Anda di halaman 1dari 42

SIFAT ELASTIK BATUAN

Alhada Farduwin
Ouline
 Konsep Dasar
 Sifat Elastik pada Batuan
 Kecepatan Batuan
 Properti Reservoir berdasarkan Parameter Seismik
Konsep Dasar

 Hukum Hooke ➔ hubungan antara stress dan strain.

 Jika Strain dihubungkan dengan fungsi stress, maka:

 Diklm = elastic compliance tensor.


Konsep Dasar

 Kasus material Isotropis


Konsep Dasar

 Conversion formula
Konsep Dasar

 Hubungan Vp, Vs dan modulus elastic

 Pada seismik dan evaluasi formasi


Konsep Dasar

 Poisson Ratio

 Jika 𝜐 = 0 ➔ kondisi batuan homogen


𝑉𝑝
 Maka nilai minimum = 2 ≈ 1.4
𝑉𝑠

𝑉𝑝
> 2 Batuan Isotropik di alam
𝑉𝑠
Konsep Dasar

 Hubungan Vp/Vs dan poisson ratio


Sifat Elastik pada Batuan

▪ Properti elastik batuan didominasi oleh properti dari


masing-masing matriks batuan dan “defects” yang
terdapat didalamnya, misal pori, fractures, dan cracks.
▪ Solid minerals: mineral penyusun, komponen matriks
▪ Fluida : water, oil, air, gas

Nilai Vp mineral >> Vp water,oil >> Vp gas


Nilai K mineral >> Kwater,oil >> K gas
Why shear modulus of fluids = 0
Sifat Elastik pada Batuan

 Makin besarnya nilai porositas akan menurunkan nilai


kecepatan gelombang-P dan gelombang-S.
 Nilai kecepatan gelombang-P dipengaruhi juga oleh
jenis fluida pengisi pori (apakah gas/air/minyak/udara)
dan nilai saturasi nya.
 Sebaliknya, Nilai kecepatan gelombang-S tidak
terpengaruh oleh jenis fluida pengisi pori.
Referensi nilai properti elastik mineral
Referensi nilai properti elastik mineral
Sifat Elastik pada Batuan

 Mineral penyusun batuan beku bersifat asam hingga


felsic ➔ nilai modulus elastik dan kecepatan yang lebih
rendah dibandingkan dengan komponen penyusun
mineral bersifat basa hingga mafic.
 Perubahan signifikan modulus elastik terjadi jika
matriks batuan mengandung quartz, calcite, dan
dolomite.
Sifat Elastik pada Batuan
Kecepatan Batuan

• Interval kecepatan batuan beku meningkat mulai dari tipe granitik


hingga peridodite. Interval ini berkaitan dengan mineral penyusun
batuan dan fracturing yang terjadi.
• Batuan sedimen porous memiliki interval kecepatan yang lebar.
Low porosity >> high velocity, vice versa.
• Low velocity are typical for porous (gas-bearing) members
Kecepatan Batuan
Kecepatan Batuan

 Kecepatan menurun dengan adanya rekahan/fracture.

 Keberadaan rekahan ➔ Perubahan tekanan ➔


kecepatan bergantung pada perubahan tekanan.

 Batuan Metamorf ➔ kecepatan dipengaruhi suhu.


Kecepatan Batuan

 Adanya perubahan nilai kecepatan secara umum dapat


disebabkan oleh :

o Perubahan properti elastik dan fase mineral penyusun


matriks batuan akibat adanya perubahan suhu.

o Adanya perubahan properti elastik akibat perubahan


struktur pori batuan sekaligus fase fluida pengisi pori.

o Adanya perubahan pada struktur internal batuan.


Kecepatan Batuan

Secara dominan kecepatan batuan dipengaruhi oleh:


 Komposisi mineral;
 Konsolidasi dan sementasi;
 Porositas, geometri pori dan pengisinya;
 Tekanan dan temperatur.
 Adanya rekahan.
Kecepatan Batuan

 Kecepatan Batuan Sedimen

o Batuan dengan densitas tinggi dan tanpa ruang pori, nilai


kecepatan nya dikontrol oleh properti mineral dan
komposisinya.

o Batuan berpori nilai kecepatan dipengaruhi oleh porositas,


fluida pengisi pori, kontak mineran dan butir, serta
komposisi mineral penyusun batuan.

o Keberadaan clay akan mempengaruhi nilai kecepatan.


➢ Grafik ini menunjukkan
experimental
investigation on
sandstone samples
with different porosity
and clay content.
➢ Grafik ini menunjukkan
experimental
investigation on
carbonate samples
with different porosity
and their combination
of specific rocks.
Empirical Velocity-Porosity and Velocity-Density
Relationships

1. Wyllie (1956) equation : Time-Average Equation


Empirical Velocity-Porosity and Velocity-Density
Relationships

1. Wyllie (1956) equation : Time-Average Equation


 Wyllie eq. paling cocok digunakan dalam kondisi water-
saturated pores dan batuan dengan kompaksi yang
baik.
 Poor consolidated or low effective stress dapat
menghasilkan bacaan slowness values yang tinggi dan
porositas yang lebih besar dari seharusnya. →
compaction correction is recommended.
Empirical Velocity-Porosity and Velocity-Density
Relationships

1. Wyllie (1956) equation : Time-Average Equation


 In Carbonate, the equation works for the pore
distribution which is similar to sandstone. Intergranular
and interparticle porosities.
 Untuk vuggy carbonates, the slowness dipengaruhi
oleh intergranular. Interparticle porosity dan hasil
porositas dengan persamaan Wyllie, cenderung akan
lebih rendah dibandingkan dengan secondary porosity.
Effect of Pore Fluid and Fluid Saturation

No mixed fluids
Variasi fluida dalam pori mempengaruhi kecepatan gelombang
elastik memberikan efek yang berbeda pada compressional
dan shear waves, yaitu:
1. They influence the elastic properties and density of the
pores as a part of the whole ‘rock’ system.
2. They can affect the particle contact conditions (e.g.,swelling
of cement)
3. If there are fluid mixtures, they create stress components
from interfacial tensions and capillary forces.
Effect of Pore Fluid and Fluid Saturation
Effect of Pore Fluid and Fluid Saturation

1. Velocity increases with pressure

2. Vp meningkat dari udara-kerogen-air, artinya variasi


fluida dalam pori mempengaruhi perubahan nilai Vp.

3. Vs menunjukkan urutan yang berbeda. Why does it


happen?
Pressure Influence
Predicting Vs – Castagna Equation
Reservoir Properties from Seismic Parameters

In addition to porosity (calculated using, for example,


Wyllie’s equation), modern seismic techniques offer
possibilities for:

 a lithology estimate,

 fluid identification, and

 reservoir fluid pressure calculation.


Reservoir Properties from Seismic Parameters

Amplitude Versus Offset (AVO) – Intercept and Gradient

Teknik AVO menggunakan pemisahan gelombang elastik di batas


lapisan untuk memperoleh informasi litologi dan fluida pengisi pori.

Dikontrol oleh properti elastik material dan sudut gelombang


datang, yang kemudian menghasilkan variasi nilai reflektivitas
(amplitudo) terhadap variasi offset.
Normal incidence (θ=0)

At non-normal incidence (0<θ<90)


Reservoir Properties From Seismic Parameters

Amplitude Versus Offset (AVO) – Intercept and Gradient


Reservoir Properties From Seismic Parameters

Acoustic Impedance and Poisson’s Ratio (Ratio Vp/Vs)

Atribut petrofisika yang diperoleh dari analisis AVO, dikontrol


langsung oleh kontras Impedansi Akustik dan Poisson’s Ratio.
Reservoir Properties From Seismic Parameters

The attributes Lambda Rho (λρ) dan Mu Rho (μρ)


Study Case: Gas Bearing Sandstone
Study Case: Gas Bearing Sandstone
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai