Nim : 2018-11-238
Kelas :E
10 November 2021
17 November 2021
24 November 2021
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari fungsi ETAP dalam sistem tenaga listrik.
2. Dapat memahami cara pengoperasian program software ETAP.
3. Dapat menggambar diagram saluran tunggal sistem tenaga listrik dan setting
beberapakomponennya pada software ETAP.
1. 1 unit PC
2. Software ETAP
Setiap komponen Sistem Tenaga Listrik dapat digambarkan dalam worksheet atau ruang
kerja program dengan lambang-lambang tertentu. Spesifikasi masing-masing komponen dapat
disesuaikan keadaan sebenarnya atau kondisi nyata di lapangan. Spesifikasi ini juga dapat
dipilih sesuai data umumnya yang dapat diambil dari library atau data yang ada pada program.
Misalnya, panjang dan ukuran kabel, kapasitas dan rating trafo, kapasitas dan tegangan beban
dan lain-lain. Simbol elemen listrik yang digunakan dalam analisa dengan menggunakan ETAP
pun berbeda
Beberapa elemen yang digunakan dalam suatu diagram saluran tunggal adalah :
1. Power Grid merupakan sumber tegangan yang ideal, artinya sumber tegangan yang mampu
mensuplai daya dengan tegangan tetap sekalipun daya yang diserap cukup besar. Power
Grid dapat berupa sebuah generator yang besar, atau sebuah Gardu Induk yang
merupakanbagian dari sebuah sistem tenaga listrik interkoneksi yang cukup besar.
2. Transformator atau trafo adalah sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan sistem. Spesifikasi yang pokok pada sebuah trafo adalah:
a. Kapasitas trafo yaitu daya maksimum yang dapat bekerja pada kapasitas trafo terus-
menerus tanpa mengakibatkan kerusakan.
c. Impedansi trafo yang merupakan gabungan antara resistansi kawat dan reaktansi
kumparan trafo.
d. Tap trafo yang dapat digunakan untuk mengubah perbandingan antara kumparan
primer dengan kumparan sekunder dari perbandingan semula.
3. Busbar atau sering disingkat bus, yaitu tempat penyambungan beberapa komponen sistem
tenaga listrik (saluran transmisi, jaringan distribusi, Power Grid, beban atau generator).
Leveltegangan bus disesuaikan dengan level tegangan yang dihubungkan dengan bus
tersebut.
Selain komponen AC yang telah dijelaskan diatas, ETAP juga memiliki berbagai komponen
DC diantaranya: Inverter, DC cable, DC static load, Battery, Variable frequency drive,
Uninterruptible power supply, DC single throw switch, DC circuit breaker, dll. Yang tentunya
memiliki fungsi nya masing-masing dan dapat digunakan sesuai kebutuhan dari one line
diagram.
Setting ETAP
Standard : IEC
Frequency : 50 Hz Unit
System : Metric
1. Dengan mengacu pada sistem tenaga listrik yang tergambar pada gambar s/d gambar,
gambarkan model one-line-diagram yang lengkap dari sistem tenaga listrik tersebut
pada software analysis sistem tenaga ETAP
2. Dengan menggunakan data yang ada pada tabel s/d tabel , lengkapi data base dari
peralatan pada sistem tenaga listrik di atas!
3. Analisa data yang dapat langsung digunakan, dan data yang perlu dikonversi lebih
lanjut! Amati asumsi-asumsi yang diperlukan dalam pengisian data.
