Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Pengembangan inovasi teknologi salah satunya dibidang sistem kendali di
segala aspek kehidupan sangat dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan manusia,
contohnya di dalam aspek kehidupan dunia industri. Sebagai contoh pengembangan
sistem kendali adalah kendali dalam bidang industri yaitu proses pendistribusian tangki
sumber ke tangki distributor. Atau dapat dikatakan juga distribusi dari tangki satu ke
tangki lainnya. Masalah yang seringkali muncul adalah tidak diketahuinya tangki
penampung cairan tersebut kosong atau sudah penuh. Kalau tangki tersebut sudah
penuh seringkali cairan di dalamnya meluap karena valve pada pipa pengisian tidak
ditutup sehingga akan mengisi tangki terus menerus.
Sistem kendali sangat diperlukan dalam dunia industri dan berperan penting
dalam mengendalikan proses produksi, proses pemisahan barang produksi dan
sebagainya. Perkembangan sistem kendali sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya : Kebutuhan dunia industri terhadap teknologi untuk mempermudah proses
produksi dan sebagainya, kebutuhan dunia industri terhadap teknologi yang canggih
namun bersifat mudah digunakan atau bisa dikatakan sebagai teknologi yang user
friendly, kemajuan teknologi dan perkembangannya yang menuju ke dunia digital.
Sebagai contoh pengembangan sistem kendali adalah kendali dalam bidang
industri yaitu proses pendistribusian tangki sumber ke tangki distributor. Atau dapat
dikatakan juga distribusi dari satu tangki ke tangki lainnya. Di dunia industri, untuk
mengendalikannya biasanya menggunakan control valve. Control valve biasanya
digunakan untuk mengatur aliran fluida seperti gas, air, dan sebagainya. Control valve
sendiri memiliki peran yang sangat penting di dunia industry khusus di industri yang
menyangkut hasil produksi berupa fluida. Walaupun terkadang pemaksimalan control
valve tidak semuanya terjadi. Seperti kepresisian kinerja dari control valve dalam
mengontrol proses industri seperti pendistribusian antar tangki di industri.
Oleh karena itu dalam penulisan makalah ini akan membahas tentang cara
untuk membuat tangki ganda yang berfungsi untuk menampung dan mengalirkan fluida.

1
1.2. Rumusan Masalah
Pada penulisan makalah ini bagaimana cara kerja sistem control distribusi 2 tangki
menggunakan control velve?
1.3. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui cara kerja sistem control distribusi menggunakan satu tangki atau single
tangki dengan menggunakan control velve.
1.4. Batasan Masalah
Pada makalah ini hanya akan membahas cara kerja siste control distribusi 2 tangki
atau tangki ganda

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Kontrol


Sistem control (control system) merupakan suatu kumpulan cara atau metode
yang di pelajari dari kebiasaan-kebiasaan manusia dalam bekerja, dimana manusia
membutuhkan suatu pengamatan kualitas dan proses dari apa yang telah mereka
ciptakan atau kerjakan,sehinga menghasilkan keluaran atau karateristik yang sesuai
dengan yang di inginkan.
Dalam, aplikasinya, suatu sistem control memiliki tujuan atau sasaran tertentu.
Sasaran dari system control yaitu untuk mengendalikan variable-variabel masukan
(input) dan keluaran (output) dalam suatu proses melalui elemen-elemen control.
Secara umum system control memiliki dua sistem yaitu loop terbuka dan loop
tertutup. Dimana loop tertutp memiliki feed back atau umpan balik terhadap output dari
proses sebelum menjadi output yang di inginkan. Sedankgan system loop terbuka tidak
memerlukan feed back. Hal ini di karenakan sederhannya proses sehingga tidak
membutuhkan feed back.

2.2. sistem control distribusi (distribusi control system/ DSC)


Distribusi control system merupakan suatu system yang mendistribusikan
beerbagai fungsi yang di gunakan untuk mengendalikan berbagai variable proses dan
unit oprasi proses menjadi suatu pengendalian terpusat pada suatu control room dengan
berbagai fungsi pengendalian, monitoring,dan optimasi. System control distribusi
adalah suatu system control yang biasanya di gunakan pada system manufacturing atau
proses, di mana elem controller tidak berada pada sentral system ( sebagai pusat) tetapi
tersebar di system dengan komponen susbsistem di bawah kendali sat atau lebih
controller. Keseluruhan system inidapat menjadi sebuah jaringan untuk komunikasi dan
monitoring.
Distributed control system( DSC) digunakan dalam industry untuk memonitor
dan mengontrol peralatan yang tersebar dengan tanpa campur tangan manusia. Sebuah
DSC biasanya menggunak sebuah computer sebagai controller dan menggunakan
protokol untuk berkomunikasi.

3
2.3. Sistem tangki ganda atau 2 tangki
Instalasi dengan menggunakan dua tangki air tidak harus hanya untuk memenuhi
kepentingan dari tujuan menambah cadangan air saja. Bisa juga dimanfaatkan untuk
menormalkan kekuatan tekanan air (baik yang terlalu lemah maupun terlalu kuat) atau
sebagai model dasar untuk membuat fasilitas penyaringan air. Bahkan, bisa juga
dimanfaatkan sekaligus untuk penanganan dari kedua kepentingan tersebut secara
bersamaan. Ada dua teknik pemipaan yang bisa dijadikan acuan untuk diterapkan dalam
instalasi dua tangki air, yaitu :
1. Teknik pemipaan dua tangki di satu lokasi dimana kedua tangki berada di atas
satu permukaan yang sama.
2. Teknik pemipaan dua tangki di satu lokasi namun berada di atas dua permukaan
yang berbeda ketinggian.

2.3.1. Teknik pemipaan dua tangki di satu lokasi dimana kedua tangki berada di
atas satu permukaan yang sama.
Teknik pemipaan ini, dapat digunakan dalam kondisi seandainya kita hendak
menambah kapasitas volume air yang bisa dicadangkan / disimpan dari kapasitas tangki
yang telah terpasang sebelumnya. Jadi, kita tidak perlu mengganti tangki yang sudah
terpasang. Cukup dengan menambahkan satu unit lagi dan membuat pemipaan antara
kedua tangki saling terhubung.
Kapasitas kedua tangki, bisa sama atau pun berbeda besarnya. Kapasitas kedua
tangki yang sama besarnya, akan lebih fleksibel dalam pengaturan pemipaan
dibandingkan yang berbeda kapasitas. Ini dikarenakan perbedaan fisik tangki dan
kekuatan tekanan volume air dalam masing-masing tangki yang saling memengaruhi.

Gambar 2.1. skema pemipaan dua tangki saling berdampingan

4
Dalam gambar, memosisikan pompa / mesin air terpasang di jalur pipa keluaran
tangki sebelah kiri. Pada pipa penghubung antara kedua tangki, dipasangi check-
valve (klep satu arah) yang mana berfungsi mengarahkan aliran air agar “hanya”
bergerak dari tangki sebelah kanan ke tangki sebelah kiri. Dengan demikian, seandainya
ketinggian permukaan air di tangki sebelah kanan lebih rendah dari permukaan air
tangki sebelah kiri, maka air dalam tangki sebelah kiri tidak akan balik mengalir ke
tangki sebelah kanan. Tujuannya adalah agar volume air di tangki sebelah kiri dapat
dipertahankan hanya untuk pemakaian air yang membutuhkan penggunaan pompa (mis.
menyalakan water heather untuk mandi). Cara ini, setidaknya, dapat menciptakan
kondisi air tetap tersedia saat pompa digunakan / menyala.

2.3.2. Teknik pemipaan dua tangki di satu lokasi namun berada di atas dua
permukaan yang berbeda ketinggian.
Pada teknik pemipaan berikut ini, lebih cocok dikondisikan pada situasi yang
berkaitan dengan kekuatan distribusi tekanan air dari PDAM. Baik untuk menangani
kasus tekanan air yang terlalu lemah maupun terlalu kuat. Disini, saya menggunakan
dua unit RADAR sebagai pemicu “pengatur waktu” air dipindahkan dari tangki bawah
ke tangki atas.

Gambar 2.2. skema pemipaan tangki beda ketinggian

5
Tepat setelah di bagian pipa keluaran tangki bawah, dipasangi satu unit check-
valve yang berfungsi untuk menahan agar air sepanjang pipa penghubung kedua tangki
tidak kembali turun. Cara ini, selain “sedikit” menghemat daya setiap kali saat pompa
mengisikan air di tangki atas, kekuatan fisik sambungan pipa relatif stabil karena
terdapat beban air yang menahan pipa untuk tidak mudah bergerak. Disamping itu, air
dalam pipa dapat meredam panas fisik pipa seandainya jalur pipa diletakkan ditempat
terjemur matahari.
Skema pemipaan dua tangki yang diposisikan dengan ketinggian berbeda ini,
bisa dijadikan dasar untuk mengakomodasi pendistribusian air antar tangki berdasarkan
kepentingan yang lebih luas. Tidak terbatas hanya untuk memenuhi kondisi distribusi
air antar dua tangki yang diletakkan di atas dua permukaan berbeda saja. Tetapi juga
bisa untuk dua tangki di atas permukaan yang sama, namun berjauhan letaknya.

6
BAB III
PEMBAHASAN
Pada dasarnya sistem kontrol berbasis program ini sangat membantu dalam
pendistribusian secara umum. Disisni telah dibuat sebuah sistem kontrol distribusi satu
tangki dengan menggunakan fungsi-fungsi yang ada pada lab view. Dalam lab work
shet lab view ada dua lembar work sheet halaman front panel berfungsi untuk
menyususn rancangan dari sebuah tangki yang akan dibuatkan sistem kontrol. Pada
halaman ini disususn sebuah tangki lengkap dengan ukurannya dengan kapasitas tangkii
adalah 100 L. Untuk mengatur atau membatasi jumlah volume yang akan diisi
dipasanglah sebuah control velve pada front panel , control velve ini mempunyai skala
100 sama seperti skala pada tangki yang sudah disusun. Pada bagian bawah tangki
diberikan sebuah penghitung waktu pengisisan dalam hitungan sekon hal ini bertujuan
untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mengisi tangki waktu ini akan otomatis
berjalan saat sistem di mulai. Yang terakhir adalah tombol berhenti yang berfungsi
unutk menghentikan proses pendistibusian air dan menghentkan penghitung waktu, jadi
jika tombol ini ditekan maka pendistribusian akan berhenti begitu juga waktunya
Halaman yang kedua adalah blok diagram dari sisstem kontrol, jadi untuk
mengatur semua yang ada di front panel diperlukan sebuah logika sistem yang disusun
dari berbagai fungsi logika. Pada blok diagram ini berisi alur-alur sebuah fungsi logika
yang digunakan untuk menghubungkan sumber air ke dalam tangki begitu juga
menghubungkan tangki dengan penghitung waktu. Blok diagram ini terdiri dari fungsi-
fungsi logika yang tersusun didalam while loop. Harus didalam while loop karena
sisitem akan terus melakukan looping atau pengulangan, dimana harus ada kondisi yang
dipenuhi agar sistem tetap berjalan terus. Berbagai macam fungsi logika khususnya
logika matematika seperti Numeric, sign, dan operation yang digunakan pada blok
diagram dan juga digunakan konstanta-konstanta tertentu seperi gravitasi yang
diperlukan untuk pendistribusian. Setelah selesai melakukan perancangan front panel
dan juga blok diagram maka dilakukan pengujian terhadap sistem distribusi satu tangki
berkapasitas 100 L ini didapatkan hasil pengukuran bahwa waktu yang diperlukan untuk
mengisi tangki berkapasitas 100 L ini adalah 42,308 sekon dengan batas control velve
adalah 100 L.

7
BAB IV
PENUTUP

.1. Kesimpulan
Cara kerja dari sistem kontrol distribusi satu tangki atau single tangki adalah
mengatur pendistribusian air kedalam tangki berkapasitas 100 L . dengan cara kerja
logika, pertama setelah tombol run di klik maka logika dalam while di blok diagram
akan bekerja sesuai perintah yang sudah dikodekan dalam blok diagram kemudian dari
blok diagram akan di outputkan kedalam tangki dimana blok diagram menerima
perintah untuk emngisi tangki, saat tangki mulai terisi maka otomatis waktu pada
penghitung waktu mulai berjalan.

4.2 Saran
Rancangan sistem kontrol ini masih sangat sederhana maka diperlukan lagi
banyak referensi , maka diharapkan untuk pembaca lebih kreatif untuk memanfaatkan
fungsi-fungsi dalam Lab View ini.

8
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin. 2016. Perancangan Simulasi Kontrol Otomatis Distribusi Bahan Bakar
Tangki Harian Pada Km. Madani Nusantara. Jurnal Riset Dan Teknologi Kelautan
(JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016
Wijaya suria. 2013. Sistem Kendali Terdistribusi.Malang. Politeknik Negri Malang

9
LAMPIRAN

1. FRONT PANEL

2. BLOK DIAGRAM

10

Anda mungkin juga menyukai