Anda di halaman 1dari 2

Fajri Yoswara

201811075
Analisa

Pada percobaan 1.1 Trasformator yang berjudul Polaritas dan Rasio Belitan, Polaritas yang
di maksutkan dalam praktikum ini yaitu ,untuk menetukan mana kumparan primer dan kumparan
sekundernya sehingga dapat di tentukan bagian tinggi dan rendahnya tegangan pada sel primer
maupun sisi sekunder. Praktikum ini bertujuan agar praktikan mampu menunjukan polaritas dan rasio
belitan trafo satu fasa. Alat yang digunakan dalam paraktikum ini yaitu: Modul power supply 3 fasa
yang berfungsi sebagai sumber tegangan pada rangkaian , 3ɸ AC/DC power supply,Modul Saklar 3
kutub proteksi pembatas arus, kita menggunakan 2 Digital ACA Meter dengan kode EM-3310-3C dan
EM-3310-3D, Fuse set, Trafo satu fasa ,Meja laboratorium,Bingkai percobaan EM-3380-2B atau EM-
3380-2A,Tempat penyambung Hantaran,set penyambung Hantaran dan Saklar penghubung.

Transformator atau trafo adalah Sebuah Alat listrik yang mengubah nilai tegangan dengan
prinsip induksi elektromagnetik atau suatu alat listrik yang dapat menaikan dan menurunkan tegangan,
Traformator merupakan suatu mesin listrik statis yang mana dapat mentransfer energi melalui
kumparan primer ke kumparan sekunder pada frekuensi yang tetap. Transformator biasanya bekerja
apabila sumber tegangan AC dengan polaritas yang berbeda beda diberikan kepada kumparan primer
sehingga mengalir arus pada kumparan yang mana berlaku Hukum Oersted“ jika muatan listrik
mengalir melalui kawat penghantar konduktor ,maka akan timbul pengaruh magnetik disekitar kawat
berarus tersebut.Atau arus mengalir ke komponen primer sehingga membentuk magnet.

Medan magnet yang arus dan tegangannya berubah-ubah akan memotong inti besi yang mana
akan timbul fluks bolak-balik akibat dari sumber tegangan AC yang sesuai dengan kaidah tangan
kanan sehingga berlakulah Hukum Maxwell yaitu Arah flukls magnet sesuai dengan kaidah tangan
kanan. dimana sesuai dengan hukum lorenz Ketika sebuah kawat dengan panjang  dialiri arus listrik
sebesar l dan diletakkan pada suatu medan magnetik sebesar I, maka akan timbul gaya Lorentz pada
kawat tersebut. Fluks tersebut akan mengalir kedalam seluruh inti besi dan akan menginduksi
kumparan sekunder, fluks tersebut akan berubah-ubah terhadap waktu yang menimbulkan GGL
induksi dan berlaku Hukum Faraday dimana besar tegangan yang di indukasikan akan sebanding
dengan jumlah lilitan dan laju perubahan fluks terhadap waktu, dimana fluks magnet yang mencapai
kumparan sekunder,sehingga menghasilkan GGL (Gaya Gerak Listrik). Dan Berkaitan dengan
Hukum Lenz “ GGl menghantarkan arus mengalir pada kssumparan sekunder sehingga menghasilkan
fluks magnet yang berlawanan dengan fluks Primer

Ada banyak jenis Trafo yang digunakan dalam sistem kelistrikan dengan keperluan yang
berbeda-beda. Keperluan tersebut seperti trafo yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik,
untuk transmisi tenaga listrik dan distribusi tenaga listrik. Transformer dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis, diantaranya seperti pengklasifikasian berdasarkan level tegangan, berdasarkan media

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Fajri Yoswara
201811075
atau bahan inti trafo yang digunakan, berdasarkan pengaturan lilitan, berdasarkan penggunaannya dan
juga berdasarkan tempat penggunaannya.

Pada dasarnya pembagian Polaritas terbagi menjadi dua yaitu ,Polaritas Additive dan
Subtractive. Polaritas adiktif adalah polaritas yang nilainya saling menjumlahkan yang mana fluks
pada kumparan primer dan sekunder saling menambahkan. Polaritas additive saling menguatkan.Jika
dilihat dari tegangganya, tegangan pada kumparan primer dengan tegangan pada kumparan sekunder
saling menguatkan atau menambahkan.Dan kalau dilihat dari arah fluks, pada polaritas additive arah
fluksnya searah jarum jam yang dapat kita lihat dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Di lihat
dari arah fluks nya pada polaritas Additive ini arah fluk dari lilitan primernya ke atas sedangkan arah
fluks dari lilitan sekundernya ke bawah sehingga arah fluksnya searah (searah jarum jam) dan saling
menambahnkan biasa polaritas additive ini terdapat pada trafo Step Up.

Sedangkan Polaritas subtraktif adalah polaritas yang nilainya saling mengurangi yang mana fluks pada
kumparan primer dan sekunder saling mengurangi. Polaritas Subtracrrtive Arah fluks dari lilitan
primer keatas begitupun dengan arah fluks dari lilitan Sekundernya sehingga saling melemahkan atau
mengurangi, maka arah fluks tersebut berlawanan.

Transformator yang digunakan pada percobaan ini merupakan jenis transformator subbstractive
yang berarti kedua kumparannya saling mengurangkan dan trafo yang di gunakan juga trafo Step
down. Apabila diubah ke polaritas addictive dengan mengubah lilitannya akan mempengaruhi kualitas
dari transformator itu sendiri. Pada saat memparalelkan transformator harus dibuat selang-seling
(substractive-addictive-substractive) yang berarti tidah boleh hannya menggunakan 1 jenis polaritas
saja.

Pada percobaan ini juga praktikan dapat mengetahui tentang turn rasio atau perbandingan
lilitan Dimana bertujuan untuk dari turn rasio adalah untuk mengetahui apakah transformator masih
layak digunakan.Pada umumnya,standar perbandingan rasio atau perbandingan lilitannya adalah
sebesar 5% saja dari pabrik.Untuk kita menghitung nilai perubahan turn rasio dari transformer adalah
dengan menggunakan persamaan, yang dimana V1 adalah tegangan pada lilitan primer,sedangkan V3
merupakan tegangan pada lilitan sekunder. Pada saat melakukan pengujian tersebut transformator
harus dalam keadaan bebas tegangan karena untuk menjamin keselamatan para pekerja dari tegangan
sentuh maupun tegangan induksi pengujian dilakukan dengan menghubungkan terminal trafo secara
langsung ke alat.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN

Anda mungkin juga menyukai