Anda di halaman 1dari 14

GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Operasi Sistem Tenaga Listrik

Dosen Pengampu:
Asri , S.T., M.T

Oleh:
Kelompok 5
Yoseph Zulframto Sinaga NPM. 200150138
Nurul Maulia NPM. 200150079
Miftahul Jannah br Lubis NPM. 200150

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH 2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang tentang “Gangguan
pada Operasi Sistem Tenaga Listrik” dengan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami berharap pembaca memberikan saran dan kritik yang
membangun agar penulis menjadi lebih baik kedepannya.

Semoga laporan kegiatan ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat


bagi pembaca.

Lhokseumawe , 28 November
2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
DAFTAR TABEL....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
Latar Belakang..............................................................................................
Rumusan Masalah.........................................................................................
Tujuan Penulisan...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................
2.1 Fakto -Faktor Penyebab Gangguan Pada STL.....................................
2.2 Gangguan STL jika Di Tinjau Dari Sifat.............................................
2.3 Pencegahan Gangguan Pada STL........................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................

ii
DAFTAR TABEL

Gambar 1 Tabel Frekuensi

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi listrik sebagai salah satu infrastruktur yang menyangkut
hajat hidup orang banyak maka penyaluran energi listrik harus dapat
menjamin dalam jumlah yang cukup, harga yang wajar dan mutu yang
baik. Disamping pertumbuhan ekonomi, perkembangan energi listrik juga
dipengaruhi oleh faktor perkembangan penduduk dan industri – industri
baru yang akan dilistriki. Pengembangan sistem distribusi energi listrik
merupakan bagian yang esensial dalam mengatasi pertumbuhan kebutuhan
energi listrik yang cukup pesat. Perencanaan yang matang diperlukan
sebab berkaitan dengan tujuan pengembangan sistem distribusi harus
memenuhi beberapa kriteria teknis yang efisien. Faktor – faktor yang
mempengaruhi pengembangan jaringan distribusi baru adalah pembebasan
lahan, ketersediaan material, penambahan jaringan dan sistem pengaman
yang sesuai.
Saluran udara tegangan menengah maupun tegangan rendah
dengan kawat terbuka (SUTM dan SUTR terbuka) merupakan saluran
yang paling rawan terhadap gangguan eksternal, yaitu gangguan yang
diakibatkan dari luar sistem. Gangguan karena sentuhan pohon merupakan
penyebab gangguan pelayanan distribusi tenaga listrik yang paling banyak
dilaporkan diseluruh unit pelayanan PLN sebagai akibat dari banyaknya
pohon - pohon yang tumbuh disekitar jaringan SUTM, baik itu milik
masyarakat umum maupun Dinas Pertamanan Pemerintah Kota / Daerah .

2
Selain itu faktor penyebab lain adalah binatang seperti burung, kelelawar
dan ular. Dibeberapa tempat ada juga benang layangan dilaporkan sebagai salah
satu penyebab gangguan pelayanan tenaga listrik. Gangguan - gangguan semacam
ini dapat dikategorikan sebagai gangguan sesaat (temporer) artinya gangguan ini
dapat hilang dengan sendirinya pada saat beroperasinya alat pengaman distribusi
seperti penutup balik otomatis (Recloser) atau Sectionalizer atau bahkan dapat
pula gangguan ini hilang sendiri karena dahan pohon yang terangkat kembali
karena hembusan angin
Gangguan terhadap pelayanan tenaga listrik yang tidak dapat hilang
dengan sendirinya dikategorikan sebagai gangguan tetap atau permanen. Contoh -
contoh gangguan yang dikategorikan sebagai gangguan permanen adalah seperti
kawat putus, gangguan kerena isolator yang sudah break down , kegagalan
Lightning Arrester dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari latar belakang dalam penyusunan makalah, adalah
sebagai berikut:
1. Dapat Mengetahui Faktor – Faktor Terjadinya Gangguan Pada STL
2. Mengetahui jika di tinjau sifat dan penyebabnya ,jenis gangguan dapat
dikelompokkan
3. Upaya Dalam Mengatasi Gangguan Sistem Tenaga Listrik

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dan maksud dari penyusunan makalah ini adalah:


1. Menambah faktor fakotor yang dapat Menggangguan yang ada Pada STL
2. Memahami Gangguan yang ada pada STL
3. Mengetahui Fakto-fakto apa sayang dapat memengaruhi

3
BAB II
PEMBAHASAN
Gangguan terhadap pelayanan tenaga listrik yang tidak dapat hilang
dengan sendirinya dikategorikan sebagai gangguan tetap atau permanen. Contoh -
contoh gangguan yang dikategorikan sebagai gangguan permanen adalah seperti
kawat putus, gangguan kerena isolator yang sudah break down , kegagalan
Lightning Arrester dan lain-lain .
Dari keseluruhan penyebab terjadinya gangguan pada sistem distribusi ,
maka gangguan hubung singkat pada sistem distribusi dapat dibagi menjadi :
a) Gangguan hubung singkat 3 fasa

b) Gangguan hubung singkat fasa-fasa

c) Gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah

d) Gangguan hubung singkat 2 fasa ke tanah

e) Gangguan hubung singkat 3 fasa ke tanah

Gangguan hubung singkat adalah gangguan yang terjadi karena adanya


kesalahan antara bagian - bagian yang bertegangan. Gangguan hubung singkat
dapat terjadi akibat adanya isolasi yang tembus atau rusak karena tidak tahan

4
terhadap tegangan lebih, baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari
luar (akibat sambaran petir).
Gangguan hubung singkat pada sistem tenaga dimana penghantar yang
berarus terhubung dengan penghantar lain atau dengan tanah. Gangguan yang
mengakibatkan hubung singkat dapat menimbulkan arus yang jauh lebih besar
dari pada arus normal. Menurut William D. Stevenson Jr (1996:317), Bila
gangguan hubung singkat dibiarkan berlangsung dengan lama pada suatu sistem
daya, banyak pengaruh - pengaruh yang tidak diinginkan yang dapat terjadi,
antara lain :
a. Berkurangnya batas-batas kestabilan untuk sistem daya.

b. Rusaknya perlengkapan yang berada dekat dengan gangguan yang disebabkan


oleh arus tak seimbang, atau tegangan rendah yang ditimbulkan oleh hubung
singkat.
c. Ledakan - ledakan yang mungkin terjadi pada peralatan yang mengandung
minyak isolasi sewaktu terjadinya suatu hubung singkat, dan yang mungkin
menimbulkan kebakaran sehingga dapat membahayakan orang yang
menanganinya dan merusak peralatan – peralatan yang lain.
d. Terpecah - pecahnya keseluruhan daerah pelayanan sistem daya itu oleh suatu
rentetan tindakan pengamanan yang diambil oleh sistem – sistem pengamanan
yang berbeda – beda.
Menurut Turan Goren (1988), frekuensi terjadinya berbagai hubung
singkat pada saluran udara dalam 1 tahun bisa dilihat dalam tabel 1.1 sebagai
berikut :

5
Tabel 1.1. frekuensi gangguan yang terjadi pada saluran udara

Semakin berkembangnya peralatan proteksi digital yang terpasang di

gardu induk, maka hasil analisa besarnya arus atau tegangan inilah yang diperlukan oleh
engineer proteksi di PLN untuk penyetelan sistem proteksi, sehingga bila gangguan hubung singkat
itu benar - benar terjadi didalam sistem,peralatan proteksi dapat bekerja mengamankan bagian sistem
yang terganggu sesuai yang diharapkan sehingga gangguan bisa se gera dilokalisir dan
kontinuitaspenyaluran tenaga listrik tetap berlangsung ke konsumen.

2.1 Faktor -Faktor Penyebab Gangguan

Faktor-faktor Penyebab Gangguan


Sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak komponen
dan sangat kompleks. Oleh karena itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya gangguan pada sistem tenaga listrik, antara lain sebagai
 berikut :

a.   Faktor Manusia
Faktor ini terutama menyangkut kesalahan atau kelalaian dalam memberikan perlakuan
pada sistem. Misalnya salah menyambung rangkaian, keliru dalam mengkalibrasi suatu
piranti pengaman dan sebagainya.
 b.  Faktor Internal
Faktor ini menyangkut gangguan-gangguan yang berasal dari sistem itu sendiri.
Misalnya usia pakai (ketuaan), keausan, dan sebagainya. Hal ini bisa mengurangi
sensitivitas relay pengaman, juga mengurangi daya isolasi  peralatan listrik lainnya

2.2 Gangguan STL Jika Di Tinjau Dari Sifat Dan Pengelompokanya

Adapun Gangguan pada STL di kelompokan beberapa :


A. Tegangan Lebih (Over Voltage)
Tegangan lebih merupakan suatu gangguan akibat tegangan pada sistem tenaga listrik lebih besar dari
yang seharusnya beda tegangan antara awan bermuatan positif dengan muatan negatif, atau awan
bermuatan positif atau negatif dengan tanah. Bila beda tegangan ini cukup tinggi maka akan terjadi
loncatan muatan listrik dari awan ke awan atau dari awan ke tanah Gangguan tegangan lebih dapat
terjadi karena kondisi eksternal dan internal pada sistem berikut ini :
6
 1. Kondisi Internal
Hal ini terutama karena osilasi akibat perubahan yang mendadak dari kondisi rangkaian atau karena
resonansi. Misalnya operasi hubung pada saluran tanpa beban, perubahan beban yang mendadak,
operasi pelepasan pemutus tenaga yang mendadak akibat hubungan singkat pada jaringan,
kegagalan isolasi, dan sebagainya.
2.  Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal terutama akibat adanya sambaran petir. Petir terjadi disebabkan oleh
terkumpulnya muatan listrik, yang mengakibatkan
 bertemunya muatan posistif dan negatif. Pertemuan ini berakibat terjadinya beda tegangan antara
awan bermuatan positif dengan muatan negatif, atau awan bermuatan positif atau negatif dengan tanah.
Bila beda tegangan ini cukup tinggi maka akan terjadi loncatan muatan listrik dari awan ke awan atau
dari awan ke tanah.
B. Hubung Singkat
Hubung singkat adalah terjadinya hubungan penghantar bertegangan atau penghantar tidak
bertegangan secara langsung tidak melalui media (resistor/beban) yang semestinya sehingga terjadi
aliran arus yang tidak normal (sangat besar). Hubung singkat merupakan jenis gangguan yang sering
terjadi pada sistem tenaga listrik, terutama pada saluran udara 3 fase. Meskipun semua komponen
peralatan listrik selalu diisolasi dengan isolasi padat, cair (minyak), udara, gas, dan sebagainya.
 Namun karena usia pemakaian, keausan, tekanan mekanis, dan sebab-sebab lainnya, maka kekuatan
isolasi pada peralatan listrik bisa berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Hal ini akan mudah
menimbulkan hubung singkat. Gangguan hubung singkat yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik
3 fase sebagai berikut :
1,Satu fase dengan tanah
2. Fase dengan fase
3.Dua fase dengan tanah
4  Fase dengan fase dan pada waktu bersamaan dari fase ke Tiga fase dengan tanah 

5Tiga fase dengan tanah

6.  Hubung singkat Tiga fase

Empat jenis gangguan pertama menimbulkan arus gangguan tidak simetris (unsymmetrical short-
circuit)  . Sedangkan dua jenis gangguan terakhir menimbulkan arus gangguan hubung singkat simetris
(symmetrical short-circuit) 
c.  Beban Lebih (Over Load )

Beban lebih merupakan gangguan yang terjadi akibat konsumsi energi melebihi energi listrik yang
dihasilkan pada pembangkit. Gangguan beban lebih sering terjadi terutama pada generator dan
transformator daya. Ciri dari beban lebih adalah terjadinya arus lebih pada komponen. Arus lebih
ini dapat menimbulkan  pemanasan yang berlebihan sehingga bisa menimbulkan kerusakan pada
isolasi

7
d.  Daya Balik ( Reverse Power) 
Daya balik merupakan suatu gangguan berubah fungsi generator menjadi motor (beban) pada sistem
pembangkit tenaga listrik. Gangguan ini terjadi pada sistem tenaga listrik yang terintegrasi
(interconnected system). Pada kondisi normal generator-generator yang tersambung
pararelakanbekerja secara serentak dalam
membangkitkan tenaga listrik. Namun karena sesuatu sebab, misalnya gangguan hubung singkat yang
terlalu lama, gangguan medan magnet, dan sebagainya, maka akan terjadi ayunan putaran rotor
sebagian dari generator pada sistem tersebut. Ayunan bisa lebih cepat atau lebih lambat dari putaran
sinkron. Hal ini menyebabkan sebagian generator menjadi motor dan sebagian berbeban lebih. Dengan
demikian terjadi tenaga listrik yang terbalik, yaitu generator yang seharusnya menghasilkan tenaga
listrik, justru berbalik menjadi motor yang menyerap tenaga listrik. Kejadian ini akan terjadi pada
sistem tegangan tinggi atau ekstra tinggi yang lebih luas

2.3 Pencegahan Gangguan

Sistem tenaga listrik dikatakan baik apabila dapat mencatu dan menyalurkan tenaga listrik ke
konsumen dengan tingkat keandalan yang tinggi. Keandalan disini meliputi kelangsungan, stabilitas,
dan harga per KWH yang terjangkau oleh konsumen. Pemadaman listrik sering terjadi akibat
gangguan yang tidak bisa diatasi oleh sistem pengamannya. Keadaan ini akan sangat
menggangu kelangsungan  penyaluran tenaga listrik. Naik turunnya kondisi tegangan dan catu
daya listrik pun bisa merusakkan peralatan listritrik Sebagaimana dijelaskan di muka, ada beberapa
jenis gangguan pada saluran tenaga listrik yang memang tidak semuanya bisa dihindarkan. Untuk itu
perlu dicari upaya pencegahan agar bisa memperkecil kerusakan pada peralatan listrik, terutama
pada manusia akibat adanya gangguan. Pencegahan gangguan pada sistem tenaga listrik bisa
dikategorikan menjadi 2 langkah sebagai berikut :
1.  Usaha Memperkecil Terjadinya Gangguan Cara yang ditempuh, antara lain :
a.   Membuat isolasi yang baik untuk semua peralatan
 b.  Membuat koordinasi isolasi yang baik antara ketahanan isolasi peralatan dan
penangkal petir (arrester)
c.   Memakai kawat tanah dan membuat tahanan tanah pada kaki menara sekecil
mungkin, serta selalu mengadakan pengecekan
d.   Membuat perencanaan yang baik untuk mengurangi pengaruh luar mekanis dan
mengurangi atau menghindarkan sebab-sebab gangguan karena
 binatang, polusi, kontaminasi, dan lain-lain
e.   Pemasangan yang baik, artinya pada saat pemasangan harus mengikuti
 peraturan-peraturan yang berlaku
f.   Menghindari kemungkinan kesalahan operasi, yaitu dengan membuat
 prosedur tata cara operasional (standing operational procedur ) dan membuat jadwal
pemeliharaan yang rutin
g.   Memasang kawat tanah pada SUTT dan gardu induk untuk melindungi terhadap
sambaran petir

8
h.  Memasang lightning arrester (penangkal petir) untuk mencegah
kerusakan  pada peralatan akibat sambarab petir
2. Usaha Mengurangi Kerusakan Akibat Gangguan

Beberapa cara untuk mengurangi pengaruh akibat gangguan, antara lain


sebagai berikut :
a  Mengurangi akibat gangguan, misalnya dengan membatasi arus
hubung singkat, caranya dengan menghindari konsentrasi pembangkitan
atau dengan memakai impedansi pembatas arus, pemasangan tahanan, atau
reaktansi untuk sistem pentanahannya sehingga arus gangguan satu fase
terbatas. Pemakaian peralatan yang tahan atau andal terhadap terjadinya
arus hubung singkat.
 b.  Secepatnya memisahkan bagian sistem yang terganggu dengan
memakai pengaman dan pemutus beban dengan kapasitas pemutusan yang
memadai. c.  Merencanakan agar bagian sistem yang terganggu bila harus
dipisahkan dari sistem tidak akan menganggu operasi sistem secara
keseluruhan atau penyaluran tenaga listrik ke konsumen tidak terganggu.
d.  Mempertahankan stabilitas sistem selama terjadi gangguan, yaitu dengan
memakai pengatur tegangan otomatis yang cepat dan karakteristik
kestabilan generator memadai.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

gangguan pada sistem tenaga listrik menyebabkan perubahan


tegangan. Dalam hal ini, gangguan yang dimaksud yaitu pemutusan salah satu
saluran. Tegangan tiap bus mengalami perubahan yang tidak terlalu signifikan
yaitu masih dalam batas toleransi ± 5%
9
Hasil perhitungan dengan data di lapangan masih dalam kondisi normal

3.2 Saran

Adapun saran pada makalah ini yaitu ,apa yang ada dalam makalah ini,
tentunya masih sangat jauh dari apa yang telah dipahami oleh seorang yang lebih
mengerti ataupun gangguan pada stl maka daripada itu penulis akan mencoba
terus mengembangkan makalah ini dengan memanfaatkan berbagai media
pembelajaran lain agar mendapatkan informasi – informasi lainya untuk
menyempurnakan ilmu pengetahuan perkembangan mengenai proportional
integral yang sebelumnya penulis pelajari. Kritik dan saran yang bersifat
membangun penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/57315343/Gangguan-Pada-Sistem-Tenaga-
Listrik
https://www.slideshare.net/derrydwipermata/gangguan-pada-sistem-tenaga-listrik
https://etd.umy.ac.id/id/eprint/1882/4/Bab%20I.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai