuntungan akannya, maka ada juga suatu sistem yang
mendapatkan keuntungan bila energi panas menghilang atau lepas dari sistem tersebut.

Dapur magma, seperti yang telah dikatakan di atas, selain sebagai sumber dari erupsi
gunung berapi yang terkenal mematikan, juga dapat menjadi tempat pembentukan batuan beku.
Batuan beku berasal dari magma di bawah permukaan bumi yang membeku. Dalam konsep
mengenai transfer panas, di sini magma yang terdapat di dalam dapur magma itu sendiri akan
kehilangan panasnya, sehingga magma tersebut membeku dan menjadi batuan beku.

Ketika terbentuk di bawah permukaan bumi, ada dapur magma yang memiliki jalur yang
terhubung dengan permukaan bumi. Dapur magma ini akan menjadi pusat terjadi erupsi gunung
api sepert yang banyak terjadi di Indonesia. Namun, jika dapur magma tersebut tidak memiliki
jalur yang menghubungkannya dengan permukaan bumi, maka magma akan terjebak di bawah
permukaan bumi. Terjebaknya magma di dalam dapur magma inilah yang menjadi cikal bakal
terbentuknya batuan beku.

Seperti yang kita ketahui, bahwasanya semakin jauh dari inti bumi, maka suhu yang
terdapat di bawah permukaan bumi akan semakin dingin. Magma yang awalnya berada jauh di
bawah permukaan bumi, perlahan naik menuju ke atas, lalu sampai ke dapur magma. Di dapur
magma sendiri, yang letaknya terbilang sangat jauh dari inti bumi, memiliki yang tentunya tidak
sepanas inti bumi pula. Hal ini membantu proses pendinginan magma yang terjebak di dapur
magma, tidak dapat keluar ke permukaan bumi. Proses pembentukan batuan beku ini memang
tidak terjadi dalam waktu singkat, melainkan ribuan bahkan jutaan tahun. Oleh karena itu, ada
banyak waktu dan kesempatan yang dimiliki magma di dalam dapur magma untuk menjadi
jenuh, kemudian menghasilkan erupsi gunung api yang mematikan. Walau berdampak negatif,
namun sekali lagi erupsi ini juga dapat memberikan dampak positif, yaitu suburnya tanah di
sekitar daerah gunung api.

Jika tidak menimbulkan erupsi gunung api, maka magma akan terjebak di dalam dapur
magma, dan menunggu hingga ribuan bahkan jutaan tahun sebelum akhirnya membeku dan
menjadi batuan beku. Di sela-sela waktu sebelum magma benar-benar membeku, magma
tersebut akan mencari jalan keluar dari dapur magma. Proses konduksi, perpindahan panas secara
langsung dari magma dan batuan yang berada di seklilingnya,mengakibatkan batuan-batuan
tersebut meleleh. Ini membuat magma dapat menerobos baik ke samping maupun atas. Namun,
kebanyakan penerobosan oleh magma ini tidak berhasil dan meninggalkan bekas-bekas di bawah
permukaan bumi, sepert sill, laccolith, dan lain-lain.

Jika di suatu tempat tidak terdeteksi adanya dapur magma, akan tetapi bisa jadi tempat
tersebut dulunya merupakan dapur magma. Adanya batuan beku plutonik, yaitu batuan beku
yang terbentuk di bawah permukaan bumi, kemudian usaha penerobosan magma ke permukaan
bumi, seperti sill dan laccolith, merupakan bukti bahwa pernah terdapat dapur magma di daerah
tersebut. Setelah mengalami berbagai peristiwa yang tidak lepas dengan proses transfer panas,
dapur magma dapat menghilang di kemudian hari.

Ada banyak peristiwa transfer panas yang terjadi di dapur magma. Air panas yang
digunakan untuk pemandian, sumber energi panas bumi atau geothermal yang merupakan
sumber energi terbaharukan, serta pembentukan batuan beku di bawah permukaan bumi, atau
lebih tepatnya batuan beku plutonik. Semuanya melibatkan proses perpindahan panas, baik
masuknya panas ke suatu sistem, maupun lepasnya panas dari suatu sistem.

Referensi:

- Serway, Raymond A., Jewett, John W. 2003. Physics for Scientists and Engineers. Brooks
Cole: Boston.
- Marsh, D. Bruce. 1989. Magma Chambers. Department of Earth and Planetary Sciences,
The Johns Hopkins University: Maryland.
- Martha Mburu. (2009). Geothermal Energy Utilisation. Dalam Short Course VIII on
Exploration for Geothermal Resources. Nairobi. Geothermal Development
Company. www.os.is/gogn/unu-gtp-sc/UNU-GTP-SC-17-0204.pdf

Anda mungkin juga menyukai