Dosen Pengampu:
Asri , S.T., M.T
Oleh:
Kelompok 5
Yoseph Zulframto Sinaga NPM. 200150138
Nurul Maulia NPM. 200150079
Miftahul Jannah br Lubis NPM. 200150
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang tentang “Gangguan
pada Operasi Sistem Tenaga Listrik” dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami berharap pembaca memberikan saran dan kritik yang
membangun agar penulis menjadi lebih baik kedepannya.
Lhokseumawe , 28 November
2022
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
DAFTAR TABEL....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
Latar Belakang..............................................................................................
Rumusan Masalah.........................................................................................
Tujuan Penulisan...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................
2.1 Fakto -Faktor Penyebab Gangguan Pada STL.....................................
2.2 Gangguan STL jika Di Tinjau Dari Sifat.............................................
2.3 Pencegahan Gangguan Pada STL........................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
ii
DAFTAR TABEL
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Selain itu faktor penyebab lain adalah binatang seperti burung, kelelawar
dan ular. Dibeberapa tempat ada juga benang layangan dilaporkan sebagai salah
satu penyebab gangguan pelayanan tenaga listrik. Gangguan - gangguan semacam
ini dapat dikategorikan sebagai gangguan sesaat (temporer) artinya gangguan ini
dapat hilang dengan sendirinya pada saat beroperasinya alat pengaman distribusi
seperti penutup balik otomatis (Recloser) atau Sectionalizer atau bahkan dapat
pula gangguan ini hilang sendiri karena dahan pohon yang terangkat kembali
karena hembusan angin
Gangguan terhadap pelayanan tenaga listrik yang tidak dapat hilang
dengan sendirinya dikategorikan sebagai gangguan tetap atau permanen. Contoh -
contoh gangguan yang dikategorikan sebagai gangguan permanen adalah seperti
kawat putus, gangguan kerena isolator yang sudah break down , kegagalan
Lightning Arrester dan lain-lain.
Adapun rumusan masalah dari latar belakang dalam penyusunan makalah, adalah
sebagai berikut:
1. Dapat Mengetahui Faktor – Faktor Terjadinya Gangguan Pada STL
2. Mengetahui jika di tinjau sifat dan penyebabnya ,jenis gangguan dapat
dikelompokkan
3. Upaya Dalam Mengatasi Gangguan Sistem Tenaga Listrik
3
BAB II
PEMBAHASAN
Gangguan terhadap pelayanan tenaga listrik yang tidak dapat hilang
dengan sendirinya dikategorikan sebagai gangguan tetap atau permanen. Contoh -
contoh gangguan yang dikategorikan sebagai gangguan permanen adalah seperti
kawat putus, gangguan kerena isolator yang sudah break down , kegagalan
Lightning Arrester dan lain-lain .
Dari keseluruhan penyebab terjadinya gangguan pada sistem distribusi ,
maka gangguan hubung singkat pada sistem distribusi dapat dibagi menjadi :
a) Gangguan hubung singkat 3 fasa
4
terhadap tegangan lebih, baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari
luar (akibat sambaran petir).
Gangguan hubung singkat pada sistem tenaga dimana penghantar yang
berarus terhubung dengan penghantar lain atau dengan tanah. Gangguan yang
mengakibatkan hubung singkat dapat menimbulkan arus yang jauh lebih besar
dari pada arus normal. Menurut William D. Stevenson Jr (1996:317), Bila
gangguan hubung singkat dibiarkan berlangsung dengan lama pada suatu sistem
daya, banyak pengaruh - pengaruh yang tidak diinginkan yang dapat terjadi,
antara lain :
a. Berkurangnya batas-batas kestabilan untuk sistem daya.
5
Tabel 1.1. frekuensi gangguan yang terjadi pada saluran udara
gardu induk, maka hasil analisa besarnya arus atau tegangan inilah yang diperlukan oleh
engineer proteksi di PLN untuk penyetelan sistem proteksi, sehingga bila gangguan hubung singkat
itu benar - benar terjadi didalam sistem,peralatan proteksi dapat bekerja mengamankan bagian sistem
yang terganggu sesuai yang diharapkan sehingga gangguan bisa se gera dilokalisir dan
kontinuitaspenyaluran tenaga listrik tetap berlangsung ke konsumen.
a. Faktor Manusia
Faktor ini terutama menyangkut kesalahan atau kelalaian dalam memberikan perlakuan
pada sistem. Misalnya salah menyambung rangkaian, keliru dalam mengkalibrasi suatu
piranti pengaman dan sebagainya.
b. Faktor Internal
Faktor ini menyangkut gangguan-gangguan yang berasal dari sistem itu sendiri.
Misalnya usia pakai (ketuaan), keausan, dan sebagainya. Hal ini bisa mengurangi
sensitivitas relay pengaman, juga mengurangi daya isolasi peralatan listrik lainnya
Empat jenis gangguan pertama menimbulkan arus gangguan tidak simetris (unsymmetrical short-
circuit) . Sedangkan dua jenis gangguan terakhir menimbulkan arus gangguan hubung singkat simetris
(symmetrical short-circuit)
c. Beban Lebih (Over Load )
Beban lebih merupakan gangguan yang terjadi akibat konsumsi energi melebihi energi listrik yang
dihasilkan pada pembangkit. Gangguan beban lebih sering terjadi terutama pada generator dan
transformator daya. Ciri dari beban lebih adalah terjadinya arus lebih pada komponen. Arus lebih
ini dapat menimbulkan pemanasan yang berlebihan sehingga bisa menimbulkan kerusakan pada
isolasi
7
d. Daya Balik ( Reverse Power)
Daya balik merupakan suatu gangguan berubah fungsi generator menjadi motor (beban) pada sistem
pembangkit tenaga listrik. Gangguan ini terjadi pada sistem tenaga listrik yang terintegrasi
(interconnected system). Pada kondisi normal generator-generator yang tersambung
pararelakanbekerja secara serentak dalam
membangkitkan tenaga listrik. Namun karena sesuatu sebab, misalnya gangguan hubung singkat yang
terlalu lama, gangguan medan magnet, dan sebagainya, maka akan terjadi ayunan putaran rotor
sebagian dari generator pada sistem tersebut. Ayunan bisa lebih cepat atau lebih lambat dari putaran
sinkron. Hal ini menyebabkan sebagian generator menjadi motor dan sebagian berbeban lebih. Dengan
demikian terjadi tenaga listrik yang terbalik, yaitu generator yang seharusnya menghasilkan tenaga
listrik, justru berbalik menjadi motor yang menyerap tenaga listrik. Kejadian ini akan terjadi pada
sistem tegangan tinggi atau ekstra tinggi yang lebih luas
Sistem tenaga listrik dikatakan baik apabila dapat mencatu dan menyalurkan tenaga listrik ke
konsumen dengan tingkat keandalan yang tinggi. Keandalan disini meliputi kelangsungan, stabilitas,
dan harga per KWH yang terjangkau oleh konsumen. Pemadaman listrik sering terjadi akibat
gangguan yang tidak bisa diatasi oleh sistem pengamannya. Keadaan ini akan sangat
menggangu kelangsungan penyaluran tenaga listrik. Naik turunnya kondisi tegangan dan catu
daya listrik pun bisa merusakkan peralatan listritrik Sebagaimana dijelaskan di muka, ada beberapa
jenis gangguan pada saluran tenaga listrik yang memang tidak semuanya bisa dihindarkan. Untuk itu
perlu dicari upaya pencegahan agar bisa memperkecil kerusakan pada peralatan listrik, terutama
pada manusia akibat adanya gangguan. Pencegahan gangguan pada sistem tenaga listrik bisa
dikategorikan menjadi 2 langkah sebagai berikut :
1. Usaha Memperkecil Terjadinya Gangguan Cara yang ditempuh, antara lain :
a. Membuat isolasi yang baik untuk semua peralatan
b. Membuat koordinasi isolasi yang baik antara ketahanan isolasi peralatan dan
penangkal petir (arrester)
c. Memakai kawat tanah dan membuat tahanan tanah pada kaki menara sekecil
mungkin, serta selalu mengadakan pengecekan
d. Membuat perencanaan yang baik untuk mengurangi pengaruh luar mekanis dan
mengurangi atau menghindarkan sebab-sebab gangguan karena
binatang, polusi, kontaminasi, dan lain-lain
e. Pemasangan yang baik, artinya pada saat pemasangan harus mengikuti
peraturan-peraturan yang berlaku
f. Menghindari kemungkinan kesalahan operasi, yaitu dengan membuat
prosedur tata cara operasional (standing operational procedur ) dan membuat jadwal
pemeliharaan yang rutin
g. Memasang kawat tanah pada SUTT dan gardu induk untuk melindungi terhadap
sambaran petir
8
h. Memasang lightning arrester (penangkal petir) untuk mencegah
kerusakan pada peralatan akibat sambarab petir
2. Usaha Mengurangi Kerusakan Akibat Gangguan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Adapun saran pada makalah ini yaitu ,apa yang ada dalam makalah ini,
tentunya masih sangat jauh dari apa yang telah dipahami oleh seorang yang lebih
mengerti ataupun gangguan pada stl maka daripada itu penulis akan mencoba
terus mengembangkan makalah ini dengan memanfaatkan berbagai media
pembelajaran lain agar mendapatkan informasi – informasi lainya untuk
menyempurnakan ilmu pengetahuan perkembangan mengenai proportional
integral yang sebelumnya penulis pelajari. Kritik dan saran yang bersifat
membangun penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/57315343/Gangguan-Pada-Sistem-Tenaga-
Listrik
https://www.slideshare.net/derrydwipermata/gangguan-pada-sistem-tenaga-listrik
https://etd.umy.ac.id/id/eprint/1882/4/Bab%20I.pdf
11