Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK

Nama : Putu Deby Ari Saputra

Nim : 2018-11-238

Kelas :E

Jurusan : S1 – Teknik Elektro

Tanggal Praktikum : 03 November 2021

10 November 2021

17 November 2021

24 November 2021

Tanggal Presentasi : 1 Desember 2021

Asisten : Muhammad Ilhamsyah

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK


INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2021
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
MODUL I

DIAGRAM SALURAN TUNGGAL (SINGLE LINE DIAGRAM)

I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari fungsi ETAP dalam sistem tenaga listrik.
2. Dapat memahami cara pengoperasian program software ETAP.
3. Dapat menggambar diagram saluran tunggal sistem tenaga listrik dan setting
beberapakomponennya pada software ETAP.

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN

1. 1 unit PC
2. Software ETAP

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
III. TEORI

Setiap komponen Sistem Tenaga Listrik dapat digambarkan dalam worksheet atau ruang
kerja program dengan lambang-lambang tertentu. Spesifikasi masing-masing komponen dapat
disesuaikan keadaan sebenarnya atau kondisi nyata di lapangan. Spesifikasi ini juga dapat
dipilih sesuai data umumnya yang dapat diambil dari library atau data yang ada pada program.
Misalnya, panjang dan ukuran kabel, kapasitas dan rating trafo, kapasitas dan tegangan beban
dan lain-lain. Simbol elemen listrik yang digunakan dalam analisa dengan menggunakan ETAP
pun berbeda

Gambar 1.1 AC Toolbar

Beberapa elemen yang digunakan dalam suatu diagram saluran tunggal adalah :

1. Power Grid merupakan sumber tegangan yang ideal, artinya sumber tegangan yang mampu
mensuplai daya dengan tegangan tetap sekalipun daya yang diserap cukup besar. Power
Grid dapat berupa sebuah generator yang besar, atau sebuah Gardu Induk yang
merupakanbagian dari sebuah sistem tenaga listrik interkoneksi yang cukup besar.

Gambar 1.2 Simbol Power Grid di ETAP

2. Transformator atau trafo adalah sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan sistem. Spesifikasi yang pokok pada sebuah trafo adalah:
a. Kapasitas trafo yaitu daya maksimum yang dapat bekerja pada kapasitas trafo terus-
menerus tanpa mengakibatkan kerusakan.

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
b. Tegangan primer dan sekunder trafo.

c. Impedansi trafo yang merupakan gabungan antara resistansi kawat dan reaktansi
kumparan trafo.

d. Tap trafo yang dapat digunakan untuk mengubah perbandingan antara kumparan
primer dengan kumparan sekunder dari perbandingan semula.

Gambar 1.3 Simbol Transformator di ETAP

3. Busbar atau sering disingkat bus, yaitu tempat penyambungan beberapa komponen sistem
tenaga listrik (saluran transmisi, jaringan distribusi, Power Grid, beban atau generator).
Leveltegangan bus disesuaikan dengan level tegangan yang dihubungkan dengan bus
tersebut.

Gambar 1.4 Simbol Busbar di ETAP


Beban yaitu peralatan listrik yang memanfaatkan atau menyerap daya dari jaringan. Salah satu
jenis beban sistem tenaga listrik adalah Static load, merupakan beban yang tidak
banyakmengandung motor listrik, sehingga tidak banyak mempengaruhi tegangan sistem
ketika start. Spesifikasi yang pokok pada sebuah beban statis adalah kapasitas daya dan
faktordayaatau cos Ɵ

Gambar 1.5 Simbol beban statis di ETAP

Selain komponen AC yang telah dijelaskan diatas, ETAP juga memiliki berbagai komponen
DC diantaranya: Inverter, DC cable, DC static load, Battery, Variable frequency drive,
Uninterruptible power supply, DC single throw switch, DC circuit breaker, dll. Yang tentunya
memiliki fungsi nya masing-masing dan dapat digunakan sesuai kebutuhan dari one line
diagram.

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
IV. LANGKAH PERCOBAAN

Setting ETAP

Standard : IEC

Frequency : 50 Hz Unit

System : Metric

Pemodelan Sistem Tenaga pada ETAP

1. Dengan mengacu pada sistem tenaga listrik yang tergambar pada gambar s/d gambar,
gambarkan model one-line-diagram yang lengkap dari sistem tenaga listrik tersebut
pada software analysis sistem tenaga ETAP

2. Dengan menggunakan data yang ada pada tabel s/d tabel , lengkapi data base dari
peralatan pada sistem tenaga listrik di atas!
3. Analisa data yang dapat langsung digunakan, dan data yang perlu dikonversi lebih
lanjut! Amati asumsi-asumsi yang diperlukan dalam pengisian data.
4. Pada menu bar project, klik information dan standard, lalu isi data seperti di bawah ini:

5. Susun rangkaian seperti gambar di bawah

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238

Gambar 1.1 Rangkaian Percobaan Membuat Single Line Diagram

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238

Gambar 1.2 Network2

Gambar 1.4 Cmtr1


Isi rating berdasarkan data yang telah ditentukan asisten :

A. Generator

ID Mode MW Rating kV Rating PF Rating Imp/Model

PF
PLTU Unit I 2 MW 13,8 85 % Typical
Control
Data
PF
PLTU Unit II Control 2 MW 13,8 85 % Typical
Data
Mvar
PLTU Unit III 3 MW 13,8 85 % Typical
Control
Data
Mvar
PLTG Unit I 4 MW 13,8 85 % Typical
Control
Data
PF
PLTA Unit I 3 MW 13,8 85 % Typical
Control Data

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
PLTU Unit I

PLTU Unit II

PLTU Unit III

PLTG Unit I

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
PLTA Unit I

B. Power Grid

ID MVAsc (3-Phase) MVAsc (1-Phase) X/R

Jaringan Transmisi 5 5 20
TET

C. PV Array

PLTS 1; PLTS 2

Manufacturer : Q CELLS
Model : QQ..BBAASSEE 215-230
Series Panel :5
Parallel Panel :4

Irradiance: 919 W/m 2

D. Inverter

kW : 7.78
V : 0,4
Eff : 90 %
PF : 100 %

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
E. Transformator

Vp Vs Nilai Typical Prim. Sec.


ID Groundin
(kV) (kV) MVA Data g Grounding Grounding
Trafo Tng I
13,8 500 9 Z & X/R - Resistor 40 Resistor 40
13,8/500 kV
Ω Ω
Trafo Tng II
13,8 500 3,1 Z & X/R - Resistor 40 Resistor 40
13,8/500 kV
Ω Ω
Trafo Tng III
13,8 500 6 Z & X/R - Resistor 40 Resistor 40
13,8/500 kV
Ω Ω
Trafo Tng I
13,8 150 4 Z & X/R - Resistor 40 Resistor 40
13,8/150 kV
Ω Ω
Trafo Interbus
13,8 150 5 Z & X/R - Resistor 40 Resistor 40
500/150 kV
Ω Ω
Trafo Tng I
150 20 1 Z & X/R - Resistor 40 -
150/20 kV

Trafo Tng II
150 20 2 Z & X/R - Resistor 40 -
150/20 kV

Trafo Tng III
150 20 0,35 Z & X/R - Resistor 40 -
150/20 kV

Trafo Tng IV
150 20 1,5 Z & X/R - Resistor 40 -
150/20 kV

Trafo Dist. I -
20 0,4 0,5 Z & X/R - Resistor 40
20/0,4 kV

Trafo Dist. II
20 0,4 0,45 Z & X/R - - Resistor 40
20/0,4 kV

Trafo Dist. III
20 0,4 0,1 Z & X/R - - Resistor 40
20/0,4 kV

Trafo Dist. IV
20 0,4 0,4 Z & X/R - - Resistor 40
20/0,4 kV

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
F. Static Load

ID kVA kV % PF
Load1 60 0,4 100
Load2 30 0,4 100
Load3 50 0,4 100
Load4 6 0,4 95
Load5 6 0,4 95

Load6 6 0,4 95
Load7 100 0,4 100

G. Lumped Load

ID kVA kV % PF
Lump1 230 0,4 85
Lump2 200 0,4 85
Lump3 200 20 85
Lump4 200 20 85

Lump5 200 20 85
Lump6 170 20 85
Lump7 180 20 85
Lump8 350 0,4 85

H. Induction Machine (Motor Induksi)

ID Kva kV % PF
Mtr1 250 20 75
Mtr2 300 20 85

I. Synchronous Motor

ID HP kV % PF
Syn1 250 20 91,8

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238

J. Transmission Line

ID Length (km)
SUTET I 90
SUTET II 80
SUTT I 50

SUTT II 45
SUTT III 35
SUTT IV 30
SUTT V 30

Conductor Lib : Metric; 50 Hz; AAAC; Pirelli; KRYPTON 158 mm 2

Impedance (User-Defined)

SUTET I dan SUTET II

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
SUTT I, SUTT II, SUTT III, SUTT IV, dan SUTT V

K. Cable

Freq
Length
Size Unit
ID (km) (mm2) Syste m (Hz) kV #C Insul Source Install

SKUTM I 10 400 Metric 50 20 3/C XLPE Heesung Non-Mag


SKUTM II 10 400 Metric 50 20 3/C XLPE Heesung Non-Mag
SKUTM III 12 400 Metric 50 20 3/C XLPE Heesung Non-Mag
SKUTM IV 12 400 Metric 50 20 3/C XLPE Heesung Non-Mag
SKUTM V 10 400 Metric 50 20 3/C XLPE Heesung Non-Mag
SKUTM VI 10 400 Metric 50 20 3/C XLPE Heesung Non-Mag
SKUTM VII 14 400 Metric 50 20 3/C XLPE Heesung Non-Mag
SUTR I 0,200 400 Metric 50 1,0 3/C XLPE Heesung Non-Mag
SUTR II 0,120 400 Metric 50 1,0 3/C XLPE BS5467 Mag
SUTR III 0,020 400 Metric 50 1,0 3/C XLPE BS5467 Mag
SUTR IV 0,020 400 Metric 50 1,0 3/C XLPE BS5467 Mag
SUTR V 0,250 400 Metric 50 1,0 3/C XLPE BS5467 Mag
SUTR VI 0,070 400 Metric 50 1,0 3/C XLPE BS5467 Mag
SUTR VII 0,035 400 Metric 50 1,0 3/C XLPE BS5467 Mag
Cable1 0,010 400 Metric 50 1,0 3/C XLPE BS5467 Non-Mag
Cable2 0,010 400 Metric 50 1,0 3/C XLPE BS5467 Non-Mag

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
One-Line Diagram - OLV1 (Load Flow Analysis)
V. GAMBAR RANGKAIAN LOAD FLOW SEBELUM RUN
PLTU unit I PLTU unit II PLTU unit III PLTG unit I
2 MW 2 MW 3 MW 4 MW

GI KIT IA GI KIT IB GI KIT IIA


13,8 kV 13,8 kV 13,8 kV

Trafo Tng I 13,8/500 KV Trafo Tng II 13,8/500 KV Trafo Tng III 13,8/500 KV
11,25 MVA 3,875 MVA 7,5 MVA

GI KIT I GI KIT II
500 kV 500 kV
JARINGAN TRANSMISI TET
5 MVAsc

GITET
500 kV

PLTA UNIT I
3 MW

TRAFO INTARBUS 500/150 KV


6,25 MVA

GI KIT IIIA
13,8 kV
GITET II
150 kV

Trafo Tng I 13,8/150 KV


5 MVA

GI KIT III
150 kV

GI I GI II GI III
150 kV 150 kV 150 kV

Trafo Tng II 150/20 KV Trafo Tng III 150/20 KV


Trafo Tng I 150/20 KV Trafo Tng IV 150/20 KV
1,25 MVA 2,5 MVA 0,438 MVA
1,875 MVA

GI IA GI IIA GI IIIA GI III B


20 kV 20 kV 20 kV 20 kV

SKUTM IV SKUTM V
SKUTM I SKUTM II SKUTM VI SKUTM VII
SKUTM III

GD I GD II GD III Bus Beban VII Bus Beban VIII GD V


20 kV 20 kV 20 kV PLTS 1 PLTS 2 20 kV 20 kV 20 kV
Bus Beban II
20 kV

Trafo Dist. III 20/0,4 KV


0,125 MVA
Trafo Dist. I 20/0,4 KV Trafo Dist. IV 20/0,4 KV
0,625 MVA Mtr1 0,5 MVA
Syn1 Bus 1 Bus 2 Lump 5 Lump 6 250 HP Lump 7
250 HP Network1 Cmtr1 0,4 kV 0,4 kV 200 kVA 170 kVA 180 kVA

GD IA GD IIIA GD VA
0,4 kV 0,4 kV 0,4 kV

Cable 1 Cable 2

SUTR III SUTR IV SUTR V

SUTR II
SUTR I
Bus Beban IX
Bus Beban III Bus Beban IV Bus25 0,4 kV
0,4 kV 0,4 kV 0,4 kV

Bus Beban I
0,4 kV

Load 4 Lump 8 Load 7


6 kVA Load 5 Load 6 100 kVA
6 kVA 350 kVA
6 kVA

Lump1 Load1
230 kVA 60 kVA

page 1 17:02:26 Nov 15, 2021 Project File: 201811238~~


One-Line Diagram - OLV1 (Load Flow Analysis)
LOAD FLOW SESUDAH RUN
PLTU unit I PLTU unit II PLTU unit III PLTG unit I
2 MW 2 MW 3 MW 4 MW

GI KIT IA 400 400 GI KIT IB 1000 GI KIT IIA 300


3 % 4 % 2 %
13,8 kV j131,5 j131,5 100, 13,8 kV j110 100, 13,8 kV j130 100,
800 1000 300
j262,9 j110 j130

Trafo Tng I 13,8/500 KV Trafo Tng II 13,8/500 KV Trafo Tng III 13,8/500 KV
11,25 MVA 3,875 MVA 7,5 MVA

GI KIT I GI KIT II
% %
500 kV
100 500 kV
100
JARINGAN TRANSMISI TET
1797 5 MVAsc 299,9
j349,3 j128,8

GITET 40,7
%
500 kV -j49,4 100
2056
j952

PLTA UNIT I
3 MW

TRAFO INTARBUS 500/150 KV


6,25 MVA

GI KIT IIIA 300


13,8 kV 3 %
j145,3
98,7
GITET II
150 kV 7 % 300
98,6 j145,3
2050
j893,7
Trafo Tng I 13,8/150 KV
5 MVA

GI KIT III
7 %
150 kV
98,4
694
j377,2

GI I 394,3 1401 GI II 1061 GI III


% 3 % 6 %
150 kV j135,5 j729,2
98,5
150 kV j650,5
98,4 150 kV
98,3
252,4 1034 316,1 744,1
j133 j595,6 j202,6 j512,3

Trafo Tng II 150/20 KV Trafo Tng III 150/20 KV


Trafo Tng I 150/20 KV Trafo Tng IV 150/20 KV
1,25 MVA 2,5 MVA 0,438 MVA
1,875 MVA

GI IIIA GI III B
GI IA
%
GI IIA
3 % 20 kV 8 % 6 %
20 kV
97,7
20 kV
96,5 95,1 20 kV
96,2
251,5 442,9 576,6 8,38 308,7 200,9 538,6
j129,8 j195,9 j358,1 j5,23 j191,5 j177,2 j307,3

SKUTM IV SKUTM V
SKUTM I SKUTM II SKUTM VI SKUTM VII
SKUTM III

GD I GD II GD III Bus Beban VII Bus Beban VIII GD V


4 % 2 % 3 % 8 % %20 4 %
20 kV
97,6 20 kV
96,4 Bus Beban II
20 kV
96,5 PLTS 1 PLTS 2 20 kV
95,0
20 kV
96,19 kV
96,0
251,3 200,8 241,8 2 % 8,38 150,6 387,1
j129,6 j86,7 j108,7
20 kV 96,3 j5,23
166,7
j103,3
141,7
j87,8
200,8
j177,1 j93,3 j212,7
575,7
j356,8

Trafo Dist. III 20/0,4 KV


0,125 MVA
Trafo Dist. I 20/0,4 KV Trafo Dist. IV 20/0,4 KV
0,625 MVA Mtr1 0,5 MVA
Syn1 Bus 1 Bus 2
3,73
6 % 3,73
j0 96,15
% Lump 5 Lump 6 250 HP Lump 7
250 HP Network1 Cmtr1 0,4 kV j0 96,1 0,4 kV 200 kVA 170 kVA 180 kVA
3,73 3,73
j0 j0
GD IA GD IIIA GD VA
2 % 0,4 kV 3 % 0,4 kV 9 %
0,4 kV
96,0 96,2 92,7
248,4 8,36 Cable 1 377,7
Cable 2 j198,6
j125,1 j5,2

SUTR III SUTR IV SUTR V

SUTR II
SUTR I
Bus Beban IX
7 %
Bus Beban III 3,09 Bus Beban IV
6 % 0,4
1,54
6 %
Bus25
0,4 kV 5 %
0,4 kV
86,5
0,4 kV
96,1
j3,46 kV
96,1
j1,73 96,1 282,6 74,9
5,27 5,27 5,27 j175,1 j0
j1,73 j1,73 j1,73
Bus Beban I
2 %
0,4 kV 92,9
190,2 51,8
j117,9 j0
Load 4 Lump 8 Load 7
6 kVA Load 5 Load 6 100 kVA
6 kVA 350 kVA
6 kVA

Lump1 Load1
230 kVA 60 kVA

page 1 17:03:05 Nov 15, 2021 Project File: 201811238~~


Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
VI. TEORI TAMBAHAN
Diagram satu garis
(one line diagram) sering juga disebut dengan single line diagram. Salurantransmisi khususnya
transmisi listrik arus bolak-balik AC, pada umumnya adalah salurantransmisi tiga fase. Saluran
transmisi tersebut menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat listrikke pusat-pusat beban yang
akan membentuk suatu jaringan interkoneksi yang rumit. Dalam proses perhitungan-perhitungan/
analisa sistem tenaga listrik, terdapat tiga cara untukmempresentasikannya; Diagram satu garis
(single line diagram), Diagram impedans ekulivalentiga fase (three phase equivalent impedance
diagram) dan diagram impedans ekulivalen per fase (equivalent impedance diagram per phase)
Single Line Diagram Single line diagram itu gambar listrik satu garis, yang menjelaskan
sistem kelistrikan pada gardu induk secara sederhana sehingga memudahkan mengetahui kondisi
dan fungsi dari setiap bagian peralatan instalasi yang terpasang, untuk operasi maupun
pemeliharaan. Single line diagram mempunyai tujuan untuk menyederhanakan hubungan
elektrikal yang lebih sederhana, dengan melihat dimana sumbernya dan dimana beban -beban
sistem tersebut, meskipun sebenarnya dalam kenyataannya hubungan itu bisa dengan tiga fasa,
atau tiga kabel.

Jenis Diagram Listrik

Di lapangan, sering kali para personel menyebut single line diagram dengan “gambar listrik” saja.
Padahal ada beberapa jenis diagram atau gambar dalam sistem kelistrikan. Masing-masing jenis
diagram atau gambar listrik memiliki fungsi unik. Jenis-jenis diagram listrik di antaranya:

• Ladder diagram
• Wiring Diagram
• Diagram Satu-Garis
Ladder Diagram
Diagram tangga atau ladder diagram adalah diagram yang menunjukkan fungsi suatu rangkaian
listrik dengan menggunakan simbol-simbol listrik. Ini tidak menunjukkan lokasi sebenarnya dari
komponen. Diagram tangga memungkinkan seseorang untuk memahami dan memecahkan
masalah sirkuit dengan cepat. Biasanya digambar seperti tangga, maka dinamakan diagram
tangga. Diagram tangga juga dapat disebut sebagai diagram garis (line diagrams), diagram dasar
(elementary diagrams), atau diagram skematik listrik.

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
Wiring Diagram
Wiring diagram atau diagram pengkabelan menggunakan simbol listrik seperti diagram tangga
tetapi diagram tersebut mencoba menunjukkan lokasi komponen yang sebenarnya. Diagram
pengkabelan juga dapat disebut sebagai diagram koneksi (connection diagrams). Diagram
pengkabelan membantu Anda mengidentifikasi kabel dan komponen seperti yang ditemukan pada
peralatan.

Diagram satu Garis


Diagram satu garis atau diagram garis tunggal adalah cara yang disederhanakan untuk
merepresentasikan sistem tenaga tiga fase. Diagram satu baris tidak menunjukkan koneksi listrik
sirkuit yang tepat. Seperti namanya, diagram satu garis menggunakan satu garis untuk mewakili
ketiga fase tersebut. Ini adalah jenis blue-print instalasi listrik paling dasar. Diagram garis
tunggal menunjukkan rating dan kapasitas peralatan listrik dan konduktor sirkuit serta perangkat
proteksi.

Ruang Lingkup Diagram Satu Alir


Informasi diagram garis tunggal biasanya mencakup:
• Saluran incoming (tegangan nominal dan besarannya —kapasitas dan nilai)
• Circuit breaker (PMT) utama, fuse atau sekring utama, cut-out (CTO), switch,
dan bus-tie
• Transformator daya (rating, koneksi liltan dan metode pembumian)
• Circuit breaker saluran pengumpan (feeder)
• Fused switches relays (fungsi, penggunaan, dan jenis)
• Transformator arus/potensial (ukuran, jenis dan rasio)
• Trafo untuk sistem kontrol
• Semua kabel utama dan kabel beban
• Semua gardu induk, termasuk relai integral dan panel utama serta sifat beban di
setiap feeder dan di setiap gardu induk
• Tegangan dan ukuran peralatan penting (UPS, baterai, generator, distribusi daya,
sakelar transfer, AC ruang komputer)

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
Manfaat Diagram satu garis
• Membantu mengidentifikasi saat trouble-shooting dan menyederhanakan
pemecahan masalah
• Diagram satu garis yang akurat akan lebih menjamin keselamatan kerja personel
• Memenuhi kepatuhan pada regulasi dan standar yang berlaku
• Menjamin pengoperasian fasilitas dengan lebih aman dan andal.

Pentingnya Memperbaharui Diagram Alir Listrik

Diagram garis tunggal adalah cetak biru dari sistem kelistrikan. Membuat diagram satu
garis adalah langkah pertama dalam menyiapkan rencana respons kritis, memungkinkan personel
kelistrikan untuk memahami sepenuhnya tata letak dan desain sistem distribusi kelistrikan fasilitas.
Baik itu fasilitas baru atau yang sudah ada, diagram garis tunggal adalah peta jalan untuk semua
aktivitas pengujian, servis, dan pemeliharaan di masa mendatang. Diagram atau gambar listrik
yang efektif akan dengan jelas menunjukkan bagaimana komponen utama sistem kelistrikan
dihubungkan. Ini menunjukkan jalur distribusi daya yang benar dari sumber daya yang masuk ke
setiap beban hilir – termasuk peringkat dan ukuran setiap peralatan listrik, konduktor sirkuitnya,
dan perangkat proteksinya.

Sumber : https://www.omazaki.co.id/pentingnya-single-line-diagram-sld/

https://www.omazaki.co.id/pentingnya-single-line-diagram-sld/

https://www.scribd.com/document/413318484/Fungsi-Dan-Pengertian-Single-Line-Diagram

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
VII. ANALISA

Pada praktikum Analisa Sistem Tenaga Listrik yang berjudul Diagram Saluran Tunggal (Single
Line Diagram) dapat dilakukan analisa sebagai beikut. Diagram Saluran Tunggal adalah suatu
notasi yang disederhanakan untuk mendukung suatu sistem tenaga listrik tiga fasa. Pada one line
diagram, sistem tiga fasa pada jaringan kita rubah atau disederhanakan menjadi diagram saluran
tunggal yang dimana tujuannya agar memudahkan dalam menganalisa rangkaian pada jaringan
dan memudahkan dalam merancang suatu jaringan. Sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem
yang saling berkaitan yang terdiri dari pembangkit, transmisi dan distribusi. Adapun tujuan pada
praktikum kali ini seperti dapat memahami fungsi ETAP dan sistem tenaga listrik, dapat
memahami cara pengoprasian program software ETAP, dan dapat menggambar diagram salurn
tunggal sistem tenaga listrik dan setting beberapa komponennya pada software ETAP. Adapun
pengertian dari Electric Transient Analysis Program (ETAP) merupakan suatu perangkat lunak
yang mendukung sistem tenaga listrik. Electric Transient Analysis Program (ETAP) ini memiliki
berbagai macam fungsi seperti untuk menggambarkan data-data beban pada jaringan, mensetting
data-data beban pada jaringan, mendesign diagram satu garis, menganalisa aliran daya,
menghitung gangguan hubung singkat, dan menganalisis motor starting dan kestabilan transient.
Pada software ETAP ini terdapat 2 spesifikasi Frekuensi yaitu berdasarkan ANSI (America
National Standars Institute) sebesar 60 Hz dan berdasarkan IEC (International Electrotechnical
Commision) sebesar 50Hz. Adapun komponen-komponen yang digunakan pada software ETAP
ini seperti Generator, Transformator, Power Grid, Relay, Penghantar dan Beban. Generator
merupakan mesin listrik yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik dari sumber energi
mekanik. Pada generator ini ada beberapa sumber untuk penghasil energi mekaniknya seperi Air
(PLTA), Gas (PLTG), Uap (PLTU) dan ada juga dari Udara (PLTB). Kemudian transforator
merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan
sistem. Untuk menaikan tegangan itu disebut dengan trafo step -up yang dimana biasanya
dipasang di dekat pembangkit dan dihubungkan dengan saluran transmisi, yang bertujuan untuk
mengurangi rugi rugi karena karena saluran trnasmisi yang sangat panjang. Jaringan transmisi
merupakan merupakan suatu jaringan penghantar energi listrik dari Gardu Induk 1 menuju ke
Gardu Induk yang lainnya. Untuk menurunkan tegangan itu disebut dengan trafo step-down, yang
dimana dipasang pada jaringan distribusi yang dihubungkan ke konsumen. Jaringan distribusi
merupakan jaringan yang digunakan untuk menghantarkan energi listrik dari saluran distribusi
menuju konsumen. Jaringan distribusi dapat dibagi menjadi 2 yaitu, distribusi primer dan
distribusi sekuder. Lalu untuk power grid, merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
pembangkit dan gardu induk beserta beban-beban didalamnya yang dapat menyuplai daya ideal
dengan tegangan tetap meskipun beban yang menyerap dayanya itu banyak, fungsi po wer grid
disini adalah sebagai back-up jika disalah satu pembangkit utama mengalami gangguan. Dan
untuk relay, merupakan saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu elektro magnet dan
seperangkat kontak saklar. Fungsi dari relay disini adalah sebagai pelindung peralatan listrik dari
gangguan arus hubung singkat atau semacamnya. Kemudian mengenai jenis penghantar dapat
dibedakan menjadi dua yaitu penghantar tanpa isolasi dan p enghantar dengan isolasi. Pada
umumnya penghantar tanpa isolasi ini digunakan pada jaringan transmisi saluran udara tegangan
ekstra tinggi (SUTET), Saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan Saluran udara tegangan
menengah (SUTM). Sedangkan untuk kabel penghantar berisolasi digunakan pada saluran udara
tegangan rendah (SUTR). Namun sebenarnya pada jaringan transmisi SUTET, SUTT, dan SUTM
bisa saja menggunakan kabel dengan isolasi namun berakibat pada biaya yang dikeluarkan sangat
besar dan juga andongan pada jaringan juga akan semakin besar. Namun pada jaringan transmisi
juga ada yang menggunakan kabel penghantar dengan isolasi namun untuk pemasangannya itu
berada dibawah tanah, yang sering disebut dengan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SK UTT)
namun untuk SKUTT ini memerlukan biaya yang sangat besar. Kemudia mengenai beban, beban
dapat dibedakan menjadi 3 yaitu beban static load, beban motor, dan lumped load. Beban static
load merupakan beban yang diam seperti halnya lampu, sedangkan beban motor merupakan
beban yang bergerak atau berputar yang menyerap daya reaktif untuk menghasilkan medan
elektromagnet. Dan beban lumped load merupakan penggabungan dari beban static load dan
beban motor. Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem distribusi tenaga listrik adalah
konfigurasi radial, loop, spindel, dan tie line. Konfigurasi radial merupakan sistem distribusi yang
paling sederhana yang dipasang secara radial atau satu garis lurus yang dimana terdapat titik
percabangan pada bagian bebannya saja dan efesiensi dari jaringan radial sangat rendah karena
jika pada bagian pangkal jaringan mengalami gangguan maka bagian lainnya juga akan
merasakan gangguannya. Konfigurasi loop merupakan sistem distribusi yang berbentuk ring atau
cincin yang dimana terdiri dari dua saluran yang menyuplai satu titik beban, apabila salah satu
penyulang mengalami gangguan maka masih ada back-up dari penyulang yang lainnya.
Konfigurasi spindel merupakan sistem distribusi yang mirip seperti loop namun memiliki satu
penyulang tanpa beban (penyulang ekspress), dan Konfigurasi tie line merupakan sistem
distribusi yang sama seperti spindel namun memiliki back-up penyulang yang lebih banyak.
Untuk konfigurasi yang paling efektif itu bergantung dari daerah pemasangannya. Pada generator
terdapat beberapa syncronous seperti mode swing, mode voltage control, mode PF control, dan

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
mode MVAR control. Untuk mode swing ini merupakan mode yang digunakan untuk
menyeimbangkan atau menyuplai daya aktif dan reaktif sesuai kebutuhan sistem. Jadi dimisalkan
pada suatu pembangkit kekurangan daya reaktif ataupun daya aktif, maka pembangkit dengan
mode swing ini akan menyuplai daya reaktif maupun daya aktif sesuai kebutuhan pada sistem.
Mode voltage control merupakan mode yang digunakan untuk mengatur keluaran dari
pembangkit. Mode MVAR control merupakan mode yang digunakan atau berfungsi sebagai
pengatur daya reaktif dan Pf, dan mode PF control merupakan mode yang digunakan pada
generator untuk mengatur pf controlnya.

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. ETAP adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk menggambarkan data -data
beban pada jaringan, mensetting data-data beban pada jaringan, mendesign diagram
satu garis, menganalisa aliran daya, menghitung gangguan hubung singkat, dan
menganalisis motor starting dan kestabilan transient.
2. Cara pengoprasian aplikasi ETAP adalah dengan merangkai komponen berdasarkan
fungsi-fungsi dari bagian komponen tersebut sehingga terbentuk suatu jaringan.
3. Menggambarkan saluran diagram tunggal dengan komponen beserta data-datanya
sesuai dengan gambar yang terdapat pada modul dengan merangkai dari pembangkit,
transmisi, distribusi sampai ke beban.

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
IX. REPORT

Project: ETAP Page: 1

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Electrical Transient Analyzer Program

Load Flow Analysis

Loading Category (1): Design

Generation Category (1): Design

Load Diversity Factor: None

Swing V-Control Load Total


Number of Buses: 1 0 36 37

XFMR2 XFMR3 Reactor Line/Cable Impedance Tie PD Total


Number of Branches: 13 0 0 23 0 1 37

Method of Solution: Adaptive Newton-Raphson Method

Maximum No. of Iteration: 99

Precision of Solution: 0.0001000

System Frequency: 50.00 Hz

Unit System: Metric

Project Filename: 201811238~~

Output Filename: D:\modul 1\Rangkaian M1_PUTU DEBY ARI


SAPUTRA_201811238_ETAP16\BACKUP\BACKUP\Untitled.lfr
Project: ETAP Page: 2

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Adjustments

Apply Individual
Tolerance Adjustments /Global Percent

Transformer Impedance: Yes Individual

Reactor Impedance: Yes Individual

Overload Heater Resistance: No

Transmission Line Length: No

Cable Length: No

Apply Individual
Temperature Correction Adjustments /Global Degree C

Transmission Line Resistance: Yes Individual

Cable Resistance: Yes Individual


Project: ETAP Page: 3

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Bus Input Data

Load

Bus Initial Voltage Constant kVA Constant Z Constant I Generic

ID kV Sub-sys % Mag. Ang. MW Mvar MW Mvar MW Mvar MW Mvar

Bus 1 0.400 1 100.0 0.0

Bus 2 0.400 1 100.0 0.0

Bus Beban I 0.400 1 100.0 0.0 0.156 0.097 0.099 0.024

Bus Beban II 20.000 1 100.0 0.0

Bus Beban III 0.400 1 100.0 0.0 0.006 0.002

Bus Beban IV 0.400 1 100.0 0.0 0.006 0.002

Bus Beban IX 0.400 1 100.0 0.0 0.238 0.147 0.160 0.037

Bus Beban VII 20.000 1 100.0 0.0 0.252 0.156 0.063 0.039

Bus Beban VIII 20.000 1 100.0 0.0 0.201 0.177

Bus Beban X 0.400 1 100.0 0.0 0.136 0.084 0.064 0.021

Bus Beban XI 0.400 1 100.0 0.0 0.050 0.000

Bus25 0.400 1 100.0 0.0 0.006 0.002

GD I 20.000 1 100.0 0.0

GD IA 0.400 1 100.0 0.0

GD II 20.000 1 100.0 0.0 0.201 0.087

GD IIA 0.400 1 100.0 0.0

GD III 20.000 1 100.0 0.0

GD IIIA 0.400 1 100.0 0.0

GD V 20.000 1 100.0 0.0 0.122 0.076 0.031 0.019

GD VA 0.400 1 100.0 0.0

GI I 150.000 1 100.0 0.0

GI IA 20.000 1 100.0 0.0

GI II 150.000 1 100.0 0.0

GI IIA 20.000 1 100.0 0.0

GI III 150.000 1 100.0 0.0

GI III B 20.000 1 100.0 0.0

GI IIIA 20.000 1 100.0 0.0

GI KIT I 500.000 1 100.0 0.0

GI KIT IA 13.800 1 100.0 0.0

GI KIT IB 13.800 1 100.0 0.0

GI KIT II 500.000 1 100.0 0.0

GI KIT IIA 13.800 1 100.0 0.0

GI KIT III 150.000 1 100.0 0.0


Project: ETAP Page: 4

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Load

Bus Initial Voltage Constant kVA Constant Z Constant I Generic

ID kV Sub-sys % Mag. Ang. MW Mvar MW Mvar MW Mvar MW Mvar

GI KIT IIIA 13.800 1 100.0 0.0

GITET 500.000 1 100.0 0.0

GITET II 150.000 1 100.0 0.0

Cmtr1 20.000 1 100.0 0.0 0.513 0.318 0.068 0.042

Total Number of Buses: 37 1.819 1.142 0.551 0.188 0.000 0.000 0.000 0.000

Generation Bus Voltage Generation Mvar Limits

ID kV Type Sub-sys % Mag. Angle MW Mvar % PF Max Min

Bus 1 0.400 Mvar/PF Control 1 100.0 0.0 0.004 0.000 100.0

Bus 2 0.400 Mvar/PF Control 1 100.0 0.0 0.004 0.000 100.0

GI KIT IA 13.800 Mvar/PF Control 1 100.0 0.0 0.800 0.263 95.0

GI KIT IB 13.800 Mvar/PF Control 1 100.0 0.0 1.000 0.110 99.4

GI KIT IIA 13.800 Mvar/PF Control 1 100.0 0.0 0.300 0.130 91.8

GI KIT IIIA 13.800 Mvar/PF Control 1 100.0 0.0 0.300 0.145 90.0

GITET 500.000 Swing 1 100.0 0.0

2.407 0.648
Project: ETAP Page: 5

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Line/Cable Input Data

ohms or siemens/1000 m per Conductor (Cable) or per Phase (Line)

Line/Cable Length

ID Library Size Adj. (m) % Tol. #/Phase T (°C) R X Y

Cable 1 1,0NCUN3 400 10.0 0.0 1 75 0.061137 0.071000

Cable 2 1,0NCUN3 400 10.0 0.0 1 75 0.061137 0.071000

SKUTM I 20NCUS3 400 10000.0 0.0 1 75 0.061042 0.089800

SKUTM II 20NCUS3 400 10000.0 0.0 1 75 0.061042 0.089800

SKUTM III 20NCUS3 400 12000.0 0.0 1 75 0.061042 0.089800

SKUTM IV 20NCUS3 400 12000.0 0.0 1 75 0.061042 0.089800

SKUTM V 20NCUS3 400 10000.0 0.0 1 75 0.061042 0.089800

SKUTM VI 20NCUS3 400 10000.0 0.0 1 75 0.061042 0.089800

SKUTM VII 20NCUS3 400 14000.0 0.0 1 75 0.061042 0.089800

SUTR I 1,0NCUS3 400 200.0 0.0 1 75 0.061042 0.069400

SUTR II 1,0MCUN3 400 120.0 0.0 1 75 0.061042 0.071000 0.0001687

SUTR III 1,0MCUN3 400 20.0 0.0 1 75 0.061042 0.071000 0.0001687

SUTR IV 1,0MCUN3 400 20.0 0.0 1 75 0.061042 0.071000 0.0001687

SUTR V 1,0MCUN3 400 250.0 0.0 1 75 0.061042 0.071000 0.0001687

SUTR VI 1,0MCUN3 400 70.0 0.0 1 75 0.061042 0.071000 0.0001687

SUTR VII 1,0MCUN3 400 35.0 0.0 1 75 0.061042 0.071000 0.0001687

SUTET I 158 90000.0 0.0 1 75 0.150000 0.456670 0.0000000

SUTET II 158 80000.0 0.0 1 75 0.150000 0.456670 0.0000000

SUTT I 158 50000.0 0.0 1 75 0.150000 0.456670 0.0000001

SUTT II 158 45000.0 0.0 1 75 0.150000 0.456670 0.0000001

SUTT III 158 35000.0 0.0 1 75 0.150000 0.456670 0.0000001

SUTT IV 158 30000.0 0.0 1 75 0.150000 0.456670 0.0000001

SUTT V 158 30000.0 0.0 1 75 0.150000 0.456670 0.0000001

Line / Cable resistances are listed at the specified temperatures.


Project: ETAP Page: 6

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

2-Winding Transformer Input Data

Transformer Rating Z Variation % Tap Setting Adjusted Phase Shift

ID Phase MVA Prim. kV Sec. kV % Z1 X1/R1 + 5% - 5% % Tol. Prim. Sec. %Z Type Angle

Trafo Dist. I 20/0,4 KV 3-Phase 0.625 20.000 0.400 4.00 1.50 0 0 0 0 0 4.0000 Dyn 0.000
Trafo Dist. II 20/0,4 KV 3-Phase 0.625 20.000 0.400 4.00 1.50 0 0 0 0 0 4.0000 Dyn 0.000

Trafo Dist. III 20/0,4 KV 3-Phase 0.125 20.000 0.400 4.00 1.50 0 0 0 0 0 4.0000 Dyn 0.000

Trafo Dist. IV 20/0,4 KV 3-Phase 0.500 20.000 0.400 4.00 1.50 0 0 0 0 0 4.0000 Dyn 0.000

TRAFO INTARBUS 500/150 3-Phase 6.250 500.000 150.000 7.15 8.50 0 0 0 0 0 7.1500 YNyn 0.000
KV
Trafo Tng I 13,8/150 KV 3-Phase 5.000 13.800 150.000 7.15 8.50 0 0 0 0 0 7.1500 YNyn 0.000

Trafo Tng I 13,8/500 KV 3-Phase 11.250 13.800 500.000 8.35 13.00 0 0 0 0 0 8.3500 YNyn 0.000
Trafo Tng I 150/20 KV 3-Phase 1.250 150.000 20.000 5.00 3.50 0 0 0 0 0 5.0000 YNd 0.000

Trafo Tng II 13,8/500 KV 3-Phase 3.875 13.800 500.000 7.15 8.50 0 0 0 0 0 7.1500 YNyn 0.000

Trafo Tng II 150/20 KV 3-Phase 2.500 150.000 20.000 6.25 6.00 0 0 0 0 0 6.2500 YNd 0.000

Trafo Tng III 13,8/500 KV 3-Phase 7.500 13.800 500.000 8.35 13.00 0 0 0 0 0 8.3500 YNyn 0.000

Trafo Tng III 150/20 KV 3-Phase 0.438 150.000 20.000 4.00 1.50 0 0 0 0 0 4.0000 YNd 0.000

Trafo Tng IV 150/20 KV 3-Phase 1.875 150.000 20.000 6.25 6.00 0 0 0 0 0 6.2500 YNd 0.000
Project: ETAP Page: 7

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Branch Connections

CKT/Branch Connected Bus ID % Impedance, Pos. Seq., 100 MVA Base


ID Type From Bus To Bus R X Z Y

Trafo Dist. I 20/0,4 KV 2W XFMR GD I GD IA 355.01 532.51 640.00

Trafo Dist. II 20/0,4 KV 2W XFMR GD II GD IIA 355.01 532.51 640.00

Trafo Dist. III 20/0,4 KV 2W XFMR GD III GD IIIA 1775.04 2662.56 3200.00

Trafo Dist. IV 20/0,4 KV 2W XFMR GD V GD VA 443.76 665.64 800.00

TRAFO INTARBUS 500/150 2W XFMR GITET GITET II 13.37 113.62 114.40


KV
Trafo Tng I 13,8/150 KV 2W XFMR GI KIT IIIA GI KIT III 16.71 142.02 143.00

Trafo Tng I 13,8/500 KV 2W XFMR GI KIT IA GI KIT I 5.69 74.00 74.22

Trafo Tng I 150/20 KV 2W XFMR GI I GI IA 109.89 384.61 400.00

Trafo Tng II 13,8/500 KV 2W XFMR GI KIT IB GI KIT I 21.56 183.25 184.52

Trafo Tng II 150/20 KV 2W XFMR GI II GI IIA 41.10 246.60 250.00

Trafo Tng III 13,8/500 KV 2W XFMR GI KIT IIA GI KIT II 8.54 111.01 111.33

Trafo Tng III 150/20 KV 2W XFMR GI III GI IIIA 507.15 760.73 914.29

Trafo Tng IV 150/20 KV 2W XFMR GI III GI III B 54.80 328.80 333.33

Cable 1 Cable Bus Beban IV Bus 1 38.21 44.38 58.56

Cable 2 Cable Bus25 Bus 2 38.21 44.38 58.56

SKUTM I Cable GI IA GD I 15.26 22.45 27.15

SKUTM II Cable GI IIA GD II 15.26 22.45 27.15

SKUTM III Cable GI IIA Bus Beban II 18.31 26.94 32.57

SKUTM IV Cable GI IIA GD III 18.31 26.94 32.57

SKUTM V Cable GI IIIA Bus Beban VII 15.26 22.45 27.15

SKUTM VI Cable GI III B Bus Beban VIII 15.26 22.45 27.15

SKUTM VII Cable GI III B GD V 21.36 31.43 38.00

SUTR I Cable GD IA Bus Beban I 763.02 867.50 1155.32

SUTR II Cable GD IIIA Bus Beban III 457.81 532.50 702.25 0.0000032

SUTR III Cable Bus Beban IV Bus Beban III 76.30 88.75 117.04 0.0000005

SUTR IV Cable Bus25 Bus Beban IV 76.30 88.75 117.04 0.0000005

SUTR V Cable GD VA Bus Beban IX 953.78 1109.38 1463.01 0.0000067

SUTR VI Cable GD IIA Bus Beban X 267.06 310.63 409.64 0.0000019

SUTR VII Cable GD IIA Bus Beban XI 133.53 155.31 204.82 0.0000009

SUTET I Line GI KIT I GITET 0.54 1.64 1.73 0.2250000

SUTET II Line GI KIT II GITET 0.48 1.46 1.54 0.2000000

SUTT I Line GITET II GI I 3.33 10.15 10.68 0.1125000

SUTT II Line GI KIT III GI I 3.00 9.13 9.61 0.1012500

SUTT III Line GI II GI KIT III 2.33 7.10 7.48 0.0787500

SUTT IV Line GI II GI I 2.00 6.09 6.41 0.0675000

SUTT V Line GI III GI II 2.00 6.09 6.41 0.0675000


Project: ETAP Page: 8

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

CKT/Branch Connected Bus ID % Impedance, Pos. Seq., 100 MVA Base


ID Type From Bus To Bus R X Z Y

CB47 Tie Breakr Bus Beban II Cmtr1


Project: ETAP Page: 9

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

LOAD FLOW REPORT

Bus Voltage Generation Load Load Flow XFMR


ID kV % Mag. Ang. MW Mvar MW Mvar ID MW Mvar Amp %PF %Tap

Bus 1 0.400 96.157 -2.9 0.004 0.000 0 0 Bus Beban IV 0.004 0.000 5.6 100.0

Bus 2 0.400 96.154 -2.9 0.004 0.000 0 0 Bus25 0.004 0.000 5.6 100.0

Bus Beban I 0.400 92.923 -3.2 0 0 0.242 0.118 GD IA -0.242 -0.118 418.1 89.9

Bus Beban II 20.000 96.321 -2.9 0 0 0 0 GI IIA -0.576 -0.357 20.3 85.0

Cmtr1 0.576 0.357 20.3 85.0

Bus Beban III 0.400 96.161 -2.9 0 0 0.005 0.002 GD IIIA -0.008 -0.005 14.8 84.9

Bus Beban IV 0.003 0.003 7.0 66.5

Bus Beban IV 0.400 96.155 -2.9 0 0 0.005 0.002 Bus 1 -0.004 0.000 5.6 100.0

Bus Beban III -0.003 -0.003 7.0 66.5

Bus25 0.002 0.002 3.5 66.5

Bus Beban IX 0.400 86.572 -5.5 0 0 0.358 0.175 GD VA -0.358 -0.175 663.8 89.8

Bus Beban VII 20.000 95.082 -2.3 0 0 0.308 0.191 GI IIIA -0.308 -0.191 11.0 85.0

Bus Beban VIII 20.000 96.187 -2.8 0 0 0.201 0.177 GI III B -0.201 -0.177 8.0 75.0

Bus Beban X 0.400 94.042 -3.6 0 0 0.193 0.103 GD IIA -0.193 -0.103 335.2 88.2

Bus Beban XI 0.400 94.866 -3.5 0 0 0.045 0.000 GD IIA -0.045 0.000 68.5 100.0

Bus25 0.400 96.152 -2.9 0 0 0.005 0.002 Bus 2 -0.004 0.000 5.6 100.0

Bus Beban IV -0.002 -0.002 3.5 66.5

GD I 20.000 97.635 -1.9 0 0 0 0 GI IA -0.251 -0.130 8.4 88.9

GD IA 0.251 0.130 8.4 88.9

GD IA 0.400 96.019 -2.4 0 0 0 0 Bus Beban I 0.248 0.125 418.1 89.3

GD I -0.248 -0.125 418.1 89.3

GD II 20.000 96.415 -2.9 0 0 0.201 0.087 GI IIA -0.443 -0.195 14.5 91.5

GD IIA 0.242 0.109 7.9 91.2

GD IIA 0.400 94.929 -3.4 0 0 0 0 Bus Beban X 0.194 0.105 335.2 88.0

Bus Beban XI 0.045 0.000 68.5 100.0

GD II -0.239 -0.105 396.8 91.6

GD III 20.000 96.528 -2.8 0 0 0 0 GI IIA -0.008 -0.005 0.3 84.9

GD IIIA 0.008 0.005 0.3 84.9

GD IIIA 0.400 96.229 -2.9 0 0 0 0 Bus Beban III 0.008 0.005 14.8 84.9

GD III -0.008 -0.005 14.8 84.9

GD V 20.000 96.041 -2.8 0 0 0.151 0.093 GI III B -0.538 -0.306 18.6 86.9

GD VA 0.387 0.213 13.3 87.6

GD VA 0.400 92.794 -3.9 0 0 0 0 Bus Beban IX 0.378 0.199 663.8 88.5

GD V -0.378 -0.199 663.8 88.5

GI I 150.000 98.502 -1.4 0 0 0 0 GITET II -2.048 -0.998 8.9 89.9

GI KIT III 0.394 0.135 1.6 94.6


Project: ETAP Page: 10

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Bus Voltage Generation Load Load Flow XFMR


ID kV % Mag. Ang. MW Mvar MW Mvar ID MW Mvar Amp %PF %Tap

GI II 1.401 0.729 6.2 88.7

GI IA 0.252 0.133 1.1 88.5

GI IA 20.000 97.704 -1.9 0 0 0 0 GD I 0.251 0.130 8.4 88.9

GI I -0.251 -0.130 8.4 88.9

GI II 150.000 98.426 -1.4 0 0 0 0 GI KIT III -0.694 -0.453 3.2 83.7

GI I -1.401 -0.793 6.3 87.0

GI III 1.061 0.651 4.9 85.2

GI IIA 1.034 0.596 4.7 86.7

GI IIA 20.000 96.531 -2.8 0 0 0 0 GD II 0.443 0.196 14.5 91.4

Bus Beban II 0.577 0.358 20.3 84.9

GD III 0.008 0.005 0.3 84.9

GI II -1.028 -0.559 35.0 87.8

GI III 150.000 98.362 -1.5 0 0 0 0 GI II -1.060 -0.715 5.0 82.9

GI IIIA 0.316 0.203 1.5 84.2

GI III B 0.744 0.512 3.5 82.4

GI III B 20.000 96.260 -2.8 0 0 0 0 Bus Beban VIII 0.201 0.177 8.0 75.0

GD V 0.539 0.307 18.6 86.9

GI III -0.739 -0.485 26.5 83.6

GI IIIA 20.000 95.176 -2.3 0 0 0 0 Bus Beban VII 0.309 0.191 11.0 85.0

GI III -0.309 -0.191 11.0 85.0

GI KIT I 500.000 100.017 0.0 0 0 0 0 GITET 1.797 0.349 2.1 98.2

GI KIT IA -0.800 -0.258 1.0 95.2

GI KIT IB -0.998 -0.092 1.2 99.6

GI KIT IA 13.800 100.255 0.3 0.800 0.263 0 0 GI KIT I 0.800 0.263 35.1 95.0

GI KIT IB 13.800 100.417 1.0 1.000 0.110 0 0 GI KIT I 1.000 0.110 41.9 99.4

GI KIT II 500.000 100.005 0.0 0 0 0 0 GITET 0.300 0.129 0.4 91.9

GI KIT IIA -0.300 -0.129 0.4 91.9

GI KIT IIA 13.800 100.174 0.2 0.300 0.130 0 0 GI KIT II 0.300 0.130 13.7 91.8

GI KIT III 150.000 98.472 -1.4 0 0 0 0 GI I -0.394 -0.234 1.8 86.0

GI II 0.694 0.377 3.1 87.9

GI KIT IIIA -0.300 -0.144 1.3 90.2

GI KIT IIIA 13.800 98.731 -1.2 0.300 0.145 0 0 GI KIT III 0.300 0.145 14.1 90.0

* GITET 500.000 100.000 0.0 -0.041 0.049 0 0 GI KIT I -1.797 -0.574 2.2 95.3

GI KIT II -0.300 -0.329 0.5 67.4

GITET II 2.056 0.952 2.6 90.7

GITET II 150.000 98.668 -1.3 0 0 0 0 GI I 2.050 0.894 8.7 91.7

GITET -2.050 -0.894 8.7 91.7


Project: ETAP Page: 11

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Bus Voltage Generation Load Load Flow XFMR


ID kV % Mag. Ang. MW Mvar MW Mvar ID MW Mvar Amp %PF %Tap

Cmtr1 20.000 96.321 -2.9 0 0 0.576 0.357 Bus Beban II -0.576 -0.357 20.3 85.0

* Indicates a voltage regulated bus ( voltage controlled or swing type machine connected to it)
# Indicates a bus with a load mismatch of more than 0.1 MVA
Project: ETAP Page: 12

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Bus Loading Summary Report

Directly Connected Load Total Bus Load

Bus Constant kVA Constant Z Constant I Generic


Percent
ID kV Rated Amp MW Mvar MW Mvar MW Mvar MW Mvar MVA % PF Amp Loading

Bus 1 0.400 0.004 100.0 5.6

Bus 2 0.400 0.004 100.0 5.6

Bus Beban I 0.400 0.156 0.097 0.086 0.021 0.269 89.9 418.1

Bus Beban II 20.000 0.677 85.0 20.3

Bus Beban III 0.400 0.002 0.010 84.9 14.8

Bus Beban IV 0.400 0.002 0.008 89.1 11.5

Bus Beban IX 0.400 0.238 0.147 0.120 0.028 0.398 89.8 663.8

Bus Beban VII 20.000 0.252 0.156 0.057 0.035 0.363 85.0 11.0

Bus Beban VIII 20.000 0.201 0.177 0.268 75.0 8.0

Bus Beban X 0.400 0.136 0.084 0.057 0.019 0.218 88.2 335.2

Bus Beban XI 0.400 0.045 100.0 68.5

Bus25 0.400 0.002 0.006 95.0 8.3

GD I 20.000 0.283 88.9 8.4

GD IA 0.400 0.278 89.3 418.1

GD II 20.000 0.201 0.087 0.484 91.5 14.5

GD IIA 0.400 0.261 91.6 396.8

GD III 20.000 0.010 84.9 0.3

GD IIIA 0.400 0.010 84.9 14.8

GD V 20.000 0.122 0.076 0.028 0.017 0.619 86.9 18.6

GD VA 0.400 0.000 0.427 88.5 663.8

GI I 150.000 2.278 89.9 8.9

GI IA 20.000 0.283 88.9 8.4

GI II 150.000 0.000 2.437 85.9 9.5

GI IIA 20.000 1.170 87.8 35.0

GI III 150.000 0.000 1.279 82.9 5.0

GI III B 20.000 0.884 83.6 26.5

GI IIIA 20.000 0.363 85.0 11.0

GI KIT I 500.000 1.831 98.2 2.1

GI KIT IA 13.800 0.842 95.0 35.1

GI KIT IB 13.800 1.006 99.4 41.9

GI KIT II 500.000 0.326 91.9 0.4

GI KIT IIA 13.800 0.327 91.8 13.7

GI KIT III 150.000 0.790 87.9 3.1

GI KIT IIIA 13.800 0.333 90.0 14.1

GITET 500.000 2.303 91.1 2.7


Project: ETAP Page: 13

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Directly Connected Load Total Bus Load

Bus Constant kVA Constant Z Constant I Generic


Percent
ID kV Rated Amp MW Mvar MW Mvar MW Mvar MW Mvar MVA % PF Amp Loading

GITET II 150.000 0.000 2.236 91.7 8.7

Cmtr1 20.000 0.513 0.318 0.063 0.039 0.677 85.0 20.3

* Indicates operating load of a bus exceeds the bus critical limit ( 100.0% of the Continuous Ampere rating).
# Indicates operating load of a bus exceeds the bus marginal limit ( 95.0% of the Continuous Ampere rating).
Project: ETAP Page: 14

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Branch Loading Summary Report

Transformer
CKT / Branch Cable & Reactor
Loading (input) Loading (output)
Ampacity Loading Capability
ID Type (Amp) Amp % (MVA) MVA % MVA %

Trafo Dist. I 20/0,4 KV Transformer 0.625 0.283 45.2 0.278 44.5

Trafo Dist. II 20/0,4 KV Transformer 0.625 0.265 42.4 0.261 41.8

Trafo Dist. III 20/0,4 KV Transformer 0.125 0.010 7.9 0.010 7.9

Trafo Dist. IV 20/0,4 KV Transformer 0.500 0.442 88.3 0.427 85.3

TRAFO INTARBUS 500/150 Transformer 6.250 2.266 36.3 2.236 35.8


KV
Trafo Tng I 13,8/150 KV Transformer 5.000 0.333 6.7 0.332 6.6

Trafo Tng I 13,8/500 KV Transformer 11.250 0.842 7.5 0.840 7.5

Trafo Tng I 150/20 KV Transformer 1.250 0.285 22.8 0.283 22.6

Trafo Tng II 13,8/500 KV Transformer 3.875 1.006 26.0 1.002 25.9

Trafo Tng II 150/20 KV Transformer 2.500 1.193 47.7 1.170 46.8

Trafo Tng III 13,8/500 KV Transformer 7.500 0.327 4.4 0.326 4.4

Trafo Tng III 150/20 KV Transformer 0.438 0.375 85.7 0.363 82.9

Trafo Tng IV 150/20 KV Transformer 1.875 0.903 48.2 0.884 47.2

* Indicates a branch with operating load exceeding the branch capability.


Project: ETAP Page: 15

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Branch Losses Summary Report

Vd
From-To Bus Flow To-From Bus Flow Losses % Bus Voltage
% Drop

Branch ID MW Mvar MW Mvar kW kvar From To in Vmag

Cable 1 0.004 0.000 -0.004 0.000 0.0 0.0 96.2 96.2 0.00

Cable 2 0.004 0.000 -0.004 0.000 0.0 0.0 96.2 96.2 0.00

SUTR I -0.242 -0.118 0.248 0.125 6.4 7.3 92.9 96.0 3.10

SKUTM III -0.576 -0.357 0.577 0.358 0.9 1.3 96.3 96.5 0.21

SUTR II -0.008 -0.005 0.008 0.005 0.0 0.0 96.2 96.2 0.07

SUTR III 0.003 0.003 -0.003 -0.003 0.0 0.0 96.2 96.2 0.01

SUTR IV 0.002 0.002 -0.002 -0.002 0.0 0.0 96.2 96.2 0.00

SUTR V -0.358 -0.175 0.378 0.199 20.2 23.5 86.6 92.8 6.22

SKUTM V -0.308 -0.191 0.309 0.191 0.2 0.3 95.1 95.2 0.09

SKUTM VI -0.201 -0.177 0.201 0.177 0.1 0.2 96.2 96.3 0.07

SUTR VI -0.193 -0.103 0.194 0.105 1.4 1.7 94.0 94.9 0.89

SUTR VII -0.045 0.000 0.045 0.000 0.0 0.0 94.9 94.9 0.06

SKUTM I -0.251 -0.130 0.251 0.130 0.1 0.2 97.6 97.7 0.07

Trafo Dist. I 20/0,4 KV 0.251 0.130 -0.248 -0.125 3.0 4.5 97.6 96.0 1.62

SKUTM II -0.443 -0.195 0.443 0.196 0.4 0.6 96.4 96.5 0.12

Trafo Dist. II 20/0,4 KV 0.242 0.109 -0.239 -0.105 2.7 4.0 96.4 94.9 1.49

SKUTM IV -0.008 -0.005 0.008 0.005 0.0 0.0 96.5 96.5 0.00

Trafo Dist. III 20/0,4 KV 0.008 0.005 -0.008 -0.005 0.0 0.0 96.5 96.2 0.30

SKUTM VII -0.538 -0.306 0.539 0.307 0.9 1.3 96.0 96.3 0.22

Trafo Dist. IV 20/0,4 KV 0.387 0.213 -0.378 -0.199 9.4 14.1 96.0 92.8 3.25

SUTT I -2.048 -0.998 2.050 0.894 1.7 -104.0 98.5 98.7 0.17

SUTT II 0.394 0.135 -0.394 -0.234 0.1 -98.0 98.5 98.5 0.03

SUTT IV 1.401 0.729 -1.401 -0.793 0.5 -63.8 98.5 98.4 0.08

Trafo Tng I 150/20 KV 0.252 0.133 -0.251 -0.130 0.9 3.2 98.5 97.7 0.80

SUTT III -0.694 -0.453 0.694 0.377 0.2 -75.8 98.4 98.5 0.05

SUTT V 1.061 0.651 -1.060 -0.715 0.3 -64.3 98.4 98.4 0.06

Trafo Tng II 150/20 KV 1.034 0.596 -1.028 -0.559 6.0 36.2 98.4 96.5 1.90

Trafo Tng III 150/20 KV 0.316 0.203 -0.309 -0.191 7.4 11.1 98.4 95.2 3.19

Trafo Tng IV 150/20 KV 0.744 0.512 -0.739 -0.485 4.6 27.7 98.4 96.3 2.10

SUTET I 1.797 0.349 -1.797 -0.574 0.2 -224.5 100.0 100.0 0.02

Trafo Tng I 13,8/500 KV -0.800 -0.258 0.800 0.263 0.4 5.2 100.0 100.3 0.24

Trafo Tng II 13,8/500 KV -0.998 -0.092 1.000 0.110 2.2 18.4 100.0 100.4 0.40

SUTET II 0.300 0.129 -0.300 -0.329 0.0 -200.0 100.0 100.0 0.00

Trafo Tng III 13,8/500 KV -0.300 -0.129 0.300 0.130 0.1 1.2 100.0 100.2 0.17
Project: ETAP Page: 16

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Vd
From-To Bus Flow To-From Bus Flow Losses % Bus Voltage
% Drop

Branch ID MW Mvar MW Mvar kW kvar From To in Vmag

Trafo Tng I 13,8/150 KV -0.300 -0.144 0.300 0.145 0.2 1.6 98.5 98.7 0.26

TRAFO INTARBUS 500/150 2.056 0.952 -2.050 -0.894 6.9 58.3 100.0 98.7 1.33
KV

77.4 -608.6
Project: ETAP Page: 17

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Alert Summary Report

% Alert Settings
Critical Marginal
Loading
Bus 100.0 95.0

Cable 100.0 95.0

Reactor 100.0 95.0

Line 100.0 95.0

Transformer 100.0 95.0

Panel 100.0 95.0

Protective Device 100.0 95.0

Generator 100.0 95.0

Inverter/Charger 100.0 95.0

Bus Voltage
OverVoltage 105.0 102.0

UnderVoltage 95.0 98.0

Generator Excitation
OverExcited (Q Max.) 100.0 95.0

UnderExcited (Q Min.) 100.0

Critical Report

Device ID Type Condition Rating/Limit Unit Operating % Operating Phase Type

Bus Beban I Bus Under Voltage 0.400 kV 0.372 92.9 3-Phase

Bus Beban IX Bus Under Voltage 0.400 kV 0.35 86.6 3-Phase

Bus Beban X Bus Under Voltage 0.400 kV 0.38 94.0 3-Phase

Bus Beban XI Bus Under Voltage 0.400 kV 0.38 94.9 3-Phase

GD IIA Bus Under Voltage 0.400 kV 0.38 94.9 3-Phase

GD VA Bus Under Voltage 0.400 kV 0.37 92.8 3-Phase

Marginal Report

Device ID Type Condition Rating/Limit Unit Operating % Operating Phase Type

Bus 1 Bus Under Voltage 0.400 kV 0.385 96.2 3-Phase

Bus 2 Bus Under Voltage 0.400 kV 0.38 96.2 3-Phase

Bus Beban II Bus Under Voltage 20.000 kV 19.26 96.3 3-Phase

Bus Beban III Bus Under Voltage 0.400 kV 0.38 96.2 3-Phase

Bus Beban IV Bus Under Voltage 0.400 kV 0.38 96.2 3-Phase

Bus Beban VII Bus Under Voltage 20.000 kV 19.02 95.1 3-Phase
Project: ETAP Page: 18

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

Marginal Report

Device ID Type Condition Rating/Limit Unit Operating % Operating Phase Type

Bus Beban VIII Bus Under Voltage 20.000 kV 19.237 96.2 3-Phase

Bus25 Bus Under Voltage 0.400 kV 0.38 96.2 3-Phase

GD I Bus Under Voltage 20.000 kV 19.53 97.6 3-Phase

GD IA Bus Under Voltage 0.400 kV 0.38 96.0 3-Phase

GD II Bus Under Voltage 20.000 kV 19.28 96.4 3-Phase

GD III Bus Under Voltage 20.000 kV 19.31 96.5 3-Phase

GD IIIA Bus Under Voltage 0.400 kV 0.38 96.2 3-Phase

GD V Bus Under Voltage 20.000 kV 19.21 96.0 3-Phase

GI IA Bus Under Voltage 20.000 kV 19.54 97.7 3-Phase

GI IIA Bus Under Voltage 20.000 kV 19.31 96.5 3-Phase

GI III B Bus Under Voltage 20.000 kV 19.25 96.3 3-Phase

GI IIIA Bus Under Voltage 20.000 kV 19.04 95.2 3-Phase


Project: ETAP Page: 19

Location: 16.0.0C Date: 15-11-2021

Contract: SN: 4359168

Engineer: Revision: Base


Study Case: LF
Filename: 201811238~~ Config.: Normal

SUMMARY OF TOTAL GENERATION , LOADING & DEMAND

MW Mvar MVA % PF

Source (Swing Buses): -0.041 0.049 0.064 63.63 Leading

Source (Non-Swing Buses): 2.407 0.648 2.493 96.56 Lagging

Total Demand: 2.367 0.698 2.467 95.92 Lagging

Total Motor Load: 1.819 1.142 2.147 84.69 Lagging

Total Static Load: 0.471 0.164 0.499 94.42 Lagging

Total Constant I Load: 0.000 0.000 0.000

Total Generic Load: 0.000 0.000 0.000

Apparent Losses: 0.077 -0.609

System Mismatch: 0.000 0.000

Number of Iterations: 3
One-Line Diagram - OLV 1 (Load Flow Analysis)
X. TUGAS AKHIR LOAD FLOW SEBELUM RUN
PLTU 1 PLTU II
3 MW 4 MW

Bus1 GI KIT IB
13,8 kV 13,8 kV
JARINGAN TRANSMISI TET
5 MVAsc

Trafo Tng I 13,8/500 kv Trafo Tng II 13,8/500 kv


9 MVA 3,875 MVA PLTG 1
3 MW

Bus2 GI KIT IC
500 kV 13,8 kV

SUTET I Trafo Tng III 13,8/500 kv


90 km 7,5 MVA
PLTA 1
2 MW
Bus4
500 kV

GI KIT ID
SUTET II SUTET III 13,8 kV
80 km 80 km

Bus10 Bus16
500 kV 500 kV
Trafo Tng IV 13,8/150 kv
5 MVA

Trafo Int II 500/150 kv Trafo Int III 500/150 kv


Trafo Int I 500/150 kv 6,25 MVA
6,25 MVA 6,25 MVA

Bus17 Bus23
150 kV 150 kV

Bus8
150 kV
SUTT II SUTT III SUTT IV
45 km
35 km 30 km

SUTT I Bus18 Bus24 Bus32


50 km 150 kV 150 kV 150 kV

Bus9
150 kV

Trafo Tng II 150/20 kv Trafo Tng III 150/20 kv Trafo Tng IV 150/20 kv
2,5 MVA 2 MVA 1,5 MVA

Trafo Tng I 150/20 kv Network1


1,25 MVA
Bus19 Bus20
20 kV Bus25
20 kV 20 kV

Bus11
20 kV SKUTM 5 SKUTM 6
SKUTM 4
12 km 10 km 10 km

SKUTM 7
14 km SKUTM 3 Bus26
12 km 20 kV
Bus21
Bus15 Bus12 20 kV Bus22
20 kV 20 kV 20 kV

Trafo Dist. II 20/0,4 Kv


0,563 MVA PLTS I
Trafo Dist. I 20/0,4 Kv
1 MVA
Syn2
Cmtr1
250 HP
Bus13 Bus27
Mtr1 0,4 kV 0,4 kV Bus30
250 HP
0,4 kV

SUTR I SUTR III


SUTR II 0,2 km Cable 1
0,2 km 0,2 km 0,01 m

Bus14
0,4 kV Bus29
Bus28 0,4 kV
0,4 kV

Load1 Lump1 Load2


10 kVA 20 kVA 3 kVA
Syn3 Load4 Lump4
20 kVA
25 HP 1 kVA

page 1 17:06:56 Nov 15, 2021 Project File: Putu Deby Ari Saputra
One-Line Diagram - OLV 1 (Load Flow Analysis)
LOAD FLOW SESUDAH RUN
PLTU 1 PLTU II
3 MW 4 MW

Bus1 1000 kW % GI KIT IB 400 kW %


13,8 kV11010 0,2
kvar 13,8 kV 100,
131,5 kvar
3
1000 kW JARINGAN TRANSMISI TET 400 kW
110 kvar 5 MVAsc 131,5 kvar

Trafo Tng I 13,8/500 kv Trafo Tng II 13,8/500 kv


9 MVA 3,875 MVA PLTG 1
3 MW

Bus2 704,4 kW GI KIT IC


300 kW
%
500 kV 771,3 kvar 100 13,8 kV 130 kvar 2 %
300 kW
100,
694,5 kW
-542,4 kvar 130 kvar

SUTET I Trafo Tng III 13,8/500 kv


90 km 7,5 MVA
PLTA 1
2 MW
Bus4 %
500 kV 100
231,7 kW 762,7 kW
-119,9 kvar -68,8 kvar
GI KIT ID 300 kW
SUTET II SUTET III 13,8 kV 145,3
1 ,3 %
00kvar
80 km 80 km 300 kW
145,3 kvar
Bus10 Bus16
% %
500 kV 100
500 kV 100
231,7 kW 639,2 kW 123,4 kW Trafo Tng IV 13,8/150 kv
80,1 kvar 209,6 kvar -78,5 kvar 5 MVA

Trafo Int II 500/150 kv Trafo Int III 500/150 kv


Trafo Int I 500/150 kv 6,25 MVA
6,25 MVA 6,25 MVA

Bus17 Bus23
8 % 1 %
150 kV
99,6 150 kV 100,
638,6 kW 38,5 kW 384,7 kW
Bus8 204,5 kvar -55,5 kvar 120,5 kvar
8 %
150 kV 99,8 SUTT II
231,7 kW 45 km SUTT III SUTT IV
79,5 kvar 35 km 30 km

SUTT I Bus18 Bus24 Bus32


4 % 1 % 1 %
100,
50 km
99,6 100,
150 kV 150 kV 150 kV
437,4 kW 201,1 kW 38,5 kW 384,6 kW
Bus9 % 216,3 kvar 88,3 kvar 23,4 kvar 188 kvar
150 kV 9 9,86
231,6 kW
191,6 kvar Trafo Tng II 150/20 kv Trafo Tng III 150/20 kv Trafo Tng IV 150/20 kv
2,5 MVA 2 MVA 1,5 MVA

Trafo Tng I 150/20 kv Network1


1,25 MVA
Bus20
Bus19
2 % 6 %
99,2
Bus25
98,9
20 kV 6 %
99,9
20 kV 20 kV
436,4 kW 200,8 kW
86,8 kvar 38,5 kW
210,3 kvar 23,3 kvar
Bus11 %
20 kV 9 8,87 SKUTM 4 SKUTM 5 SKUTM 6
230,6 kW 12 km 10 km 10 km
188,1 kvar
SKUTM 7
SKUTM 3 Bus26
14 km 5 %
12 km 20 kV
99,9
Bus21 38,5 kW
9 % %
%Bus12 98,7
200,9 kW Bus22
Bus15
7 7 % 20 kV
9,21
23,3 kvar
98,7
20 kV
98,6 9
20 kV 20 kV 177,3 kvar
435,9 kW
200,8 kW 29,6 kW 209,7 kvar 200,8 kW
177,1 kvar 10,6 kvar 86,7 kvar Trafo Dist. II 20/0,4 Kv
0,563 MVA PLTS I
Trafo Dist. I 20/0,4 Kv
1 MVA
Syn2
Cmtr1
250 HP
Bus13 Bus27
7 % 6 %
Mtr1
250 HP
0,4 kV 98,6
0,4 kV
99,6 Bus30 3,73 kW 7 %
29,5 kW 38,4 kW 98,9
0,4 kV 0 kvar
10,6 kvar 23,2 kvar 3,73 kW
0 kvar
SUTR I SUTR III
SUTR II 0,2 km Cable 1
0,2 km 0,2 km 0,01 m

Bus14
5 %
0,4 kV
98,3 Bus28 13,2 kW
Bus29
% 7 %
9,67 kW 16,9 kW 2,9 kW 0,4 kV ,17 0,4 kV
10,599kvar 98,9
0 kvar 10,5 kvar 0 kvar 16,9 kW
24 kW 0,983 kW 10,5 kvar
12,5 kvar 0 kvar

Load1 Lump1 Load2


10 kVA 20 kVA 3 kVA
Syn3 Load4 Lump4
20 kVA
25 HP 1 kVA

page 1 17:07:43 Nov 15, 2021 Project File: Putu Deby Ari Saputra
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
XI. PERTANYAAN

1. Pada rangkaian yang Anda buat, konfigurasi rangkaian apa yang Anda pakai? Dan berikan
alasan Anda memakai konfigurasi itu!
Jawab :
konfugurasi yang saya gunakan yaitu konfigurasi radial, karena pada sistem konfigurasi ini
merupakan sistem konfigurasi yang paling sederhana dan juga paling banyak dipakai
dibandingkan dengan sistem konfigurasi lainnya. Dan juga pada sistem konfigurasi radial ini
terkenal dengan ketidak rumitan dan juga biaya nya yang murah dibandingkan dengan sistem
konfigurasi lainnya.

2. Pada rangkaian yang Anda buat, mode generator apa yang dipakai? Jelaskan definisi mode
operasi generator Swing, Voltage Control, Mvar Control, dan PF Control!
Jawab:
Generator yang saya gunakan didalam rangkaian tugas akhir yaitu generator swing dan
generator PF Control. Yang dimana Definisi Operasi generator swing yaitu generator
yang berfungsi sebagai generator yang dapat memback up kekurangan daya dari generator
lain, Voltage control yaitu generator yang dapat diatur nilai tegangan nya, Mvar control
yaitu generator yang dapat diatur daya reaktif nya, dan PF control yaitu generator yang
dapat diatur faktor daya nya

3. Pada rangkaian yang Anda buat, jenis saluran apa saja yang Anda pakai? Dan berikan
alasan!
Jawab:
Pada rangkaian yang telah dibuat memakai Saluran SUTET, SUTT, SKUTM, dan SUTR.
Alasannya karena jarak beban dengan pembangkit memiliki jarak yang cukup jauh
sehingga memerlukan tegangan yang cukup tinggi untuk mengurangi rugi rugi dan juga
nantinya daya yang dikirim akan lebih efisien.

4. Jelaskan perbedaan Power Grid dan Generator!


Jawab :
Power Grid merupakan suatu sistem yang didalamnya terdiri dari beberapa pembangkit dan
gardu induk beserta beban yang dimana sumber tegangannya ideal, artinya sumber tegangan
yang dapat menyuplai daya dengan tegangan tetap sekalipun daya yang diserap cukup besar.
Sedangkan Generator biasanya terdiri hanya dari 1 generator saja.
Laboratorium Sistem Tenaga Listrik
Institut Teknologi PLN
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
5. Jelaskan perbedaan Transmission Line dan Cable!
Jawab:
Pada umumnya penghantar tanpa isolasi ini digunakan pada jaringan transmisi saluran
udara tegangan ekstra tinggi (SUTET), Saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan
Saluran udara tegangan menengah (SUTM). Sedangkan untuk kabel penghantar
berisolasi digunakan pada saluran udara tegangan rendah (SUTR). Namun sebenarnya
pada jaringan transmisi SUTET, SUTT, dan SUTM bisa saja menggunakan kabel dengan
isolasi namun berakibat pada biaya yang dikeluarkan sangat besar dan juga andongan
pada jaringan juga akan semakin besar.

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai