Anda di halaman 1dari 9

PERCOBAAN III

RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan Praktikum : - Mahasiswa mampu merangkai rangkaian seri
atau paralel dalam percobaan.
- Mahasiswa mampu mengukur arus listrik
pada suatu rangkaian yang disusun seri
maupun paralel.
2. Hari, tanggal Praktikum : Jumat, 05 April 2019
3. Tempat Praktikum : Laboratorium Fisika FKIP Universitas
Mataram.

B. Landasan Teori
Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian dibutuhkan beda potensial. Cara
untuk menghasilkan beda potensial adalah dengan baterai. George Simon Ohm (1787-
1854) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada ujung kawat logam sebanding
dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujungnya : 1 ∞ V. Beda potensial listrik
yang lebih besar atau tegangan menyebabkan aliran arus listrik menjadi lebih besar
(Sutrisno, 2009: 146).
Untuk sebuah rangkaian seri yang terdiri atas dua resistor, arusnya sama besar
pada kedua resistor tersebut karena jumlah muatan yang melewati R1 pasti juga melewati
R2 dalam selang waktu yang sama. Beda potensial yang berlaku pada rangkaian resistor
seri akan bercabang diantara resistor-resistor yang ada. Hubungan ini menunjukkan
bahwa hambatan ekuivalen dari rangkaian resistor yang dihubung seri adalah
penjumlahan dari masing-masing resistor dan selalu lebih besar dari masing-masing
resistornya (Serway, 2010: 402-403).
Banyak rangkaian mengandung lebih dari satu hambatan (tahanan). Tahanan-
tahanan tersebut dapat dihubungkan dengan cara : 1) seri (dua panahan dihubungkan
deret). 2) paralel (sejajar) atau tiga tahanan dihubungkan sejajar. 3) gabungan antara seri
dan paralel. Dalam hubungan seri, arus yang melalui tahanan-tahanan mempunyai kuat
arus yang sama. Jumlah tegangan antara tahanan jumlah dan tegangan masing-masing.
Sedangkan dalam hubungan paralel, tegangan-tegangan pada tiap-tiap tahanan sama
besarnya dan jumlah arus yang diberikan oleh sumber tenaga sama dengan jumlah arus
melalui tegangan masing-masing (Daryanto, 2000: 23-26).

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Kabel penghubung 4 unit
b. Multimeter 1 unit
c. Power supply 1 set
2. Bahan
a. Lampu 2 unit

D. Prosedur Kerja
1. Rangkaian Seri
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dirangkai alat dan bahan menjadi rangkaian seri, seperti pada gambar.

Gambar 3.1 Rangkaian Seri.


c. Diukur tegangan pada sumber listrik.

Gambar 3.2 Rangkaian Mengukur Tegangan Sumber.


d. Diukur tegangan pada lampu 1.

Gambar 3.3 Mengukur Tegangan Lampu 1.

e. Diukur tegangan pada lampu 2.

Gambar 3.4 Mengukur Tegangan Lampu 2.

f. Diukur arus pada sumber listrik.

Gambar 3.5 Mengukur Arus Sumber.


g. Diukur arus pada lampu 1.
Gambar 3.6 Mengukur Arus Lampu 1
h. Diukur arus pada lampu 2.

Gambar 3.7 Mengukur Arus Lampu 2.


i. Dicatat semua hasil pengukuran pada tabel hasil pengamatan.

2. Rangkaian Paralel
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dirangkai alat dan bahan menjadi rangkaian paralel, seperti pada gambar.

Gambar 3.8 Rangkaian Paralel.


c. Diukur tegangan pada sumber listrik.

Gambar 3.9 Mengukur Tegangan Sumber Listrik.


d. Diukur tegangan pada lampu 1.
Gambar 3.10 Mengukur Tegangan Lampu 1
e. Diukur tegangan pada lampu 2.

Gambar 3.11 Mengukur Tegangan Lampu 1.


f. Diukur arus pada sumber listrik.

Gambar 3.12 Megukur Arus Sumber.


g. Diukur arus pada lampu 1.

Gambar 3.13 Mengukur Arus Lampu 1.


h. Diukur arus pada lampu 2.
Gambar 3.14 Mengukur Arus Lampu 2.

i. Dicatat semua hasil pengukuran pada tabel hasil pengamatan.

E. Hasil Pengamatan
1. Rangkaian Seri
a. Tabel 3.1 Nilai Tegangan dan Arus
Lampu Tegangan (V) Arus (A)
I 3.18 0.10
II 2.88 0.10

b. Tabel 3.2 Nilai Tegangan dan Arus Sumber


Tegangan (V) Sumber Tegangan (V) Arus Sumber (A)
6 5.98 0.12

2. Rangkaian Paralel
a. Tabel 3.3 Nilai Tegangan dan Arus
Lampu Tegangan (V) Arus (A)
I 5.85 0.17
II 5.65 0.15

b. Tabel 3.4 Nilai Tegangan dan Arus Sumber


Tegangan (V) Sumber Tegangan (V) Arus Sumber (A)
6 5.80 0.32
F. Analisis Data
______ .

G. Pembahasan
Praktikum ini membahas tentang rangkaian seri dan paralel dengan tujuan agar
mahasiswa mampu merangkai rangkaian seri atau paralel dalam percobaan serta mampu
mengukur arus listrik pada suatu rangkaian yang disusun seri maupun paralel. Adapun
alat-alat yang digunakan antara lain kabel penghubung yang berfungsi untuk
menghubungkan arus listrik dari catu daya ke rangkaian. Multimeter sebagai alat untuk
mengukur tegangan listrik, arus listrik dan resistansi, serta power supply sebagai
penyuplai arus listrik yang sebelumnya diubah dalam bentuk AC maenjadi DC.
Pada rangkaian seri tegangan sumber akan dibagi sebanyak lampu yang ada sesuai
dengan hambatan yang dimilikinya., arus yang mengalir pada masing-masing lampu sama
dengan arus total. Sedangkan pada rangkaian paralel besar tegangan yang diperoleh
masing-masing lampu sama dengan tegangan sumber serta kuat arusnya terbagi sesuai
dengan nilai hambatannya. Dalam percobaan yang dilakukan pada rangkaian seri dan
paralel nampak bahwa rangkaian seri, arus yang megalir pada masing-masing beban
adalah sama dimana hambatan R1 dan R2 sebesar 0.10 A sedangkan untuk nilai tegangan
R1 dan R2 masing-masing adalah 3.18 V dan 2.88 V,. Serta dengan tegangan masukkan 6
V didapatkan sumber tegangan sebesar 5.98 V dan arus sumber 0.12 A,. Pada rangkaian
paralel arus pada lampu 1 sebesar 0.17 A dengan tegangan 5.85 V sedangkan arus pada
lampu 2 sebesar 0.15 A serta tegangan 5.65 V,. Adapun nilai sumber tegangan dan arus
sumber dengan teganagn masukkan 6 V berturut-turut sebesar 5.80 V dan 0.32 A,.
Berdasarkan teori dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan perbandingan
pada rangkaian seri sangat sedikit pada arus listrik dan bisa dikatakan sesuai dengan teori,
begitu pula dengan tegangannya. Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat
bahwa tegangan pada R1 dan R2 hasilnya sama. Sementara itu, arus listrik yang mengalir
sebelum titik percabangan menunjukkan nilai yang hampir sama dengan jumlah arus
listrik yang mengalir pada R1 dan R2. Secara teori arus listrik hampir sama dengan hasil
yang didapatkan saat praktikum. Paada susunan paralel resistor berfugsi sebagai pembagi
kuat arus. Dari percobaan dibutuhkan ketelitian saat membaca maupun dalam merangkai
alat dan bahannya.
H. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
a. Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang disusun secara berderet sehingga arus
yang mengalir pada tiap komponen sama.
b. Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang disusun secara sejajar sehingga
tegangan pada tiap komponen sama.
c. Nilai tegangan secara seri pada lampu 1dan 2 secara berturut-turut yaitu 3.18 V
dan 2.88 V, sedangkan arus pada lampu 1 sebesar 0.10 A dan lampu 2 sebesar
0.10 A pada rangkaian seri.
d. Pada rangkaian paralel nilai tegangan pada lampu 1 sebesar 5.85 V dan pada
lampu 2 sebesar 5.65 V, sedangkan nilai arus secara berturut-turut yaitu 0.17 A
dan 0.15 A pada lampu 1 dan 2.
e. Tegangan sumber dan arus sumber pada rangkaian seri sebesar 5.98 V dan 0.12 A,
sementara itu pada rangkaian paralel sebesar 5.80 V dan 0.32 A.
f. Secara teori dengan hasil pengukuran hasil pengukuran pada saat praktikum bisa
dikatakan berhasil.
2. Saran
Untuk praktikum selanjutnya agar praktikan terlebih dulu membaca petunjuk
dalam praktikum agar tidak terjadi kekeliruan.
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2000. Teknik Elektronika. Malang: PT. Bumi Aksara.


Serway, Raymond A., dan John W. Jewett. 2010. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Jakarta:
Salemba Teknika.
Sutrisno Dan Arif Tjahjono. 2009. Fisika Dasar II. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai