FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan rekayasa
ide mata kuliah “MESIN-MESIN LISTRIK AC”. Kemudian shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada Tuhan yang mahakuasa yang telah memberikan pedoman hidup yakni
Alkitab dan untuk keselamatan umat di dunia.
Rekayasa ide ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Mesin-mesin Litrik Ac di
program studi S1 Pendidikan teknik elektro. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Jongga Manullang selaku dosen mata kuliah
Mesin-mesin Listrik Ac dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta
arahan selama penulisan rekayasa ide ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Listrik sangat berguna baik dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga ataupun
kebutuhan dunia industri. Kebutuhan listrik dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring
dengan laju pertumbuhan penduduk. Maka dibangunlah pembangkit-pembangkit energi
listrik sehingga terpenuhi kebutuhan listrik dalam negeri. Tentu saja pembangkit listrik
mempunyai peran yang sangat besar pada semua sektor kehidupan masyarakat sehingga
keberadaannya menjadi sangat penting.Adanya gangguan pada suatu sistem pembangkit
dapat mengganggu operasi dari sistem pembangkit tersebut yang dapat membahayakan
bagian-bagian penting didalamnya karena dapat mengakibatkan kerusakan dan penurunan
umur pembangkit.
Dalam suatu generator pada pusat pembangkit tentu dilengakapi dengan alat proteksi
supaya bisa terhindar dari gangguan yang tidak diinginkan, supaya beban yang diterima pada
sisi konsumen bisa sampai dengan baik maka perlu pada generator dipasang alat alat
pengaman atau alat proteksi seperti FUSE, RELAY, MCCB dan banyak lagi alat pengaman
pada sistem generator.Mengingat akan fatalnya akibat dari apabila terjadi gangguan pada
generator ,tentu untuk pemasangan alat alat proteksi perlu diperhitungkan secara detil dan
sangat teliti.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Generator
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi
listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik yang dihasilkan
oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun DC (listrik searah). Hal
tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit tenaga listrik.
Terdapat dua jenis generator, yaitu generator arus bolak-balik (AC) dan generator arus
searah (DC). Generator arus bolak-balik sering disebut juga dengan alternator. Alat ini terdiri
atas magnet dengan kutub berbentuk cekung dan kumparan kawat yang dililitkan pada suatu
armatur dan dapat berputar dalam suatu medan magnet. Armatur berupa kumparan persegi
dengan lilitan mengitari sebuah inti besi lunak. Generator arus searah sering disebut juga
dengan dinamo. Alat ini terdiri atas magnet dan kumparan kawat yang dililitkan pada suatu
armatur dan dapat berputar dalam suatu medan magnet. Perbedaannya dengan generator AC
adalah pada bagian komponen yang berhubungan dengan ujung kumparan yang berputar.
Dinamo menggunakan sebuah cincin belah atau disebut sebagai komutator, sedangkan
generator AC menggunakan dua buah slip ring.
B. Sistem Proteksi
proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-
peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan
lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat
berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah,
asinkron dan lain-lain.
Tujuan dari sistem proteksi adalah sebagai berikut :
Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal pada bagian sistem yang
diamankan
Melepas bagian sistem yang terganggu , sehingga bagian sistem yang lainnya
masih dapat terus beroperasi .
Dalam aplikasinya, sistem proteksi terdiri dari beberapa peralatan pendukung. Berikut
ini adalah skema secara umum dari sistem proteksi beserta peralatan pendukung yang
digunakan.
Gangguan pada lilitan stator dapat diklasifikasikan sebagai gangguan hubung singkat
fasa ke fasa, hubung singkat fasa dengan tanah, hubung singkat antara lilitan dengan lilitan
pada fasa yang sama dan rangkaian terbuka. Kegagalan isolasi lilitan dapat disebabkan oleh
tegangan lebih, menurunnya ketahanan dielektrik, atau kombinasi keduanya. Tegangan lebih
dapat disebabkan oleh switching transient, petir, atau gabungan kecepatan lebih dengan
beban hilang yang mendadak. Menurunnya ketahanan dielektrik dapat disebabkan oleh
penuaan, panas pada isolasi, pengumpulan kotoran, korona, kelembaban, pemeliharaan yang
salah, adanya benda asing yang masuk kedalam isolasi misalnya seperti kipas (fan) yang
patah dan menghantam lilitan atau air sistem pendingin stator bocor. Jika kerusakan isolasi
lilitan dapat dicegah sebelum laminasi rusak, maka perbaikan masih dapat dilakukan dengan
mengganti kumparan yang rusak, akan tetapi jika laminasi pada inti besi yang rusak,
perbaikan yang dilakukan sudah tidak efisien lagi. Oleh sebab itu sedapat mungkin gangguan
harus dihilangkan sebelum timbul kebakaran yang biasanya dapat merusak laminasi inti.
Untuk mendapatkan pengaman yang baik maka dianjurkan agar menggunakan rele diferensial
generator.
A. KESIMPULAN
B. SARAN
http://dunia-listrik.blogspot.com
http://elektrojiwaku.blogspot.com
Sarimun, Wahudi(2011).Buku Saku Pelayanan Teknik edisi kedua. Bekasi. Penerbit:
Garamond