Anda di halaman 1dari 14

CONTROL VALVE

DISUSUN OLEH KELOMPOK :

1. RAFLI AHMAT ASHARI


2. RAHIM
3. RAHMAT SYAMSUL FAJRI
4. RANDY RAMDANA
5. SATRIA PUTRA PRATAMA
6. YOPI MAHA PUTRA

SMK NEGRI 2 SANGATTA UTARA


TAHUN PEMBELAJARAN 2020/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas
yang berjudul “Control Valve” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makala ini adalah untuk memenuhi tugas
pada pelajaran hidrolik alat berat. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang sistem kerja pada komponen control valve bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hamri, S.Pd,
Gr, selaku guru hidrolik alat berat yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
kami sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan laporan ini.

Tim penyusun,

Kelompok 6

2 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR …………………………………………….....…………… 4
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..... 4
BAB I.......................................................................................................................5
1.1 Pendahuluan .............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
2.1 Pengertian dan Fungsi Control Valve ..................................................... 6

2.2 Komponen – Komponen Control Valve ................................................. 7

2.3 Cara Kerja Control Valve ....................................................................... 8

2.4 Perawatan Komponen Control Valve .................................................... 10

2.5 Analisis Kerusakan Pada Control Valve ............................................... 13

BAB III ................................................................................................................. 14

3.1 Penutup .................................................................................................. 14

3 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Control Valve ..................................................................................... 6


Gambar 2.2 Block Valve ........................................................................................ 7
Gambar 2.3 Skema Cara Kerja Control Valve ....................................................... 8

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel saat pengecekan control valve ................................................... 12

4 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6


BAB I

1.1 Pendahuluan
Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas beberapa hal
yang berkaitan dengan komponen “Control Valve”, kami mebahas ini karena
pemahaman pada era globalisasi ini ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat
sesuai dengan perkembangan zaman, meskipun penyebaran informasi dan ilmu
berkembang pesat, pengetahuan setiap orang akan berbeda – beda tergantung
tingkat pemahamannya. Dalam dunia industri, khususnya di bidang otomotif
informasi mengenai suatu sistem kerja sangat penting, terlebih lagi pada sistem
control valve ini, dan pada pembahasan kali ini kami akan membahas beberapa
tentang komponen control valve yaitu :
 Pengertian dari control valve
 Fungsi dari komponen control valve
 Komponen – komponen pada control valve
 Bagaimana cara kerja control valve
 Perawatan pada control valve
 Kerusakan yang sering terjadi pada komponen control valve
Di harapkan dari beberapa point pembahasan diatas dapat membantu
menambah wawasan para pembaca tentang komponen control valve.

5 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6


BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian dan Fungsi Control Valve

Gambar 2.1 Control Valve

Control valve adalah katup yang digunakan untuk mengendalikan aliran,


tekanan, temperatur, dan level tekanan pada fluida, dengan cara
menutup/membuka sebagian dan membuka/menutup penuh, sebagai respon yang
diterima dari pengendali yang membandingkan ‘‘set point’’ untuk ‘‘variable
proses’’ yang nilainya dipantau oleh sensor yang digunakan untuk melihat kondisi
tersebut. Sementara itu fungsi dari pada control valve yaitu,

1. Menaikkan Tekanan Minyak Fluida, fungsi control valve yang pertama adalah
menaikkan tekanan minyak fluida. Sebenarnya fungsi utama yang menaikkan
tekanan fluida adalah pompa hidrolik. Namun control valve juga dapat menaikkan
tekanan fluida walaupun dalam intensitas yang kecil. Control valve akan
mempersempit ruang aliran sehingga menyebabkan tekanan fluida akan
meningkat.

2. Mengatur Jumlah Minyak Fluida, fungsi control valve yang kedua adalah
mengatur jumlah minyak fluida yang dihisap oleh pompa hidrolik dan digunakan
sebagai kerja sistem hidrolik pada alat berat. Control valve disini berperan sebagai
keran yang akan membuka dan menutup aliran fluida dan memastikan fluida yang
mengalir ke power cylinder sesuai dengan kebutuhan.

6 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6


3. Mengatur Arah Aliran Minyak Fluida, untuk sistem hidrolik yang terdiri dari
beberapa saluran, maka control valve akan membuka dan mengarahkan aliran
fluida ke sistem hidrolik yang membutuhkan. Sebagai contoh power cylinder yang
bekerja adalah bagian tilt cylinder, maka fluida akan diarahkan mengalir ke
bagian tilt cylinder.

2.2 Komponen – Komponen Control Valve

Gambar 2.2 Block Valve

1. Block Valve

Seperti di sebutkan sebelumnya, yang tengah adalah control valve,


Sedangkan di samping kanan dan kirinya adalah block valve. Block vale ini
digunakan untuk memblokir (menutup) aliran manakana nantinya control vale di
bongkar untuk di maintenance. kalau anda mengenal istilah DBB, double block
and bleed, susunan seperti ini termasuk DBB secara sistem karena kedua valve
yang di kanan di kiri control valve berfungsi untuk mem block aliran.

2. Bypass System and Valve

Satu lagi bagian dari sebuah sistem control valve, yaitu bypass valve. Sesuai
namanya, sistem ini gunakan untuk membypass aliran sewaktu contol valve di
maintenance (ketika dua block valve ditutup, maka aliran dalam sistem melalu
bypass ini). Di bypass valve, entah itu dari globe valve, plug valve atau ball valve

7 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6


ia berlokasi di samping dari control valve. By pass valve ini dalam kondisi normal
adalah di tutup, atau normaly colse. Namun pada saat di gunakan, bypass valve
akan di buka secara manual.

3. Drain System

lah satu komponen dari sebuah control valve sistem yang terakhir adalah drain.
drain ini digunakan untuk mengeluarkan oil atau fluida yang ada di control valve
sebelum di maintenace. Seperti di ceritakan sebelumya, ketika akan di maintenace
maka block valve akan di tutup dan by pass valve akan dibukan. Nah sebelum
control valve ini benar benar di lepas, maka drain ini di buka agar sisa fluida atau
oli yang ada di sekita control valve tidak berceceran jatuh, melainkan jatuh
melalui drain. Menyambung dengan istilah DBB sebelumnya, fungsi block nya
dari block valve tadi, dan di drain inilah fungsi bleed, yaitu mengeluarkan sisa oli
di dalamnya.

2.3 Cara Kerja Control Valve

Gambar 2.3 Skema Cara Kerja Control Valve

8 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6


Cara kerja dilihat dari gambar 2.3, dapat dijelaskan ketika fluida oli yang
berada dalam hydraulic tank dihisap oleh hydraulic pump yang terlebih dahulu
melalui filter oil kemudian fluida oli yang bertekanan dialirkan ke control valve.

Ketika lever digerakkan pilot valve pada control lever akan membuka aliran
fluida oli dalam control valve, didalam control valve aliraan fluida oli diatur oleh
tiga jenis valve yang mempunyai fungsi masing-masing berbeda.

Kemudian daricontrol valve diteruskan menuju attachment. Pada saat gerak


attachment ada fluida oli yang kembali dari attachment menuju control valve lalu
didinginkan oleh oil cooler. Kemudian fluida oli masuk kembali ke hydraulic
tank.

Kendali excavator terbagi menjadi tiga yaitu control lever kanan, control
lever kiri, dan control lever pedal track kanan dan kiri. Berikut pengoperasiannya :

Control Lever Kanan Untuk mengoperasikan bucket dan boom :

Jika lever didorong ke depan maka gerak boom turun atau biasa disebut gerak
boom down, Jika lever di tarik ke belakang maka gerak boom naik atau biasa
disebut gerak boom raise, Jika lever digeser ke kiri maka gerak bucket menutup
atau biasa disebut gerak bucket crawl, Jika tuas digeser ke kanan maka gerak
bucket membuka atau biasa disebut gerak bucket dump.

Control Lever Kiri, Untuk mengoperasikan arah kabin dan arm :

Jika lever didorong kedepan maka gerak arm turun atau biasa disebut gerak arm
in,

Jika lever di tarik ke belakang maka gerak arm naik atau biasa disebut gerak arm
out,

Jika lever digeser ke kiri maka gerak kabin akan berputar ke kiri, Jika tuas digeser
ke kanan maka gerak kabin akan berputar ke kanan.

Control Lever Track Kanan dan Kiri Jika kedua lever ditarik bersamaan ke
belakang maka gerak excavator akan mundur,

9 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6


Jika kedua lever didorong bersamaan ke depan maka gerak excavator akan maju,

Jika lever kanan ditarik ke belakang maka gerak excavator akan belok ke kanan,

Jika lever kiri ditarik ke belakang maka gerak excavator akan belok ke kiri

2.4 Perawatan Komponen Control Valve

Dibawah ini merupakan langkah – langkah melakukan pekerjaan


pemeliharaan control valve.

 Sebelum pekerjaannya dimulai teknisi harus memperoleh surat ijin kerja


atau lebih dikenal sebagai ‘Permit To Work’ yang menyatakan bahwa
pekerjaan bisa dilakukan.
 Dengan mengacu pada drawing P&ID, perhatikan point-point yang
berkaitan dengan interlock control valve, dampak apa yang mungkin
terjadi jika control valve dioperasikan, perhatikan apakah ada jalur by pass
yang berfungsi sebagai jalur alternatif ketika control valve dalam
pengerjaan, dan lain-lain
 Setelah dipastikan aman untuk melakukan pekerjaan pada valve tersebut ,
maka status kontroler harus di ubah dari mode Otomatis ke mode Manual
 Operator lapangan lalu mengisolasi control valve dan membuka jalur by
pass agar control valve tidak lagi diperlukan karena aliran proses di
pindahkan ke jalur by pass.
 Dengan menggunakan instrument tool seperti HART 475 atau Hand Held
Terminal lainnya periksa alarm yang ada pada positioner, temukan dan
atasi penyebabnya, setelah itu reset semua alarm hingga tidak ada lagi
alarm, karena alarm menunjukkan adanya penyimpangan
 Periksa seluruh perangkat yang terpasang , seperti kabel, tubing, dan
aksesoris dari kerusakan atau penurunan kualitas, perbaiki jika ada
 Periksa dan pastikan besarnya tekanan udara instrument sudah sesuai
dengan kebutuhan control valve atau sama seperti yang tercetak pada
“Name plate”

10 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6


 Periksa adanya kemungkinan bocor pada diaphragma, gland packing, atau
tabung cadangan udara (jika ada), gland packing bisa dikencangkan
demikian pula baud-baud yang kendor pada tutup diaphragm supaya
dikencangkan.
 Komunikasi dengan Operator yang dapat mengoperasikan control valve
dari console. Minta Operator untuk membuka valve dengan posisi 0%,
25%, 50%, 75% dan 100%, perhatikan bagaimana reaksi valve terhadap
perubahan posisi yang diminta, jika valve bergerak sesuai dengan perintah
maka valve dikategorikan sebagai layak pakai, atau uji kehandalan lolos
dan kegiatan pemeliharaan atau Preventive maintenance selesai
 Jika ditemui ada penyimpangan maka langkah perbaikan harus dilakukan,
biasanya penyimpangan terjadi karena valve sudah dipakai dalam jangka
waktu lama sehingga ada bagian-bagian yang agak seret, untuk mengatasi
hal itu maka langkah kalibrasi atau pengaturan tuning harus dilakukan.
Setelah kalibrasi dan tuning dikerjakan lakukan kembali pengetesan
pergerakan control valve dari console panel hingga diperoleh posisi
control valve di lapangan sama dengan indikasi di layar kontroler. Aksi
melakukan pengetesan dengan memberi perintah dari kontroler ini disebut
“stroke check”
 Pada saat stroke check dilakukan bila control valve memiliki indicator
terpisah yang memberikan sinyal daripada posisi control valve ,maka
fungsi indicator tersebut harus diperiksa juga. Demikian juga dengan
terminasi kabel-kabel pada terminal valve harus di kencangkan.

Untuk memonitor agar pekerjaan dilakukan sesuai dengan procedure maka setiap
kali melakukan pemeliharaan teknisi harus mengisi table check list.

Berikut merupakan table yang dapat di isi ketika pengecekan/perawatan control


valve,

11 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6


Date:
Tag No:
Location Description:
Done by:

SL NO AREA CHECKPOINTS REMARKS IF ANY

1 Air Regulator Setting


________ Bar G
2 Main Air Supply Pressure
________ Bar G
3 Leakage of Instrument air
supply Y/N

4 Looseness of Linkages
Y/N
5 Leakage of Gland Packing
Y/N
6 Leakage of Valve Flanges
Y/N
7 Movement of the Control
Valve- Smooth Y/N
Position feedback functionality
8 Y/N

STROKE CHECK RECORD

SL No. Command Stem Position Remarks


(%) (%)
1 0%
2 25%
3 50%
4 75%
5 100%
6 75%
7 50%
8 25%
9 0%

Tabel 2.1 Tabel saat pengecekan control valve

2.5 Analisis Kerusakan Pada Control Valve

12 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6


Pada control valve kerusakan yang yang sering terjadi sebagai berikut,

1.Kerusakan yang terjadi pada komponen spool valvedisebabkan oleh adanya


oli hidrolik yang terkontaminasi dengan air.

2.Terjadi corrotionpada permukaan spool valve, dan juga pada partikel abrasive
yang bersirkulasi pada sistem yang terbawa oleh oli hidrolik. Menyebabkan
abrasive wearpada beberapa bagian spool valve.

3.Keausan lain yang terjadi adalah erosion wear, yang disebabkan oleh deposit
partikel abrasiveyang telah terkontaminasi dengan air dan menjadi karat. Deposit
partikel tersebut menabrak permukaan spool valvemengikisnya dan
meninggalkan bekas lubang (pitting).

4.Discollourationyang terjadi pada bagian spool valvediakibatkan oleh oli hidrolik


yang tercampur dengan air menjadi berwarna putih, sehingga mudah
meningkat temperaturnya. Mengakibatkan panas berlebih pada komponen
yang dilalui, dan meninggalkan perubahan warna.

BAB III

13 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6


3.1 PENUTUP
Demikian yang dapat kami jelasakan mengenai materi yang membahas
tentang control valve dalam makalah ini, tentu nya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatas nya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungan nya dengan komponen ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurna nya makalah ini dan dan penulisan
makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya sekian dari kami, kami
ucapkan banyak terimakasih.

14 | Control Valve Pada System Hidrolik Alat Berat ― kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai