Anda di halaman 1dari 18

METODE REFLAKSI DAN

PENJABARANNYA

Septian Jonathan
1608521017
Metode Seismik Reflaksi
Metode seismik refleksi didasarkan pada penjalaran
gelombang yang dipantulkan suatu gelombang yang
dipancarkan oleh source dan kemudian merambat di dalam
tanah, kemudian dipantulkan suatu reflektor dan direkam
oleh geophone di permukaan.

Yang bertujuan :

untuk memetakan bidang- bidang refleksi


yang dapat memberikan gambaran geologi
bawah permukaan yang merupakan tujuan
akhir interpretasi seismik refleksi

‘’Seismik refleksi hanya mengamati


gelombang pantul yang datang dari batas-
batas formasi geologi’’
Gelombang Pantul
Terjadi pada saat sebuah gelombang yang merambat
dalam suatu media sampai di bidang batas medium
tersebut dengan media lainnya

Gelombang
Stoneley

Gelombang
Gelombang - S
Love

Gelombang - P
Gelombang - S
Memiliki Sifat :

Kekuatan restoratif berasal dari efek geser

Bergerak melalui medium elastis

Gelombang S bergerak sebagai gelombang melintang atau geser

Mematuhi persamaan kontinuitas untuk medium non-kompresi

Memiliki bidang Vertikal (SV) dan Horizontal (SH)

Tidak menyimpang
Gelombang Stoneley
Gerakan ini menyerupai gerakan sebuah piston dalam ubang
pemboran yang berisikan fluida. Apabila gelombang ini merambat
melalui formasi yang permeable dan juga zone retakan (fractures),
maka rambatan ini dapat mendorong fluida untuk bergerak dari
dinding lubang pemboran ke arah retakan ataupun ke dalam formasi
yang permeable atau medium berpori (Parra, 2000)
Gelombang Love
Memiliki Sifat :

Adalah gelombang geser yang terpolarisasi secara horizontal dan


tidak menghasilkan perpindahan vertikal

Bergerak melalui medium elastis


Terbentuk karena interferensi konstruktif dari pantulan-pantulan
gelombang seismik pada permukaan bebas

Lebih cepat daripada gelombang Rayleigh dan lebih dulu sampai


pada seismograf

Selalu lebih kecil daripada kecepatan gelombang P, dan umumnya


lebih lambat daripada gelombang S
Gelombang - P
Memiliki Sifat :

Gelombang yang ditimbulkan oleh gempa bumi dan terekam oleh seismometer

Kecepatan paling tinggi dibandingkan gelombang-gelombang seismik lainnya

Memiliki vibrasi-vibrasi sepanjang atau sejajar dengan arah perambatan energi


dari gelombang yang merambat tersebut
Rumusan Vp dan Vs

1
1 4 2
Vp = λ + 2μ 2 𝑘 + 3𝜇
=
𝜌 𝜌

1
𝜇 2
Vs = 𝜌
Dimana :
λ : Parameter Lame
μ : Modulus Rigiditas
ρ : Densitas Medium
k : Modulus Bulk
Apakah terdapat hubungan antara
kecepatan gelombang seismik dengan
modulus elastisitas?
YA TIDAK

Karena ?

Modulus menyatakan kekuatan medium,


jika nilainya semakin besar maka kecepatannya
semakin tinggi
Secara umum kecepatan gelombang seismik
bergantung pada karakteristik fisik
dari medium berupa kemampuan untuk
meneruskan perambatan gelombang seismik,
dinyatakan dengan modulus elastisitas dan
densitas batuan
Faktor yang Mempengaruhi Modulus Elastisitas

1. Faktor Litologi (Karakteristik Batuan)


Kecepatan gelombang seismik bervariasi
tergantung pada jenis litologi

Kecepatan Kecepatan
Material (Km/s) (Km/s)
Material
Vp Vp Vs
Surface Allv. 0,5 ‐ 2,0
Gneis 3,1 ‐ 3.4
2000 m deep 3,0 ‐ 3,5 Bassal 3,0 ‐ 6,4
Wheared Soil 0,5 ‐ 0,9
Granite 4,0 ‐ 5,7 2,1 ‐ 3,3
Marls 1,8 ‐ 3,8
Sands 0,2 ‐ 2,0 Fresh Water 1,44 ‐ 1,53
Limestone 1,7 ‐ 6,4 Sea Water 1,48 ‐ 1,53
Sandstone 1,4 ‐ 6,0 Ice 3,2 ‐ 3,7 1,6 ‐ 1,9
Dolomite 3,3 ‐ 7,6 Oil 1,3 ‐ 1,4
Salt (NaCl) 4,6
Coal 2,0 ‐ 3,5 Methane Gas 0,4

Secara umum kecepatan seismik yang tinggi dapat diidentifikasikan dengan


karbonat, sedangkan harga yang rendah untuk sands, minyak, gas, dan air laut.
Untuk materi yang lain seperti coal memiliki harga yang menengah
2. Faktor Porositas
Perbandingan antara volume rongga pori terhadap volume total seluruh
batuan. Umumnya hubungan antara porositas dan kecepatan dianggap linear
yaitu jika porositas besar maka berarti volume pori besar

Cairan yang berbeda dalam suatu batuan yang


sama akan memberikan kecepatan yang berbeda
pula. Batu pasir yang mengandung air memiliki
kecepatan yang lebih besar dibandingkan batu
pasir yang mengandung minyak atau gas. Akan
tetapi pada suatu kedalaman yang besar dimana
telah terjadi deformasi sempurna, kecepatan
seismik menjadi relatif sama dengan batuan
porous yang berisi gas dan batuan solid
3. Faktor Kedalaman
Dengan adanya pertambahan kedalaman maka akan menyebabkan massa batuan
diatasnya semakin besar dan semakin potensial menekan dan memperkecil ruang
pori batuan

4. Faktor Tekanan
tekanan akan meningkat dengan bertambahnya kedalaman, hal ini disebabkan
oleh semakin besarnya kompressibilitas yang diterima batuan porous

Pada kedalaman tertentu kecepatan akan relatif


konstan dengan semakin tingginya tekanan,
baik karena over burden maupun oleh efek
cairan formasi itu sendiri. Hal ini disebabkan
oleh efek tekanan diferensial. Secara teoritis,
kecepatan gelombang kompresi sebanding
dengan tekanan diferensial. Tekanan diferensial
adalah selisih antara harga tekanan di dalam
dengan di luar dari suatu formasi batuan
5. Faktor Fluida

Perubahan fluida yang terkandung pada batuan


menyebabkan perubahan harga densitas dan modulus
elastik, sehingga akan mempengaruhi kecepatan gelombang
seismik. Perubahan kecepatan dan densitas batuan berpori
tersebut cukup memungkinkan untuk mengindikasikan
adanya gas atau minyak bumi

6. Faktor Frakturasi Batuan

Banyaknya mikrofraktur (rekahan kecil) dalam batuan


mengurangi pergerakan partikelnya pada saat mengalami
gangguan seismik yang melewati batuan tersebut
Kesimpulan
1. Metode Seismik Refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara
untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan
kembali ke permukaan tanah pada suatu geophone
2. Gelombang pantul terdiri dari Gelombang – S, Gelombang – P, Gelombang Love
dan Gelombang Stoneley
1
1 4 1
λ+2μ 2 𝑘+ 𝜇 2 𝜇 2
3
3. Vp = = ;; Vs =
𝜌 𝜌 𝜌

4. Terlihat bahwa secara umum kecepatan gelombang seismik bergantung pada


karakteristik fisik dari medium berupa kemampuan untuk meneruskan perambatan
gelombang seismik, dinyatakan dengan modulus elastis (µ dan k) dan densitas
batuan
5. Faktor yang mempengaruhi modulus elatisitas adalah faktor litologi, faktor
porositas, faktor kedalaman, faktor tekanan, faktor fluida, dan faktor fruktuasi
batuan
Terima kasih

ada pertanyaan ?

Created by myself

Anda mungkin juga menyukai