4. Pada menu bar project, klik information dan standard, lalu isi data seperti di bawah ini:
A. Generator
PF
PLTU Unit I 2 MW 13,8 85 % Typical
Control
Data
PF
PLTU Unit II Control 2 MW 13,8 85 % Typical
Data
Mvar
PLTU Unit III 3 MW 13,8 85 % Typical
Control
Data
Mvar
PLTG Unit I 4 MW 13,8 85 % Typical
Control
Data
PF
PLTA Unit I 3 MW 13,8 85 % Typical
Control Data
PLTU Unit II
PLTG Unit I
B. Power Grid
Jaringan Transmisi 5 5 20
TET
C. PV Array
PLTS 1; PLTS 2
Manufacturer : Q CELLS
Model : QQ..BBAASSEE 215-230
Series Panel :5
Parallel Panel :4
D. Inverter
kW : 7.78
V : 0,4
Eff : 90 %
PF : 100 %
ID kVA kV % PF
Load1 60 0,4 100
Load2 30 0,4 100
Load3 50 0,4 100
Load4 6 0,4 95
Load5 6 0,4 95
Load6 6 0,4 95
Load7 100 0,4 100
G. Lumped Load
ID kVA kV % PF
Lump1 230 0,4 85
Lump2 200 0,4 85
Lump3 200 20 85
Lump4 200 20 85
Lump5 200 20 85
Lump6 170 20 85
Lump7 180 20 85
Lump8 350 0,4 85
ID Kva kV % PF
Mtr1 250 20 75
Mtr2 300 20 85
I. Synchronous Motor
ID HP kV % PF
Syn1 250 20 91,8
J. Transmission Line
ID Length (km)
SUTET I 90
SUTET II 80
SUTT I 50
SUTT II 45
SUTT III 35
SUTT IV 30
SUTT V 30
Impedance (User-Defined)
K. Cable
Freq
Length
Size Unit
ID (km) (mm2) Syste m (Hz) kV #C Insul Source Install
Trafo Tng I 13,8/500 KV Trafo Tng II 13,8/500 KV Trafo Tng III 13,8/500 KV
11,25 MVA 3,875 MVA 7,5 MVA
GI KIT I GI KIT II
500 kV 500 kV
JARINGAN TRANSMISI TET
5 MVAsc
GITET
500 kV
PLTA UNIT I
3 MW
GI KIT IIIA
13,8 kV
GITET II
150 kV
GI KIT III
150 kV
GI I GI II GI III
150 kV 150 kV 150 kV
SKUTM IV SKUTM V
SKUTM I SKUTM II SKUTM VI SKUTM VII
SKUTM III
GD IA GD IIIA GD VA
0,4 kV 0,4 kV 0,4 kV
Cable 1 Cable 2
SUTR II
SUTR I
Bus Beban IX
Bus Beban III Bus Beban IV Bus25 0,4 kV
0,4 kV 0,4 kV 0,4 kV
Bus Beban I
0,4 kV
Lump1 Load1
230 kVA 60 kVA
Trafo Tng I 13,8/500 KV Trafo Tng II 13,8/500 KV Trafo Tng III 13,8/500 KV
11,25 MVA 3,875 MVA 7,5 MVA
GI KIT I GI KIT II
% %
500 kV
100 500 kV
100
JARINGAN TRANSMISI TET
1797 5 MVAsc 299,9
j349,3 j128,8
GITET 40,7
%
500 kV -j49,4 100
2056
j952
PLTA UNIT I
3 MW
GI KIT III
7 %
150 kV
98,4
694
j377,2
GI IIIA GI III B
GI IA
%
GI IIA
3 % 20 kV 8 % 6 %
20 kV
97,7
20 kV
96,5 95,1 20 kV
96,2
251,5 442,9 576,6 8,38 308,7 200,9 538,6
j129,8 j195,9 j358,1 j5,23 j191,5 j177,2 j307,3
SKUTM IV SKUTM V
SKUTM I SKUTM II SKUTM VI SKUTM VII
SKUTM III
SUTR II
SUTR I
Bus Beban IX
7 %
Bus Beban III 3,09 Bus Beban IV
6 % 0,4
1,54
6 %
Bus25
0,4 kV 5 %
0,4 kV
86,5
0,4 kV
96,1
j3,46 kV
96,1
j1,73 96,1 282,6 74,9
5,27 5,27 5,27 j175,1 j0
j1,73 j1,73 j1,73
Bus Beban I
2 %
0,4 kV 92,9
190,2 51,8
j117,9 j0
Load 4 Lump 8 Load 7
6 kVA Load 5 Load 6 100 kVA
6 kVA 350 kVA
6 kVA
Lump1 Load1
230 kVA 60 kVA
Di lapangan, sering kali para personel menyebut single line diagram dengan “gambar listrik” saja.
