Anda di halaman 1dari 14

I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana

2018-11-003
GENERATOR SINKRON

KARAKTERISTIK EKSITASI

I. TUJUAN
Setelah menyelesaikan percobaan, praktikan dapat menunjukkan karakteristik
eksitasi generator sinkron tiga fasa kutub menonjol.

II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Juml Nama Alat Kode Alat
ah
1 DC Permanent-magnet Machine EM-3310-1A

1 Three-Phase Salient Pole Synchronous Machine EM-3330-3A

1 DC Power Supply Module EM-3310-1A

1 Three-Phase Power Supply Module EM-3310-1B

1 Synchronous Machine Exciter EM-3310-1C

1 Three pole Current Limit Protection Switch Module EM-3310-2A

1 Resistive Load Module EM-3310-4R

1 Capacitive Load Module EM-3310-4C

1 Inductive Load Module EM-3310-4L

2 Digital DCA Meter EM-3310-3A

2 Digital DCV Meter EM-3310-3B

1 Digital RPM Meter EM-3310-3G

Or Magnetic Powder Brake Unit EM-3320-1A

Brake Controller EM-3320-1N

1 Digital Power Analysist Meter EM-3310-3H

Or Digital ACA Meter EM-3310-3C

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003

Digital ACV Meter EM-3310-


3D
Digital Three Phase Watt meter
EM-3310-3E
Digital Power Factor Meter EM-3310-3F

1 Laboratory Table EM-3380-1A

1 Experimental Frame EM-3380-2B

Or Experimental Frame EM-3380-2A

1 Connecting Leads Holder EM-33901A

2 Coupling EM-3390-2A

2 Coupling Guard EM-3390-2B

1 Shaft End Guard EM-3390-2C

1 Connecting Leads Set EM-3390-3A

1 Safety bridging Plugs Set EM-3390-4A

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003

III.
TEORI TAMBAHAN
 Generator merupakan peralatan yang berfungsi mengubah atau mengonversi energi mekanik
menjadi energi listrik. Perubahan energi tersebut terjadi karena terdapat perubahan medan
magnet pada kumparan jangkar, dimana pada kumparan jangkar tersebut merupakan tempat
terbangkitnya tegangan.
 Sistem eksitasi merupakan komponen yang sangat penting untuk membangkitkan energi listrik
tersebut. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah
putaran medan magnet pada stator. Kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang
berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator akan menghasilkan
kecepatan yang sinkron. Kemampuan dari generator itu sendiri juga harus disesuaikan dengan
perubahan beban yang ditanggung oleh generator agar kestabilan pada generator tersebut dapat
dijaga. Pada generator sinkron kumparan medannya terletak pada rotor sedangkan kumparan
jangkarnya terletak pada stator. Kumparan medan yang terdapat pada rotor generator sinkron
diberi penguatan, disinilah sistem eksitasi tersebut.
 Eksitasi pada generator sinkron merupakan pemberian arus searah (DC) pada kumparan medan
yang ada pada rotor, dengan diberikannya arus searah yang mengalir pada kumparan medan
maka akan menimbulkan fluks magnetik. Rotor akan diputar oleh penggerak mula dengan
kecepatan tertentu, perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang
dihasilkan oleh kumparan medan. Kumparan jangkar secara bergantian akan dipotong oleh
fluks magnet pada kutub-kutub rotor dan akan menghasilkan gaya gerak listrik (GGL) bolak-
balik pada ujungujung konduktor stator. Dengan mengatur besar kecilnya arus eksitasi maka
dapat mengatur besar tegangan output generator dan juga besar daya reaktif yang diinginkan
pada generator yang sedang paralel dengan sistem jaringan. 2 Generator bisa menyerap dan
memberikan daya reaktif dimana kemampuan tersebut dibatasi dengan kemampuan kurva
kapabilitas reaktif pada setiap generator itu sendiri. Jika generator menyuplai daya reaktif,
maka akan bersifat kapasitif dan jika yang terjadi ialah over excitation atau arus eksitasinya
berlebihan maka akan menimbulkan panas yang berlebih pada kumparan rotornya. Jika
generator itu menyerap daya reaktif maka sifat dari generator itu menjadi induktif, namun jika
kondisi eksitasinya kurang atau under excitation maka akan menyebabkan panas yang berlebih
pada kumparan statornya
 Sistem Eksitasi Generator Sinkron Sistem eksitasi merupakan sistem penguatan yang terdapat
pada generator. Sistem penguatan tersebut dilakukan dengan cara memberi pasokan listrik arus
searah (DC) pada generator agar terjadi penguatan pada medan magnet sehingga generator
dapat menghasilkan energi listrik. Arus eksitasi sendiri ialah suatu arus yang dialirkan pada
kutub magnetik, dengan mengatur besar kecil dari nilai arus eksitasi tersebut 26 maka dapat

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003
memperoleh nilai tegangan output generator yang diinginkan serta daya reaktifnya (Basofi,
2014). Sistem ini merupakan halyang sangat vital pada proses pembangkitan energi listrik dan
perkembangannya, sistem eksitasi itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem
eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation) dan eksitasi tanpa sikat (brushless
excitation).
 1. Sistem eksitasi dengan sikat (brush excitation) Sistem eksitasi dengan menggunakan sikat ini
dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe eksitasi dinamik dan tipe eksitasi statis. a. Sistem eksitasi
dinamik Sistem eksitasi dinamik merupakan sistem eksitasi yang arus eksitasinya disuplai oleh
mesin eksiter (mesin penggerak). Pada sistem eksitasi ini dapat menggunakan generator DC
ataupun generator AC tetapi terlebih dahulu disearahkan oleh rectifier karena arus yang
digunakan pada sistem eksitasi merupakan arus searah. Arus tersebut akan disalurkan ke
slipring kemudian disalurkan ke medan penguat generator kedua. Sistem eksitasi statis Sistem
eksitasi statis ini juga disebut sebut sebagi self excitation karena sistem eksitasi ini disuplai dari
generator sinkron itu sendiri tetapi perlu disearahkan oleh rectifier terlebih dahulu. Pada rotor
terdapat sedikit medan magnet yang tersisa dan akan menimbulkan tegangan pada stator.
Tegangan tersebut selanjutnya akan dimasukkan kembali ke rotor dimana sebelumnya telah
disearahkan oleh rectifier, akibatnya medan magnet yang dihasilkan semakin besar dan
membuat tegangan terminal yang ada ikut naik.
 2. Sistem eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) Sistem eksitasi ini mengutamakan kinerja
dari pilot exciter serta sistem yang akan menyalurkan arus eksitasi pada generator utama. Pilot
exciter terdiri dari generator arus bolak-balik yang memiliki kumparan tiga fasa pada stator
serta medan magnet yang terpasang pada poros rotor
 Beberapa keuntungan sistem eksitasi tanpa sikat yaitu:
a. Keandalannya tinggi karena energi untuk eksitasi diperoleh dari poros utama
b. Biaya perawatan lebih sedikit karena tidak terdapat sikat arang, slip ring dan komutator
c. Mengurangi kerusakan akibat udara buruk (bad atmosfere) karena semua peralatan
diletakkan pada ruang tertutup
d. Tidak diperlukan lagi peralatan seperti pemutus medan generator (Generator field breaker),
bus exciter dan field generator.
e. Tidak akan terjadi kerusakan isolasi akibat melekatnya debu karbon pada farnish akibat sikat
arang.

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/22679/e.%20BAB%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/22679/f.%20BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003

IV. LANGKAH PERCOBAAN DAN RANGKAIAN PERCOBAAN

Fig. 15-5-1 Circuit diagram for excitation characteristic tes

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003

Fig. 15-5-2 Connection diagram for excitation characteristic test

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003

PERHATIAN : Dalam percobaan ini menggunakan tegangan tinggi!


Jangan mengubah rangkaian apapun dalam keadaan daya aktif tanpa tujuan yang spesifik.
Jika terjadi bahaya, segera tekan tombol merah EMERGENCY OFF pada modul catu daya
tiga fasa.
1. Letakkan DC Permanent Magnet Machine, Three Phase Salient Pole Synchronous Machine, and
Digital RPM Meter diatas meja percobaan, sambung secara mekanik DC permanent magnet (PM)
Machine ke Three phase Salient Pole Synchronous machine dan Digital RPM Meter dengan
menggunakan sambungan, kunci Bagian Bawah Mesin menggunakan sekrup delta, pasang
pengaman sambungan dan pengaman ujung poros.
2. Pasang Modul yang dibutuhkan pada kerangka percobaan, rangkailah rangkaian menurut diagram
rangkaian pada gambar 15-5-1 dan diagram sambungan pada gambar 15-5-2. Setelah itu
Instruktur memeriksa rangkaian yang telah selesai, Generator Sinkron bekerja dengan rangkain
delta.
Selesaikan percobaan ini secepat mungkin untuk menghindari peningkatan suhu dibawah
kondisi berbeban
3. Atur Knob V.adj pada DC Power Supplu Module ke posisi minimum. Atur knob pengatur
tegangan pada Synchronous machine exciter di posisi 0.
4. Secara berurutan nyalakan 3-P Current Limit Protection Switch, Three Phase Power Supply, and
DC power Supply Modules.
5. Hidupkan DC Power Supply Module, tekan tomblok START dan putar secara perlahan knob
V.adj dan atur putaran prime mover pada kecepatan nominalnya. Jaga kecepatan selama
percobaan ini. Catatan : Kecepatan Nominal primer mover ( DC Permanent Magnet Machine )
adalah 1800 Rpm untuk Daya berfrekuensi 60 Hz (1500 rpm untuk daya berfrekruensi 50 Hz)
6. Hidupkan Synchronous machine exciter.
7. Dengan perlahan putar knob pengatur tegangan pada Synchronous Machine Exciter untuk
meningkatkan Tegangan keluaran hingga mencapai 220 V. Pertahankan Tegangan Keluaran
selama percobaan ini.
8. Pada percobaanm jika rotor dari generator terkunci oleh beban, matikan sumber secepatnya.
Catatan : Arus Motor (Prime Mover) tidak boleh melebihi 130% dari Arus nominal. Arus
generator tidak boleh melebihi 130% dari arus nominal (0.8A x 1.3 = 1.04A) dan arus medan
tidak boleh melebihi 130 % dari arus nominal (0.3A x 1.3 = 0.39)
9. Nyalakan Resistive Load module, atur posisi saklar pada daftar di tabel 15-5-1. Catat nilai arus
medan generator If (Diperoleh dari Digital DCA meter), Arus output generator I o, tegangan
output generator Eo, Daya output generator Po , dan faktor daya cos θ (diperoleh dari Digital

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003
Power Analysist Meter) dan kecepatan generator N (Diperoleh dari Digital RPM Meter) di tabel
15-5-1
10. Nyalakan Resistive Load module dan inductive Load Module , atur posisi saklar pada daftar di
tabel 15-5-2. Catat nilai arus medan generator If (Diperoleh dari Digital DCA meter), Arus output
generator Io, tegangan output generator Eo, Daya output generator Po , dan faktor daya cos θ
(diperoleh dari Digital Power Analysist Meter) dan kecepatan generator N (Diperoleh dari Digital
RPM Meter) di tabel 15-5-2
11. Nyalakan Resistive Load module dan capacitive Load Module, atur posisi saklar pada daftar di
tabel 15-5-3. Catat nilai arus medan generator If (Diperoleh dari Digital DCA meter), Arus output
generator Io, tegangan output generator Eo, Daya output generator Po , dan faktor daya cos θ
(diperoleh dari Digital Power Analysist Meter) dan kecepatan generator N (Diperoleh dari Digital
RPM Meter) di tabel 15-5-3
12. Secara berurutan matikan Resistive Load, inductive Load dan Capacitive Load, DC Power
Supply, Synchronous Machine Exciter, Three Phase Power Supply, and 3-P Current Limit
Protection Switch Modules
13. Gunakan hasil dari tabel 15-5-1 hingga 15-5-3, Buat kurva antara If vs Io pada Grafik
ditunjukkan pada gambar 15-5-4.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003

V. DATA PENGAMATAN

Tabel 15-5-1 Mengukur Nilai dari If , Io , Eo , Cos θ , Po , dan N (50-Hz Power)


Switch Positions on Resistive Load Module
S0=O S0,S1= S0- S0- S0- S0- S0-
FF ON S2=ON S3=ON S4=ON S5=ON S6=ON
If (A) 0,29 0,30 0,32 0,33 0,36 0,39 0,41
Io 0 0,14 0,277 0,414 0,5556 0,689 0,829
(A)
Eo 220 220 220 220 220 220 220
(V)
Cos θ 0 1 1 1 1 1 1
Po 0 53 105 157 213 262 315
(W)
N 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500
(rpm)

Tabel 15-5-2 Mengukur Nilai dari If , Io , Eo , Cos θ , Po , dan N (50-Hz Power)


Switch Positions on Resistive Load and inductive Load Modules
S0=O S0,S1=O S0- S0- S0- S0- S0-
FF N S2=ON S3=ON S4=ON S5=ON S6=ON
If 0,29 0,36 0,44 0,52 - - -
(A)
Io 0 0,221 0,445 0,658 - - -
(A)
Eo 220 220 220 220 220 220 220
(V)
Cos 0 0,706 0,7 0,7 - - -
θ
Po 0 60 117 176 - - -
(W)
N 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500
(rpm)

Tabel 15-5-3 Mengukur Nilai dari If , Io , Eo , Cos θ , Po , dan N (50-Hz Power)


Switch Positions on Resistive Load dan Capacitive Load Modules

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003
S0=O S0,S1=O S0- S0- S0- S0- S0-
FF N S2=ON S3=ON S4=ON S5=ON S6=ON
If 0,29 0,27 0,25 0,24 0,23 0,24 0,25
(A)
Io 0 0,175 0,325 0,538 0,717 0,892 1,062
(A)
Eo 220 220 220 220 220 220 220
(V)
Cos 0 -0,789 -0,785 -0,78 -0,77 -0,776 -0,77
θ
Po 0 52 105 159 211 266 316
(W)
N 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500
(rpm)

VI. PENGOLAHAN DATA

untuk data pengamatan ini kita mengatur tegangannya 220 V secara stabil. Pada modul ini
yang diatur adalah IF atau arus field nya, yang dimana jika beban ditambahkan maka arus bebannya
juga akan meningkat atau Io nya juga akan meningkat, berbeda dari modul sebelumnya bahwa pada
modul switch pada posisi beban resistif ini Eo nya atau tegangan outpotnya itu konstan 220 V
dengan cos phi nya untuk beban resistif itu 1. Dan untuk dayanya juga akan berbanding lurus
denganarus bebannya , yang dimana jika bebannya nak maka daya nya juga akan ikut naik, ini untuk
yang beban resistif. Lalu untuk beban induktif dan resistif itu sama saja seperti pada beban resistif
cumin bedanya untuk cosphi nya itu tidak akan 1 karena ada beban induktif nya, yang dimana untuk
data beban resistif dan induktif ini pada saat beban di S0-S4 On itu tidak ada If dayanya, arus
bebannya cos phinya itu tidak ada , yang dimana hal tersebut dikarenakan arus medan dari generator
sudah tidak dapat menahan arus bebannya. Lalu untuk table data resistif dan beban capasitif itu
hamper sama dnegan beban resistif tetapi bedanya untuk cos phi disini itu minus dikarenakan pada
kapasitor sifatnya itu meyuplai ke system.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003

VII. TUGAS AKHIR

1. Dari data pengamatan tabel 15-5-1 buatlah grafik hubungan Eo vs Io!


Jawaban:

2. Dari data pengamatan tabel 15-5-2 buatlah grafik hubungan Eo vs Io!


3. Dari data pengamatan tabel 15-5-3 buatlah grafik hubungan Eo vs Io!
4. Bagaimana Pengaruh Beban terhadap arus eksitasi ?

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003

VIII. ANALISA
Pada Percobaan Praktikum generator sinkron dengan judul karakteristik eksitasi, yang dimana
exsitasi disini yaitu Sistem eksitasi merupakan suatu sistem penguatan yang terdapat pada motor,
dengan cara memberikan arus penguat pada kumparan medan motor yang muncul karena adanya
medan magnet yang disebabkan oleh bantuan arus searah (DC). Arus eksitasi sendiri adalah suatu
arus yang diberikan pada kutub magnetik, berfungsi sebagai pembangkit dan penguat medan magnet
pada motor. Dengan mengatur besar kecil dari nilai arus eksitasi tersebut maka dapat memperoleh
nilai tegangan output motor yang diinginkan serta daya reaktifnya. Yang dimana Eksitasi adalah
bagian dari sistem dari generator yang berfungsi membentuk atau menghasilkan fluksi yang berubah
terhadap waktu, sehingga dihasilkan suatu GGL induksi Dalam sistem interkoneksi apabila Suatu
generator diberi eksitasi berlebihan ketika mengalami pertambahan beban, maka pada generator
lainnya akan menyerap daya reaktif (Daya reaktif Negatif). Lalu untuk definisi dari Generator
sinkron (alternator) merupakan jenis mesin listrik yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan
bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Konversi energi
elektromagnetik ini yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik
ke bentuk mekanik. Untuk energi mekanis yang diperoleh dari putaran rotor yang digerakkan oleh
penggerak mula (prime mover), sedangkan energi listrik diperoleh dari proses induksi
elektromagnetik yang terjadi pada kumparan stator dan rotornya. Untuk dari segi alatnya pada
percobaan ini digunakan sebuah alat yang begitu canggih yaitu AVR atau automatic Voltage
Regulator, yang dimana AVR ini adalah perangkat elektronik untuk pengatur tegangan pada

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003
generator atau biasa disebut juga sebagai alternator, untuk pengaturan tegangannya sendiri itu dapat
dicapai dengan mengontrol arus medan eksitasi kenaikan beban yang dapat menyebabkan tegangan
terminal pada generator itu menurun, yang dimana jika tegangan terminal berada dibawah batas
yang diinginkan, maka Automatic Voltage regulator ini atau AVR ini akan menaikkan arus medan
eksitasi sehingga kekuatan dari medannya itu meningkat. Sehingga tegangan terminalnya dapat naik
juga dan dapat stabil Kembali, yang dimna Ketika tegangan terminal tersebut nantinya melebihi
batas yang ditentukan maka hal yang sebaliknya dilakukan yaitu AVR menurunkan arus medan
ekksitasi sehingga kekuatan medannya itu melemah.. untuk karakteristik eksitasinya atau eksitasi
sistemnya itu Tegangan terminal ini akan sangat berhubungan dengan exciter pada system eksitasi,
yang dimana exciter ini merupakan sumber eksitasinya yang dimana Ketika tegangan nya turun
ekxiternya itu akan meningkatkan nya secara otomatis. Lalu untuk system eksitasi itu terbagi
menjadi 2 . yang pertama itu ada self excited dan yang kedua itu ada separately excited, yang
dimana untuk separately excited itu merupakan Motor DC atau generator DC yang Sumber Daya
nya Terpisah (Separately Excited DC Motor), Yang dimana pada motor DC jenis sumber daya
terpisah ini, untuk sumber arus listrik dari kumparan medan atau (field winding) nya itu terpisah
dengan sumber arus listrik untuk kumparan angker atau jangkar (armature coil). Lalu untuk self
excited itu sendiri merupakan motor DC Sumber Daya Terpisah (Separately Excited DC Motor),
yang dimana Pada Motor DC jenis sumber daya terpisah ini, untul sumber arus listrik dari
kumparan medan nya atau (field winding) itu terpisah dengan sumber arus listrik untuk kumparan
angker atau jangkar (armature coil) pada rotor seperti terlihat pada gambar diatas ini. Karena adanya
rangkaian tambahan dan kebutuhan sumber daya tambahan untuk pasokan arus listrik, Motor DC
jenis ini menjadi lebih mahal sehingga jarang digunakan. Separately Excited Motor DC ini
umumnya digunakan di laboratorium untuk penelitian dan peralatan-peralatan khusus. Yang dimana
pengaturan eksitasi pada generator sinkron ini dapat meningkatkan factor daya pada system dengan
diagram fasor. Yang dimana pada saat keadaan unity itu bebannya resistif , keadaan leading itu
bebannya induktif dan keadaan lagging itu bebannya kapasitif. Untuk kurva kapabilitasnya itu
sendiri bahwa jika suatu generator menyuplai daya reaktif, bisa dikatakan generator bersifat
kapasitif, namun jika eksitasinya berlebihan atau over excitasion maka hal ini akan mengakibatkan
panas yang berlebihan pada lilitan rotornya. Dan jika generator tersebut melakukan penyerapan daya
reaktif maka dapat dikatakan bahwa generator tersebut bersifat induktif, namun jika eksitasinya
kurang atau under excitation maka hal ini akan mengakibatkan panas yang berlebihan pada lilitan
statornya.yang dimana jika kedua kondisi ini tidak diinginkan maka untuk solusinya adalah menjaga
kesetablian arus medan dengan AVR, yang dimana pada saat tegangannya turun ataupun naik dapat
diatur secara otomatis dengan menggunakan AVR begitu juga dengan arus bebannya. Lalu
penggunaan pararel generator untuk mencegah jatuh tegangan pada generator, yang dimana Ketika
dalam keadaan under excitation dimana generator satu menyerap dari generator lainnya yang

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
I Gusti Ngurah Bagus Suputra Adi Peradana
2018-11-003
kelebihan penguatan medan atau dari kapasitor bank nya, yang dimana Ketika dalam keadaan over
excitation itu kebalikannya generator akan menyuplaisatu ke generator lainnya yang kekurangan
penguatan medan atau ke mesin mesin industry lainnya. Lalu untuk data pengamatannya yang
dimana untuk data pengamatan ini kita mengatur tegangannya 220 V secara stabil. Pada modul ini
yang diatur adalah IF atau arus field nya, yang dimana jika beban ditambahkan maka arus bebannya
juga akan meningkat atau Io nya juga akan meningkat, berbeda dari modul sebelumnya bahwa pada
modul switch pada posisi beban resistif ini Eo nya atau tegangan outpotnya itu konstan 220 V
dengan cos phi nya untuk beban resistif itu 1. Dan untuk dayanya juga akan berbanding lurus dengan
arus bebannya , yang dimana jika bebannya nak maka daya nya juga akan ikut naik, ini untuk yang
beban resistif. Lalu untuk beban induktif dan resistif itu sama saja seperti pada beban resistif cumin
bedanya untuk cosphi nya itu tidak akan 1 karena ada beban induktif nya, yang dimana untuk data
beban resistif dan induktif ini pada saat beban di S0-S4 On itu tidak ada If dayanya, arus bebannya
cos phinya itu tidak ada , yang dimana hal tersebut dikarenakan arus medan dari generator sudah
tidak dapat menahan arus bebannya. Lalu untuk table data resistif dan beban capasitif itu hamper
sama dnegan beban resistif tetapi bedanya untuk cos phi disini itu minus dikarenakan pada kapasitor
sifatnya itu meyuplai ke system.

IX. KESIMPULAN

1. Setelah menyelesaikan percobaan, praktikan dapat menunjukkan karakteristik eksitasi


generator sinkron tiga fasa kutub menonjol. Yang dimana karakteristik eksitasi pada generator
sinkron ini dapat meningkatkan factor daya pada system dengan diagram fasor. Yang dimana
pada saat keadaan unity itu bebannya resistif , keadaan leading itu bebannya induktif dan
keadaan lagging itu bebannya kapasitif. Untuk kurva kapabilitasnya itu sendiri bahwa jika
suatu generator menyuplai daya reaktif, bisa dikatakan generator bersifat kapasitif, namun jika
eksitasinya berlebihan atau over excitasion maka hal ini akan mengakibatkan panas yang
berlebihan pada lilitan rotornya.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN

Anda mungkin juga menyukai