Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Bahan listrik merupakan suatu bahan yang digunakan dalam peralatan


listrik yang sangat banyak jenisnya serta sangat berguna pada kehidupan sehari
hari. Olehkarena itu pengetahuan mengenai bahan-bahan listrik sangat diperlukan
olehseseorang, baik itu seseorang yang berkecimpung dibidang jasa kelistrikkan
maupunmasyarakat luas. Isolasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
sistem tenagalistrik. Isolasi sangat diperlukan untuk memisahkan dua atau lebih
penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara penghantar-penghantar
tersebut tidak terjadilompatan listrik atau percikan. Bahan isolasi akan mengalami
pelepasan muatan yangmerupakan bentuk kegagalan listrik apabila tegangan yang
diterapkan melampauikekuatan isolasinya. Kegagalan yang terjadi pada saat
peralatan sedang beroperasi bisa menyebabkan kerusakan alat sehingga kontinuitas
sistem terganggu.Bahan listrik sudah digunakan oleh masyarakat luas untuk
berbagai macamaplikasi peralatan listrik dan tentunya peralatan tersebut didukung
oleh keamanan peralatan serta keamanan konsumen atau pengguna. Untuk itu
harus pengguna harusmengetahui bahan isolasi yang ada dan diperhatikan dalam
ketepatan pemilihan bahan oleh para pengguna.
Pada kemajuan teknologi tegangan tinggi, isolasi listrik memegang peranan
yang sangat penting dalam teknik tegangan tinggi, Isolasi listrik sangat diperlukan
untuk menunjang keandalan di dalam penyaluran tegangan listrik.Untuk itu
diperlukan suatu informasi bagi pengguna agar dapat menentukan bahan- bahan
1

isolasi yang digunakan pada peralatan listrik khususnya bahan isolasi cair
yangmerupakan bahan pengisi pada peralatan listrik seperti transformator, pemutus
beban,rheostat. Dalam hal ini bahan isolasi cair berfungsi sebagai pengisolasi dan
sekaligussebagai pendingin.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Bahan-Bahan Listrik.?
2. Bagaimana pengawatan Bahan-Bahan Listrik .?
3. Bagaimana proses efek Bahan-Bahan Listrik.?
4.Apa pengaruh Bahan-Bahan Listrik.?
5.Faktor apa yang mempengaruhi Bahan-Bahan Listrik.?

C.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.Agar mengetahui pengertian Bahan-Bahan Listrik
2.Agar mengetahui Cara Pegawatan Bahan-Bahan Listrik
3.Agar mengetahui Macam-Macam Listrik
4.Agar mengetahui proses Bahan -Bahan listrik
5.Agar mengetahui pengaruh efek bahan listrik
2

6.Agar mengetahui faktor yang mempengaruhi Bahan-Bahan listrk

D.Manfaat Penulisan
1. Makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di
bidang pengantar ilmu teknik elektro kepada penulis khususnya
dan kepada semua para pembaca umumnya
2. Makalah ini dapat di jadikan bahan referensi untuk di
diskusikan dalam proses belajar dan mengajar di Universitas
Malikussaleh

BAB II
PEMBAHASAN
A.Konduktor
3

.1 Jenis Bahan Konduktor


Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratanpersyaratan sebagai berikut:

1. Konduktifitasnya cukup baik.


2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
2. Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau
aluminium yang diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis
lain, yang gunanya untuk menaikkan kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang
dipadukan dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan
(welding).

1.2 Klasifikasi Konduktor


1.2.1 Klasifikasi konduktor menurut bahannya
1. kawat logam biasa, contoh:
a. BBC (Bare Copper Conductor).
b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor).
2. kawat logam campuran (Alloy), contoh:
4

a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor)


b. kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis tembaga
(Copper Clad Steel)

dan kawat baja berlapis aluminium (Aluminum

Clad Steel).

3. kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam
atau lebih,
contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).

1.2.2 Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya:


1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang
dililit menjadi

satu, biasanya berlapis dan konsentris.

3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan

garis tengah luar yang besar.

1.2.3. Klasifikasi konduktor menurut bentuk fisiknya:


1. konduktor telanjang.
2. konduktor berisolasi, yang merupakan konduktor telanjang dan pada bagian
luarnya diisolasi sesuai dengan peruntukan tegangan kerja, contoh:
a. Kabel twisted.
b. Kabel NYY
c. Kabel NYCY
d. Kabel NYFGBY
1.3 Karakteristik Konduktor
5

Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor, yaitu:


C, maka kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275
A). berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 301. karakteristik mekanik, yang
menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari
pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk konduktor 70 mm
2. karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap
arus listrik yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2
berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30o C, maka kemampuan maksimum dari
konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
1.3.1 Konduktivitas listrik
Sifat daya hantar listrik material dinyatakan dengan konduktivitas, yaitu kebalikan
dari resistivitas atau tahanan jenis penghantar, dimana tahanan jenis penghantar
tersebut didefinisikan sebagai:
R.A
= ---------l
dimana;
A : luas penampang (m2)
l : Panjang penghantar (m)
: tahanan jenis penghantar (ohm.m)
R : tahanan penghantar (ohm)
: konduktivitas
1
a = -----
6

Menyatakan kemudahan kemudahan suatu material untuk meneruskan arus


listrik. Satuan konduktivitas adalah (ohm meter). Konduktivitas merupakan sifat
listrik yang diperlukan dalam berbagai pemakaian sebagai penghantar tenaga listrik
dan mempunyai rentang harga yang sangat luas. Logam atau material yang
merupakan penghantar listrik yang baik, memiliki konduktivitas listrik dengan
orde 107 (ohm.meter) -1 dan sebaliknya material isolator memiliki konduktivitas
yang sangat rendah, yaitu antara 10-10 sampai dengan 10-20 (ohm.m)-1. Diantara
kedua sifat ekstrim tersebut, ada material semi konduktor yang konduktivitasnya
berkisar antara 10-6 sampai dengan 10-4 (ohm.m)-1. Berbeda pada kabel tegangan
rendah, pada kabel tegangan menengah untuk pemenuhan fungsi penghantar dan
pengaman terhadap penggunaan, ketiga jenis atau sifat konduktivitas tersebut
diatas digunakan semuanya.
-----------------------------------------------------------------------------------------Logam Konduktivitas listrik ohm meter
Perak ( Ag ) . 6,8 x 107
Tembaga ( Cu ) .. 6,0 x 107
Emas ( Au ) .. .. 4,3 x 107
Alumunium ( Ac ) . .. 3,8 x 107
Kuningan ( 70% Cu 30% Zn ) 1,6 x 107
Besi ( Fe ) 1,0 x 107
Baja karbon ( Ffe C ) . 0,6 x 107
Baja tahan karat ( Ffe Cr ) 0,2 x 107
Tabel 1. Konduktivitas Listrik Berbagai Logam dan Paduannya Pada Suhu Kamar.

1.3.2 Kriteria mutu penghantar

Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsur unsur pemadu,


impurity atau ketidaksempurnaan dalam kristal logam, yang ketiganya banyak
berperan dalam proses pembuatan pembuatan penghantar itu sendiri. Unsur unsur
pemandu selain mempengaruhi konduktivitas listrik, akan mempengaruhi sifat
sifat mekanika dan fisika lainnya. Logam murni memiliki konduktivitas listrik
yang lebih baik dari pada yang lebih rendah kemurniannya. Akan tetapi kekuatan
mekanis logam murni adalah rendah.
Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi juga
membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan dengan
penggunaan penghantar itu sendiri.
Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata juga sangat
ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat. Sehingga suatu
kompromi antara nilai teknis dan ekonomi logam yang akan digunakan mutlak
diperhatikan. Nilai kompromi termurahlah yang akan menentukan logam mana
yang akan digunakan. Pada saat ini, logam Tembaga dan Aluminium adalah logam
yang terpilih diantara jenis logam penghantar lainnya yang memenuhi nilai
kompromi teknis ekonomis termurah.
Dari jenisjenis logam penghantar pada tabel 1. diatas, tembaga merupakan
penghantar yang paling lama digunakan dalam bidang kelistrikan. Pada tahun
1913, oleh International Electrochemical Comission (IEC) ditetapkan suatu standar
yang menunjukkan daya hantar kawat tembaga yang kemudian dikenal sebagai
International Annealed Copper Standard (IACS). Standar tersebut menyebutkan
bahwa untuk kawat tembaga yang telah dilunakkan dengan proses anil (annealing),
8

mempunyai panjang 1m dan luas penampang 1mm2, serta mempunyai tahanan


listrik (resistance) tidak lebih dari 0.017241 ohm pada suhu 20oC, dinyatakan
mempunyai konduktivitas listrik 100% IACS.
Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan tembaga yang dicapai
dewasa ini, dimana tingkat kemurnian tembaga pada kawat penghantar jauh lebih
tinggi jika dibandingkan pada tahun 1913, maka konduktivitas listrik kawat
tembaga sekarang ini bisa mencapai diatas 100% IACS.
Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya biasa dibandingkan terhadap
standar kawat tembaga. Menurut standar ASTM B 609 untuk kawat aluminium
dari jenis EC grade atau seri AA 1350(*), konduktivitas listriknya berkisar antara
61.0 61.8% IACS, tergantung pada kondisi kekerasan atau temper. Sedangkan
untuk kawat penghantar dari paduan aluminium seri AA 6201, menurut standar
ASTM B 3988 persaratan konduktivitas listriknya tidak boleh kurang dari 52.5%
IACS. Kawat penghantar 6201 ini biasanya digunakan untuk bahan kabel dari jenis
All Aluminium Alloy Conductor (AAAC).
Disamping persyaratan sifat listrik seperti konduktivitas listrik diatas, kriteria mutu
lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari sifat sifat
atau kondisi berikut ini, yaitu:
a. komposisi kimia.
b. sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan regangan tarik
(elongation).
c. sifat bending.
d. diameter dan variasi yang diijinkan.
e. kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain.

B.Semi Konduktor

Bahan Setengah Penghantar (Semi Konduktor) adalah bahan yang mempunyai


daya hantar lebih kecil dibanding bahan konduktor, tetapi lebih besar dibanding
bahan isolator. Dalam teknik elektronika banyak dipakai semi konduktor dari
bahan germanium (Ge) dan silicon (Si). Dalam keadaan aslinya, Ge dan Si adalah
bahan pelikan dan merupakan isolator. Di Pabrik bahan-bahan tersebut diberi
kotoran. Jika bahan tersebut dikotori dengan alumunium maka diperoleh bahan
semikonduktor type P (bahan yang kekurangan elektron/mempunyai sifat positif).
Jika dikotori dengan fosfor maka yang dipeoleh adalah semikonduktor jenis N
(bahan yang kelebihan electron, sehingga bersifat negative). Ge mempunyai daya
hantar lebih tinggi dibandingkan Si, sedangkan Si lebih tahan panas dibanding Ge

C.Isolator
II.1 Bahan Isolasi
Bahan isolasi digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan atau
bagian bagian yang aktif. Hal-hal yang perlu diperhatikamn dalam bahan isolasi:
10

1.Sifat-sifat Kelistrikan dalam bahan isolasi


a Resistivitas
resistivitas adalah dengan mengalirkan arus listrik ke dalam bumi melalui kontak
dua elektroda arus.Bahan isolasi yang baik adalah bahan isolasi yang memiliki resistivitas
besar tak berhingga. Semua bahan isolasi, masih mengalirkan arus listrik (walaupun kecil)
yang sering disebut dengan arus bocor. Arus bocor adalah arus listrik yang mengalir keluar
dari sirkuit alat itu. Terdapat dua macam resistivitas yaitu resistansi volume dan resistansi
permukaan. Resistansi adalah karakteristik umum dari suatu rangkaian atau suatu sifat yang
menghantarkan arus listrik. Besarnya resistansi bahan isolasi sesuaidengan hukum Ohm adalah:
Ri =V /Ib
Ri = Resistansi isolasi (Ohm)
V = Tegangan yang digunakan (Volt)
Ib = Arus bocor (Ampere)b.
b. Permitivitas
permivitas adalah sifat suatu material dielektrik dan menggambarkan kemampuan
muatan listrik yang dikandung material tersebut untuk bergerak akibat adanya
medan listrik.Setiap bahan isolasi mempunyai permitivitas yang berguna untuk digunakan
sebagai dielektrik kapasitor. Kapasitansi kapasitor bergantung pada beberapa faktor
yaitu: luas permukaan, jarak antar keeping kapasitor, serta dielektriknya. Kondensator atau
sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di
dalam medan listrik.dengan cara mengumpulkan ketidak seimbangan internal
dari muatan listrik. Kapasitansi adalah sifat yang menghambat perubahan tegangan
atau potensial listrik.

c.Sudut Kerugian Dielektrik


11

Pada saat bahan isolasi diberi tegangan bolak balik, maka terdapat energi yang diserap oleh
bahan tersebut. Akibatnya terdapat faktor kapasitif. Kapasitif adalah proses
menyimpan dan melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan tertentu.
Besarnya kerugian yang diserap bahan isolasi berbanding lurus dengan tegangan,
frekuensi, kapasitansi dan sudut kerugian dielektrik. Dielektrik adalah sejenis bahan
isolator listrik yang dapat dikutubkan dengan cara menepatkan bahan dielektrik
dalam medan listrik.
2.Sifat terhadap panas
Bahan isolasi dapat rusak disebabkan oleh panas dalam kurun waktu tertentu. Waktu tersebut
dikatakan sebagai umur panas bahan isolasi.Kemampuan suatu bahan menahan panas
tanpa terjadi kerusakan disebut ketahanan panas (heat resistance).3.
3.Ketahanan terhadap suhu rendah
Umumnya bahan isolasi jika terkena suhu yang rendah akan menjadi keras dan regas. Untuk itu,
biasanya bahan isolasi juga diuji pada suhurendah dengan pemberian vibrasi.4.
Sifat fisis dan kimia
a.Sifat kemampuan larut
Kemampuan larut bahan padat dapat dievaluasi berdasarkan banyaknya bagian
permukaan bahan yang dapat larut setiap satuan waktu jika diberi bahan pelarut. Kemampuannya
akan lebih besar jika suhunya dinaikkan.
b.Resistansi kimia
Resistensi (Inggris: resistance) berasal dari kata resist + ance adalah menunjukan
pada posisi sebuah sikap untuk berperilaku bertahan, berusaha melawan,
12

menentang atau upaya oposisi pada umumnya sikap ini tidak berdasarkan atau
merujuk pada paham yang jelas.Bahan isolasi mempunyai kemampuan yang berbeda
ketahanannya terhadap korosi yag disebabkan oleh : gas, air, asam,basa, dan garam.. asam
adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang
disebut basa) Kecepatan korosi dipengaruhi oleh kenaikan suhu. Bahan isolasi yang
digunakan pada instalasi tegangan tinggi harus mampu menahan terjadinya ozon. Bahan
isolasi yang cocok digunakan adalah bahan isolasi anorganik. Anorganik adalah cabang
kimia yang mempelajari sifat dan reaksi
senyawa anorganik. Instalasi (installation = pemasangan) adalah seni yang
memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa
merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Korosi adalah kerusakan
atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat
di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan
berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi
kimia. resistor kimia adalah bahwa resistansi alatnya
dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan,

.c.Higroskopisitas
Bahan isolasi mempunyai sifat higroskopisitas, yaitu sifat menyerap air
disekelilingnya, sehingga dapat memperkecil daya isolasi. Bahan dielektrik yang
molekulnya berisi kelompok hidroksil(OH), higroskopisitasnya relatif besar.
Listrik mekanik ini ialah hasil dari respon material-material yang dtimbulkan pada
tekanan mekanis. polimer organik, ialah polimer alamiah. Hidroksil adalah gugus
fungsional -OH yang digunakan sebagai subsituen di sebuah senyawa organik.
d.Pengaruh tropis
13

Penggunaan bahan isolasi di daerah tropis harus memperhatikan perubahan sifat kelistrikan
setelah bahan direndam dan pertumbuhan jamur pada bahan tersebut, sehingga
perlu dilapisi dengan bahan anti jamur.
e.Resistansi Radiasi
Resistanai radiasi adalah kemampuan suatu bahan isolasi menahan pengaruh radiasi tanpa
mengalamikerusakan. Radiasi sinar matahari mempengaruhi umur bahan isolasi,
khususnya jika bahan tersebut bersinggungan secara langsung dengan oksigen. Sinar ultraviolet
menurunkan kekuatan mekanik, elastisitas dan retak -retak pada bahan. Sinar X menyebabkan
bahan polimer organic akan menjadi lebih keras dan lebih tahan terhadap panas. Polimer
organik, ialah polimer alamiah. Reaktansi adalah perlawanan komponen
sirkuit/rangkaian atas perubahan arus listrik atau tegangan listrik karena
adanya kapasitansiatau induktansi. Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa
atau sulit melakukan perpindahan Elastisitas adalah perbandingan perubahan
proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya muatan
listrik.

D. Penghantar / kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan
beban. Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam. Dalam instalasi
14

listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
daya dari kegunaannya. Macam macam kabel tersebut diantaranya :

a. Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah
digunakan kabel NYAdengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Syarat penandaan dari
kabel NYA :
Huruf kode

Komponen
Kabel jenis standart

dengan penghantar

Y
A
Re

tembaga
Isolator PVC
Kawat berisolasi
Penghantar pada bulat
Penghantar bulat berkawat

Rm

banyak
NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara.
Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum
dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan
isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe
kabel udara) dan mudah digigit tikus.

15

Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis
PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus,
dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b. Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga.
Kabel NYM berinti lebih dari 1
Huruf kode

Komponen
Kabel jenis standart

dengan penghantar

Y
M
Re

tembaga
Isolator PVC
Berselubung PVC
Penghantar pada bulat
Penghantar bulat berkawat

Rm

banyak
NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada
yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga
tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA).
Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak
boleh ditanam.

16

c. Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.
Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki
lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).
Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

d. Tanda kabel / warna


Merah / Kuning / Hitam = Fasa R, Fasa S, Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral

Bare Copper Conductor (BCC)


17

Bare Copper Conductor atau disebut kabel BCC


Kabel Bare Copper Conductor (BCC) merupakan Kawat Tembaga Telanjang yang
biasanya digunakan untuk saluran udara dan kabel tanah.
Fitur
Konduktor jenis BCC ini digunakan untuk transmisi daya saluran udara.
Konstruksi
Konduktor : Tujuh kabel tembaga atau lebih dengan diameter yang sama dalam
lapisan konsentris.
Bare Copper Conductor - Hard (BCC-H)
Konduktor yang memiliki karakteristik mekanis minimal 428 N/mm2. Maximum
resistifitas pada 20 derajat Celcius adalah 0.01786 oahm.mm2/m
Bare Copper Conductor - Half Hard (BCC-1/2H)
Konduktor yang memiliki karakteristik mekanis minimal 340 N/mm2.
Maksimal 410 N/mm2. Maximum resistifitas pada 20 derajat Celcius adalah
0.01784 ohm.mm2/m
Annealed Copper Wire (BCC Soft)
Konduktor ini memiliki maximum resistifitas pada 20 derajat Celcius adalah
0.017241 ohm.mm2/m
18

Tipe :
BCC-H
BCC-1/2H
BCC-Soft
Spesifikasi
SPLN 41-4 : 1981
SPLN 41-5 : 1981
JIS C 3102
(Spesifikasi lain juga ada tergantung permintaan)
Berikut untuk contoh kabel BCC 120 mm2

2. Macam macam saklar


19

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan


listrik. Saklar banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi
penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai
pada kehidupan sehari hari dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang
dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan
mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :
a. Saklar kutub satu
b. Saklar kutub ganda
c. Saklar kutub tiga
d. Saklar kelompok
e. Saklar seri
f. Saklar tukar
g. Saklar silang

3. Macam macam fitting


a. Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang
menempel pada langit-langit(eternity/lainnya).
b. Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit. Pada bigian atas
fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga
kedudukannya menjadi kuat.
c. Stop Kontak
20

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan


4. Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan. Tegangan ini
diperoleh dari hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak
stopkontak. Stop kontak dipasang untuk memudahkan mendapatkan tegangan yang
diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan.

5. Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa. Pipa digunakan sebagai
pelindung kabel atau hantaran darigangguan. Dengan pipa pemasangan hantaran
atau kabel lebih rapi. Pipa yang digunakan biasanya jenis pipa union atau bisa juga
pipa PVC dengan ukuran 5/8 dlm.
6. Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang
pada dinding atau langit-langit. Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan
ukuran disesuaikan dengan ukuran pipa. jarak pemasangan klem satu dengan
lainny maksimal 80 cm.
7. Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan
kotak sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh
dalam pipa terdapat sambungan,karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa.

21

Macam-macam kotak sambung:


a. Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus.
b. Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar,
stop kontak.
c. Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.
8. Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa
digunakan rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar
hantaran jaraknya 5 cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau plastic dan
kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan
peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah.
9. Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Fungsinya sebagai pengaman. Apbiladialiri
arus melebihi ketetapa maka sekring akan putus, sehingga tidak ada arus yang
mengalir dalam rangkaian. Ada dua tipe sekring yang terdapat dipasaran yaitu
sekring patron lebur dan sekring otomat. Keduanya memiliki fungsi yang sama tapi
kerja teknis yang berbeda.

22

10. MCB (miniature Circuit Breaker)


Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung
singkat. Bila terjadi arus beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit
dari sumber.
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk
mengamankan arus hubung pendek adalah electromagnet. Bila terjadi hubung
singkat atau arus lebih yang besar maka kumparan magnetic R akan
memerintahkan kontak jatuh. Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC, MCB
dipakai sampai 50 A.
11. KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara praktisnya KWH meter
digunakan untuk mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam
pemakaian beban listrik dalam jangka waktu tertentu.
Prinsip kerja KWH meter:
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I.
Wp memiliki sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni,
sehingga arus Ip yang mengalir melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap
tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan fluksi magnetis 2, misalnya
karena pengaruh momen gerak ini, kepingan lauminium akan berputar dengan
kecepatan n. sambil berputar, priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet
m dari magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang
berbanding lurus terhadap n@m2 dalam kepingan aluminium tersebut. Arus arus
putar ini akan pula memotong garis-garis fluksi @m sehingga kepingan akan
mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap n@m2. Bila
23

momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku


hubungan:
KdVI cos = Km nm2
atau
n = Kd / Km m (V I cos )
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta. Jadi dari persamaan dapat terlihat
bahwa kecepatan putar n, dari kepungan D, adalah berbanding lurus dengan beban
VI cos@, sehingga dengna demikian maka jumlah perputaran dari pada kepingan
tersebut,untuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan energy yang akan
diukur untuk jangka waktu tersebut.
Daftar istilah dalam instalasi listrik :
a. Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari
perbuatan peralatan tersebut).
b. Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi.
c. Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d. Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada
keadaan tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu.
e. Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap, yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
24

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
25

resistivitas adalah dengan mengalirkan arus listrik ke dalam bumi melalui kontak
dua elektroda arus.
permivitas adalah sifat suatu material dielektrik dan menggambarkan kemampuan
muatan listrik yang dikandung material tersebut untuk bergerak akibat adanya
medan listrik.

B.Resistensi (Inggris: resistance) berasal dari kata resist + ance adalah


menunjukan pada posisi sebuah sikap untuk berperilaku bertahan, berusaha
melawan, menentang atau upaya oposisi pada umumnya sikap ini tidak
berdasarkan atau merujuk pada paham yang jelas.
Resistanai radiasi adalah kemampuan suatu bahan isolasi menahan pengaruh radiasi tanpa
mengalamikerusakan.

DAFTAR PUSTAKA
26

A.Arismunandar, "Teknik Tegangan Tinggi Suplemen", Galia Indonesia,


1983 C.Mayonx and C.Laurent, " Contribution of PD to Electrical
Breakdown of Solid Insulation Material", IEEE Trans on Dielectrics and
Electrical Insulation, August 1995, vol. 2 No. 4, p.641
Davit A.Nattrass, "Partial Discharge Measurement and Interpretation", IEEE
Electrical Insulation Magazine, May/June 1988, vol. 4 No.13
Dieter Kind/Herman Karnen, "High Voltage Insulation Technology", Friedr,
Vieweg and Sohn Verlagsgesells chaff mbH, Braunsch Weight, 1985
Dieter Kind, "Pengantar Teknik Eksperimental Tegangan Tinggi, penerbit
ITB Bandung, 1993
D.V Razevig, "High Voltage Engineering", Khana Publisher, Delhi, 1979
Edward Gulski, "Diagnosis of HV Component by Digital PD Analyzer,
IEEE Trans on Dielectrics and Electrical Insulation, August 1995, vol.2 No.4
p.630

27

Anda mungkin juga menyukai