MEDAN ELEKTROMAGNETIK
Di susun oleh:
Kelompok 5
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu tercurahkan kehadirat Allah SWT, karena hanya kepadanya lah kita
persembahkan segala bentuk pujian. Dia telah memberikan kita beribu - ribu nikmat yang tak
terhitung jumlahnya. Sehingga dengan iringan rahmat dan hidayah Allah SWT lah,
pembuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan tepatwaktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memang jauh dari kesempurnaan, maka sudilah
kiranya siapa saja yang membaca makalah ini agar memaklumi akan kekurangan dari
makalah ini dan saran bagi para pembaca sangat terbuka lebar demi kemajuan akan suatu
karya sastra ini.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………… i
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3. Kesimpulan………………………………………………………………………..…………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………....…………
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
• Kalau kita periksa H dan B pada perbatasan dua bahan, kita dapat mengharapkan
menjumpai perubahan perubahan mendadak, sama seperti pada E dan D pada perbatasan dua
bahan dielektrik yang berbeda (lihat Ba | gian 7-4).
Pada Gambar 13-1 diperlihatkan permukaan batas yang memisah kan bahan i, dengan sifat-
sifat o, dan u,,, dari bahan 2 dengan o₂ dan H. Sifat-sifat B dapat ditentukan memakai silinder
tegak kecil yang ditempatkan di perbatasan seperti terlihat pada gambar tersebut. Karena
garis-garis fluks bersifat sinambung,
Sekarang jika kedua bidang itu didekatkan satu sama lain sambil men jaga agar permukaan
batas itu selalu berada di antaranya, maka luas selubung silinder akan mendekati nol dan
memberikan
Dalam kata-kata komponen normal dari B adalah kontinu melalui suatu perbatasan.
Perhatikan normal yang manapun pada perbatasan itu boleh dipakai menetapkan B, dan B₂
tersebut.
Perubahan H ketika melalui perbatasan dapat kita peroleh dengan aplikasi hukum
Ampere sekitar swatu lintasan persegi panjang seperti tampak pada Gambar 13.2. Dengan
memisalkan tak ada arus permukaan pada perbatasan itu, dengan membuat persegi panjang
itu menciut seperti biasanya.
Jadi H yang tangensial mempunyai proyeksi yang sama pada kedua sisi persegi-
panjang itu. Karena persegi panjang dapat diputar 90° dan argumen ini diulang, akibatnya
adalah
Dalam kata-kata: komponen tangensial H kontinu pada permukaan batas yang bebas anus.
Hubungan
di antara sudut-sudut yang dibuat H, dan H, dengan permukaan batas yang bebas arus
Jika konduktivitas salah satu bahan di perbatasan tersebut tidak nol arus mungkin saja
dijumpai di sana. Arus ini bisa berupa arus yang me lalui seluruh bahan itu, namun yang akan
kita perhatikan sekarang adalah lembaran arus pada permukaan batas.
Gambar 13-3 menunjukkan suatu lembaran arus yang serbasama. Dalam sistem koordinat
yang dipakai di sana, K- Koay den kedudukan nya adalah pada bidang batas x = 0 dari daerah
/ dan 2. Medan magnetik H' yang ditimbulkan lembaran arus dari Soal 9.3, adalah
Jadi, H' mempunyai diskontinuitas sebesar (Kol pada permukaan batas. Kalau ada
pula medan lain, H", yang berasal dari sumber lain lagi, kom ponen tangensialnya akan
kontinu pada perbatasan. Medan resultanya
Persamaan-persamaan dalam anggota ini ditulis dalam satuan SI. Tidak seperti
persamaan dalam mekanika misalnya, perumusan persamaan Maxwell berganti-ganti
tergantung pada sistem satuan yang dipergunakan. Walaupun bentuk umumnya tetap,
beragam arti berubah dan tetapan yang berbeda-beda muncul di tempat yang berbeda-beda
pula. Selain satuan SI (yang umum dipergunakan dalam rekayasa), sistem satuan lain yang
umum dipergunakan merupakan satuan Gauss (didasarkan pada sistem CGS dan dianggap
memiliki keuntungan teoretis dibandingkan SI [1]), satuan Lorentz-Heaviside (biasa
dipergunakan dalam fisika partikel) dan satuan Planck (digunakan dalam fisika teori).
Berada dua perumusan umum persamaan Maxwell, yang dibeberkan di bawah. Kedua-
duanya ekivalen. Perumusan pertama memisahkan muatan terikat dan arus terikat (yang
muncul dalam konteks dielektrik dan/atau bahan magnet) dari muatan bebas sama sekali dan
arus bebas sama sekali. Pemisahan ini berarti bagi aturan yang melibatkan bahan dielektrik
dan magnet. Perumusan kedua memperlakukan seluruh muatan secara setara,
menggabungkan elok muatan bebas sama sekali dan terikat ke dalam muatan total (dan hal
yang sama juga berlangsung bagi arus). Ini merupakan pendekatan yang bertambah mendasar
atau mikroskopis, dan terutama berarti bila tidak berada bahan dielektrik atau magnet.
