Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERSAMAAN PERSAMAAN MAXWELL DAN SYARAT SYARAT BATAS

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Medan Elektromagnetik

Dosen Pengampu: ROSDIANA, S.T., M.T

Di susun oleh:

Kelompok 5

Yosep Zulfranto S (200150138)


Thufaeil Migdad (200150060)
Muharram Mandahfiqia (200150126)
Muhammad Maulana Saputra (200150073)
Irfan Ardiansyah (200150148)
Ridho Al Adiatama (200150135)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu tercurahkan kehadirat Allah SWT, karena hanya kepadanya lah kita
persembahkan segala bentuk pujian. Dia telah memberikan kita beribu - ribu nikmat yang tak
terhitung jumlahnya. Sehingga dengan iringan rahmat dan hidayah Allah SWT lah,
pembuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan tepatwaktu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memang jauh dari kesempurnaan, maka sudilah
kiranya siapa saja yang membaca makalah ini agar memaklumi akan kekurangan dari
makalah ini dan saran bagi para pembaca sangat terbuka lebar demi kemajuan akan suatu
karya sastra ini.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin

Lhokseumawe, 6 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………… i

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……..


……………………………………………………………………….
1.2 Tujuan………………………………..…………………………………..…………………

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Syarat-Syarat Batas Medan Elektromagnetik ……………………………………………..


2.2 Perumusan umum persamaan Maxwell…………………………………………………….
2.3 Penerapan persamaan Maxwell……………….……………………………………………

BAB III PENUTUP

3. Kesimpulan………………………………………………………………………..…………

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………....…………
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan diferensial parsial yang


mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan hubungannya dengan
sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik.
Keempat persamaan ini digunakan untuk menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang
elektromagnetik. Secara terpisah, keempat persamaan ini masing-masing disebut
sebagai Hukum Gauss, Hukum Gauss untuk magnetisme, Hukum induksi Faraday,
dan Hukum Ampere.
Keempat persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan kumpulan hukum lengkap dari
elektrodinamika klasik.
Ada dua perumusan umum persamaan Maxwell, yang dibeberkan di bawah. Kedua-duanya
ekivalen. Perumusan pertama memisahkan muatan terikat dan arus terikat (yang muncul
dalam konteks dielektrik dan/atau bahan magnet) dari muatan bebas dan arus bebas.
Pemisahan ini berguna untuk perhitungan yang melibatkan bahan dielektrik dan magnet.
Perumusan kedua memperlakukan semua muatan secara setara, menggabungkan baik muatan
bebas dan terikat ke dalam muatan total (dan hal yang sama juga berlaku untuk arus). Ini
adalah pendekatan yang lebih mendasar atau mikroskopis, dan terutama berguna bila tidak
ada bahan dielektrik atau magnet.
Persamaan Maxwell merupakan kumpulan empat persamaan diferensial parsial yang
mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan hubungannya dengan
sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik.
Keempat persamaan ini dipergunakan bagi menunjukkan bahwa cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik. Secara terpisah, keempat persamaan ini masing-masing dikata
sebagai Hukum Gauss, Hukum Gauss bagi magnetisme, Hukum induksi Faraday, dan Hukum
Ampere.
Keempat persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan golongan hukum lengkap dari
elektrodinamika klasik.

1.3 Tujuan

Menjelaskan tentang persamaan maxwell, menjelaskan perumusan dalam persamaan


maxwell, dan menjelaskan definisi dan satuan dalam persamaan maxwell.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Syarat-Syarat Batas Medan Elektromagnetik

• Kalau kita periksa H dan B pada perbatasan dua bahan, kita dapat mengharapkan
menjumpai perubahan perubahan mendadak, sama seperti pada E dan D pada perbatasan dua
bahan dielektrik yang berbeda (lihat Ba | gian 7-4).
Pada Gambar 13-1 diperlihatkan permukaan batas yang memisah kan bahan i, dengan sifat-
sifat o, dan u,,, dari bahan 2 dengan o₂ dan H. Sifat-sifat B dapat ditentukan memakai silinder
tegak kecil yang ditempatkan di perbatasan seperti terlihat pada gambar tersebut. Karena
garis-garis fluks bersifat sinambung,

