Anda di halaman 1dari 19

PENGOLAHAN CITRA DAN POLA

Dr. Anak Agung Ngurah Gunawan,MT

2013
BAB 1
PENDAHULUAN DAN KONSEP DASAR
PENGOLAHAN CITRA
DEFINISI CITRA
Citra adalah suatu gambaran dari suatu objek.
Citra dapat bersifat optic berupa foto, bersifat
analog berupa singnal-signal video seperti
gambar pada monitor TV, bersifat digital
seperti yang langsung dapat disimpan di
dalam memori.
CITRA ANALOG

Adalah citra yang bersifat kontinu, seperti


gambar monitor TV, foto sinar-x, photo,
lukisan, pemandangan alam, hasil CT scan,
hasil USG, gambar yang tererekam pada pita
kaset.
Citra analog tidak dapat diproses computer
secara langsung.
PENGERTIAN CITRA DIGITAL

citra digital adalah citra yang dapat diolah oleh


computer atau pemrosesan gambar 2 dimensi
menggunakan computer.
Citra digital merupakan sebuah larik (array) yang
nilai-nilainya real yang direoresentasikan dengan
deretan bit tertentu.
Citra yang disimpan dimemori computer hanyalah
angka-angka yang menunjukkan besar intensitas
pada masing-masing piksel tersebut. Seperti pada
gambar di bawah ini.
CITRA GRAYSCALE
SAMPLING
Sampling adalah transformasi citra kontinu menjadi
citra digital dengan cara membagi citra analog
(kontinu) menjadi M kolom dan N baris sehingga
menjadi citra diskrit.
Semakin besar nilai M dan N, semakin halus citra
digital yang dihasilkan dan artinya resolosi citra
semakin tinggi.
Proses sampling dihasikan peralatan digital,
misalnya scanner, foto digital dan kamera digital.
PROSES SAMPLING
Gambar 1.3 menunjukkan perbedaan tampilan
citra pada layar monitor yang diambil
menggunakan berbagai ukuran larik pada
sensor optiknya.
Masing=masing sensor dengan ukuran (a)
597x581, (b) 200x194, (c) 50x40, dan (d)
30x29.
Gambar 1.3 Ukuran sensor berbeda
KUANTISASI
Kuantisasi adalah proses transformasi intensitas
analog yang bersifat kontinu ke daerah
intensitas diskrit.
Proses kuantisasi dihasilkan oleh peralatan
digital, misalnya scanner, foto digital dan
kamera digital.
GAMBAR TERKUANTISASI
Misalnya besar memori yang digunakan untuk
menyimpan warna adalah 3 bit maka warna
citra analog (sebelah kiri) yang seharusnya
mempunyai jumlah gradasi warna yang tak
terhingga hanya diwakili oleh gradasi warna 3
bit.
Kemudian dilakukan kuantisasi setiap piksel.
Warna tiap-tiap piksel disesuaikan dengan
warna yang disediakan oleh memori.
MODEL KUANTISASI
Setelah tiap-tiap piksel dikuantisasi, nilai-nilai intensitas
diperoleh sebagai berikut:
MENGAPA PENGOLAHAN CITRA
DIPERLUKAN?

Pada bidang kedokteran pengolahaan citra sangat


diperlukan, seperti pada alat kedokteran modern,
MRI, CT Scan, mammografi digital sudah
dilengkapi dengan pengolahan citra digital.
Hasil foto sinar x menghasilkan gambar yang terlalu
gelap dan banyak nois, microcalcification pada
mammografi masih susah di deteksi oleh mata
telanjang, maka perlu dibuat program
pengolahan citra digital.
APLIKASI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Dalam dunia perfilman.


Untuk menghaluskan gambar, menajamkan
gambar, member efek terang dan gelap.
Dalam dunia fotografi.
Sebagai pengganti kamera filter, kamera filter
digunakan untuk membuat film hitam putih.
Dunia kedokteran.
Pengolahan citra hasil CT Scan, mammografi
dll
Komunikasi.
Untuk menghilangkan nois, sehingga foto
permukaan bumi dari foto satelit kelihata
lebih jelas.
Keamanan data dan proteksi hak cipta.
Menggunakan steganografi dan watermark.
Pengenalan pola.
Pengenalan wajah, sidik jari, iris mata dll.
LANGKAH-LANGKAH PENTING DALAM PENGOLAHAN
CITRA.

Akuisisi data.
adalah tahap awal untuk mendapatkan citra
digital.
Tujuannya adalah untuk menentukan data yang
diperlukan dan memilih metode perekaman
citra digital. Seperti : video kamera, kamera
digital, scanner, photo sinar-x.
Preprocessing.
- meningkatkan kualitas citra seperti kontras.
- Menghilangkan nois
- Perbaikan citra
Segmentasi.
Gunanya untuk memisahkan objek dari latar
belakang
Deskripsi.
Untuk ekstraksi ciri.

Anda mungkin juga menyukai