Lambang dicetak tebal mewakili besaran vektor, sedangkan lambang dicetak miring
mewakili besaran skalar
Hukum Gauss
bagi
magnetisme:
Persamaan
Maxwell-
Faraday
(Hukum
induksi
Faraday):
Hukum
Ampere
(dengan
koreksi
Maxwell):
Nama Bentuk diferensial Bentuk Intergal
Hukum Gauss:
Hukum Gauss
bagi
magnetisme:
Persamaan
Maxwell-
Faraday
(Hukum
induksi
Faraday):
Hukum
Ampere
(dengan
koreksi
Maxwell):
• Persamaan Maxwell secara umum diterapkan pada rata-rata makroskopik dari medan,
yang sangat bervariasi pada skala mikroskopik di sekitar masing-masing atom (di
tempat tersebut medan juga mengalami efek kuantum).
Hanya bila dipahami sebagai rata-rata kita dapat mendefinisikan besaran seperti
permitivitas dan permeabilitas magnet bahan.
• Satuan Maxwell
Yaitu, satu maxwell adalah fluks total pada permukaan satu sentimeter persegi tegak lurus
terhadap medan magnet kekuatan satu gauss.
Weber adalah unit SI terkait fluks magnet, yang didefinisikan pada tahun 1946.
• Hukum Gauss
• Hukum Ampere.
Keempat persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan kumpulan hukum lengkap dari
elektrodinamika klasikklasik.
SYARAT BATAS
• Syarat-syarat batas medan magnetik § Jika H dan B berada di perbatasan dua bahan, seperti
pada E dan D di perbatasan dua bahan dielektrik. § Pada gambar ditunjukkan permukaan
batas yang memisahkan bahan 1, dengan sifat-sifat σ 1 dan µr 1, dari bahan 2, dengan σ 2 dan
µr 2. § Sifat-sifat B dapat ditentukan memakai silinder tegak kecil yang ditempatkan di
perbatasan spt gambar. Karena garis fluks bersifat kontinu:
• Jika kedua bidang didekatkan satu sama lain dan menjaga agar permukaan batas selalu
berada diantaranya, maka luas selubung silinder akan mendekati nol :
dimana • Dgn kata lain : komponen normal dari B adalah kontinu melalui suatu perbatasan.
• Perubahan H ketika melalui perbatasan dapat diperoleh dengan aplikasi hukum ampere
sekitar lintasan seperti gambar. • Dengan mengasumsikan tdk ada arus permukaan pada
perbatasan:
• Jadi H yg tangensial memiliki proyeksi yang sama pada kedua sisi persegi panjang. Krn
persegi panjang dpt diputar 90o, dan dilakukan secara berulang , akibatnya:
• Dgn kata lain: komponen tangensial H kontinu pada permukaan batas yang bebas arus Pers.
• Lembaran arus di perbatasan § jika konduktivitas salah satu bahan di perbatasan tidak nol,
bisa dimungkinkan ada arus yang terjadi. § Arus ini bisa berupa arus yang melalui seluruh
bahan, tapi yang diamati adalah lembaran arus pada permukaan batas. § suatu lembaran arus
yang serba sama terlihat pada gambar . Dalam sistem koordinat yang dipakai , K = Ko ay dan
kedudukannya adalah pada batas x = 0 dari daerah 1 dan 2 § Medan magnetik H’ yang
ditimbulkan lembaran arus :
• Jadi H’ memiliki diskontinuitas sebesar |Ko| pada permukaan batas. Jika ada medan lain,
H’’ yang berasal dari sumber lain, komponen tangensial akan kontinu pada perbatasan.
Medan resultannya:
• Kemudian mendapat diskontinuitas sebesar |Ko| bagi komponen tangensial dan dinyatakan
dengan rumus vektor :
dimana an12 adalah vektor satuan normal dari daerah 1 ke daerah 2. Hubungan vektor ini
berlaku bagi lembaran arus yang tak serbasama , dan K adalah rapat arus pada titik
perbatasan yang diamati Pers.
KESIMPULAN
Hukum Gauss
Hukum Ampere.
Keempat persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan kumpulan hukum lengkap dari
elektrodinamika klasik.
Contoh Soal Persamaan Maxwell :
“Cindy memiliki sebuah bidang lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Jika ada kuat medan listrik
sebesar 200 N/C mengarah pada bidang tersebut dengan membentuk sudut 30° terhadap
bidang. Tentukan berapa fluks listrik tersebut?”
Jawab :
Φ = E. A.Cos θ
Φ = 0.462 weber
ϑu ϑu
− =0
ϑx ϑy
U ( x , t )=X ( x ) Y ( y )
'
Y ( y )−λY ( y )=0
X ' ( x )−λX ( x ) =0
m−λ=0
m=λ
λx
Solusi persamaan diatas adalah X ( x )=c 1 e
m−λ=0
m=λ
Adalah,
λx
Y ( y )=c 2 e
λx λx
U ( x , y )=c1 e . c 2 e