PENGENDALIAN PROSES
OLEH:
Kelompok 3
Aulia Eriansyah
Cut Rozalia
Hoemaira Yoesita
Rachmat Arianda
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Instrumentasi dan Pengendalian proses yang berjudul SYSTEM CASCADE CONTROL.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam pembelajaran mata kuliah
Instrumentasi dan Pengendalian Proses jurusan Teknik Kimia Program Studi Pengolahan
Migas Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Dalam pelaksanaan dan penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, terutama dosen pembimbing Bapak Reza
Fauzan, ST. M.Sc dan juga rekan-rekan kelompok 4 lainnya. Tanpa bantuan dari berbagai
pihak, kami tidak mampu menyelesaikan makalah ini, Oleh karena itu kami ingin
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh pihak yang telah membantu
dan memberi dukungan moril terhadap selesainya laporan seminar ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu
kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari semua pihak demi
kesempurnaan laporan ini di masa datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.
Kelompok 3
PENDAHULUAN
Latar belakang
Proses adalah sebuah kegiatan berkesinambungan yang mengubah suatu material.
Istilah proses di industrial mencakup input (raw material/feed/bahan baku) dan output
(product). Kontrol untuk menjaga kondisi (operasi kilang) sesuai yang diinginkan dalam
sistem dengan mengatur variabel yang dipilih di sistem tersebut.
Proses Kontrol : menjaga kondisi yang diinginkan dalam sistem dengan mengatur
variabel yang dipilih dalam sistem untuk mengurangi gangguan (disturbances) yang
mempengaruhi sistem.
Sebelum membahas satu persatu aksi kontrol tersebut, ada baiknya terlebih dahulu kita
membahas secara garis besar beberapa jenis variabel yang selalu digunakan dalam suatu loop
kontrol. Beberapa jenis variabel yang selalu digunakan dalam suatu loop kontrol, yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Controlled variable : yaitu variabel proses yang akan dikontrol, seperti temperature,
pressure, flow, level, qualitas produk, dsbnya. Idealnya controlled variable ini harus
diukur untuk kemudian dibandingkan dengan set point-nya. Akan tetapi apabila
tidak memungkinkan untuk dilakukan pengukuran langsung, maka nilai variable ini
bisa diperoleh melalui suatu perhitungan (inferensial).
Manipulated variable : variabel yang akan dimanipulasi oleh final control
elementdalam rangka melakukan aksi koreksi (atau mempertahankan) harga
controlled variable yang ada. Sebagai contoh flow fuel dalam sebuah boiler atau
heater.
Load variable : variabel yang merupakan beban dari suatu loop kontrol, sebagai
contoh flow/pressure steam dalam suatu boiler (steam drum level control), atau
temperature outlet dalam suatu heater.
Disturbanced variable : merupakan variabel gangguan bisa terhadap load maupun
terhadap manipulated variable. Pada struktur kontrol tertentu nilai variabel ini harus
diketahui baik melalui pengukuran langsung maupun tak langsung melalui hasil
perhitungan. Struktur kontrol yang membutuhkan harga variabel ini adalah cascade
control atau feedforward control. Contoh untuk variabel ini adalah pressure fuel
gas dalam suatu heater atau boiler, dalam hal ini gangguan terhadap manipulated
variabel. Sedangkan contoh gangguan terhadap load adalah perubahan pressure/flow
steam pada sebuah boiler.
Measured variable : yaitu variabel proses yang diukur dalam rangka mengetahui nilai
controlled variable atau disturbanced variable, jadi measurement variable ini
bisa merupakan kedua variabel tersebut ataupun variabel lainnya yang akan
digunakan untuk menghitung harga/nilai darai kedua variabel tersebut. Sebagai
contoh pengukuran temperature outlet dalam suatu heater, atau pengukuran
temperature (inlet dan outlet heat exchanger) dan flow dalam suatu sistem kontrol
duty.
Set point : Harga yang diinginkan dari suatu controlled variable
Error : Perbedaan antara harga aktual control variable terhadap set point-nya.
TINJAUAN PUSTAKA
Namun system ini tidak mempertimbangkan load atau gangguan lain pada system,
yaitu terjadi penurunan tekanan fuel oil. Pada system ini pengendalian temperature tidak akan
segera melihat perubahan tekanan fuel oil sebelum temperature feed outlet benar-benar turun.
Untuk mengatasi permasalan itu, maka system control disempurnakan dengan menambah
Pressure Controller diantara Temperature Controller dan Control Valve seperti pada gambar.
Pada gambar diatas manipulate variable dari temperature controller TIC (yang
dinamakan primary atau master) menjadi set point bagi preesure controller (yang dinamakan
secondary atau slave). Penerapan pengendalian cascade dapat merugikan apabila elemen
proses di primary loop lebih cepat dari elemen proses pada secondary loop, karena system
akan cenderung berosilasi (variasi) akibat timbulnya interaksi antara primary loop dan
secondary loop. Jadi system pengendalian cascade hanya dapat diterapkan pada proses
dengan elemen primer yang jauh lebih lambat dari elemen secondary-nya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam sistem ini, temperature air
dalam tanki dijaga agar tetap konstan dengan mengatur kecepatan alir kalori (uap), q sebagai
variabel yang dimanipulasi (manipulated variable). Jika pada suatu saat terjadi gangguan
pada tekanan supply uap, maka kecepatan alir uap juga akan berubah, sehingga dengan
sendirinya akan mengubah temperature air dalam tanki sebagai variabel yang dikontrol
(control variable).
Karena sistem ini mempunyai time delay yang cukup besar, maka perubahan pada
temperature air tadi tidak langsung terukur oleh elemen sensing (thermocouple TT)
sehingga aksi koreksi yang dilakukan oleh feedback control juga mengalami penundaan.
Sementara itu, akibat dari gangguan ini terus masuk kedalam sistem. Apabila gangguan
perubahan tekanan supply uap ini berlangsung terus menerus, maka akan menyebabkan
control variable (temperature air) tidak akan berada pada setpointnya untuk waktu yang lama
(akan
berosilasi
terus
menerus).
Untuk memperbaiki sistem ini, control loop kedua ditambahkan seperti pada gambaar
berikut:
Pada sistem ini, fluktuasi pada tekanan supply uap diukur oleh sensor tekanan (PT) dan
kontrol tekanan (pressure control PC) akan memanipulasi bukaan control valve uap (CV)
sedemikian sehingga tekanan uap yang masuk ke tanki tetap konstant. Dengan jalan ini, efek
fluktuasi tekanan supply uap terhadap temperature air dalam tanki dapat dihilangkan, dengan
demikian kinerja control dapat dipertahankan.
Blok diagram untuk sistem pada gambar diatas, dapat dilihat pada gambar berikut:
Dari kedua gambar terakhir ini dapat dilihat bahwa yang menjadi setpoint untuk
pressure control (PC) adalah output dari temperature control (TC). Konfigurasi kontrol
seperti ini, yang mana output suatu controller memanipulasi setpoint controller yang lainnya
disebut
sebagai
sistem
kontrol
kaskad
(cascade
control
system).
Bentuk umum diagram blok cascade control dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar ini merupakan outer loop atau primary loop yang terdiri dari semua elemen
cascade control termasuk inner loop yang sudah digambarkan sebagai satu blok.
Untuk menjamin agar cascade control berfungsi sebagaimana mestinya, maka dinamika inner
loop harus lebih cepat dari outter loop, atau dalam frequency domain dikatakan bahwa
bandwidth inner loop harus lebih besar (lebar) dari bandwidth outer loop, sehingga inner
controller akan mengoreksi sendiri loop-nya sebelum ia mengubah control variable. Jika
kondisi ini tidak dipenuhi, maka kinerja cascade control tidak akan memuaskan.
Configurasi cascade mempunyai dua buah loop, yaitu loop primer danloop sekunder.
Dalam kontrol ini ada satu variabel yang dimanipulasi dengan dua buah variabel yang diukur.
Dalam kilang, konfigurasi ini lebih dikenal dengan sistem master dan slave. Sebagai contoh
adalah kontrol laju aliran yang sering menjadi kontroler sekunder bagi kontroler yang
lainnya. Loop primernya seperti temperatur, level, ataupun tekanan. Penerapan di kilang
adalah bagian boiler, kolom distilasi, heat exchanger. Di bawah ini contoh gambar untuk loop
cascade.
DAFTAR PUSTAKA
http://muklis-chemicalengineer.blogspot.com/2011/01/introduction-to-processcontrol.html
http://ipunk-ip.blogspot.com/
http://lahanriza.blogspot.com/2011/08/konfigurasi-kontrol.html
http://asro.wordpress.com/2008/06/19/process-control-2-cascade-control/
htttp://pertamina.com/ DASAR INST & PROSES KONTROL _BPST XVII_.pdf