Anda di halaman 1dari 54

Transformator atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.

Umumnya, Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksielektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai ,dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh. Trafo Listrik dan pengertiannya trafo listrik Transformator atau trafo listrik adalah alat yang digunakan untuk merubah tegangan listrik AC, Trafo terbuat dari dua buah kumparan yang dililitkan pada sebuah cincin besi lunak. Kumparan yang dihubungkan ke sumber tegangan disebut kumparan primer dan Kumparan tempat hasil disebut kumparan sekunder. Ketika saklar disambung, listrik mengalir melalui kumparan primer dan besi lunak berubah menjadi magnet. Jarum galvanometer bergerak sesaat dan kembali ke nol. Ketika Saklar diputus, listrik berhenti mengalir pada kumparan primer sehingga cincin kehilangan kemagnetannya, dan jarum galvanometer kembali bergerak sesaat dengan arah berlawanan. Dengan mengganti arah arus listrik secara terus menerus, maka kutub magnet juga akan berubah secara terus menerus

Listrik yang dihasilkan oleh kumparan sekunder hanya sesaat karena kumparan ini hanya mengalami perubahan jumlah garis gaya magnet pada saat listrik dinyalakan atau pada saat listrik dimatikan. Dengan menghubungkan kumparan primer ke sumber listrik AC, maka arus listrik selalu berubah, kutub magnet juga selalu berubah dan kumparan sekunder terus mengalami perubahan garis gaya magnet dan menghasilkan listrik secara terus menerus Agar kumparan sekunder menghasilkan listrik terus-menerus, maka ia harus mengalami perubahan garis gaya magnet terus menerus, yaitu dengan cara merubah kutup-kutup magnet secara terus menerus trafo listrik dan beberapa komponennya : 1.IntiBesi Inti besi di trafo listrik berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi,magnetik yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current. 2.KumparanTransformator Kumparan transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu kumparan atau gulungan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertinak dan lain-lain. Kumparan tersebut sebagai alat transformasi tegangan dan arus. 3.MinyakTransformator Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang dipergunakan sebagai isolasi dan pendingin pada transformator. Sebagai bagian dari bahan isolasi, minyak harus memiliki

kemampuan untuk menahan tegangan tembus, sedangkan sebagai pendingin minyak transformator harus mampu meredampanasyangditimbulkan, sehingga dengan kedua kemampuan ini maka minyak diharapkan akan mampu melindungi transformator dari gangguan. Minyak trafo listrik mempunyai unsur atau senyawa hidrokarbon yang terkandung adalah senyawa hidrokarbon parafinik, senyawa hidrokarbon naftenik dan senyawa hidrokarbon aromatik. Selain ketiga senyawa tersebut, minyak transformator masih mengandung senyawa yang disebut zat aditif meskipun kandungannya sangat kecil . Jenisjenis pemeliharaan peralatan adalah sebagai berikut : Predictive Maintenance (Conditional Maintenance) adalah pemeliharaan yangd ilakukan dengan cara memprediksi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan kapan kemungkinannya peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan memprediksi kondisi tersebut dapat diketahui gejala kerusakan secara dini. Cara yang biasa dipakai adalah memonitor kondisi secara online baik pada saat peralatan beroperasi atau tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatandan personil khusus untuk analisa. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan kondisi (Condition Base Maintenance ). Preventive Maintenance (Time Base Maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkaladenganberpedoman kepada : Instruction Manual dari pabrik, standar-standar yang ada ( IEC,CIGRE, dll ) dan pengalaman operasi di lapangan. Pemeliharaaninidisebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu ( Time Base

Maintenance Corrective Maintenance

).

adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan berencana pada waktu-waktu tertentu ketika peralatan listrik mengalami kelainanatauunjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan danpenyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga Curative Maintenance, yang bisa berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakandenganterencana. Breakdown Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat. Pelaksanaan pemeliharaan peralatan dapat dibagi 2 macam : 1. Pemeliharaan yang berupa monitoring dan dilakukan oleh petugasoperatoratau petugas patroli bagi Gardu Induk yang tidak dijaga (GITO GarduIndukTanpa Operator). 2. Pemeliharaan yang berupa pembersihan dan pengukuran yangdilakukanoleh petugas pemeliharaan. trafo listrik Trafo Distribusi Apakah itu ?

trafo distribusi Trafo Distribusi adalah merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam penyaluran tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen. Kerusakan pada Trafo Distribusi menyebabkan kontiniutas pelayanan terhadap konsumen akan terganggu (terjadi pemutusan aliran listrik atau pemadaman). Pemadaman merupakan suatu kerugian yang menyebabkan biaya-biaya pembangkitan akan meningkat tergantung harga KWH yang tidak terjual. Pemilihan rating Trafo Distribusi yang tidak sesuai dengan kebutuhan beban akan menyebabkan efisiensi menjadi kecil, begitu juga penempatan lokasi Trafo Distribusi yang tidak cocok mempengaruhi drop tegangan ujung pada konsumen atau jatuhnya/turunnya tegangan ujung saluran/konsumen. Transformator atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat merubah tegangan tinggi ke rendah atau sebaliknya dalam frekuensi sama. Trafo merupakan jantung dari distribusi dan transmisi yang diharapkan beroperasi maksimal (kerja terus menerus tanpa henti). Agar dapat berfungsi dengan baik, makan trafo harus dipelihara dan dirawat dengan baik menggunakan sistem dan peralatan yang tepat. Trafo dapat dibedakan berdasarkan tenaganya, trafo 500/150 kV dan 150/70 kV biasa disebut trafo Interbus Transformator (IBT) dan trafo 150/20 kV dan 70/20 kV disebut trafo distribusi. Trafo pada umumnya ditanahkan pada titik netral sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh trafo 150/20 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV dan trafo 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan rendah atau tahanan tinggi atau langsung di sisi netral 20 kV. Trafo Distribusi dan bagiannya Bagian-bagian trafo distribusi adalah :

Primary winding Secondary winding Core

Transformator distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan transmisi menengah 20kV ketegangan distribusi 220/380V sehingga peralatannya adalah unit trafo( 3 phase ). Beberapa Komponen Trafo Distribusi 1. Kumparan Tersier : Selain primer dan sekunder ada beberapa trafo yang dilengkapi dengan kumparan ketiga atau tertiary winding . Ini diperlukan untuk memperoleh tegangan tersier atau untuk kebutuhan lain. Kumparan tersier sering dipergunakan penyambungan peralatan bantu seperti synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt. 2. Media pendingin : Minyak trafo harus memenuhi syarat diantaranya. : a. ketahanan isolasi ( >10kV/mm ) b. Berat jenis harus kecil c. Viskositas Rendah d. Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yg dapat membahayakan e. Tidak merusak bahan isolasi pada t( sifatkimia y) 3. Tap changer ( perubah tap ) : Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan / primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat dioperasikan baik dalam keadaan berbeban( on-load ) atau dalam keadaan tak berbeban ( off load ), tergantung jenisnya. juga untuk kondensator

Trafo Distribusi dapat dipasang diluar ruanga (pemasangan diluar) dan dapat dipasang diruangan (pemasangan dalam) tergantung kepada keadaan lokasi beban. Pemeliharaan merupakan salah satu kompanen yang secara langsung mendukung keandalan, daya mampu serta mutu produksi dari suatu peralatan. Pemeliharaan tidak saja merupakan pekerjaan pisik yang langsung terhadap peralatan yang bersangkutan, tetapi diperlukan suatu perencanaan yang baik dan pengawasan terhadap pelaksanaannya, sehingga dengan demikian pemeliharaan akan dapat dilakukan dengan teratur dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan, petunjuk-petunjuk yang berlaku terhadap peralatan yang bersangkutan. Distribusi yang tepat, rating sesuai dengan kebutuhan beban akan menjaga tegangan jatuh pada konsumen dan akan menaikkan efisiensi penggunaan Trafo Distribusi. Jadi Transformator Distribusi merupakan salah satu peralatan yang perlu dipelihara dan dipergunakan sebaik mungkin (seefisien mungkin), sehingga keandalan/kontinuitas pelayanan terhadap terjamin. Trafo isolasi apakah itu ?

trafo isolasi trafo isolasi adalah sebuah transformator isolasi dirancang untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan referensi isolasi internal ke tanah. Hal ini dibangun dengan dua gulungan Faraday terisolasi antara gulungan primer dan sekunder.

trafo isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor. Bila dipasang dengan benar, isolasi, yang paling dekat dengan gulungan primer, dihubungkan ke tanah catu daya umum dan isolasi yang paling dekat dengan gulungan sekunder dihubungkan dengan isolasi sirkuit yang akan terisolasi. Penggunaan dua perisai dalam pembangunan transformator isolasi untuk pengalihan noise frekuensi tinggi, yang biasanya akan digabungkan di transformator Kedua perisai memberikan isolasi yang lebih efektif dari sirkuit primer dan sekunder dengan juga mengisolasi alasan mereka. Transformator isolasi menambahkan kapasitansi ketiga antara dua perisai Faraday, yang dapat memungkinkan kopling bunyi frekuensi tinggi antara dasar sistem. Namun, meningkatkan pemisahan antara dua perisai Faraday biasanya meminimalkan ini kapasitansi ketiga. Selain itu, efek dielektrik perisai ditambah pemisahan peningkatan gulungan secara signifikan mengurangi kapasitansi-antar antara gulungan. trafo isolasi dan penggunaannya trafo isolasi secara ekstensif digunakan dalam peralatan medis, peralatan telekomunikasi, peralatan remote control, komputer & peripheral, mesin CNC, instrumen analitis dll Kerugian dalam transformator 1. Kerugian tembaga. Kerugian I2.R dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.

2. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan sekunder.Kerugianini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder. 3. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitasliaryang terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat mempengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bank winding). 4. Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primerACberbalikarah.Disebabkankarenainti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansi rendah. 5. Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal inimemperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong ataulembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa. 6. Kerugian arus eddy (arus olak).Kerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapislapisan. pengertian trafo atau transformer atau transformator

pengertian trafo Pengertian trafo atau transformer secara ringkas adalah komponen elektromagnet untuk menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Apabila aliran listrik terganggu, petugas akan memeriksa kerja trafo tersebut. mengapa trafo diperlukan ? karena biasanya kebutuhan alat yang tidak memungkinkan di gunakannya catu jala jala , misalkan begini banyak perusahaan yang mengiport tekhnologi dari luar atau negara asalnya, sebut saja misalnya jepang yang akan membuka pabrik di Indonesia tentunya sumberdaya teknologi dari mulai mesin dan peralatan lainnya harus bawa dong karena Indonesia tidak punya padahal tegangan di jepang itu sudah biasa 110V bukan 220V sepert di Indonesia bagaimana solusinya ? digunakanlah trafo step down ddari tegangan PLN 220 dijadikan 110V jadi pengertian trafo secara simple adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran Tegangan bisa dinaikkan atau di turunkan Pengertian trafo tenaga /trafo daya Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangantinggiketeganganrendahatausebaliknya (menstransformasikantegangan)secara umum itulah pengertian trafo daya

Untuk mempermudah pengawasan dalam operasi trafo dapat dibagi menjadi: Trafo besar, Trafo sedang, Trafo kecil. Cara Kerja dan Fungsi Tiap-tiap Bagian. Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai fungsi masing-masing:

Bagian utama

- Inti besi Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current. - Kumparan trafo Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dansekunder.Bilakumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka padakumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus. -Kumparantertier Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta. Kumparan tertier sering dipergunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua trafo daya mempunyai kumparan tertier. -Minyaktrafo Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat

sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi Setidaknyaadatigapenyebabrusaknyatrafo yang mengakibatkan pemadaman pada saluran pelanggan. Sekitar 30 persen disebabkan oleh volume minyak pelumas yang berkurang membuat trafo cepat panas lalu terbakar, 24 persen akibat sambaran petir; dan tujuh persen karena kelebihan tekanan. Sisanya, bisa disebabkan oleh, misalnya, komponen yang sudah tua dan harus digantidan kelebihan beban. Untuk mengatasi kerusakan tersebut, petugas listrik akan mengidentifikasipenyebabnyaterlebihdulu.Apabila penyebabnya adalah pelumas yang berkurang, bisa dipastikan terjadi kebocoran pada sirip, body, keran pengeluaran, packing cover atas, packing bushing, dan tap changer yang harus segera ditambal. Petugas tinggal menambahkan minyak oli atau pelumas yang telah berkurang akibat kebocoran tersebut sampai ukuran stabil. Jika t/afo rusak akibat sambaran petir dan kelebihan beban, bisa diatasi dengan melakukan mutasi trafo pengertian trafo TRANSFORMATOR Transformator atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Umumnya, Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksielektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai ,dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman dayalistrikjarakjauh.

Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara lain sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban, untuk memisahkan satu rangkain dari rangkaian yang lain, dan untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan atau mengalirkan arus bolak-balik antara rangkaian. Flukspadatransformator Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah = x t dan rumus untuk GGL induksi yang terjadi di lilitan sekunder adalah = N x / t. Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka / t = Vp / Np = Vs / Ns dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat Vp / Vs = Np / Ns sedemikian hingga Vp x Ip = Vs x Is. Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder. Kerugiandalamtransformator Perhitungan diatas hanya berlaku apabila kopling primersekunder sempurna dan tidak ada kerugian, tetapi dalam praktekterjadibeberapakerugianyaitu: 1. Kerugian tembaga. Kerugian I2R dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya. 2. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis-lapisantaraprimerdansekunder. 3. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat mempengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bankwinding) 4. Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer

AC berbalik arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansirendah. 5. Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipistembagasebagaigantikawatbiasa. 6. Kerugian arus eddy (arus olak). Kerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalaudigunakanintiberlapis-lapisan. Efisiensi Efisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus = (Po / Pi) x 100%. Karena adanya kerugian pada transformator. Maka efisiensi transformator tidak dapat mencapai 100%. Untuk transformator daya frekuensi rendah, efisiensi bisa mencapai 98%. Jenis-jenis transformator Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yangdigunakandalamtransmisijarakjauh. Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutamadalamadaptorAC-DC..

Autotransformator Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkantransformatorbiasa.Keuntungandari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan.Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari1,5 kali). Autotransformatorvariabel Autotransformatorvariabelsebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah. Transformatorisolasi Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer.Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan ausio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor. Transformatorpulsa Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu,

fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah. Transformatortigafasa Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkansecaradelta(). PrinsipKerjaTransformator Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan. Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance). Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya. Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:

Vp/Vs=NpNs Keterangan: Vp = tegangan primer (volt) Vs = tegangan sekunder (volt) Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder SimbolTransformator Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu: 1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripadajumlahlilitanprimer(Ns>Np). 2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns). Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan olehkumparansekunderadalah: 1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns). 2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP). 3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer, ( Vs ~ 1 / Np ) Sehingga dapat dituliskan: Vs = (Ns / Np) x Vp. PenggunaanTransformator Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi,gardulistrikdansebagainya. Jenis-jenis Transformator

1. Jenis transformator berdasarkan fungsinya- Trafo step-upTrafostep-down 2. Jenis transformator berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder- Trafo step-upTrafostep-down 3. Jenis transformator catu daya- Trafo engkel- Trafo CT 4. Jenis tranformator berdasarkan inti- Trafo tipe shell- Trafo tipe inti 5. Transformator berdasarkan kegunaan- Trafo tenagaOtotransformator 6. Jenis transformator berdasarkan jenis fasa tegangan- Trafo satu fasaTrafo tiga fasa TransformatorDayadanCaraPengujiannya Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Dalam operasi umumnya, trafo-trafo tenaga ditanahkan pada titik netralnya sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan/proteksi, sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan. KlasifikasiTransformator Transformator tenaga dapat di klasifikasikan menurut: vPasangan:PasangandalamPasangaluar vPendinginan Menurut cara pendinginannya dapat dibedakan sebagai berikut: vFungsi/PemakaianTransformatormesin TransformatorGarduInduk vDistribusi vKapasitasdanTegangan Untuk mempermudah pengawasan dalam operasi trafo dapat

dibagi menjadi: Trafo besar, Trafo sedang, Trafo kecil. CaraKerjadanFungsiTiap-tiapBagian Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian yang mempunyaifungsimasing-masing: Bagianutama-Intibesi Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan olehEddyCurrent. -Kumparantrafo Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinaxdanlain-lain. Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangandanarus. -Kumparantertier Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta. Kumparan tertier sering dipergunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua trafo daya mempunyaikumparantertier. -Minyaktrafo Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga

berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak trafo harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: vkekuatanisolasitinggi v penyalur panas yang baikberat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat v viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuanpendinginanmenjadilebihbaik v titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakantidakmerusakbahanisolasipadat vsifatkimiayangstabil. -Bushing Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktortersebutdengatangkitrafo. -TangkidanKonservator Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator. Peralatan -PendinginPada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi kenaikan suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar trafo. Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupa: Udara/gas, minyak dan air. Pengalirannya (sirkulasi) dapat dengancara:Alamiah(natural)Tekanan/paksaan (forced). -TapChanger(perubahtap) Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban

(on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off load), tergantunjenisnya. -Alatpernapasan Karena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu minyakpun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus minyak trafo, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis. -Indikator Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indicatorpadatrafosebagaiberikut: vindikatorsuhuminyak vindikatorpermukaanminyak vindikatorsistempendingin vindikatorkedudukantap vdansebagainya. PeralatanProteksi -ReleBucholz Rele Bucholz adalah rele alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankanterhadapgangguandalamtrafoyang menimbulkan gas. Gasyangtimbuldiakibatkanoleh: a. Hubung singkat antar lilitan pada/dalam phasa b. Hubung singkat antar phasa c. Hubung singkat antar phasa ke tanah d. Busur api listrik antar laminasi e. Busur api listrik karena kontak yangkurangbaik. -Pengamantekananlebih Alat ini berupa membran yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, berfungsi sebagai pengaman

tangki trafo terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari kakuatan tangi trafo. Rele tekanan lebih Rele ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz, yakni mengamankan terhadap gangguan di dalam trafo. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan P.M.T. Rele Diferensial Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan di dalam trafo antara lain flash over antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan. Rele Arus lebih Befungsi mengamankan trafo arus yang melebihi dari arus yang diperkenankan lewat dari trafo terseut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat. Rele Tangki tanah Berfungsi untuk mengamankan trafo bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada trafo. Rele Hubung tanah Berfungsi untuk mengamankan trafo bila terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah. Rele Termis Berfungsi untuk mencegah/mengamankan trafo dari kerusakan isolasi kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur di dalam rele ini adalah kenaikan temperatur. 5 BAB II TRANSFORMATOR II.1. Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah tegangan dan arus bolak-balik

dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain dengan nilai yang sama maupun berbeda besarnya pada frekuensi yang sama, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat dari besi berlapis, dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Rasio perubahan tegangan akan tergantung dari rasio jumlah lilitan pada kedua kumparan itu. Biasanya kumparan terbuat dari kawat tembaga yang dililitkan pada kaki inti transformator. Transformator digunakan secara luas baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya, kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya jarak jauh. Penggunaan transformator yang sangat sederhana dan andal merupakan salah satu alasan penting dalam pemakaiannya pada penyaluran tenaga listrik arus bolak-balik, karena arus bolakbalik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik. Pada penyaluran tenaga listrik arus bolak-balik terjadi kerugian energi sebesar watt. Kerugian ini akan banyak berkurang apabila tegangan dinaikkan setinggi mungkin. Dengan demikian maka saluran saluran transmisi tenaga listrik senantiasa 6

mempergunakan tegangan yang tinggi. Hal ini dilakukan terutama untuk mengurangi kerugian energi yang terjadi, dengan cara mempergunakan transformator untuk menaikkan tegangan listrik di pusat listrik dari tegangan generator yang biasanya berkisar antara 6 kV sampai 20 kV pada awal transmisi ke tegangan saluran transmisi antara 100 kV sampai 1000 kV, kemudian menurunkannya lagi pada ujung akhir saluran ke tegangan yang lebih rendah. Transformator yang dipakai pada jaringan tenaga listrik merupakan transformator tenaga. Disamping itu ada jenisjenis transformator lain yang banyak dipergunakan dan pada umumnya merupakan transformator yang jauh lebih kecil. Misalnya transformator yang dipakai di rumah tangga untuk menyesuaikan tegangan dari lemari es dengan tegangan yang berasal dari jaringan listrik umum, transformator yang dipakai pada lampu TL dan transformatortransformator mini yang dipergunakan pada berbagai alat elektronik, seperti pesawat penerima radio, televisi, dan sebagainya. II.2. Konstruksi Transformator Pada dasarnya transformator terdiri dari kumparan primer dan sekunder yang dibelitkan pada inti ferromagnetik. Transformator yang menjadi fokus bahasan disini adalah transformator daya. Konstruksi transformator daya ada dua tipe yaitu tipe inti (core type) dan tipe cangkang (shell type). Kedua tipe ini menggunakan inti berlaminasi yang terisolasi satu sama lainnya, dengan tujuan untuk mengurangi rugi-rugi arus eddy.7

Tipe inti (Core form) Tipe inti ini dibentuk dari lapisan besi berisolasi berbentuk persegi dan kumparan transformatornya dibelitkan pada dua sisi persegi. Pada konstruksi tipe inti, kumparan mengelilingi inti besi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1 IntiKumparan Gambar 2.1 Konstruksi transformator tipe inti (core form) Sedangkan konstruksi intinya pada umumnya berbentuk huruf U atau huruf L, dapat kita lihat pada gambar 2.2 Gambar. 2.2 Konstruksi lempengan logam inti transformator bentuk U dan L Tipe cangkang (Shell form) Jenis konstruksi transformator yang kedua yaitu tipe cangkang yang dibentuk dari lapisan inti berisolasi dan kumparan dibelitkan di pusat inti, dapat dilihat pada gambar 2.3.8

Gambar 2.3 Transformator tipe cangkang (shell form) Pada transformator ini, kumparan atau belitan transformator dikelilingi oleh inti. Sedangkan konstruksi intinya pada umumnya berbentuk huruf E, huruf I atau huruf F seperti terlihat pada gambar 2.4 Gambar 2.4 Konstruksi lempengan logam inti transformator bentuk E, I dan F II.3. Prinsip Kerja Transformator Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder) yang bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektris namun berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi (reluctance) rendah. Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik maka fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut 9

membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan primer maka di kumparan primer terjadi induksi (self induction) dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama (mutual induction) yang menyebabkan timbulnya fluks magnet di kumparan sekunder, maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder di bebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi). Volt.............................................................. (2.1 ) dtdNe= Dimana : e = gaya gerak listrik ( ggl ) [ volt ] N = jumlah lilitan = perubahan fluks magnet dtd Perlu diingat bahwa hanya tegangan listrik arus bolak-balik yang dapat ditransformasikan oleh transformator, sedangkan dalam bidang elektronika, transformator digunakan sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan arus bolakbalik antara rangkaian. Tujuan utama menggunakan inti pada transformator adalah untuk mengurangi reluktansi ( tahanan magnetis ) dari rangkaian magnetis ( common magnetic circuit ) II.3.1. Keadaan transformator tanpa beban Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan V1 yang sinusoidal, akan mengalir arus primer I0 yang juga sinusoidal,10

dengan menganggap belitan N1 reaktif murni, I0 akan tertinggal 900 dari V1. Arus primer I0 menimbulkan fluks () yang sephasa dan juga berbentuk sinusoid. V1I1N1E1E2N2V2 Gambar 2.5 Transformator dalam keadaan tanpa beban Wb......................................................... (2.2) tsinmax= Fluks yang sinusoidal ini akan menghasilkan tegangan induksi 1 (Hukum Faraday). dtdNe=.11 dttdNesinmax11= (tertinggal 900 dari ) ................... (2.3) tNecosmax11= )90sin(max11=wtNe Dimana : e1 = Gaya gerak listrik induksi N1 = Jumlah belitan di sisi primer = Kecepatan sudut putar = Fluks magnetik11

Harga efektif: 2max11=NE 22max11=fNE 214,32max11=fxNE 228,6max11=fNE (volt)................................................... (2.4) max1144,4=fNE Dimana : E1 = Gaya geraqk listrik induksi (efektif) f = Frekuensi Bila rugi tahanan dan adanya fluksi bocor diabaikan akan terdapat hubungan: .......................................................... .(2.5) aNNVVEE===212121 Dimana : E1 = GGL induksi di sisi primer (volt) E2 = GGL induksi di sisi sekunder (volt) V1 = Tegangan terminal di sisi primer (volt) V2 = Tegangan terminal di sisi sekunder (volt) N1 = Jumlah belitan di sisi primer N2 = Jumlah belitan di sisi sekun a = Faktor transformasi 12

II.3.2. Keadaan transformator berbeban Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban ZL, akan mengalir arus I2 pada kumparan sekunder, dimana . LZVI22= 12V1I1N1E1E2N2I2V2ZL ,2 Gambar 2.6 Transformator dalam keadaan berbeban Arus beban I2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) N2 I2 yang cenderung menentang fluks () bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan. Agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, pada kumparan primer harus mengalir arus I2, yang menentang fluks yang dibangkitkan oleh arus beban I2, hingga keseluruhan arus yang mengalir pada kumparan primer menjadi: (ampere) .................................................. (2.6) '201III+= Bila komponen arus rugi tembaga (Ic) diabaikan, maka I0 = Im , sehingga: (ampere) .................................................. (2.7) '21IIIm+= Dimana: I1 = arus pada sisi primer I0 = arus penguat Im = arus pemagnetan Ic = arus rugi-rugi tembaga13

II.4. Rangkaian Ekivalen Transformator Fluks yang dihasilkan oleh arus pemagnetan Im tidak seluruhnya merupakan Fluks Bersama (M), sebagian darinya hanya mencakup kumparan pimer (1) atau mencakup kumparan sekunder (2) saja dalam model rangkaian ekivalen yang dipakai untuk menganalisis kerja suatu transformator, adanya fluks bocor 1 dengan mengalami proses transformasi dapat ditunjukan sebagai reaktansi X1 dan fluks bocor 2 dengan mengalami proses transformasi dapat ditunjukan sebagai reaktansi X2 sedang rugi tahanan ditunjukan dengan R1 dan R2, dengan demikian model rangkaian dapat dituliskan seperti gambar 2.7 ACI1R1X1I2'I0ImIcN1N2I2R2X2ZLXmRc Gambar 2.7 Rangkaian ekivalen sebuah transformator V1= I1R1+I1X1+E1 E1= aE2 E2= I2R2+I2X2+V2 I2= aI2 V1= I1R1+I1X1+a(I2R2+I2X2+V2) V1= I1R1+I1X1+aI2R2+aI2X2+aV2 V1= I1R1+I1X1+a(aI2R2)+a(aI2X2)+aV2 V1= I1R1+I1X1+a2I2R2+a2I2X2+aV214

V1= I1R1+I1X1+I2(a2R2+a2X2)+aV2 ................................ (2.8) Apabila semua parameter sekunder dinyatakan dalam harga rangkaian primer, harganya perlu dikalikan dengan faktor a2, dimana a = E1/E2. Sekarang model rangkaian menjadi sebagai terlihat pada gambar berikut. ACI1R1X1I2'I0ImIcXmRca2R2a2X2a2ZaV2 Gambar 2.8 Penyederhanaan rangkaian ekivalen transformator Untuk memudahkan perhitungan, model rangkaian tersebut dapat diubah menjadi seperti gambar dibawah ini. ACI1I2R1X1a2R2a2 X2a2Z2aV2ImRcIcXm Gambar 2.9 Parameter sekunder pada rangkaian primer Maka didapat hasil perhitungan sebagai berikut : Rek = R1 + a2R2 (ohm).....................................................................(2.9) Xek = X1 + a2X2 (ohm)....................................................................(2.10)15

Sehingga rangkaian di atas dapat diubah seperti gambar di bawah ini : ACI1I2RekXeka2Z2aV2ImRcIcXm Gambar 2.10 Hasil akhir penyederhanaan rangkaian ekivalen transformator Parameter transformator yang terdapat pada model rangkaian (rangkaian ekivalen) Rc, Xm, Rek dan Xek dapat ditentukan besarnya dengan dua macam pengukuran yaitu pengukuran beban nol dan pengukuran hubungan singkat. II.4.1. Pengukuran beban nol Rangkaian pengukuran beban nol atau tanpa beban dari suatu transformator dapat ditunjukkan pada gambar 2.11. Umumnya untuk pengukuran beban nol semua instrumen ukur diletakkan di sisi tegangan rendah (walaupun instrumen ukur terkadang diletakkan di sisi tegangan tinggi), dengan maksud agar besaran yang diukur cukup besar untuk dibaca dengan mudah. ACVAWN1N2 Gambar 2.11 Rangkaian pengukuran beban nol16

Dalam keadaan tanpa beban bila kumparan primer di hubungkan dengan sumber tegangan V1, maka akan mengalir arus penguat I0. Dengan pengukuran daya yang masuk (P0), arus penguat I0 dan tegangan V1 maka akan diperoleh harga: .................................................................. (2.11) 021PVRc= ................................................. (2.12) mccmjXRRjXIVZ+==010 Dimana : Z0 = impedansi beban nol Rc = tahanan beban nol Xm = reaktansi beban nol Dengan demikian, dari pengukuran beban nol dapat diketahui harga Rc dan Xm. Rangkaian ekivalen dari pengukuran beban nol dapat dilihat pada gambar 2.12. di bawah ini. Dari gambar rangkaian ekivalen tersebut dapat kita lihat bahwa: I0RekXekIekIcImRcXmV1 Gambar 2.12 Rangkaian ekivalen pengukuran beban nol17

II.4.2. Pengukuran hubung singkat Hubungan singkat berarti impedansi beban ZL diperkecil menjadi nol, sehingga hanya impedansi Zek = Rek + j Xek yang membatasi arus. Karena harga Rek dan Xek ini relatif kecil maka harus dijaga agar tegangan masuk (Vsc) cukup kecil, sehingga arus yang dihasilkan tidak melebihi arus nominal. Harga Iek akan relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan arus nominal, sehingga pada pengukuran ini dapat diabaikan. ACVAWN1N2A Gambar 2.13 Pengukuran hubung singkat Dengan mengukur tegangan Vsc, arus Isc dan daya Psc, akan dapat dihitung parameter: IscRekXekVsc Gambar 2.14 Rangkaian ekivalen pengukuran hubung singkat (ohm) ..................................................... (2.13) 2)(scscekIPR= (ohm) ..................................... (2.14)ekekscscekjXRIVZ+==18

(ohm) .......................................... (2.15) II.5. Diagram Vektor Transformator Diagram vektor adalah penggambaran hubungan antara fluks magnet, tegangan dan arus yang mengalir dalam bentuk vektor. Hubungan yang terdapat di antara harga-harga tersebut akan tergantung pada sifat beban, impedansi lilitan primer dan sekunder serta rugi-rugi transformator. II.5.1 Hubungan Tanpa Beban Apabila transformator tidak dibebani, arus yang mengalir dalam transformator hanyalah arus pemagnetan ( Io ) saja. Dalam hal ini : 1. Fluks magnet ( o ) sephasa dengan arus primer tanpa beban ( Io ) dan ketinggalan 90o terhadap tegangan sumber ( V1 ). 2. Gaya gerak listrik induksi pada primer ( E1 ) besarnya sama, tetapi berbeda phasa 180o terhadap tegangan sumber ( V1 ). 3. Gaya gerak listrik induksi pada sekunder ( E2 ) = a E1 , ketinggalan 90o terhadap fluks magnet (o ). Dalam penggambaran, V1 = - E1, dengan menganggap : 1. Rugi - rugi karena arus pusar dan rugi rugi hysterisis di dalam inti besi tidak ada. 2. Rugi rugi tahanan pada kawat tembaga tidak ada. 3. Fluks bocor pada kumparan primer maupun sekunder tidak ada. 19

Karena transformator tidaklah mungkin ideal, maka rugi rugi yang ada harus diperhitungkan yaitu : 1. Arus primer tanpa beban ( Io ) sephasa dengan fluks magnet (o ), sebenarnya mendahului sebesar e sehingga arus primer tanpa beban dapat diuraikan atas dua komponen, yaitu : Io = Im + Ih + e ( 2.16 ) 0EEE21090901V1=-I0 Gambar 2.15 Diagram vektor transformator ideal tanpa beban 2. Besarnya ggl induksi E1 tidak lagi sama dengan V1, tetapi harus diperhitungkan terhadap penurunan tegangan karena adanya impedansi kumparan primer Z1 , sehingga diperoleh hubungan : V1 = ( -E1 ) + Io ( R1 + jX1 ) ........................................ (2.17 ) Dimana : R1 : tahanan kumparan primer X1 : reaktansi induktif kumparan primer20

EEE2101V1-I0IMIh+eR1I0X1I0 Gambar 2.16 Diagram vektor transformator tak ideal tanpa beban II.5.2 Transformator Berbeban II.5.2.1. Beban Tahanan Murni Pada kumparan sekunder transformator terdapat R2 dan X2. Bila kumparan sekunder dihubungkan dengan tahanan murni R, maka dalam kumparan sekunder mengalir arus sebesar I2. Arus ini akan berbeda phasa sebesar 2 terhadap E2 akibat adanya reaktansi kumparan sekunder ( X2 ). V1E1E2V2I1I2R2X2RL Gambar 2.17 Transformator berbeban tahanan murni Dari gambar 2.17 diatas didapat:21

..................................... ( 2.18 ) ()()[]2222222222jXRRIEVRjXRIEVLL++=++= ............................................................ ( 2.19) LRRXtg+=222 Untuk melukiskan diagram vektornya, maka diambil E2 sebagai dasarnya. Gambar 2.18 Vektor diagram Transformator berbeban tahanan murni EEE2101V1-I0IMIh+eR1I1X1I1- I2I1I2V2X2I2R2I2RL( + )1212= 0 II.5.2.2. Beban Induktif Apabila transformator berbeban induktif, berarti pada sekunder transformator terdapat R2 + jX2 dan RL + jXL. Dengan adanya harga-harga tersebut akan menyebabkan pergeseran phasa antara I2 dan Es sebesar 2. Dimana: ........................................................... ( 2.20) LLRRXXtg++=222 Dan dengan adanya harga-harga tersebut diatas juga menyebabkan pergeseran phasa antara I2 dan V2 sebesar 2, dimana: .................................................................... (2.21 )LLRXtg=2 22

Oleh karena beban induktif, maka I2 ketinggalan terhadap E2. Dengan mengambil E2 sebagai dasar melukiskan diagram vektor dan harga E1 = a E2 , maka diagram vektor dapat dilukiskan sebagai berikut : oImE1E2I2X22I2Ih + eIo-I2I11E1I1R1I1X1V12V2I2R2I2XLI2RL Gambar 2.19 Vektor diagram Transformator berbeban induktif II.5.2.3. Beban Kapasitif Dengan adanya beban kapasitif pada transformator menyebabkan pergeseran phasa antara I2 dan E2 sebesar 2. ......................................................... ( 2.22 ) LLRRXXtg+=222 Dan juga menyebabkan pergeseran phasa antara I2 dan V2 sebesar 2. ............................................................... ( 2.23 )LLRXtg=2 23

oImE1E2I2X22I2Ih + eIo-I2I11E1I1R1I1X1V12V2I2R2I2XLI2RLo Gambar 2.20 Vektor diagram Transformator berbeban kapasitif II.6. Rugi Rugi dan Efisiensi KumparansekunderKumparanprimerFluksbersamaPoutRugi tembagaRugi tembagaRugi besi:rugi histeresis danrugi arus eddyPin Gambar 2.21 Blok diagram rugi rugi pada transformator24

II.6.1. Rugi Tembaga ( Pcu ) Rugi yang disebabkan arus mengalir pada kawat tembaga dapat ditulis sebagai berikut : Pcu = I2 R (watt)..(2.24) Formula ini merupakan perhitungan untuk pendekatan. Karena arus beban berubahubah, rugi tembaga juga tidak konstan bergantung pada beban. II.6.2. Rugi Besi ( Pi ) Rugi besi terdiri atas : Rugi histerisis, yaitu rugi yang disebabkan fluks bolak balik pada inti besi yang dinyatakan sebagai : Ph = kh f Bmaks1.6 ( watt ) .................................................(2.25) Kh = konstanta Bmaks = Fluks maksimum ( weber ) Rugi arus eddy , yaitu rugi yang disebabkan arus pusar pada inti besi. Dirumuskan sebagai : Pe = ke f2 Bmaks2 ................................................................(2.26) Ke = Konstanta Bmaks = Fluks maksimum (weber) Jadi, rugi besi ( rugi inti ) adalah : Pi = Ph + Pe .........................................................................(2.27)25

II.6.3. Efisiensi Efisiensi dinyatakan sebagai : .........................................................(2.28) Pin = Daya input transformator Pout = Daya output transformator rugi-rugi = Pcu + Pi II.7. Transformator Tiga Phasa II.7.1. Umum Pada prinsipnya transformator tiga phasa sama dengan transformator satu phasa, perbedaannya adalah seperti perbedaan sistem listrik satu phasa dengan listrik tiga phasa, yaitu mengenal sistem bintang ( Y ) dan segitiga ( ), serta sistem zig-zag ( Z ), dan juga sistem bilangan jam yang sangat menentukan untuk kerja paralel transformator tiga phasa. Untuk menganalisa transformator daya tiga phasa dilakukan dengan memandang atau menganggap transformator tiga phasa sebagai transformator satu phasa, teknik perhitungannya pun sama, hanya untuk nilai akhir biasanya parameter tertentu ( arus, tegangan dan daya ) transformator tiga phasa dikaitkan dengan nilai . Transformator tiga phasa ini dikembangkan dengan alasan ekonomis, biaya lebih murah karena bahan yang digunakan lebih sedikit dibandingkan tiga buah transformator satu phasa dengan jumlah daya yang sama dengan satu buah 26

transformator daya tiga phasa, lebih ringan dan lebih kecil sehingga mempermudah pengangkutan ( menekan biaya pengiriman ), pengerjaannya lebih cepat, serta untuk menangani operasinya hanya satu buah transformator yang perlu mendapat perhatian (meringankan pekerjaan perawatan). II.7.2. Konstruksi Transformator Tiga Phasa Untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh arus pusar di dalam inti, rangkaian magnetik itu biasanya terdiri dari setumpuk laminasi tipis. Dua jenis konstruksi yang biasa dipergunakan diperlihatkan pada gambar 2.22 dan 2.23 berikut ini. Np1Ns1Np2Ns2Np3Ns3 Gambar 2.22 Transformator 3 Phasa Tipe Inti27

Np1Np2Np3Ns1Ns2Ns3 Gambar 2.23 Transformator 3 Phasa Tipe Cangkang Dalam jenis inti (core type) kumparan dililitkan pada setiap kaki transformator. Dalam jenis cangkang (shell type) kumparan dililitkan sekitar kaki tengah dari inti. Kebanyakan fluks terkurung dalam inti dan karena itu dirangkum oleh kedua kumparan. Meskipun fluks bocor yang dirangkum salah satu kumparan tanpa dirangkum yang lain merupakan bagian kecil dari fluks total, ia mempunyai pengaruh penting pada perilaku transformator. Kebocoran dapat dikurangi dengan membagibagi kumparan dalam bagian-bagian yang diletakkan sedekat mungkin satu sama lainnya. II.7.3. Hubungan Tiga Phasa Dalam Transformator Secara umum hubungan belitan tiga phasa terbagi atas dua jenis, yaitu hubungan wye (Y) dan hubungan delta (). Masingmasing hubungan belitan ini memiliki karakteristik arus dan tegangan yang berbeda-beda. Baik sisi primer maupun sekunder masing-masing dapat dihubungkan wye ataupun delta. Kedua hubungan ini dapat dijelaskan secara terpisah, yaitu : 1. Hubungan wye (Y)28

Hubungan ini dapat dilakukan dengan menggabungkan ketiga belitan transformator yang memiliki rating yang sama. Z AZ BZ CInABCNIaIbIc Gambar 2.24 Hubungan Wye Dari gambar diatas dapat diketahui sebagai berikut, Ia = Ib = Ic = IL (ampere).( 2.29 ) IL = Iph (ampere).....................( 2.30 ) Dimana : IL = Arus line Iph = Arus phasa Dan, VAB = VBC = VCA = VL-L (volt) VL-L = 3 Vph (volt)..............(2.31) Dimana : VL-L = Tegangan line to line Vph = Tegangan line to netral 2. Hubungan delta () Hubungan delta ini juga mempunyai tiga buah belitan dan masing-masing memiliki rating yang sama.29

ABCIaIbIcZ AZ BZ C Gambar 2.25 Hubungan Delta Dari gambar diatas dapat kita ketahui sebagai berikut, Ia = Ib = Ic = IL (ampere)...........( 2.32 ) IL = 3 Iph (ampere)......................( 2.33 ) Dimana : IL = Arus line Iph = Arus phasa Dan, VAB = VBC = VCA = VL-L (volt)....( 2.34 ) VL-L = Vph (volt).......( 2.35 ) Dimana : VL-L = Tegangan line to line Vph = Tegangan phasa II.7.4. Jenis-Jenis Hubungan Belitan Transformator Tiga Phasa Pada transformator tiga phasa terdapat dua hubungan belitan utama yaitu hubungan delta dan hubungan bintang dengan kombinasi Y - Y, Y - , - Y, - , bahkan untuk kasus tertentu belitan sekunder dapat dihubungkan secara berliku-liku 30

(zig-zag), sehingga diperoleh kombinasi - Z dan Y Z. Hubungan zig-zag ( Z ) merupakan sambungan bintang istimewa, hubungan ini dibuat dengan menambahkan kumparan yang dihubungkan secara segitiga pada kumparan sekunder yang dihubungkan secara bintang. Berikut ini pembahasan hubungan transformator tiga phasa secara umum: 1. Hubungan Wye-Wye ( Y-Y ) Hubunangan ini ekonomis digunakan untuk melayani beban yang kecil dengan tengangan transformasi yang tinggi. Hubungan Y-Y pada transformator tiga phasa dapat dilihat pada Gambar 2.26 berikut ini. ......aa'bb'cc'Np1Ns1Ns2Ns3Np2Np3VLPVLSVpVs Gambar 2.26 Transformator Hubungan Y-Y Pada hubungan Y-Y , tegangan primer pada masing-masing phasa adalah ....( 2.36) 3/V=VLPP Tegangan phasa primer sebanding dengan tegangan phasa sekunder dan perbandingan belitan transformator. Maka diperoleh perbandingan tegangan pada transformator adalah:31

.......( 2.37 ) a=V3V3=VVSPLSLP 2. Hubungan Wye-Delta ( Y- ) Digunakan sebagai penaik tegangan untuk sistem tegangan tinggi. Hubungan Y- pada transformator tiga phasa dapat dilihat pada Gambar 2.27 berikut ini. ......aa'bb'cc'Np1Ns1Ns2Ns3Np2Np3VLPVLSVpVs Gambar 2.27 Transformator Hubungan Y- Pada hubungan ini tegangan kawat ke kawat primer sebanding dengan tegangan phasa primer dan tegangan kawat ke kawat sekunder sama dengan tegangan phasa . Sehingga diperoleh perbandingan tegangan pada hubungan ini adalah sebagai berikut :PLPVV3= SLSVV=32

( 2.38 ) aVVVVSPLSLP33== 3. Hubungan Delta Wye ( Y ) Umumnya digunakan untuk menurunkan tegangan dari tegangan transmisi ke tegangan rendah. Hubungan Y pada transformator tiga phasa ditunjukkan pada Gambar 2.27 dibawah ini. VLS......aa'bb'cc'Np1Ns1Ns2Ns3Np2Np3VLPVpVs Gambar 2.28 Transformator hubungan Y Pada hubungan ini tegangan kawat ke kawat primer sama dengan tegangan phasa primer VLP = VP dan tegangan sisi sekunder . Maka perbandingan tegangan pada hubungan ini adalah : SLSV3=V ........( 2.39 ) 33aVVVVSPLSLP== 4. Hubungan Delta-Delta ( ).33

Hubungan ini pada transformator tiga phasa ditunjukkan pada Gambar 2.28 berikut : VLS......aa'bb'cc'Np1Ns1Ns2Ns3Np2Np3VLPVpVs Gambar 2.29 Transformator hubungan Pada hubungan ini, tegangan kawat ke kawat dan tegangan phasa sama untuk primer dan sekunder transformator VAB = VBC = VAC = VLN. Maka hubungan tegangan primer dan sekunder transformator adalah sebagai berikut : VL-L = VL-N (volt) ..............................................................( 2.40 ) VAB = VBC = VAC (volt) ......................................................( 2.41 ) Dimana : VL-L = Tegangan line to line VL-N = Tegangan line to netral Sedangkan arus pada transformator tiga phasa hubungan delta dapat dituliskan sebagai berikut : IL = Ip (ampere)............................................................( 2.42 ) 3 Dimana : IL = Arus line Ip = Arus phasa34

II.7.5. Vektor Group Selain dibagi atas berbagai hubungan diatas, hubungan tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan besarnya pergeseran phasa, yang dikenal sebagai bilangan jam. Adapun pembagian grup/kelompoknya adalah berdasarkan penunjukan jarum jam dari vektornya, contoh pegelompokannya dapat dilihat pada gambar berikut: 121211109367854150Dy5Yd5Yz5Kelompok jam 5 ( 150 )Beda sudut fasa = 5 x 30 = 150 Gambar 2.30 Bilangan jam Ketentuan-ketentuan dalam penetuan angka jam vektor grup transformator antara lain: 1. ............................................................................................. Ketiga phasa tegangan dianggap berselisih 120 o. 2. ............................................................................................. Setiap belitan pada kaki transformator yang sama dianggap mempunyai arah belitan yang sama. 35

3. ............................................................................................. Tegangan belitan tegangan tinggi vektornya dianggap merupakan jarum panjang dan tegangan rendah merupakan jarum pendek dari sebuah jam. 4. ............................................................................................. Pembacaan angka jam harus dari penamaan serupa. Bilamana kita meninjau hubungan belitan transformator tiga phasa maka akan dapat digambarkan diagram vektornya seperti gambar 2.30 dan gambar 2.31 berikut ini. tsrTSRRSTrstRSsr Gambar 2.31 Vektor group Dyn536

tsrTSRRSTr1s2s1t1t2r2tsrRST Gambar 2.32 Vektor group Yzn5

Anda mungkin juga menyukai