Padahal ada beberapa jenis diagram atau gambar dalam sistem kelistrikan. Masing-masing jenis
diagram atau gambar listrik memiliki fungsi unik. Jenis-jenis diagram listrik di antaranya:
• Ladder diagram
• Wiring Diagram
• Diagram Satu-Garis
Ladder Diagram
Diagram tangga atau ladder diagram adalah diagram yang menunjukkan fungsi suatu rangkaian
listrik dengan menggunakan simbol-simbol listrik. Ini tidak menunjukkan lokasi sebenarnya dari
komponen. Diagram tangga memungkinkan seseorang untuk memahami dan memecahkan
masalah sirkuit dengan cepat. Biasanya digambar seperti tangga, maka dinamakan diagram
tangga. Diagram tangga juga dapat disebut sebagai diagram garis (line diagrams), diagram dasar
(elementary diagrams), atau diagram skematik listrik.
Diagram garis tunggal adalah cetak biru dari sistem kelistrikan. Membuat diagram satu
garis adalah langkah pertama dalam menyiapkan rencana respons kritis, memungkinkan personel
kelistrikan untuk memahami sepenuhnya tata letak dan desain sistem distribusi kelistrikan fasilitas.
Baik itu fasilitas baru atau yang sudah ada, diagram garis tunggal adalah peta jalan untuk semua
aktivitas pengujian, servis, dan pemeliharaan di masa mendatang. Diagram atau gambar listrik
yang efektif akan dengan jelas menunjukkan bagaimana komponen utama sistem kelistrikan
dihubungkan. Ini menunjukkan jalur distribusi daya yang benar dari sumber daya yang masuk ke
setiap beban hilir – termasuk peringkat dan ukuran setiap peralatan listrik, konduktor sirkuitnya,
dan perangkat proteksinya.
Sumber : https://www.omazaki.co.id/pentingnya-single-line-diagram-sld/
https://www.omazaki.co.id/pentingnya-single-line-diagram-sld/
https://www.scribd.com/document/413318484/Fungsi-Dan-Pengertian-Single-Line-Diagram
Pada praktikum Analisa Sistem Tenaga Listrik yang berjudul Diagram Saluran Tunggal (Single
Line Diagram) dapat dilakukan analisa sebagai beikut. Diagram Saluran Tunggal adalah suatu
notasi yang disederhanakan untuk mendukung suatu sistem tenaga listrik tiga fasa. Pada one line
diagram, sistem tiga fasa pada jaringan kita rubah atau disederhanakan menjadi diagram saluran
tunggal yang dimana tujuannya agar memudahkan dalam menganalisa rangkaian pada jaringan
dan memudahkan dalam merancang suatu jaringan. Sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem
yang saling berkaitan yang terdiri dari pembangkit, transmisi dan distribusi. Adapun tujuan pada
praktikum kali ini seperti dapat memahami fungsi ETAP dan sistem tenaga listrik, dapat
memahami cara pengoprasian program software ETAP, dan dapat menggambar diagram salurn
tunggal sistem tenaga listrik dan setting beberapa komponennya pada software ETAP. Adapun
pengertian dari Electric Transient Analysis Program (ETAP) merupakan suatu perangkat lunak
yang mendukung sistem tenaga listrik. Electric Transient Analysis Program (ETAP) ini memiliki
berbagai macam fungsi seperti untuk menggambarkan data-data beban pada jaringan, mensetting
data-data beban pada jaringan, mendesign diagram satu garis, menganalisa aliran daya,
menghitung gangguan hubung singkat, dan menganalisis motor starting dan kestabilan transient.
Pada software ETAP ini terdapat 2 spesifikasi Frekuensi yaitu berdasarkan ANSI (America
National Standars Institute) sebesar 60 Hz dan berdasarkan IEC (International Electrotechnical
Commision) sebesar 50Hz. Adapun komponen-komponen yang digunakan pada software ETAP
ini seperti Generator, Transformator, Power Grid, Relay, Penghantar dan Beban. Generator
merupakan mesin listrik yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik dari sumber energi
mekanik. Pada generator ini ada beberapa sumber untuk penghasil energi mekaniknya seperi Air
(PLTA), Gas (PLTG), Uap (PLTU) dan ada juga dari Udara (PLTB). Kemudian transforator
merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan
sistem. Untuk menaikan tegangan itu disebut dengan trafo step -up yang dimana biasanya
dipasang di dekat pembangkit dan dihubungkan dengan saluran transmisi, yang bertujuan untuk
mengurangi rugi rugi karena karena saluran trnasmisi yang sangat panjang. Jaringan transmisi
merupakan merupakan suatu jaringan penghantar energi listrik dari Gardu Induk 1 menuju ke
Gardu Induk yang lainnya. Untuk menurunkan tegangan itu disebut dengan trafo step-down, yang
dimana dipasang pada jaringan distribusi yang dihubungkan ke konsumen. Jaringan distribusi
merupakan jaringan yang digunakan untuk menghantarkan energi listrik dari saluran distribusi
menuju konsumen. Jaringan distribusi dapat dibagi menjadi 2 yaitu, distribusi primer dan
distribusi sekuder. Lalu untuk power grid, merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
Adjustments
Apply Individual
Tolerance Adjustments /Global Percent
Cable Length: No
Apply Individual
Temperature Correction Adjustments /Global Degree C
Load
Bus Beban VII 20.000 1 100.0 0.0 0.252 0.156 0.063 0.039
Load
Total Number of Buses: 37 1.819 1.142 0.551 0.188 0.000 0.000 0.000 0.000
GI KIT IIA 13.800 Mvar/PF Control 1 100.0 0.0 0.300 0.130 91.8
GI KIT IIIA 13.800 Mvar/PF Control 1 100.0 0.0 0.300 0.145 90.0
2.407 0.648
Project: ETAP Page: 5
Line/Cable Length
ID Phase MVA Prim. kV Sec. kV % Z1 X1/R1 + 5% - 5% % Tol. Prim. Sec. %Z Type Angle
Trafo Dist. I 20/0,4 KV 3-Phase 0.625 20.000 0.400 4.00 1.50 0 0 0 0 0 4.0000 Dyn 0.000
Trafo Dist. II 20/0,4 KV 3-Phase 0.625 20.000 0.400 4.00 1.50 0 0 0 0 0 4.0000 Dyn 0.000
Trafo Dist. III 20/0,4 KV 3-Phase 0.125 20.000 0.400 4.00 1.50 0 0 0 0 0 4.0000 Dyn 0.000
Trafo Dist. IV 20/0,4 KV 3-Phase 0.500 20.000 0.400 4.00 1.50 0 0 0 0 0 4.0000 Dyn 0.000
TRAFO INTARBUS 500/150 3-Phase 6.250 500.000 150.000 7.15 8.50 0 0 0 0 0 7.1500 YNyn 0.000
KV
Trafo Tng I 13,8/150 KV 3-Phase 5.000 13.800 150.000 7.15 8.50 0 0 0 0 0 7.1500 YNyn 0.000
Trafo Tng I 13,8/500 KV 3-Phase 11.250 13.800 500.000 8.35 13.00 0 0 0 0 0 8.3500 YNyn 0.000
Trafo Tng I 150/20 KV 3-Phase 1.250 150.000 20.000 5.00 3.50 0 0 0 0 0 5.0000 YNd 0.000
Trafo Tng II 13,8/500 KV 3-Phase 3.875 13.800 500.000 7.15 8.50 0 0 0 0 0 7.1500 YNyn 0.000
Trafo Tng II 150/20 KV 3-Phase 2.500 150.000 20.000 6.25 6.00 0 0 0 0 0 6.2500 YNd 0.000
Trafo Tng III 13,8/500 KV 3-Phase 7.500 13.800 500.000 8.35 13.00 0 0 0 0 0 8.3500 YNyn 0.000
Trafo Tng III 150/20 KV 3-Phase 0.438 150.000 20.000 4.00 1.50 0 0 0 0 0 4.0000 YNd 0.000
Trafo Tng IV 150/20 KV 3-Phase 1.875 150.000 20.000 6.25 6.00 0 0 0 0 0 6.2500 YNd 0.000
Project: ETAP Page: 7
Branch Connections
Trafo Dist. III 20/0,4 KV 2W XFMR GD III GD IIIA 1775.04 2662.56 3200.00
Trafo Tng III 13,8/500 KV 2W XFMR GI KIT IIA GI KIT II 8.54 111.01 111.33
Trafo Tng III 150/20 KV 2W XFMR GI III GI IIIA 507.15 760.73 914.29
SUTR II Cable GD IIIA Bus Beban III 457.81 532.50 702.25 0.0000032
SUTR III Cable Bus Beban IV Bus Beban III 76.30 88.75 117.04 0.0000005
SUTR VII Cable GD IIA Bus Beban XI 133.53 155.31 204.82 0.0000009
Bus 1 0.400 96.157 -2.9 0.004 0.000 0 0 Bus Beban IV 0.004 0.000 5.6 100.0
Bus 2 0.400 96.154 -2.9 0.004 0.000 0 0 Bus25 0.004 0.000 5.6 100.0
Bus Beban I 0.400 92.923 -3.2 0 0 0.242 0.118 GD IA -0.242 -0.118 418.1 89.9
Bus Beban II 20.000 96.321 -2.9 0 0 0 0 GI IIA -0.576 -0.357 20.3 85.0
Bus Beban III 0.400 96.161 -2.9 0 0 0.005 0.002 GD IIIA -0.008 -0.005 14.8 84.9
Bus Beban IV 0.400 96.155 -2.9 0 0 0.005 0.002 Bus 1 -0.004 0.000 5.6 100.0
Bus Beban IX 0.400 86.572 -5.5 0 0 0.358 0.175 GD VA -0.358 -0.175 663.8 89.8
Bus Beban VII 20.000 95.082 -2.3 0 0 0.308 0.191 GI IIIA -0.308 -0.191 11.0 85.0
Bus Beban VIII 20.000 96.187 -2.8 0 0 0.201 0.177 GI III B -0.201 -0.177 8.0 75.0
Bus Beban X 0.400 94.042 -3.6 0 0 0.193 0.103 GD IIA -0.193 -0.103 335.2 88.2
Bus Beban XI 0.400 94.866 -3.5 0 0 0.045 0.000 GD IIA -0.045 0.000 68.5 100.0
Bus25 0.400 96.152 -2.9 0 0 0.005 0.002 Bus 2 -0.004 0.000 5.6 100.0
GD II 20.000 96.415 -2.9 0 0 0.201 0.087 GI IIA -0.443 -0.195 14.5 91.5
GD IIA 0.400 94.929 -3.4 0 0 0 0 Bus Beban X 0.194 0.105 335.2 88.0
GD IIIA 0.400 96.229 -2.9 0 0 0 0 Bus Beban III 0.008 0.005 14.8 84.9
GD V 20.000 96.041 -2.8 0 0 0.151 0.093 GI III B -0.538 -0.306 18.6 86.9
GI III B 20.000 96.260 -2.8 0 0 0 0 Bus Beban VIII 0.201 0.177 8.0 75.0
GI IIIA 20.000 95.176 -2.3 0 0 0 0 Bus Beban VII 0.309 0.191 11.0 85.0
GI KIT IA 13.800 100.255 0.3 0.800 0.263 0 0 GI KIT I 0.800 0.263 35.1 95.0
GI KIT IB 13.800 100.417 1.0 1.000 0.110 0 0 GI KIT I 1.000 0.110 41.9 99.4
GI KIT IIA 13.800 100.174 0.2 0.300 0.130 0 0 GI KIT II 0.300 0.130 13.7 91.8
GI KIT IIIA 13.800 98.731 -1.2 0.300 0.145 0 0 GI KIT III 0.300 0.145 14.1 90.0
* GITET 500.000 100.000 0.0 -0.041 0.049 0 0 GI KIT I -1.797 -0.574 2.2 95.3
Cmtr1 20.000 96.321 -2.9 0 0 0.576 0.357 Bus Beban II -0.576 -0.357 20.3 85.0
* Indicates a voltage regulated bus ( voltage controlled or swing type machine connected to it)
# Indicates a bus with a load mismatch of more than 0.1 MVA
Project: ETAP Page: 12
Bus Beban I 0.400 0.156 0.097 0.086 0.021 0.269 89.9 418.1
Bus Beban IX 0.400 0.238 0.147 0.120 0.028 0.398 89.8 663.8
Bus Beban VII 20.000 0.252 0.156 0.057 0.035 0.363 85.0 11.0
Bus Beban X 0.400 0.136 0.084 0.057 0.019 0.218 88.2 335.2
* Indicates operating load of a bus exceeds the bus critical limit ( 100.0% of the Continuous Ampere rating).
# Indicates operating load of a bus exceeds the bus marginal limit ( 95.0% of the Continuous Ampere rating).
Project: ETAP Page: 14
Transformer
CKT / Branch Cable & Reactor
Loading (input) Loading (output)
Ampacity Loading Capability
ID Type (Amp) Amp % (MVA) MVA % MVA %
Trafo Dist. III 20/0,4 KV Transformer 0.125 0.010 7.9 0.010 7.9
Trafo Tng III 13,8/500 KV Transformer 7.500 0.327 4.4 0.326 4.4
Trafo Tng III 150/20 KV Transformer 0.438 0.375 85.7 0.363 82.9
Vd
From-To Bus Flow To-From Bus Flow Losses % Bus Voltage
% Drop
Cable 1 0.004 0.000 -0.004 0.000 0.0 0.0 96.2 96.2 0.00
Cable 2 0.004 0.000 -0.004 0.000 0.0 0.0 96.2 96.2 0.00
SUTR I -0.242 -0.118 0.248 0.125 6.4 7.3 92.9 96.0 3.10
SKUTM III -0.576 -0.357 0.577 0.358 0.9 1.3 96.3 96.5 0.21
SUTR II -0.008 -0.005 0.008 0.005 0.0 0.0 96.2 96.2 0.07
SUTR III 0.003 0.003 -0.003 -0.003 0.0 0.0 96.2 96.2 0.01
SUTR IV 0.002 0.002 -0.002 -0.002 0.0 0.0 96.2 96.2 0.00
SUTR V -0.358 -0.175 0.378 0.199 20.2 23.5 86.6 92.8 6.22
SKUTM V -0.308 -0.191 0.309 0.191 0.2 0.3 95.1 95.2 0.09
SKUTM VI -0.201 -0.177 0.201 0.177 0.1 0.2 96.2 96.3 0.07
SUTR VI -0.193 -0.103 0.194 0.105 1.4 1.7 94.0 94.9 0.89
SUTR VII -0.045 0.000 0.045 0.000 0.0 0.0 94.9 94.9 0.06
SKUTM I -0.251 -0.130 0.251 0.130 0.1 0.2 97.6 97.7 0.07
Trafo Dist. I 20/0,4 KV 0.251 0.130 -0.248 -0.125 3.0 4.5 97.6 96.0 1.62
SKUTM II -0.443 -0.195 0.443 0.196 0.4 0.6 96.4 96.5 0.12
Trafo Dist. II 20/0,4 KV 0.242 0.109 -0.239 -0.105 2.7 4.0 96.4 94.9 1.49
SKUTM IV -0.008 -0.005 0.008 0.005 0.0 0.0 96.5 96.5 0.00
Trafo Dist. III 20/0,4 KV 0.008 0.005 -0.008 -0.005 0.0 0.0 96.5 96.2 0.30
SKUTM VII -0.538 -0.306 0.539 0.307 0.9 1.3 96.0 96.3 0.22
Trafo Dist. IV 20/0,4 KV 0.387 0.213 -0.378 -0.199 9.4 14.1 96.0 92.8 3.25
SUTT I -2.048 -0.998 2.050 0.894 1.7 -104.0 98.5 98.7 0.17
SUTT II 0.394 0.135 -0.394 -0.234 0.1 -98.0 98.5 98.5 0.03
SUTT IV 1.401 0.729 -1.401 -0.793 0.5 -63.8 98.5 98.4 0.08
Trafo Tng I 150/20 KV 0.252 0.133 -0.251 -0.130 0.9 3.2 98.5 97.7 0.80
SUTT III -0.694 -0.453 0.694 0.377 0.2 -75.8 98.4 98.5 0.05
SUTT V 1.061 0.651 -1.060 -0.715 0.3 -64.3 98.4 98.4 0.06
Trafo Tng II 150/20 KV 1.034 0.596 -1.028 -0.559 6.0 36.2 98.4 96.5 1.90
Trafo Tng III 150/20 KV 0.316 0.203 -0.309 -0.191 7.4 11.1 98.4 95.2 3.19
Trafo Tng IV 150/20 KV 0.744 0.512 -0.739 -0.485 4.6 27.7 98.4 96.3 2.10
SUTET I 1.797 0.349 -1.797 -0.574 0.2 -224.5 100.0 100.0 0.02
Trafo Tng I 13,8/500 KV -0.800 -0.258 0.800 0.263 0.4 5.2 100.0 100.3 0.24
Trafo Tng II 13,8/500 KV -0.998 -0.092 1.000 0.110 2.2 18.4 100.0 100.4 0.40
SUTET II 0.300 0.129 -0.300 -0.329 0.0 -200.0 100.0 100.0 0.00
Trafo Tng III 13,8/500 KV -0.300 -0.129 0.300 0.130 0.1 1.2 100.0 100.2 0.17
Project: ETAP Page: 16
Vd
From-To Bus Flow To-From Bus Flow Losses % Bus Voltage
% Drop
Trafo Tng I 13,8/150 KV -0.300 -0.144 0.300 0.145 0.2 1.6 98.5 98.7 0.26
TRAFO INTARBUS 500/150 2.056 0.952 -2.050 -0.894 6.9 58.3 100.0 98.7 1.33
KV
77.4 -608.6
Project: ETAP Page: 17
% Alert Settings
Critical Marginal
Loading
Bus 100.0 95.0
Bus Voltage
OverVoltage 105.0 102.0
Generator Excitation
OverExcited (Q Max.) 100.0 95.0
Critical Report
Marginal Report
Bus Beban III Bus Under Voltage 0.400 kV 0.38 96.2 3-Phase
Bus Beban VII Bus Under Voltage 20.000 kV 19.02 95.1 3-Phase
Project: ETAP Page: 18
Marginal Report
Bus Beban VIII Bus Under Voltage 20.000 kV 19.237 96.2 3-Phase
MW Mvar MVA % PF
Number of Iterations: 3
One-Line Diagram - OLV 1 (Load Flow Analysis)
X. TUGAS AKHIR LOAD FLOW SEBELUM RUN
PLTU 1 PLTU II
3 MW 4 MW
Bus1 GI KIT IB
13,8 kV 13,8 kV
JARINGAN TRANSMISI TET
5 MVAsc
Bus2 GI KIT IC
500 kV 13,8 kV
GI KIT ID
SUTET II SUTET III 13,8 kV
80 km 80 km
Bus10 Bus16
500 kV 500 kV
Trafo Tng IV 13,8/150 kv
5 MVA
Bus17 Bus23
150 kV 150 kV
Bus8
150 kV
SUTT II SUTT III SUTT IV
45 km
35 km 30 km
Bus9
150 kV
Trafo Tng II 150/20 kv Trafo Tng III 150/20 kv Trafo Tng IV 150/20 kv
2,5 MVA 2 MVA 1,5 MVA
Bus11
20 kV SKUTM 5 SKUTM 6
SKUTM 4
12 km 10 km 10 km
SKUTM 7
14 km SKUTM 3 Bus26
12 km 20 kV
Bus21
Bus15 Bus12 20 kV Bus22
20 kV 20 kV 20 kV
Bus14
0,4 kV Bus29
Bus28 0,4 kV
0,4 kV
page 1 17:06:56 Nov 15, 2021 Project File: Putu Deby Ari Saputra
One-Line Diagram - OLV 1 (Load Flow Analysis)
LOAD FLOW SESUDAH RUN
PLTU 1 PLTU II
3 MW 4 MW
Bus17 Bus23
8 % 1 %
150 kV
99,6 150 kV 100,
638,6 kW 38,5 kW 384,7 kW
Bus8 204,5 kvar -55,5 kvar 120,5 kvar
8 %
150 kV 99,8 SUTT II
231,7 kW 45 km SUTT III SUTT IV
79,5 kvar 35 km 30 km
Bus14
5 %
0,4 kV
98,3 Bus28 13,2 kW
Bus29
% 7 %
9,67 kW 16,9 kW 2,9 kW 0,4 kV ,17 0,4 kV
10,599kvar 98,9
0 kvar 10,5 kvar 0 kvar 16,9 kW
24 kW 0,983 kW 10,5 kvar
12,5 kvar 0 kvar
page 1 17:07:43 Nov 15, 2021 Project File: Putu Deby Ari Saputra
Putu Deby Ari Saputra
2018-11-238
XI. PERTANYAAN
1. Pada rangkaian yang Anda buat, konfigurasi rangkaian apa yang Anda pakai? Dan berikan
alasan Anda memakai konfigurasi itu!
Jawab :
konfugurasi yang saya gunakan yaitu konfigurasi radial, karena pada sistem konfigurasi ini
merupakan sistem konfigurasi yang paling sederhana dan juga paling banyak dipakai
dibandingkan dengan sistem konfigurasi lainnya. Dan juga pada sistem konfigurasi radial ini
terkenal dengan ketidak rumitan dan juga biaya nya yang murah dibandingkan dengan sistem
konfigurasi lainnya.
2. Pada rangkaian yang Anda buat, mode generator apa yang dipakai? Jelaskan definisi mode
operasi generator Swing, Voltage Control, Mvar Control, dan PF Control!
Jawab:
Generator yang saya gunakan didalam rangkaian tugas akhir yaitu generator swing dan
generator PF Control. Yang dimana Definisi Operasi generator swing yaitu generator
yang berfungsi sebagai generator yang dapat memback up kekurangan daya dari generator
lain, Voltage control yaitu generator yang dapat diatur nilai tegangan nya, Mvar control
yaitu generator yang dapat diatur daya reaktif nya, dan PF control yaitu generator yang
dapat diatur faktor daya nya
3. Pada rangkaian yang Anda buat, jenis saluran apa saja yang Anda pakai? Dan berikan
alasan!
Jawab:
Pada rangkaian yang telah dibuat memakai Saluran SUTET, SUTT, SKUTM, dan SUTR.
Alasannya karena jarak beban dengan pembangkit memiliki jarak yang cukup jauh
sehingga memerlukan tegangan yang cukup tinggi untuk mengurangi rugi rugi dan juga
nantinya daya yang dikirim akan lebih efisien.