Anda di halaman 1dari 4

10/1/2017 Suseptibilitas magnetik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Suseptibilitas magnetik
Suseptibilitas magnetik (Latin: susceptibilis, reseptif; disebut pula kerentanan magnetik atau kepekaan magnetik;
disimbolkan dengan ) merupakan tingkat kemagnetan suatu benda untuk termagnetisasi, yang pada umumnya erat kaitannya
dengan kandungan mineral dan oksida besi. Semakin besar kandungan mineral magnetit di dalam batuan, akan semakin besar
harga suseptibilitasnya.

Sifat kemagnetan ini cenderung dipengaruhi oleh keadaan suhu, dimana semakin besar suhu, maka nilai suseptibilitasnya pun akan
semakin berkurang atau semakin lemah. Sifat kemagnetan tiap batuan yang khas melandasi digunakannya metode magnetik untuk
kegiatan eksplorasi maupun kepentingan geodinamika. Metode ini sangat cocok untuk pendugaan struktur geologi bawah
permukaan maupun mengetahui potensi mineral mineral ekonomis di bawah permukaan tanah.[1]

Daftar isi
1 Suseptibilitas volume
2 Suseptibilitas massa dan suseptibilitas molar
3 Pertanda dari suseptibilitas: diamagnetik dan tipe kemagnetan lain
4 Contoh
5 Lihat pula
6 Referensi
7 Pranala luar

Suseptibilitas volume
Suseptibilitas magnetik adalah konstanta proporsionalitas berdimensi yang menunjukkan tingkat kemagnetan suatu bahan dalam
respons terhadap medan magnet yang diterapkan. Suatu istilah terkait magnetisabilitas, perbandingan antara momen magnetik dan
kerapatan fluks magnet.[2] Parameter yang terkait erat adalah permeabilitas, yang menyatakan jumlah magnetisasi bahan dan
volume.

Suseptibilitas volume magnetik , yang diwakili oleh simbol (terkadang secara sederhana disebut sebagai , terkadang
magnetik, untuk membedakannya dari suseptibilitas listrik), dinyatakan dalam Sistem Satuan Internasional dalam sistem lain
mungkin terdapat konstanta tambahan - berdasarkan hubungan berikut:[3]

Di sini

M adalah kemagnetan bahan (momen dipol magnetik per satuan volume), terukur dalam ampere per meter, dan

H adalah kekuatan medan magnet, juga diukur dalam satuan ampere per meter.

karenanya adalah kuantitas tak berdimensi.

Menggunakan Satuan SI, induksi magnetik B terkait erat dengan H berdasarkan hubungan

di mana 0 adalah konstanta magnetik (lihat tabel konstanta fisika), dan adalah permeabilitas relatif bahan. Karenanya
suseptibilitas volume magnetik dan permeabilitas magnetik terkait melalui hubungan berikut:

Terkadang[4] suatu kuantitas tambahan yang disebut intensitas kemagnetan (juga merujuk pada polarisasi magnetik J) dan terukur
dalam tesla, didefinisikan sebagai

Hal ini memungkinkan deskripsi alternatif dari semua fenomena magnetisasi dalam hal jumlah I dan B, yang bertentangan dengan
yang umum digunakan M dan H.

https://id.wikipedia.org/wiki/Suseptibilitas_magnetik 1/4
10/1/2017 Suseptibilitas magnetik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Perhatikan bahwa definisi ini sesuai dengan konvensi SI. Namun, banyak tabel suseptibilitas magnetik memberikan nilai-nilai
CGS (lebih khusus emu-cgs, singkatan dari satuan elektromagnetik, atau Gaussian-cgs; keduanya sama dalam konteks ini). Satuan
ini bergantung pada definisi yang berbeda dari permeabilitas ruang bebas:[5]

Nilai suseptibilitas volume CGS yang tak berdimensi dikalikan dengan 4 untuk memberikan nilai suseptibilitas volume SI
berdimensi:[5]

Misalnya suseptibilitas magnetik volume CGS dari air pada 20 C sebesar 7.19107 yaitu sebesar 9.04106 dalam konvensi
SI.

Dalam fisika adalah hal yang biasa (dalam literatur yang lebih tua) untuk melihat suseptibilitas massa CGS diberikan dalam satuan
emu / g, sehingga untuk mengkonversi volume suseptibilitas SI dapat menggunakan konversi [6]

di mana adalah massa jenis dalam g/cm3, atau

di mana adalah massa jenis dalam kg/m3.

Suseptibilitas massa dan suseptibilitas molar


Terdapat dua ukuran lainnya dari suseptibilitas, yaitu suseptibilitas massa magnetik (mass atau g, terkadang m), diukur dalam
m3kg1 (SI) atau dalam cm3g1 (CGS) serta suseptibilitas molar magnetik (mol) yang diukur dalam m3mol1 (SI) atau
cm3mol1 (CGS) yang didefinisikan di bawah ini, di mana adalah massa jenis dalam kgm3 (SI) atau gcm3 (CGS) dan M
adalah massa molar dalam kgmol1 (SI) atau gmol1 (CGS).

Pertanda dari suseptibilitas: diamagnetik dan tipe kemagnetan lain


Berdasarkan sifat magnetik yang ditunjukkan oleh kerentanan magnetiknya, batuan dan mineral dapat diklasifikasikan dalam :

Diamagnetik

mempunyai kerentanan magnetik (k) negatif dan kecil artinya bahwa orientasi orbital elektron zat ini selalu berlawanan arah
dengan medan magnet luar. Contohnya : grafit, kuarsa dan garam.

Paramagnetik

mempunyai harga kerentanan magnetik (k) positif dan kecil.

Feromagnetik

mempunyai harga kerentanan magnetik (k) positif dan besar yaitu sekitar 106 kali dari diamagnetik/paramagnetik.

Jika positif, suatu material dapat bersifat paramagnetik. Dalam hal ini, medan magnet di dalam material diperkuat oleh
magnetisasi yang diinduksi. Atau, jika negatif, material tersebut bersifat diamagnetik. Dalam hal ini, medan magnet di dalam
material dilemahkan oleh magnetisasi yang diinduksi. Umumnya, bahan non-magnetik dikatakan sebagai para- atau diamagnetik
karena mereka tidak memiliki magnetisasi permanen tanpa medan magnet dari luar. Material feromagnetik, ferimagnetik, atau
antiferomagnetik memiliki suseptibilitas yang positif dan memiliki magnetisasi permanen bahkan tanpa medan magnet dari luar.

Contoh

https://id.wikipedia.org/wiki/Suseptibilitas_magnetik 2/4
10/1/2017 Suseptibilitas magnetik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Suseptibilitas magnetik beberapa bahan

M
(massa
Bahan Suhu Tekanan (sus. molar) (sus. mass) (sus. volume) (massa
jenis)
molar)

(103 (103
SI CGS SI CGS CGS kg/mol) kg/m3)
Satuan (C) (atm) SI
(m3mol1) (cm3mol1) (m3kg1) (cm3g1) (emu) atau atau
(g/mol) (g/cm3)

He [7] 20 1 2.381011 1.89106 5.93109 4.72107 9.851010 7.841011 4.0026 0.000166

Xe [7] 20 1 5.711010 4.54105 4.35109 3.46107 2.37108 1.89109 131.29 0.00546

O2 [7] 20 0.209 4.3108 3.42103 1.34106 1.07104 3.73107 2.97108 31.99 0.000278

N2 [7] 20 0.781 1.561010 1.24105 5.56109 4.43107 5.06109 4.031010 28.01 0.000910

Udara
(NTP) 20 1 3.6107 2.9108 28.97 0.00129
[8]

air [9] 20 1 1.6311010 1.298105 9.051109 7.203107 9.035106 7.190107 18.015 0.9982

Minyak
parafin,
220- 22 1 10.1109 8.0107 8.8106 7.0107 0.878
260cts
[10]

PMMA
[10] 22 1 7.61109 6.06107 9.06106 7.21107 1.190

PVC [10] 22 1 7.80109 6.21107 10.71106 8.52107 1.372

Kaca
silika
terfusi
22 1 5.12109 4.07107 11.28106 8.98107 2.20
[10]

Berlian
[11] R.T. 1 7.41011 5.9106 6.2109 4.9107 2.2105 1.7106 12.01 3.513

Grafit
[12]
R.T. 1 7.51011 6.0106 6.3109 5.0107 1.4105 1.1106 12.01 2.267
(hingga
c-axis)

Grafit
[12] R.T. 1 3.2109 2.6104 2.7107 2.2105 6.1104 4.9105 12.01 2.267

Grafit
[12] -173 1 4.4109 3.5104 3.6107 2.9105 8.3104 6.6105 12.01 2.267

Al [13] 1 2.21010 1.7105 7.9109 6.3107 2.2105 1.75106 26.98 2.70

Ag [14] 961 1 2.31105 1.84106 107.87

bismut
[15] 20 1 3.55109 2.82104 1.70108 1.35106 1.66104 1.32105 208.98 9.78

Tembaga
[8] 20 1 -9.63106 7.66107 63.546 8.92

Nikel [8] 20 1 600 48 58.69 8.9

Besi [8] 20 1 200,000 15,900 55.847 7.874

Lihat pula
Konstanta Curie
Besi
Konstanta magnetik
Fluks magnetik
Persamaan Maxwell

https://id.wikipedia.org/wiki/Suseptibilitas_magnetik 3/4
10/1/2017 Suseptibilitas magnetik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Referensi

1. ^ Husein, Salahudin.2010.Geologi Dasar.Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadah Mada.Yogyakarta
2. ^ "magnetizability, " (http://goldbook.iupac.org/search.py?search_text=magnetizability). IUPAC Compendium of Chemical Terminology
The Gold Book (2nd ed.). International Union of Pure and Applied Chemistry. 1997.
3. ^ O'Handley, Robert C. (2000). Modern Magnetic Materials. Hoboken, NJ: Wiley. ISBN 9780471155669.
4. ^ Richard A. Clarke. "Magnetic properties of materials" (http://info.ee.surrey.ac.uk/Workshop/advice/coils/mu/#itns). Info.ee.surrey.ac.uk.
Diakses tanggal 2011-11-08.
5. ^ a b Bennett, L. H.; Page, C. H. & Swartzendruber, L. J. (1978). "Comments on units in magnetism". Journal of Research of the National
Bureau of Standards (NIST, USA) 83 (1): 912.
6. ^ "IEEE Magnetic unit conversions" (http://www.ieeemagnetics.org/index.php?option=com_content&view=article&id=118&Itemid=107).
7. ^ a b c d R. E. Glick (1961). "On the Diamagnetic Susceptibility of Gases". J. Phys. Chem. 65 (9): 15521555. doi:10.1021/j100905a020
(https://dx.doi.org/10.1021%2Fj100905a020).
8. ^ a b c d John F. Schenck (1993). "The role of magnetic susceptibility in magnetic resonance imaging: MRI magnetic compatibility of the
first and second kinds". Medical Physics 23: 815850. Bibcode:1996MedPh..23..815S (http://adsabs.harvard.edu/abs/1996MedPh..23..815
S). PMID 8798169 (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8798169). doi:10.1118/1.597854 (https://dx.doi.org/10.1118%2F1.597854).
9. ^ G. P. Arrighini; M. Maestro & R. Moccia (1968). "Magnetic Properties of Polyatomic Molecules: Magnetic Susceptibility of H2O, NH3,
CH4, H2O2". J. Chem. Phys. 49 (2): 882889. Bibcode:1968JChPh..49..882A (http://adsabs.harvard.edu/abs/1968JChPh..49..882A).
doi:10.1063/1.1670155 (https://dx.doi.org/10.1063%2F1.1670155).
10. ^ a b c d Wapler, M. C.; Leupold, J.; Dragonu, I.; von Elverfeldt, D.; Zaitsev, M.; Wallrabe, U. (2014). "Magnetic properties of materials
for MR engineering, micro-MR and beyond". JMR 242: 233242. doi:10.1016/j.jmr.2014.02.005 (https://dx.doi.org/10.1016%2Fj.jmr.201
4.02.005).
11. ^ J. Heremans, C. H. Olk and D. T. Morelli (1994). "Magnetic Susceptibility of Carbon Structures". Phys. Rev. B 49 (21): 1512215125.
Bibcode:1994PhRvB..4915122H (http://adsabs.harvard.edu/abs/1994PhRvB..4915122H). doi:10.1103/PhysRevB.49.15122 (https://dx.doi.
org/10.1103%2FPhysRevB.49.15122).
12. ^ a b c N. Ganguli & K.S. Krishnan (1941). "The Magnetic and Other Properties of the Free Electrons in Graphite". Proceedings of the
Royal Society 177 (969): 168182. Bibcode:1941RSPSA.177..168G (http://adsabs.harvard.edu/abs/1941RSPSA.177..168G).
doi:10.1098/rspa.1941.0002 (https://dx.doi.org/10.1098%2Frspa.1941.0002).
13. ^ Nave, Carl L. "Magnetic Properties of Solids" (http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/Hbase/tables/magprop.html). HyperPhysics.
Diakses tanggal 2008-11-09.
14. ^ R. Dupree & C. J. Ford (1973). "Magnetic susceptibility of the noble metals around their melting points". Phys. Rev. B 8 (4): 1780
1782. Bibcode:1973PhRvB...8.1780D (http://adsabs.harvard.edu/abs/1973PhRvB...8.1780D). doi:10.1103/PhysRevB.8.1780 (https://dx.do
i.org/10.1103%2FPhysRevB.8.1780).
15. ^ S. Otake, M. Momiuchi & N. Matsuno (1980). "Temperature Dependence of the Magnetic Susceptibility of Bismuth". J. Phys. Soc. Jap.
49 (5): 18241828. Bibcode:1980JPSJ...49.1824O (http://adsabs.harvard.edu/abs/1980JPSJ...49.1824O). doi:10.1143/JPSJ.49.1824 (http
s://dx.doi.org/10.1143%2FJPSJ.49.1824). The tensor needs to be averaged over all orientations: .

Pranala luar
Linear Response Functions (http://www.cond-mat.de/events/correl14/manuscripts/pavarini.pdf) in Eva Pavarini, Erik Koch,
Dieter Vollhardt, and Alexander Lichtenstein (eds.): DMFT at 25: Infinite Dimensions, Verlag des Forschungszentrum
Jlich, 2014 ISBN 978-3-89336-953-9

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suseptibilitas_magnetik&oldid=12649798"

Halaman ini terakhir diubah pada 23 Maret 2017, pukul 02.16.


Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat
Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

https://id.wikipedia.org/wiki/Suseptibilitas_magnetik 4/4

Anda mungkin juga menyukai