Sekarang jika kedua bidang itu didekatkan satu sama lain sambil men jaga agar permukaan
batas itu selalu berada di antaranya, maka luas selubung silinder akan mendekati nol dan

memberikan
Dalam kata-kata komponen normal dari B adalah kontinu melalui suatu perbatasan.
Perhatikan normal yang manapun pada perbatasan itu boleh dipakai menetapkan B, dan B₂
tersebut.
Perubahan H ketika melalui perbatasan dapat kita peroleh dengan aplikasi hukum
Ampere sekitar swatu lintasan persegi panjang seperti tampak pada Gambar 13.2. Dengan
memisalkan tak ada arus permukaan pada perbatasan itu, dengan membuat persegi panjang
itu menciut seperti biasanya.

Jadi H yang tangensial mempunyai proyeksi yang sama pada kedua sisi persegi-
panjang itu. Karena persegi panjang dapat diputar 90° dan argumen ini diulang, akibatnya
adalah

Dalam kata-kata: komponen tangensial H kontinu pada permukaan batas yang bebas anus.
Hubungan

di antara sudut-sudut yang dibuat H, dan H, dengan permukaan batas yang bebas arus
Jika konduktivitas salah satu bahan di perbatasan tersebut tidak nol arus mungkin saja
dijumpai di sana. Arus ini bisa berupa arus yang me lalui seluruh bahan itu, namun yang akan
kita perhatikan sekarang adalah lembaran arus pada permukaan batas.
Gambar 13-3 menunjukkan suatu lembaran arus yang serbasama. Dalam sistem koordinat
yang dipakai di sana, K- Koay den kedudukan nya adalah pada bidang batas x = 0 dari daerah
/ dan 2. Medan magnetik H' yang ditimbulkan lembaran arus dari Soal 9.3, adalah

Jadi, H' mempunyai diskontinuitas sebesar (Kol pada permukaan batas. Kalau ada
pula medan lain, H", yang berasal dari sumber lain lagi, kom ponen tangensialnya akan
kontinu pada perbatasan. Medan resultanya

kemudian mendapatkan diskontinuitas sebesar 1Kol bagi komponen ta


ngensialnya. Ini diungkapkan dengan rumus vector

di mana a, adalah vektor satuan normal dari


daerah / ke daerah 2. Hubungan vektor ini bebas dari pilihan sistem koordinat, lebih jauh lagi
ia juga berlaku bagi lembaran arus yang tak serbasama, dalam hal mana K ada lah rapat arus

pada titik perbatasan yang ditinjau


2.2 Perumusan umum persamaan Maxwell

Persamaan-persamaan dalam anggota ini ditulis dalam satuan SI. Tidak seperti
persamaan dalam mekanika misalnya, perumusan persamaan Maxwell berganti-ganti
tergantung pada sistem satuan yang dipergunakan. Walaupun bentuk umumnya tetap,
beragam arti berubah dan tetapan yang berbeda-beda muncul di tempat yang berbeda-beda
pula. Selain satuan SI (yang umum dipergunakan dalam rekayasa), sistem satuan lain yang
umum dipergunakan merupakan satuan Gauss (didasarkan pada sistem CGS dan dianggap
memiliki keuntungan teoretis dibandingkan SI [1]), satuan Lorentz-Heaviside (biasa
dipergunakan dalam fisika partikel) dan satuan Planck (digunakan dalam fisika teori).

Berada dua perumusan umum persamaan Maxwell, yang dibeberkan di bawah. Kedua-
duanya ekivalen. Perumusan pertama memisahkan muatan terikat dan arus terikat (yang
muncul dalam konteks dielektrik dan/atau bahan magnet) dari muatan bebas sama sekali dan
arus bebas sama sekali. Pemisahan ini berarti bagi aturan yang melibatkan bahan dielektrik
dan magnet. Perumusan kedua memperlakukan seluruh muatan secara setara,
menggabungkan elok muatan bebas sama sekali dan terikat ke dalam muatan total (dan hal
yang sama juga berlangsung bagi arus). Ini merupakan pendekatan yang bertambah mendasar
atau mikroskopis, dan terutama berarti bila tidak berada bahan dielektrik atau magnet.

Lambang dicetak tebal mewakili besaran vektor, sedangkan lambang dicetak miring
mewakili besaran skalar

Tabel 1: Perumusan dalam muatan dan arus bebas

Nama Bentuk diferensial Bentuk intergal


Hukum Gauss:

Hukum Gauss bagi


magnetisme:
Persamaan Maxwell-
Faraday
(Hukum induksi
Faraday):
Hukum Ampere
(dengan koreksi
Maxwell):

Table 2: Perumusan dalam muatan dan arus total

Nama Bentuk diferensial Bentuk Intergal


Hukum Gauss:

Hukum Gauss
bagi
magnetisme:
Persamaan
Maxwell-
Faraday
(Hukum
induksi
Faraday):
Hukum
Ampere
(dengan
koreksi
Maxwell):
Nama Bentuk diferensial Bentuk Intergal

Hukum Gauss:

Hukum Gauss
bagi
magnetisme:
Persamaan
Maxwell-
Faraday
(Hukum
induksi
Faraday):
Hukum
Ampere
(dengan
koreksi
Maxwell):

Tabel berikut mencetuskan arti tiap lambang dan satuan SI-nya:

Tabel 3: Definisi dan satuan

Lambang Guna (yang pertama Satuan SI


paling umum)
operator divergensi per meter (akibat penerapan
operator curl operator)
turunan parsial terhadap per detik(hasil penerapan
waktu operator)
medan listrik volt per meter atau
(ekivalen),
newton per coulomb
medan magnet tesla, atau (ekivalen),
juga dikata sebagai induksi weber per meter kuadrat
magnet volt•detik per meter kuadrat
juga dikata sebagai kuat
medan magnet
juga dikata sebagai rapat
fluks magnet
medan pergeseran listrik coulomb per meter kuadrat
atau (ekivalen),
newton per volt-meter
H ampere per meter
juga dikata sebagai medan
magnet bantu (auxiliary
magnetic field)
juga dikata sebagai
intensitas medan magnet
juga dikata sebagai medan
magnet
permitivitas ruang hampa, farads per meter
sebutan resmi merupakan
konstanta listrik,
tetapan universal
permeabilitas ruang hampa, henry per meter, atau
sebutan resmi merupakan newton per ampere kuadrat
konstanta magnetik,
tetapan universal
rapat muatan bebas sama coulomb per meter kubik
sekali (tidak termasuk
muatan terikat)
rapat muatan total (termasuk coulomb per meter kubik
muatan bebas sama sekali
dan muatan terikat)
fluks medan magnet pada joule-meter per coulomb
permukaan Gauss tertutup S
muatan bebas sama sekali coulomb
netto yang ditutup oleh
permukaan Gauss S (tidak
termasuk muatan terikat)
muatan netto yang ditutupi coulomb
oleh
permukaan Gauss S
(termasuk muatan bebas
sama sekali dan terikat)
fluks medan magnet pada tesla meter kuadrat atau
permukaan tertutup S weber
integral garis medan listrik joule per coulomb
sepanjang batas ∂S
(dan karenanya merupakan
kurva tertutup) permukaan S
fluks magnet pada weber
sembarang permukaan S
(tidak mesti tertutup)
rapat arus bebas sama sekali ampere per meter kuadrat
(tidak termasuk arus terikat)
rapat arus (termasuk arus ampere per meter kuadrat
bebas sama sekali dan
terikat)
integral garis medan tesla-meter
magnet pada
batas tertutup ∂S permukaan
S
arus listrik bebas sama ampere
sekali netto yang melalui
permukaan S (tidak
termasuk arus terikat)
arus listrik netto yang ampere
melalui
permukaan S (termasuk arus
bebas sama sekali dan
terikat)
fluks listrik melintasi joule-meter per coulomb
sembarang permukaan S,
tidak mesti tertutup
fluks medan pergeseran coulomb
listrik melintasi sembarang
permukaan S, tidak mesti
tertutup
elemen meter kuadrat
vektor diferensial ajang
permukaan A, dengan
magnitudo dan arah
infinitesimal
normal terhadap
permukaan S
elemen vektor diferensial meter
panjang lintasan
bersinggungan terhadap
kontur

2.3 Penerapan persamaan Maxwell

• Persamaan Maxwell secara umum diterapkan pada rata-rata makroskopik dari medan,
yang sangat bervariasi pada skala mikroskopik di sekitar masing-masing atom (di
tempat tersebut medan juga mengalami efek kuantum).

Hanya bila dipahami sebagai rata-rata kita dapat mendefinisikan besaran seperti
permitivitas dan permeabilitas magnet bahan.

Pada aras mikroskopik, persamaan Maxwell, dengan mengabaikan efek kuantum,


mendeskripsikan medan, muatan dan arus dalam ruang hampa, namun pada level rincian ini
kita harus memperhitungkan setiap muatan, bahkan pada level atomik, yang secara umum
merupakan masalah yang tidak terpecahkan (intractable).

• Satuan Maxwell

1 maxwell = 1 gauss × cm2

Yaitu, satu maxwell adalah fluks total pada permukaan satu sentimeter persegi tegak lurus
terhadap medan magnet kekuatan satu gauss.

Weber adalah unit SI terkait fluks magnet, yang didefinisikan pada tahun 1946.

1 maxwell = 10−8 weber

• Penjelasan Persamaan Maxwell

Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan diferensial parsial yang


mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan hubungannya dengan
sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik.

• Penjelasan Persamaan Maxwell

Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan diferensial parsial yang


mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan hubungannya dengan
sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik.

Keempat persamaan ini digunakan untuk

Menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik.

Secara terpisah, keempat persamaan ini masing-masing disebut sebagai:

• Hukum Gauss

• Hukum Gauss untuk magnetisme

• Hukum induksi Faraday

• Hukum Ampere.
Keempat persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan kumpulan hukum lengkap dari
elektrodinamika klasikklasik.

SYARAT BATAS

• Syarat-syarat batas medan magnetik § Jika H dan B berada di perbatasan dua bahan, seperti
pada E dan D di perbatasan dua bahan dielektrik. § Pada gambar ditunjukkan permukaan
batas yang memisahkan bahan 1, dengan sifat-sifat σ 1 dan µr 1, dari bahan 2, dengan σ 2 dan
µr 2. § Sifat-sifat B dapat ditentukan memakai silinder tegak kecil yang ditempatkan di
perbatasan spt gambar. Karena garis fluks bersifat kontinu:

• Jika kedua bidang didekatkan satu sama lain dan menjaga agar permukaan batas selalu
berada diantaranya, maka luas selubung silinder akan mendekati nol :

dimana • Dgn kata lain : komponen normal dari B adalah kontinu melalui suatu perbatasan.

• Perubahan H ketika melalui perbatasan dapat diperoleh dengan aplikasi hukum ampere
sekitar lintasan seperti gambar. • Dengan mengasumsikan tdk ada arus permukaan pada
perbatasan:

• Jadi H yg tangensial memiliki proyeksi yang sama pada kedua sisi persegi panjang. Krn
persegi panjang dpt diputar 90o, dan dilakukan secara berulang , akibatnya:

• Dgn kata lain: komponen tangensial H kontinu pada permukaan batas yang bebas arus Pers.
• Lembaran arus di perbatasan § jika konduktivitas salah satu bahan di perbatasan tidak nol,
bisa dimungkinkan ada arus yang terjadi. § Arus ini bisa berupa arus yang melalui seluruh
bahan, tapi yang diamati adalah lembaran arus pada permukaan batas. § suatu lembaran arus
yang serba sama terlihat pada gambar . Dalam sistem koordinat yang dipakai , K = Ko ay dan
kedudukannya adalah pada batas x = 0 dari daerah 1 dan 2 § Medan magnetik H’ yang
ditimbulkan lembaran arus :

• Jadi H’ memiliki diskontinuitas sebesar |Ko| pada permukaan batas. Jika ada medan lain,
H’’ yang berasal dari sumber lain, komponen tangensial akan kontinu pada perbatasan.
Medan resultannya:

• Kemudian mendapat diskontinuitas sebesar |Ko| bagi komponen tangensial dan dinyatakan
dengan rumus vektor :

dimana an12 adalah vektor satuan normal dari daerah 1 ke daerah 2. Hubungan vektor ini
berlaku bagi lembaran arus yang tak serbasama , dan K adalah rapat arus pada titik
perbatasan yang diamati Pers.

• Rangkuman syarat-syarat batas

• Persamaan Maxwell Suatu medan E dapat diperolehtanpamedanH, misalnyadalamkapasitor


bermuatan Q. Demikian juga penghantaryang dilaluiarus I membentuk medanH tanpa
medanE. Tapiuntuk medan yang berubah terhadap waktu, H harus ada medan E, atau
sebaliknya.
BAB III

KESIMPULAN

Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan diferensial parsial yang


mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan hubungannya dengan
sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik.

Keempat persamaan ini digunakan untuk

Menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik.

Secara terpisah, keempat persamaan ini masing-masing disebut sebagai:

Hukum Gauss

Hukum Gauss untuk magnetisme

Hukum induksi Faraday

Hukum Ampere.

Keempat persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan kumpulan hukum lengkap dari
elektrodinamika klasik.
Contoh Soal Persamaan Maxwell :

“Cindy memiliki sebuah bidang lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Jika ada kuat medan listrik
sebesar 200 N/C mengarah pada bidang tersebut dengan membentuk sudut 30° terhadap
bidang. Tentukan berapa fluks listrik tersebut?”

Jawab :

Luas Bidang = Luas lingkaran = π r 2 = 22/7 x 49 = 154 cm2 = 1,54 x 10−2 m2

Cos θ = Cos 30°

Φ = E. A.Cos θ

Φ = 200. 1,54 x 10−2 . 0,15

Φ = 0.462 weber

Contoh Soal Syarat-Syarat Batas :

Dengan menggunakan metode separasi variabel, tentukan penyelesaian persamaan

diferensial parsial berikut :

ϑu ϑu
− =0
ϑx ϑy

Misalkan penyelesaian persamaan diberikan :

U ( x , t )=X ( x ) Y ( y )

Dari persamaan diperoleh dua buah persamaan diferensial biasa

X ' ( x )−λx ( x )=0


Dan

'
Y ( y )−λY ( y )=0

Penyelesaian persamaan kedua diatas dapat diselesaikan :

X ' ( x )−λX ( x ) =0

m−λ=0

m=λ

λx
Solusi persamaan diatas adalah X ( x )=c 1 e

Y ' ( y )−λY ( y )=0

m−λ=0

m=λ

Solusi dari persamaan Y ' ( y )−λY ( y )=0

Adalah,

λx
Y ( y )=c 2 e

Jadi penyelesaian persamaan a adalah :

λx λx
U ( x , y )=c1 e . c 2 e

¿ c e λx+ λy =ce λ ( x+ y ) ; c=c 1 c 2

Anda mungkin juga menyukai