Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

MANAJEMEN PEMELIHARAAN

” Pemeliharaan Gardu Distribusi di Fakultas Teknik “

Oleh:

MADE AGUS TRISNA SAPUTRA

1404405009

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik telah menjadi bagian dalam aktifitas manusia, hal ini dapat dilihat dari
pemakaian sebagian besar alat penunjang kegiatannya menggunakan listrik.
Kebutuhan energi listrik akan semakin bertambah dan meningkat dari tahun ke
tahun seiring dengan berkembangnya berbagai bidang yang terjadi di masyarakat.
Kampus merupakan tempat yang harus selalu dialiri energi listrik demi menunjang
sarana dan prasana yang digunakan dalam proses pendidikan agar berjalan dengan
baik dan nyaman. Gardu distribusi merupakan peralatan tenaga listrik yang
menyuplai langsung energi listrik dari gardu induk menuju konsumen. Untuk
menjaga kehandalan pada saat dilakukan suplai energi listrik maka perlu dilakukan
pemeliharaan yang rutin pada Gardu Distribusi tersebut.
Gardu distribusi dapat terjadi pengotoran peralatan instalasi oleh lingkungan/
udara (debu) oleh serangga. Kotoran itu berterbangan atau menempel di permukaan
isolator dan konduktor. akibat konduktor bertegangan dan panas, debu-debu itu
terbakar dan berubah menjadi karbon. karbon yang terbentuk di permukaan isolator
dapat menjadi jembatan terjadinya loncatan bunga api listrik yang kemudian
menjadi gangguan bagi sistem. Oleh sebab itu konstruksi gardu dan
pemeliharaannya perlu diperhatikan terhadap pengaruh lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahanyang akan di bahas dalam makalah ini yaitu :
1. Apa saja komponen gardu distribusi :
2. Bagaimana cara pemeliharaan gardu distribusi 20 kv ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui
pemeliharaan sistem pada gardu distribusi 20 kv.
Manfaat dari penulisan makakah ini adalah dapat mengetahui jenis
pemeliharaan apa saja yang dikalukan pada gardu distribusi 20 kv dan komponen-
komponennya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gardu Distribusi
Gardu Distribusi merupakan salah satu Komponen dari suatu sistem
distribusi PLN yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke Konsumen atau
untuk mendistribusikan tenaga listrik pada konsumen atau pelanggan, baik itu
pelanggan tegangan menengah maupun pelanggan tegangan rendah.
Dalam Gardu Distribusi ini Biasanya digunakan Transformator distribusi
yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik dari jaringan distribusi tegangan
tinggi menjadi tegangan terpakai pada jaringan distribusi tegangan rendah (step
down transformator); misalkan tegangan 20 KV menjadi tegangan 380 volt atau
220 volt. Sedang transformator yang digunakan untuk menaikan tegangan listrik
(step up transformator), hanya digunakan pada pusat pembangkit tenaga listrik
agar tegangan yang didistribusikan pada suatu jaringan panjang (long line) tidak
mengalami penurunan tegangan (voltage drop) yang berarti; yaitu tidak melebihi
ketentuan voltage drop yang diperkenankan 5% dari tegangan semula.

2.2 Komponen Gardu Distribusi


Adapun beberapa komponen- komponen dari Gardu Distribui, yaitu:
a. Isolator Piring
Isolator piring dipakai isolator penegang dan isolator gantung. Yang
dimaksud dengan isolator penegang yaitu : isolator yang berfungsi untuk
memegang kawat penghantar pada awal/akhir penarikan kawat penghantar.
Jadi isolator penegang terdapat pada travers tiang awal/akhir, tiang
penegang, tiang pemisah, dan tiang pencabangan.

Gambar2.1 Isolator Piring


b. Isolator Tumpu

Isolator tumpu berfungsi sebagai tempat mengikatkan kawat penghantar


pada travers tiang lurus, tiang sudut kecil, dan penghubung pada travers
tiang penegang.

Gambar 2.2 Isolator Tumpu

c. Lighting Arrester
Penggunaan lighting arrester pada sistem distribusi adalah untuk melindung
peralatan terhadap gangguan akibat sambaran petir. Arrester juga digunakan
untuk melindungi saluran distribusi dari flashover. Arrester dipasang dekat
atau pada peralatan yang dihubungkan dari fasa konduktor ke tanah.
Pada saat sistem bekerja normal, arrester memiliki sifat sebagai isolator.
Apabila terjadi sambaran petir, arrester akan berubah menjadi konduktor
dan membuat jalur ke tanah (bypass) yang mudah dilalui oleh arus petir,
sehingga tidak menimbulkan tegangan lebih yang tinggi pada trafo.

Gambar 2.3 Arrester


d. Fuse Cut Out (FCO)
Adalah peralatan proteksi yang bekerja apabila terjadi gangguan arus lebih.
Alat ini akan memutuskan rangkaian listrik yang satu dengan yang lain
apabila dilewati arus yang melewati kapasitas kerjanya.
Fungsi peralatan pelindung arus lebih pada suatu sistem jaringan adalah
mendeteksi gangguan dalam rangkaian, dan memutus arus lebih pada harga
rating pemutusnya, sertadapat membantu bilamana peralatan pelindung
yang lain yang berdekatan tidak dapat bekerja dengan baik.
Peralatan FCO digunakan sebagai pengaman dan pemisah daerah yang
terkena gangguan, agar daerah pemadaman tidak terlalu luas. Pada sistem
jaringan distribusi, FCO juga dipasang untuk mengamankan instrumen
lainnya, seperti : peralatan transformator, capasitor pengatur tegangan dan
jaringan percabangan satu phasa.

Gambar 2.4 CO dengan Isolator Keramik

e. Transformator
Transformator adalah peralatan pada tenaga listrik yang berfungsi untuk
memindahkan/menyalurkan tenaga listrik tegangan rendah ketegangan
menengah atau sebaliknya,

Gambar 2.5 Trafo Distribusi


BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Metode Pemeliharaan Gardu Distribusi
Ada beberapa hal yang perlu dilaksanakan untuk pemeliharaan Gardu
distribusi tiang portal.
A. Pemeliharaan Transformator Distribusi meliputi:
1. Pemeliharaan bushing pada sisi primer dan sisi skunder
2. Pemeliharaan Mur & baut dari sifat-sifat kimia ( Korosi dan kendor)
3. Pemeliharan Tahanan pentanahan terutama pada elektrodanya .
4. Pemeliharaan Minyak trafo, radiator dan konservator.
Pemeliharaan Trafo dilakukan secra terjadwal dan dalam keadaan beroperasi /
bertegangan maupun tidak.
Seperti diketahui pada umumnya, sistem distribusi tenaga listrik ke pelanggan
sumber tenaga listrik dipasok hanya oleh satu unit trafo, sehingga pada waktu pemeliharaan
trafo dengan pemadaman, berarti pemadaman pula pada pelanggan, hal tersebut tentu bagi
pelanggan merupakan sesuatu yang kurang menyenangkan, baiak pelanggan daya kecil
maupun pelanggan daya besar untuk keperluan industri dampak pemadaman dapat
mempengaruhi produksi hingga menimbulkan kerugian. Beberapa tindakan yang
dimaksudkan untuk mengurangi kesan kurang baik dari dampak pemadaman antara lain :
1. Pelaksanaan pemadaman terencana dan disanpaikan pemberitahuan
pemadaman ke pelanggan sebelum waktu pelaksanaan pemadaman
melalui berbagai media masa atau pemberitahuan langsung melalui surat.
2. Pelaksanaan pemeliharaan efektif , yaitu merencanakan dan melaksanakan
pemeliharaan dengan menggunakan peralatan sesuai yang dibutuhkan dan
personil yang berkompeten.
3. Menggunakan unit gardu bergerak atau Genset yang bergerak yaitu
mengganti pasokan listrik pada trafo yang akan dipelihara dengan peratan
pengganti berupa satu unit gardu distribusi atau genset yang bisa
dipindahpindah.
B. Pemeliharaan PHB-TR ( Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah )
1. Pemeliharaan Sakelar utama yang kena debu dan angus akibat terjadi
busur api yang besar pada alat kontak.
2. Pemeliharaan Mur & baud yang kendor .
3. Pemeliharaan Dudukan Nh Fuse ( Fuse base ) .
4. Penyesuaian Kapsitas beban pada NH Fuse
C. Pemeliharaan Arrester
1. Pemeliharaan kondisi fisik yang sering kena kotoran / jamur
2. Pemeliharaan pengawatan pada elektroda bagian atas dan bawah yang
kendor
3. Pemeriksaan tahanan katup ( valve resistor ) dengan alat ukur tahanan
isolasi
Pemeliharaan arrester adalah suatu kegiatan yang sangat penting, karena
pemeliharaan terbaik akan memperpanjang umur peralatan dan akan menjamin
berfungsinya peralatan dengan baik. Untuk mendapatkan operasi yang optimal
diperlukan pemeliharaan yang baik terhadap peralatan. Untuk pemeliharaan arrester
terdiri dari:
1. Pemeliharaan Harian
- Memeriksa discharge counter dan mencatat bila ada kenaikan.
- Memeriksa rumah isolator secara visual (ada tidaknya keretakan)
- Memeriksa penunjukkan miliammeter
2. Pemeliharaan Tahunan
- Membersihkan rumah isolator dan memeriksa apakah ada keretakan
- Mengukur tahanan antara elektroda dengan elektroda apakah
masih memenuhi persyaratan
- Mengukur tahanan pentanahan arrester apakah masih memenuhi
persyaratan
3. Pemeliharaan 10 Tahunan
D. Pemeliharaan Fuse Cut Out :
1. Pemeliharaan selongsong fuse masih laik atau tidak
2. Pemeliharaan pada dudukan selongsong fuse bagian atas yang kendor
3. Pemeriksaan arus pengenal pada fuse link
Pemeliharaan fuse cut out hanya sebatas pengecekan kondisi fuse tersebut
serta melakukan pembersihan terhadap debu dan kotoran lainnya yang melekat
pada fuse tersebut. Sedangkan untuk perbaikan fuse cut out sangat jrang dilakukan
dikareanakn apabila telah terjadi kerusakan pada fuse maka akan segera dilakukan
penggantian.
E. Pemeriksaan tahanan pentanahan ( Aarde )
1. Pemeriksaan pengawatan pentanahan pada arrester dan body trafo
distribusi
2. Pengukuran nilai tanahan pentanahan dengan alat ukur pentanahan
F. Pemeliharaan Instalasi Gardu Distribusi
Instalasi gardu distribusi yang sudah lama terpasang akan terjadi kerusakan
terutama pada bagian titik sambung yang mur-bautnya kendor dan kena korosi,
sehingga akan mengakibatkan terjadinya unjuk kerja peralatan terpasang tidak
sesuai dengan desainnya, untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka dilakukan
pemeliharaan berbagai sistem , diantaranya :
1. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang lebih
parah.
2. Pemeliharaan rutin
Pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dan terus menerus
untuk mempertahankan kondisi jaringan agar tetap berada dalam kondisi
baik dan prima.
3. Pemeliharaan prediktif
Sistem pemeliharaan yang berbasis kondisi ( Condition base
maintenance) dengan cara memonitor kondisi peralatan / jaringan secar
on line maupun off line.
4. Pemeliharaan khusus / Darurat
Pekerjaan pemeliharaan untuk memperbaiki peralatan / jaringan yang
rusak akibat bencana alam , kebakaran, huru-hara dll.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun simpula yang dapat disampaikan, yaitu:
1. Gardu Distribusi merupakan salah satu Komponen dari suatu sistem
distribusi PLN yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke Konsumen
atau untuk mendistribusikan tenaga listrik pada konsumen atau pelanggan,
baik itu pelanggan tegangan menengah maupun pelanggan tegangan rendah.
2. Pemeliharaan Trafo dilakukan secra terjadwal dan dalam keadaan beroperasi /
bertegangan maupun tidak. Pemelihraan trafo meliputi pemeliaraan bushing pada isi
primer dan sekunder, pemelihraaan mur dan baut, pemeliharaan minyak trafo,
radiator dan konservator.
3. Pemeliharaan arrester diulakukan dalam jadwal yang sudah ditentukan. Untuk
pemeliharaan arrester dilakukan dalam tahapan pemelihraan harian, pemeliharaan
tahunan, dana pemeliharaan 10 tahun.
4. Pemeliharaan fuse cut out hanya sebatas pengecekan kondisi fuse tersebut
serta melakukan pembersihan terhadap debu dan kotoran lainnya yang
melekat pada fuse tersebut. Sedangkan untuk perbaikan fuse cut out sangat
jrang dilakukan dikareanakn apabila telah terjadi kerusakan pada fuse maka
akan segera dilakukan penggantian.

Anda mungkin juga menyukai