Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

IKLIM DAN CUACA

Oleh :

Nama:

1. Ivan Bachtiar Nababan (1608521026)


2. Kholidatul Islamiyah (1608521008)
3. Sandiyan Hidayat (1608521019)
4. Desy Yunita Samosir (1608521007)
5. Septian Jonathan (1608521017)
6. Romadhon Ilham Imani (1608521010)
7. Anin Nuril Firdausi (1608521013)
8. Dio Capry Gunawan Silalahi (1608521024)
9. Putu Agum Surya Jaya Maha Putra (1608521034)

DOSEN: I Ketut Sukarasa.S.Si.,M.Si

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2018
I. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum iklim dan cuaca ini yaitu sebagai berikut:

1. Mengenal taman alat di BMKG Wilayah III Denpasar


2. Mengetahui cara kerja dan jam-jam pengamatan dari alat-alat di
BMKG Wilayah III Denpasar
3. Mengetahui cara merawat alat-alat yang terdapat di taman alat BMKG
Wilayah III Denpasar

II. Dasar Teori


Taman alat meteorologi umumnya terdapat pada setiap stasiun
meteorologi. Luasnya tergantung pada jenis alat-alat yang dipasang
didalamnya. Tempat untuk membangun taman alat disesuaikan dengan jenis
Stasiun, agar hasil pengamatan cukup representatif. Misalnya taman alat untuk
keperluan penerbangan dibangun dekat landasan. Taman alat meteorologi
pertanian dibangun ditempat yang representatif untuk keperluan pertanian.
Taman alat untuk stasiun Klimatologi dibangun sedemikian rupa agar dapat
beroperasi dengan baik secara terus menerus minimal 10 tahun. Taman alat
untuk stasiun synoptic dibangun pada tempat yang dianggap cukup
representatif untuk daerah sekitarnya. Untuk membangun suatu taman alat
perlu diketahui ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Pilihlah Tanah yang datar, atau yang sudah diratakan dan ditanami
rumput pendek. Tanah tersebut jauh letaknya dari pohon-pohon dan
bangunan yang tinggi.
2. Taman alat-alat diberi pagar/kawat disekelilingnya setinggi ± 1 meter,
untuk melindungi alat-alat terhadap gangguan binatang dan lain-
lainnya.
3. Ukuran atau luas taman alat-alat tergantung dari jenis stasiun atau
jumlah alat-alat yang dipasang di dalamnya, misalnya untuk taman alat
meteorologi synoptic dan meteorologi penerbangan ukurannya 20 x 15
m2. Luas taman alat-alat meteorologi pertanian 40 x 20 m2. Sebaiknya
arah taman alat memanjang utara selatan letak pintu taman alat dapat
disesuaikan dengan letak kantor. Untuk keperluan observasi didalam
taman alat dapat dibuatkanjalan berkerikil dengan lebar ± 50 cm. Letak
alat-alat meteorologi didalam taman alat ditentukan seperti terlihat pada
gambar. Letaknya sudah ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu satu sama lain. Penukaran tempat bisa mempengaruhi
hasil pengamatan. Misalnya, tempat untuk sangkar dipasang solarimeter
atau campbel stokes, maka pada suatu saat bayangan dari tiang
anemometer akan menutupi solarimeter sehingga radiasi matahari
tercatat akan berkurang.
Adapun beberapa alat yang terdapat di taman alat adalah sebagai berikut;

1. Penakar Hujan Hellman


Alat ini berfungsi untuk mengukur intensitas, jumlah dan waktu
terjadinya hujan dipasang dengan ketinggian 120 cm dari permukaan
tanah sampai ke corong penakar dan luas penampang corong 200cm2.
Pada alat ini terdapat sebuah silinder jam sebagai tempat pemasang
pias, sehingga akan dapat diketahui curah hujan maksimum dan
minimum serta waktu terjadinya prinsip kerja alat ini yaitu air masuk
melalui corong kemudian akan terkumpul dalam tabung. Dalam
tabung ini terdapat pelampung yang dihubungkan dengan tangkai
pena, sehingga air yang masuk kedalam tabung akan menekan
pelampung maka pelampung akan naik dan pena turut bergerak
keatas.
Gerakan pena tersebut akan mencatat pada pias yang terpasang pada
silinder jam, jika gerakan pena mencapai skala 10mm pada pias maka
secara otomatis air akan turun melalui pipa siphon dan jatuh kedalam
bejana plastik. Air dalam tabung terkuras habis sehingga tangkai pena
turut bergerak turun sampai pena menuju skala 0, jika hujan masih
turun pena akan naik lagi demikian seterusnya. Waktu pengamatan
dilakukan selama 24 jam dan penggantian pias dilakukan pada jam
07.00.

