Anda di halaman 1dari 5

FISLAB 2- PENGUKURAN DENSITAS DAN POROSITAS BATUAN DENGAN MASSA KERING DAN MASSA BASAH 1

Pengukuran Densitas dan Porositas Batuan


dengan Massa Kering dan Massa Basah
Aditya Tri Purnomo, Maria Oktavia Krisanti, Henny Faisal
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: mariaoktaviaok@gmail.com
Abstrak— Praktikum yang telah dilakukan dengan judul satu besaran dapat diperoleh dari besaran-besaran fisika yang
Pengukuran Densitas dan Porositas dengan Massa Kering dan lainya. Contohnya, besaran massa jenis dapat diperoleh dari
Massa Basah. Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk besaran massa dan volum. Massa jenis adalah hasil bagi massa
menganalisa struktur batuan berdasarkan densitas, menganalisa
dengan volum. Dalam percobaan kali ini berlaku hukum
pengaruh gaya Archimedes terhadap berat batuan dan
menentukan densitas dan porositas dari material serbuk. Prinsip archimedes sehingga persamaan yang digunakan untuk
yang digunakan pada praktikum ini adalah Hukum Archimedes. menghitung densitas batuan adalah sebagai berikut :
Pengaruh Gaya Archimedes terhadap berat batuan dimana 𝜌𝑏𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 = 𝜌𝑎𝑖𝑟 × 𝑚𝑘 × 𝑔 / 𝑊𝑘 − 𝑊𝑏
apabila mengacu pada Hukum Archimedes, berat basah lebih dengan : 𝑚𝑘 = massa kering batuan (kg), 𝑚𝑏 = massa basah
kecil daripada berat keringnya. Hal ini karena pada berat basah batuan (kg), 𝑊𝑘 = berat kering batuan (N), 𝑊𝑏 = berat basah
berat benda akan mendapat gaya dorong atau gaya apung ke
atas yang sama besar dengan berat atau bagian benda yang batu (N) dan 𝑔 = percepatan gravitasi (m/s2).
tercelup air. Sehingga nilai berat basah akan selalu lebih kecil Porositas adalah ukuran dari ruang kosong di antara
daripada berat kering. Namun pada praktikum kali ini berat material atau bahan yang merupakan fraksi dari volume ruang
basah justru lebih besar daripada berat keringnya. Hal ini dapat kosong terhadap total volume yang bernilai antara 0 sampai 1
terjadi dikarenakan kesalahan praktikan. Pada saat praktikum, atau sebagai persentase antara 0-100%. Porositas bergantung
batu langsung dicelupkan ke air dan langsung menghitung berat pada jenis bahan, ukuran bahan, distribusi pori, sementasi,
kering dan berat basah. Akhirnya nilai berat kering dan basah
susah untuk dibedakannya. Harusnya untuk mengukur berat riwayat diagenetik dan komposisinya. Porositas didefinisikan
kering batuannya tidak boleh dicelupkan ke air tapi digantung sebagai perbandingan antara volume ruang kosong yang
ke udara terbuka terlebih dahulu. Pada percobaan ini terdapat diantara serbuk yang berupa pori-pori (ruang diantara
menggunakan 5 jenis variasi batu dari Madura. Dimana tiap serbuk yang selalu terisi oleh fluida seperti udara, minyak atau
batu tentunya memiliki densitas dan porositas yang berbeda. gas bumi) terhadap volume serbuk secara keseluruhan.
Menurut teori yang ada yaitu jika densitas suatu batuan besar Porositas merupakan salah satu karakteristik fisis yang
maka nilai porositas batuan tersebut akan semakin kecil. Namun
setelah dilakukan praktikum tidak semua data sesuai dengan diperlukan terutama untuk mengkarakteristik fisis yang
teori yang ada. Hal ini dikarenakan kesalahan dalam praktikum diperlukan terutama untuk mengkarakteristik bahan padatan
dimana pada batu 1 memiliki densitas 0 gr/cm3 dan hasil proses maupun yang akan diproses kembali. Sifat
porositasnya 3,915662651%, batu 2 memiliki densitas 16650,2 porositas bahan saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
gr/cm3 dan porositasnya 16650,2%, batu 3 memiliki densitas besaran fisis yang lain maupun sifat termal misalnya bahan
38327,8 gr/cm3 dan porositasnya 0,818205063%, batu 4 memiliki
pous akan mempunyai nilai kerapatan yang rendah, luas
densitas 18149,6 gr/cm3 dan porositasnya -2,537796976 %, dan
batu 5 memiliki densitas 23990,4 gr/cm3 dan porositasnya permukaan yang lebih besar, konduktivitas panas yang rendah.
-5,310457516 %. Secara umum porositas diGambarkan sebagai perbandingan
antara volume pori dan volume teoritis. Volume teoritis
Kata Kunci— Batuan, Densitas, Massa Basah, Massa Kering, ditentukan dari berat dan rapat teoritisnya. Porositas muncul
Porositas. karena adanya pori yang terbuka, tertutup maupun ruang antar
partikel. Pori terbuka adalah pori yang berhubungan dengan
I. PENDAHULUAN cairan disekitarnya atau pori yang saling berhubungan

P
termasuk di dalamnya ada kapiler, retakan-retakan halus serta
ADA kehidupan sehari-hari, batuan sangat mudah
ketidakrataan. Besar kecilnya porositas suatu batuan akan
ditemukan dalam alam. Seperti di pantai, kebun, hutan
menentukan kapasitas penyimpanan fluida reservoir. Secara
gunung dan lain lain. Batuan juga memiliki fungsi untuk
matematis porositas dapat dinyatakan sebagai
kehidupan sehari hari seperti untuk bantalan pada kereta
hingga menjadi tempat mengalirnya air tanah sebelum diolah Vb  Vs V p V b−V s V p
  φ= =
menjadi air minum kita sehari hari. Pada batuan tersebut ada Vb Vb Vb Vb
yang dapat dialiri air atau biasa disebut sifat batuan …(2)
permeabilitas. Dari permeabilitas tersebut kita dapat dimana Vb merupakan volume batuan total, Vs adalag volume
mengetahui seberapa besar dari sebuah batu. Maka dari itu padatan batuan total dan Vp adalah volume ruang pori-pori
kita akan membahas tentang porositas dan densitas batuan. batuan. Porositas batuan reservoir dapat diklasifikasikan
Jika didaftar, jumlah besaran fisika yang ada saat ini sangat menjadi dua yaitu porositas absolut dan porositas efektif.
banyak. Namun, dari besaran yang banyak tersebut, ternyata Porositas absolut adalah persen volume pori-pori total
terhadap volume batuan total sedangkan porositas efektif
FISLAB 2- PENGUKURAN DENSITAS DAN POROSITAS BATUAN DENGAN MASSA KERING DAN MASSA BASAH 2

relatif mudah. Strata batuan yang dapat ditembus atau sedimen


yang mentransmisikan air tanah secara bebas disebut akuifer
(aqua = air, fer = membawa). Pasir dan kerikil adalah contoh
umum.
Mengapa benda yang begitu berat bisa terapung? Mengapa

Gambar 1. Skema alat pada percobaan Pengukuran Densitas dan Porositas


Batuan dengan Massa Kering dan Massa Basah

adalh persen volume pori-pori yang saling berhubungan


terhadap volume batuan total. Faktor yang mempengaruhi
porositas antara lain adalah ukuran butir, dimana semakin
kecil ukuran butir maka rongga yang terbentuk akan semakin
kecil pula dan sebaliknya. Bentuk butir, batuan dengan bentuk
butir jelek akan memiliki porositas yang besar sedangkan
kalau bentuk butir baik maka akan memiliki porositas yang
kecil. Faktor lainnya adalah komposisi mineral. Apabila
penyusunan batuan teridiri dari mineral-mineral yang mudah
larut seperti golongan karbonat maka porositasnya akan baik
karena rongga-rongga akibat proses pelarutan dari batuan
tersebut.
Porositas saja tidak dapat mengukur kapasitas material
untuk menghasilkan air tanah. Batuan atau sedimen mungkin
sangat berpori namun masih tidak memungkinkan air mengalir
melaluinya. Pori-pori harus terhubung untuk memungkinkan
aliran air, dan mereka harus cukup besar untuk memungkinkan
aliran. Dengan demikian, permeabilitas (permeare = untuk
menembus) suatu material — kemampuannya untuk
mentransmisikan suatu fluida — juga sangat penting
Di sini air tanah dibagi menjadi dua kategori (1) bagian
yang akan meresap ke bawah di bawah pengaruh gravitasi
(disebut hasil spesifik) dan (2) bagian yang dipertahankan Gambar 2. Flowchart pada percobaan Pengukuran Densitas dan Porositas
Batuan dengan Massa Kering dan Massa Basah
sebagai film pada permukaan partikel dan batu dan dalam
bukaan kecil (disebut bukaan spesifik) penyimpanan). Hasil
benda ketika di udara sangat berat, namun ketika dimasukkan
spesifik menunjukkan berapa banyak air yang sebenarnya
dalam air menjadi begitu ringan? Jawabnya adalah zat cair
tersedia untuk digunakan, sedangkan retensi spesifik
menghasilkan gaya angkat pada benda yang tercelup di
menunjukkan berapa banyak air yang terikat pada material.
dalamnya. Gaya angkat oleh zat cair dikenal juga dengan gaya
Misalnya, kemampuan endapan tanah liat untuk menyimpan
angkat Archimedes karena pertama kali dirumuskan oleh
air mungkin besar, karena porositasnya tinggi, tetapi ruang
Archimedes. Gaya angkat Archimedes sama dengan berat zat
pori-porinya sangat kecil sehingga air tidak dapat bergerak
cair yang dipindahkan oleh bagian benda yang tercelup. Gaya
melewatinya. Dengan demikian, porositas tanah liat itu tinggi
angkat Archimedes maksimum jika seluruh bagian benda
tetapi karena permeabilitasnya rendah, ia memiliki hasil
tercelup ke dalam zat cair.
spesifik yang sangat rendah.
Lapisan tak tembus cahaya yang menghalangi atau
mencegah pergerakan air disebut aquitard (aqua = air, tard = II.METODOLOGI
lambat). Clay adalah contoh yang bagus. Di sisi lain, partikel A. Alat dan Bahan
yang lebih besar, seperti pasir atau kerikil, memiliki partikel
Pada praktikum kali ini digunakan beberapa alat dan bahan.
yang lebih besar ruang pori. Karena itu, air bergerak dengan
Diantaranya adalah 5 buah batuan yang akan diuji, neraca
FISLAB 2- PENGUKURAN DENSITAS DAN POROSITAS BATUAN DENGAN MASSA KERING DAN MASSA BASAH 3

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN


A. Tabel 1
B. Data Hasil Percobaan A. Analisa Data dan Perhitungan
C. batu G. W P Setelah dilakukan praktikum maka didapatkan sebuah
D. mk E. mb F. Wk
an b
data pada Tabel 1.
L. 0,
H. 1 I. 0,0166 J. 0,01725 K. 0,3
3 B. Perhitungan
O. 0,01731 Q. 0,
M. 2 N. 0,01699 P. 0,17
3 18 Setelah diperoleh data pada Tabel 1, maka dilakukan
V. 0, perhitungan densitas batuan dengan menggunakan persamaan
R. 3 S. 0,03911 T. 0,03943 U. 0,3
31
AA.
dan menentukan porositas batuan menggunakan persamaan .
W.4 X. 0,03704 Y. 0,03798 Z. 0,26 Salah satu contoh perhitungan dapat dilihat pada langkah
0,28
BB. 5 CC. 0,02448
DD. 0,02
EE. 0,2
FF. berikut ini.
578 0,21
GG. Diketahui :
HH. Tabel 2.
II. Data Hasil Perhitungan mk = 0,02448 gram
JJ. batuan KK. ρ LL. porositas
mb = 0,02578 gram
wb = 0,21N
MM. 1 NN. 0 OO. 3,915662651 wk = 0,2 N
PP. 2 QQ. 16650,2 RR. 16650,2 ρair = 1 gram/cm3
SS. 3 TT. 38327,8 UU. 0,818205063 Ditanya :
a. ρbatuan =…?
VV. 4 WW. 18149,6 XX. 2,537796976
YY. 5 ZZ. 23990,4 AAA. 5,310457516 b. %Porositas =…?
pegas, neraca digital, gelas ukur dan tali. Dimana 5 buah
batuan yang akan diuji ini merupakan bahan yang akan diukur Penyelesaian :
densitas dan porositasnya, neraca digital berfungsi untuk ρair xmk xg
mengetahui bobot (massa) suatu benda dalam takaran kecil, ρbatuan=
neraca pegas berfungsi untuk mengukur berat suatu benda, a.
wk −wb
gelas ukur yang berfungsi sebagai tempat air dan batu yang
akan diukur berat dan berat basahnya, tali untuk mengikat batu 1x 0,02448x10
yang akan dicelupkan ke air. =
0,21-0,2
B. Skema Alat
Pada percobaan yang skema alat ada pada Gambar 1.
=23990,4 gr/cm3
mb −mk
C.Flowchart % Porositas= x 100 %
Adapun flowchart pada percobaan ini pada Gambar 2. b.
mk
D.Langkah Kerja
0,02448 −0,02578
Langkah kerja pada praktikum ini adalah, pertama batuan = x 100 %
dipanaskna menggunakan alat pemanas atau kompor listrik 0,02578
100°C selama 10 menit. Kemudian batu ditimbang massa =5,310457516 %
keringnya menggunakan neraca digital dan dicatat massa yang Untuk perhitungan yang lain ditampilkan pada sebuah Tabel
didapatkan. Kemudian mengukur berat kering batuan dengan yaitu pada Tabel 2.
diikat menggunakan benang wol dan diuur beratnya dengan
C.Pembahasan
menggunakan neraca pegas. Selanjutnya dilakukan
penimbangan massa padatan setelah dimasukkan dalam air Pada percobaan kali memiliki tujuan yaitu menganalisa
(massa basah) dengan dimasukkan batuan ke dalam beaker struktur batuan berdasarkan densitas, menganalisa pengaruh
glass yang berisi air hingga seluruh bagian batu tersebut gaya Archimedes terhadap berat batuan dan menentukan
tercelup air namun keadaan batu tersebut tidak menyentuh densitas dan porositas dari material batuan. Pada tujuan
dasar gelas. Ditunggu sampai batuan tidak mengeluarkan pertama dianalisa dengan melakukan percobaan yang pertama
gelembung udara sehingga diperoleh berat basah dari batuan yaitu dengan mengukur densitas dari sebuah batu. Pada
tercelup ke air namun keadaan batu tersebut tidak menyentuh pengukuran terlihat bahwa batu yang berukuran besar dan
dasar gelas. Ditunggu sampai batuan tidak mengeluarkan bervolume memiliki massa batu yang besar juga. Batuan yang
gelembung udara sehingga diperoleh berat basah dari batuan digunakan semua merupakan batuan yang sama. Batuan
tercelup. Berat basah dari batuan ini ditimbang dengan berasal dari daerah pengambilan yang sama. Perhitungan pada
menggunakan neraca pegas. Kemudian diukur massa basahnya nilai densitas ini didapatkan dari perkalian massa jenis air,
dengan menggunakan neraca digital. massa batu saat kering dan percepatan gravitasi bumi. Lalu
hasilnya dibagikan dengan selisih massa batu basah dengan
massa batu saat kering. Namun setelah melakukan sebuah
FISLAB 2- PENGUKURAN DENSITAS DAN POROSITAS BATUAN DENGAN MASSA KERING DAN MASSA BASAH 4

percobaan dan menghitungnya dengan rumus yang telah IV. KESIMPULAN


tertilis pada perhitungan, hasil dari setiap batu memiliki massa Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik
jenis yang cukup bervariasi. kesimpulan bahwa :
Kemudian tujuan kedua adalah menganalisa pengaruh gaya 1. Struktur suatu material mempengaruhi densitas dan
Archimedes terhadap berat batuan dimana apabila mengacu porositas material tersebut serta porositas suatu batuan
pada Hukum Archimedes, berat basah lebih kecil daripada selalu berbanding terbalik dengan densitasnya.
berat keringnya. Hal ini karena pada berat basah berat benda
akan mendapat gaya dorong atau gaya apung ke atas yang 2. Batu 1 memiliki densitas 0 gr/cm3 dan porositasnya
sama besar dengan berat atau bagian benda yang tercelup air. 3,915662651%.
Sehingga nilai berat basah akan selalu lebih kecil daripada
berat kering. Namun pada praktikum kali ini berat basah justru 3. Batu 2 memiliki densitas 16650,2 gr/cm3 dan porositasnya
lebih besar daripada berat keringnya. Hal ini dapat terjadi 16650,2%.
dikarenakan kesalahan praktikan. Pada saat praktikum, batu 4. Batu 3 memiliki densitas 38327,8 gr/cm3 dan porositasnya
langsung dicelupkan ke air dan langsung menghitung berat 0,818205063%.
kering dan berat basah. Akhirnya nilai berat kering dan basah
susah untuk dibedakannya. Harusnya untuk mengukur berat 5. Batu 4 memiliki densitas 18149,6 gr/cm3 dan porositasnya
kering batuannya tidak boleh dicelupkan ke air tapi digantung -2,537796976 %.
ke udara terbuka terlebih dahulu. Tujuan ketiga adalah untuk
menentukan densitas dan porositas dari material serbuk yang 6. Batu 5 memiliki densitas 23990,4 gr/cm3 dan porositasnya
dapat dilihat pada contoh perhitungan. -5,310457516 %.
Pada praktikum ini digunakan 5 jenis batuan yang berbeda
namun diambil di tempat yang sama. Dimana tiap batu UCAPAN TERIMA KASIH
tentunya memiliki densitas dan porositas yang berbeda.
Menurut teori yang ada yaitu jika densitas suatu batuan besar Saya mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas
maka nilai porositas batuan tersebut akan semakin kecil. rahmat-Nya, dosen mata kuliah Fisika Laboratorium 2, asisten
laboratorium untuk percobaan “Pengukuran Densitas dan
Namun apabila dilihat pada Tabel 1 (Tabel perhitungan) ada
Porositas Batuan dengan Massa Kering dan Massa Basah”,
beberapa data yang kurang sesuai dengan teori yang ada. Hal
dan teman-teman praktikan lainnya yang telah membantu
ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti yang telah
dalam kelancaran proses praktikum kali ini.
dijelaskan sebelumnya. Jika suatu batuan memiliki kerapatan
yang baik maka semakin sedikit jumlah pori-pori yang ada
pada batuan tersebut. Jika batuan yang digunakan memiliki DAFTAR PUSTAKA
kerapatan yang buruk maka akan terdapat banyak pori atau [1] Mikrajudin. 2014. “Fisika Dasar 1” Bandung. ITB.
rongga pada batuan tersbut. [2] Callister, W.D. Jr. 2001. “Fundamental of Materials Science and
Egineering”. NewYork : John Wiley&Sons Inc.
Selain mengukur massa batuan basah dan kering [3] Dewa Arya. 2015.”Densitas”. Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi
menggunakan neraca digital, pada praktikum ini juga Tekstil Bandung.
mengukur berat basah dan berat kering. Pada berat kering ini [4] Halliday. 1991. “Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Erlangga : Jakarta
[5] Wardhana, Bayu Satriya. 2018. “Pengaruh Ukuran Partikel terhadap
sangat dipengaruhi oleh percepatan gravitasi. Pada praktikum Penyusutan Berat dan Porositas Keramik Tanah Liat dengan Aditif
ini berat kering umumnya lebih kecil daripada berat basah, Onyx, Giok dan Zeolit. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
padahal berdasarkan Hukum Archimedes berat kering lebih Universitas Brawijaya.
besar daripada berat basah. Hal ini dapat terjadi karena adanya
beberapa faktor error yang mempengaruhi seperti yang telah
dielaskna sebelumnya. Selain itu, ketelitian praktikan untuk
mengamati setiap gelembung yang keluar dari pori-pori batuan
kurang maksimal sehingga berpengaruh pada perhitungan
densitas dari batu tersebut. Kemudian pada jenis batu yang
sama, belum tentu memiliki kerapatan yang hampir sama. Bisa
saja jauh berbeda karena dipengaruhi oleh keadaan densitas
batuan tersebut.
Faktor yang mempengaruhi tingkat porositas batuan adalah
ukuran butir, bentuk butir, susunan butir maka porositasnya
pun akan semaikin kecil. Demikian pula bentuk membundar
akan mengurangi nilai porositas dimana rongga kosong
diantara komponen semakin berkurang. Pengurangan nilai
porositaspun juga dipengaruhi oleh susunan dan bahan batuan.
Dimana susunan batuan yang homogen akan semakin
mengurangi jumlah rongga dan porositas.
FISLAB 2- PENGUKURAN DENSITAS DAN POROSITAS BATUAN DENGAN MASSA KERING DAN MASSA BASAH 5

Anda mungkin juga menyukai