Gambar 2.1 Alat Penakar Hujan Hellman


2. Penakar Hujan OBS
Berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan. Alat ini dipasang
diatas tonggak kayu yang dibeton dengan ketinggian 120 cm diatas
permukaan tanah sampai mulut corong penakar. Luas penakar corong
100 cm2 dengan kapasitas penampung curah hujan ±5 liter, dan
ditengan coorng penakar dipasang keran. Jumlah curah hujan yang
tertampung akan dituangkan melalui keran dan ditakar dengan gelas
ukur yang berskala dengan 20mm. Waktu pengamatan dialkuakan
07.00 dengan membuka keran dan menampung air hujan dalam gelas
penakar kemudian dibaca skala yang menunjukkan jumlah hujan yang
terjadi selama 24 jam.

Gambar 2.2 Alat Penakar Hujan Tipe OBS

3. Campbell Stokes
Berfungsi unutk mengukur lamanya penyinaran matahari, alat ini
berupa bola kaca masif dengan diameter 10 – 15 cm, berfungsi
sebagai lensa cembung (konvex) yang dapat mengumpulkan sinar
matahari kesuatu titik api (fokus), dan alat ini dipasang ditempat
terbuka diatas pondasi beton dengan ketinggian 120 cm diatas tanh.
Lamanya penyinaran matahari dicatat dengan jalan memfokuskan
sinar matahari tepat mengenai kertas pias yang khusus dibuat untuk
alat ini, dan hasilnya pada pias akan terlihat bagian yang terbakar,
panjang jejak atau bekas bakaran menunjukkan lamanya penyinaran
matahari. Pada kertas pias terdapat skala jam sehingga dapat
dijumlahkan berapa lama matahari bersinar terang atau cerah. Pias
akan mulai bila terbakar sinar matahari > 0,3 cal/cm2 atau 209,34
WM2.

Gambar 2.3 Campbell Stokes


4. Aktinograph
Berfungsi unutk mengukur radiasi matahari dalam waktu 1 hari,
dipasang pada tempat terbuka diatas pondasi beton setinggi 120 cm.

5. Open Pan Evaporimeter


Berfungsi untuk mengukur penguapan pada periode waktu tertentu.
Alat ini berupa sebuah panci bundar terbuat dari besi yang dilapisi
bahan anti karat dengan diameter 122 cm dan tinggi 25,4 cm. Panci
ini ditempatkan diatas tanah berumput pendek dan tanah gundul,
dimana alat ini diletakkan diatas pondasi diatas kayu yang bagian atas
kayu dicat warna putih gunanya untuk mengurangi penyerapan
radiasi. Tinggi air dari bibir panci ± 5cm, bila air berkurang harus
segera ditambah agar besarnya penguapan sesuai. Waktu pengamatan
pada jam 07.30, 13.30, 17.30. Pada alat ini dilengkapi dengan Hook
Gauge alat pengukur perubahan tinggi pada permukaan air, Still Well
alat untuk mengatur kedudukan bejana agar letakknya horizontal,
Termometer air alat untuk mngukur suhu pada permukaan air, Cup
Counter Anemometer untuk mengukur kecepatan angin selama
periode tertentu.

Gambar 2.5 Open Pan Evaporimeter

6. Cup Counter Anemometer


Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama periode
tertentu. Alat ini terdiri dari 3 buah mangkok yang akan berputar bila
tertiup angin, pada bagian bawah mangkook terdapat angka counter
yang mencatat pertukaran mangkok tersebut, dan alat ini dipasang
diatas tiang pipa besi setinggi (0,5m, 2m, 10m) dari permukaan tanah.
Untuk mengetahui kecepatan rata-rata angin pada periodde waktu
tertentu dilakukan denan mengurangi hasil pembacaan pada angka
counter saat pengamatan dengan hasil pembacaan sebelumnya,
kemudian dibagi dengan periode waktu pengamatan. Waktu
pengmatan pada pukul 07.00, 14.00, dan 18.00.

Gambar 2.6 Cup Counter Anemometer


7. Sangkar Meteorologi
Berfungsi sebagai tempat alat-alat pengukur cuaca tertentu agar
terhindar dari sinar matahari langsung dan pengaruh lingkungan.
Sangkar ini terbuat dari kayu jati yang dicat warna putih berbentuk
segi empat dengan setiap dinding diberi jalusi berlapis 2, dan juga
atapnya terbuat dari papan kayu, semua itu bermaksud agar didalam
sangkar ada sirkulasi udara. Pada alat ini terdapat alat Termometer
Maksimum, Termometer Minimum, Termometer Bola Basah, dan
Termometer Bola Kering.

Gambar 2.7 Sangkar Meteorologi


8. Automatic Wheater System (AWS)
Berfungsi untuk mengukur dan mencatat unsur cuaca secara otomatis.
Dilengkapi dengan alat sensor, unsu-unsur cuaca akan terdeteksi oleh
sensor dan terekam selama 24 jam, dan unsur-unsur cuaca tersebut
akan terekam setiap 10 menit pada alat Lodger kemudian data dari
lodger dipindahkan ddan diedit ke PC program AWS. Data yang
sudah tercatat pada PC AWS diarsipkan kemudian dikirm ke BMG
Jakarta. Alat ini dapat mengamati dan mencata unsur-unsur cuaca
yaitu suhu udara, suhu tanah dengan kedalaman 10 cm, kelembaban
udara, titik embun, tekanan udara, arah an kecepatan angin, curah
hujan, dan radiasi matahari. Waktu pengamatan dilakukan selama 24
jam.
Gambar 2.8 AWS

III. Alat-alat
1. Penakar Hujan Hellmann
2. Termometer Maksimum
3. Termometer Minimum
4. Open Pan Evaporimeter

IV. Prinsip Kerja Alat


a. Penangkar Hujan Hellman
Ketika hujan turun, maka akan masuk melalui corong dan melewati
pipa hingga masuk kedalam tabung. Dalam tabung terdapat
pelampung yang terdapat pada pena, sehingga air yang masuk
kedalam tabung akan mencatat pada pias yang dipasang pada silinder
jam, jika gerakan pena mencapai 10 mm pada pias maka secara
otomatis air akan turun melalui pipa siphon dan jatuh kedalam bejana.
Waktu pengamatan dilakukan selama 24 jam dan pergantian pias pada
pukul 07:00 WIB.
b. Termometer Maksimum
Apabila terjadi kenaikan suhu udara, kalor yang merambat dalam bola
termometer akan menyebabkan air raksa memuai. Pemuaian air raksa
akan mengakibatkan pertambahan volume air raksa yang ada dan
menyebabkan naiknya permukaan kolom raksa ke skala yang lebih
besar. Saat terjadinya penurunan suhu, air raksa yang terdapat pada
bola termometer akan menyusut. Akan tetapi air raksa yang telah
masuk ke kolom raksa pada skala tidak bisa kembali ke bola raksa
karena terhambat oleh adanya celah sempit. Sehingga dapat diketahui
suhu tertinggi yang telah terjadi.
c. Termometer Minimum
Saat terterjai penurunan suhu, alkohol dalam bola termometer akan
merusut, penyusutan tersebut menyebabkan penurunan kolom alkohol
pada skala dan menggeser indeks yang terdapat pada kolom alkohol
ke skala yang lebih kecil. Saat terjadi kenaikan suhu, alkohol dalam
bola termometer akan memuai. Pemuaian tersebut akan menaikkan
permukaan alkohol dalam kolom alkohol akan tetapi kenaikan
tersebut tidak mempengaruhi posisi indeks ( indeks tidak bergerak).
Sehingga dapat diketahui suhu terendah yang terjadi.
d. Open Pan Evaporimeter
Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi.
Makin luas permukaan panci, makin representatif atau makin
mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada permukkan
danau, sungai dan lainnya. Evaporimeter memerlukan alat alat :
1. Panci bundar besar
2. Hook gauge
3. Still well

V. Data Pengamatan
Curah Hujan
Lokasi Pengamatan : STASIUN METEOROLOGI NGURAH RAI,
KEC.KUTA, KAB.BADUNG
Koordinat : 008O 44’45’’ S – 115O 10’ 09’’ E
Elevasi : 3 Meter

Tahun JAN FEB MAR APR MEI JUNI JUL AGT SEP OKT NOP DES

2017 306.6 318.3 191.0 110.3 52.0 195.0 48.6 2.0 10.4 53.1 337.5 622.8

VI. Analisa dan Pembahasan Data


5.1 Curah Hujan

CURAH HUJAN
622.8

306.6 318.3
337.5
191
195
110.3
52
48.6
53.1
2 10.4

Grafik di atas menunjukkan bahwa intensitas curah hujan pada bulan


Desember memiliki curah hujan paling tertinggi yaitu sebesar 622,8 dan pada
bulan Agustus memiliki curah hujan terkecil yaitu sebesar 2, dan fluktuatif
juga memiliki rata rata sebesar :

306,6 + 318,3 + 191 + 110,3 + 52 + 195 + 48,6 + 2 + 10,4 + 53,1 + 337,5 + 622,8
Σ=
12

187,3
VII. Kesimpulan

1. Praktikan sudah mengenal taman alat


2. Alat diamati pada jam 06.45 WITA, 12.45 WITA, dan 17.45 WITA.
Praktikan juga sudah memahami cara kerja dari alat-alat yang terdapat di
Taman Alat Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III
Denpasar Bali.
3. Alat-alat yang berada di Taman Alat dirawat setiap 1 tahun sekali dengan
menggunakan beberapa alat kalibrasi khusus yang sudah disediakan.

ivanbachtiar97@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai