LABORATORIUM
TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Oleh:
Zulhelmi, S.T., M.Sc
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbilaalamiin, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Buku
Petunjuk Praktikum Dasar Elektronika untuk tahun ajaran 2014-2015 ini dapat
diselesaikan sebelum masa praktikum dimulai. Dengan demikian, pelatihan asisten sudah
dapat menggunakan buku petunjuk dalam bentuk yang sama dengan buku yang akan
digunakan praktikan.
Praktikum Dasar Elektronika adalah sebuah mata kuliah praktikum yang wajib diambil
oleh setiap mahasiswa jurusan teknik elektro dan juga merupakan para syarat awal bagi
mahasiswa untuk mengambil mata kuliah kerja praktek. Petunjuk praktikum ini
mengikuti kurikulum 2012-2016 pada jurusan teknik elektro.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
pada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan petunjuk praktikum ini. Akhir
kata, semoga semua usaha yang telah dilakukan dapat berkontribusi pada dihasilkannya
lulusan Program Studi Teknik Elektro sebagai engineer dengan standar internasional.
KATA PENGANTAR
DAFTAR KONTRIBUTOR
Penulis mengapresiasi semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi pada
punyusunan petunjuk praktikum ini. Berikut ini daftar nama yang berkontribusi pada
penyusunan petunjuk praktikum ini
Ir. Agus Adria, M.Sc
Mohd. Syaryadhi, S.T., M.Sc
Yunidar, S.Si., M.T.
Zulfikar, S.T., M.Sc
Alfisyahrin, S.T., M.Sc
Ismahadi
DAFTAR KONTRIBUTOR
ii
DAFTAR ISI
2.
3.
SANKSI ............................................................................................................................... ix
TUJUAN ............................................................................................................................... 1
2.
3.
4.
5.
6.
TUGAS ................................................................................................................................. 8
1. TUJUAN.................................................................................................................. 10
DAFTAR ISI
2. DASAR TEORI ....................................................................................................... 10
3. KOMPONEN DAN PERALATAN ........................................................................ 11
4. PROSEDUR PERCOBAAN ................................................................................... 11
4.1 Hubungan Common Emitter (CE) ................................................................... 11
5. ANALISIS DAN DISKUSI .................................................................................... 12
6. TUGAS .................................................................................................................... 12
PERCOBAAN III: CATU DAYA ............................................................................... 13
1. TUJUAN.................................................................................................................. 13
2. DASAR TEORI ....................................................................................................... 13
3. KOMPONEN DAN PERALATAN ........................................................................ 15
4. PROSEDUR PERCOBAAN ................................................................................... 16
5. ANALISIS DAN DISKUSI .................................................................................... 19
6. TUGAS .................................................................................................................... 19
PERCOBAAN IV: RANGKAIAN PRA TEGANGAN TRANSISTOR ................. 20
1. TUJUAN.................................................................................................................. 20
2. DASAR TEORI ....................................................................................................... 20
3. KOMPONEN DAN PERALATAN ........................................................................ 22
4. PROSEDUR PERCOBAAN ................................................................................... 22
5. ANALISIS DAN DISKUSI .................................................................................... 23
6. TUGAS .................................................................................................................... 24
PERCOBAAN V: PENGUAT TRANSISTOR BJT ................................................. 25
1. TUJUAN.................................................................................................................. 25
2. DASAR TEORI ....................................................................................................... 25
3. KOMPONEN DAN PERALATAN ........................................................................ 26
4. PROSEDUR PERCOBAAN ................................................................................... 26
5. ANALISIS DAN DISKUSI .................................................................................... 27
6. TUGAS .................................................................................................................... 28
PERCOBAAN VI: KARAKTERISTIK DAN PRA TEGANGAN FET ................. 29
1. TUJUAN.................................................................................................................. 29
2. DASAR TEORI ....................................................................................................... 29
3. KOMPONEN DAN PERALATAN ........................................................................ 31
4. PROSEDUR PERCOBAAN ................................................................................... 31
5. ANALISIS DAN DISKUSI .................................................................................... 35
6. TUGAS .................................................................................................................... 36
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
ATURAN UMUM
LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Praktikan harus sudah hadir di Laboratorium Elektronika paling lambat 10 menit
sebelum praktikum dimulai, berpakaian sopan dan rapi, dilarang memakai sandal.
Tas, Jaket, dan barang-barang lain yang tidak berhubungan langsung dengan
percobaan praktikum harus disimpan di dalam loker yang telah disediakan. Bila
membawa ponsel praktikan harus mematikan ponselnya atau mengaktifkan nada
getar. Tidak diperkenankan menerima panggilan melaui ponsel di dalam ruang
Laboratorium.
2. Praktikan harus sudah mempelajari penuntun praktikum dan teori yang berhubungan
dengan percobaan sebelum praktikum dilaksanakan. Sebelum pelaksanaan praktikum
akan dilaksanakan Tes/tugas pendahuluan (pre-test) oleh asisten.
3. Praktikan baru boleh merangkai modul percobaan sesuai dengan penuntun praktikum
apabila telah mendapata izin/instruksi dari asisten. Catu daya rangkaian baru boleh
dihidupkan setelah modul yang dirangkai telah diperiksa oleh asisten.
4. Praktian wajib melaksanakan seluruh prosedur percobaan sesuai dengan penuntun
praktikum. Hal-hal yang kurang jelas sehubungan dengan prosedur percobaan
ataupun cara pemakaian isntrumen/alat ukur harus ditanyakan kepada asisten. Bila
karena satu dan lain hal salah satu atau seluruh prosedur percobaan tidak dapat
dilaksanakan, asisten akan mengambil kebijakan untuk melakukan prosedur yang
berbeda dari penuntun praktikum ataupun menjadwalkan kembali jadwal praktikum.
5. Data percobaan ditulis pada lembaran yang terpisah, ditandatangani oleh asisten dan
distempel.
6. Praktikan baru boleh meninggalkan Laboratorium setelah mendapat izin dari asisten.
7. Praktikan wajin menjaga seluruh alat/bahan praktikum. Kehilangan atau kerusakan
alat/bahan praktikum selama percobaan menjadi tanggung jawab praktikan.
8. Praktikan wajib menjaga ketertiban dan kebersihan selama praktikum.
ATURAN UMUM
LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA
vi
viii
ix
PERCOBAAN I
KARAKTERISTIK DIODA
1. TUJUAN
a. Memahami karakteristik dioda semi-konduktor dan dioda Zener
b. Memahami prinsip kerja dioda semi-konduktor dan dioda Zener
2. DASAR TEORI
2.1 Dioda Semi-Konduktor
Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan
(junction) P-N.Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan
menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda
yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja
(forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara
sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan
terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan
katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.
PERCOBAAN I
KARAKTERISTIK DIODA
h. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
i. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
j. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor
Berdasarkan jenisnya dioda dapat dbagi dalam beberapa kategori sebagaimana
digambarkan pada Gambar berikut.
I. KARAKTERISTIK DIODA
PERCOBAAN I
KARAKTERISTIK DIODA
2.3 LED (Light Emiting Diode)
Dioda jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat
diberi polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai batasan arus maksimal yang
mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan umur led tidak lama. Jenis led
ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti led merah, hijau, biru, kuning, oranye,
infra merah dan laser diode. Selain sebagai indikator beberapa LED mempunyai fungsi
khusus seperti LED inframerah yang dipakai untuk transmisi pada sistem remote control
dan opto sensor juga laser diode yang dipakai untuk optical pick-up pada sistem CD.
Dioda jenis ini dibias maju (forward).
I. KARAKTERISTIK DIODA
PERCOBAAN I
KARAKTERISTIK DIODA
2.5 Dioda Photo
Dioda photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini akan menghantar
jika ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. Aplikasi dioda photo banyak pada
sistem sensor cahaya (optical). Contoh : pada optocoupler dan optical pick-up pada sistem
CD. Dioda photo dibias maju (forward).
I. KARAKTERISTIK DIODA
PERCOBAAN I
KARAKTERISTIK DIODA
2.7 Karakteristik Dioda
a. Bias Maju Dioda
Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Jika anoda dihubungkan
dengan kutub positif batere, dan katoda dihubungkan dengan kutub negative batere, maka
keadaan diode ini disebut bias maju (forward bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda,
dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus
dengan ketentuan beda tegangan yang diberikan ke diode dan akan selalu positif.
I. KARAKTERISTIK DIODA
PERCOBAAN I
KARAKTERISTIK DIODA
3. KOMPONEN DAN PERALATAN
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah:
No.
Nama Komponen/Alat
Jenis/Merek/Nilai
Jumlah (Unit)
1N4001
1N4736A
1.
Dioda standar
2.
3.
Resistor
330
4.
Resistor
220
5.
Potensiometer
10 k
6.
Multimeter
Sanwa
7.
Master Builder
S300B
8.
9.
1
-
Secukupnya
4. PROSEDUR PERCOBAAN
4.1 Dioda Bias Maju
1) Dalam keadaan catu daya mati, rangkailah rangkaian percobaan sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar P-I.1.
I. KARAKTERISTIK DIODA
PERCOBAAN I
KARAKTERISTIK DIODA
4) Atur potensiometer sehingga pembacaan ampermeter menunjukkan 0,05 Ma, dan
ukurlah tegangan dioda (VD)
5) Atur arus dioda dengan kenaikan sebesar 0,1 Ma dengan cara mengatur
potensiometer, ukur tegangan dioda (VD) untuk setiap kenaikan arusnya.
6) Ulangi langkah (5) sampai dengan pembacaan arus dioda maksimum.
7) Ganti nilai R1 dengan 220 , ukur arus dioda maksimum yang diperoleh.
8) Catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel.
4.2 Dioda Bias Mundur
1) Dalam keadaan catu daya mati, rangkailah rangkaian percobaan sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar P-I.2. (Perhatikan catu yang digunakan adalah -15 V)
I. KARAKTERISTIK DIODA
PERCOBAAN I
KARAKTERISTIK DIODA
4.3 Dioda Zener
1) Dalam keadaan catu daya mati, rangkailah rangkaian percobaan sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar P-I.3.
2) Untuk komponen D1, pasanglah dioda zener
3) Periksa rangkaian secara seksama, bila telah sempurna hidupkan catu daya
4) Atur potensiometer sehingga pembacaan ampermeter menunjukkan 0,05 mA, dan
ukurlah tegangan dioda (VZ)
5) Atur arus dioda dengan kenaikan sebesar 0,05 mA atau lebih besar (disesuaikan)
dengan cara mengatur potensiometer, ukur tegangan dioda (VZ) untuk setiap
kenaikan arusnya.
6) Ulangi langkah (5) sampai dengan pembacaan arus dioda maksimum.
7) Catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel.
5. ANALISIS DAN DISKUSI
Dengan menggunakan hasil pengamatan dan pengukuran lakukanlah analisis dan
diskusikan hal-hal berikut:
a. Karakteristik dioda yang dibias maju dan dibias mundur.
b. Karakteristik dioda zener.
c. Bila resistor dan potensiometer yang digunakan mempunyai disipasi daya W.
d. Kapan dioda Zener bekerja dengan baik?
6. TUGAS
1.
I. KARAKTERISTIK DIODA
PERCOBAAN I
KARAKTERISTIK DIODA
2.
3.
4.
5.
I. KARAKTERISTIK DIODA
PERCOBAAN II
KARAKTERISTIK BIPOLAR JUNCTION TRANSISTOR (BJT)
1. TUJUAN
a. Memahami karakteristik Bipolar Junction Transistor (BJT)
b. Memahami prinsip kerja BJT.
2. DASAR TEORI
Bipolar junction transistor (BJT) merupakan divais tiga terminal yang dibentuk dengan
tiga lapisan bahan semikonduktor, dua lapisan tipe-n dan satu lapisan tipe-p; atau juga
bisa dibentuk dengan dua lapisan tipe-p dan satu lapisan tipe-n. Kontruksi fisik BJT
diilustrasikan pada Gambar 2.1.
BJT terdiri dari tiga terminal yakni emitter, basis dan kolektor. Lapisan emitter
di-doping dengan konsentrasi paling tinggi dan penggunaan area yang relatif sedang,
sementara lapisan basis didoping rendah dengan penggunaan area yang paling kecil,
sedangkan lapisan kolektor diberikan impuritas dengan tingkat sedang dan penggunaan
area yang paling besar. Simbol skematik transistor (BJT) ditunjukkan pada Gambar 2.2
berikut ini.
Gambar 2. 2. Simbol skematik BJT; (a). Transistor npn; (b). Transistor pnp.
10
PERCOBAAN II
KARAKTERISTIK BJT
3. KOMPONEN DAN PERALATAN
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah:
No.
Nama Komponen/Alat
Jenis/Merek/Nilai
Jumlah (Unit)
2N3904
1.
Transistor BJT
2.
Resistor
5 k / W
3.
Potensiometer
1 k/ W
Potensiometer
10 k/ W
5.
Multimeter
Sanwa/Madda
Min 3
6.
Master Builder
S300B
7.
8.
1
Secukupnya
4. PROSEDUR PERCOBAAN
4.1 Hubungan Common Emitter (CE)
1) Dalam keadaan catu daya mati, rangkailah rangkaian percobaan sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar P-II.1.
2) Atur pot-2 ke posisi nol (putar berlawanan jarum jam)dan atur Pot-1 sehingga
pembacaan Ampermeter (A1) menunjukkan angka 1 A (IB), Bacalah pengukuran
pada V1 (VBE), V2 (VCE) dan A2 (IC).
11
PERCOBAAN II
KARAKTERISTIK BJT
3) Dengan menjaga arus IB tetap 0,1 A, putarlah pot-2 searah jarum jam secara
bertahap, catat pembacaan alat ukur pada V1 (VBE), V2 (VCE) dan A2 (IC).
4) Ulangi langkah 2 dan 3 dengan mengatur kenaikan IB sebesar 10 A.
5) Ulangi langkah 2 s.d. 4 sampai dengan nilai IB maksimum.
5. ANALISIS DAN DISKUSI
Dengan menggunakan hasil pengamatan dan pengukuran lakukanlah analisis dan
diskusikan hal-hal berikut:
a. Karakteristik transistor dengan konfigurasi common emitter (CE)
b. Hubungan arus basis dan arus kolektor
c. Hubungan tegangan VBE dan tegangan sumber
d. Hubungan tegangan VCE dan tegangan sumber.
6. TUGAS
1. Jelaskan karakteristik transistor dengan konfigurasi common emitter, sertakan
jawaban dengan grafik hubungan arus basis, arus kolektor dan tegangan kolektor
emitter.
2. Apa fungsi resistor 5 k pada rangkaian percobaan?
3. Apa kegunaan pot-1 dan pot-2 pada rangkaian percobaan.
12
PERCOBAAN III
CATU DAYA
1. TUJUAN
a. Memahami prinsip kerja catu daya.
b. Mengetahui cara kerja rangkaian sebagai penyearah setengah gelombang dan juga
sebagai penyearah gelombang penuh.
c. Mengetahui jenis-jenis rangkaian penyearah gelombang.
2. DASAR TEORI
2.1 Penyearah Setengah Gelombang
Pada gambar di bawah ini, dapat dilihat dioda tersambung ke
suatu sumber ac dan sebuah resistor beban Rv membentuk penyearah setengah
gelombang. Perlu diingat bahwa semua symbol ground mewakili titik elektrik yang sama.
Tegangan outputnya terlihat seperti setengah positif dari tegangan input. Arus
mengalir melalui ground kembali ke sumber.
Gambar 3. 2. Selama pergantian negatif dari tegangan input, arus = 0, sehingga tegangan output juga 0
Gambar 3. 3. 60Hz setengah gelombang tegangan output selama tiga siklus masukan
13
PERCOBAAN III
CATU DAYA
2.2 Penyearah Setengah Gelombang dengan Transformator
Transformatorsering digunakan untuk pasangan tegangan input AC dari sumber
ke penyearah, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.4. Transformer kopling
memberikan dua keuntungan. Pertama, itu memungkinkan sumber tegangan harus
ditingkatkan atau mundur sebagai diperlukan. Kedua,sumber AC electrically terisolasi
dari penyearah,sehingga mencegah bahaya sengatan listrikdi sirkuit sekunder.
14
PERCOBAAN III
CATU DAYA
2.4 Penyearah Gelombang Penuh dengan Transformator
Sebuah pusat kendali penyearaha dalah jenis penyearah gelombang penuhyang
menggunakan dua diode terhubung kesekunder dari sebuah transformator pusat-kendali,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.6. Tegangan input digabungkan melalui
transformator ke pusat kendali sekunder. Setengah dari keseluruhan tegangan sekunder
muncul antara pusat dan tekan setiap akhir gulungan sekunder.
Nama Komponen/Alat
Jenis/Merek/Nilai
Jumlah (Unit)
1.
Dioda
1N4002/1N4001
2.
Resistor
10 ; 22 / 2W
@3
3.
Kapasitor
@2
Osiloskop
5.
Multimeter
1
Sanwa
15
PERCOBAAN III
CATU DAYA
6.
7.
8.
Master Builder
Bridge board + Catu Daya ac 12
vac (optional, bila (6) tidak
tersedia)
Kabel-kabel penghubung
1
1
Secukupnya
4. PROSEDUR PERCOBAAN
4.1 Penyearah Setengah Gelombang
1) Dalam keadaan catu daya dimatikan, rangkai rangkaian percobaan seperti pada
Gambar P-III.1.
2) Periksa rangkaian secara seksama, jika sudah benar (tanyakan asisten) nyalakan
catu daya dan amati bentuk gelombang pada TP1 melalui CH-1 dan TP2 melalui
CH-2 pada layar osiloskop, ubah-ubah Volt/div dan Time/div untuk melihat
variasi bentuk tegangan.
3) Atur Time/div= 10 ms dan Volt/div = 2 Volt/div, kemudian catat dan gambarkan
bentuk gelombang pada CH-1 dan CH-2.
4) Ukur tegangan pada TP-1 dan TP-2 dengan menggunakan Voltmeter
5) Ukur frekuensi pada TP-1 dan TP-2 dengan menggunakan frekuensi
counter/osiloskop atau Voltmeter.
6) Matikan catu daya, kemudian pasanglah kapasitor C1 paralel dengan resistor
(Penyearah setengah gelombang dengan filter) seperti ditunjukkan pada Gambar
P-III.2.
7) Ulangi langkah 2 s.d. 5, catat hasil pengamatan anda.
16
PERCOBAAN III
CATU DAYA
2) Periksa rangkaian secara seksama, jika sudah benar (tanyakan asisten) nyalakan
catu daya dan amati bentuk gelombang pada TP1 melalui CH-1, TP2 melalui CH2 dan TP3 melalui CH-3 pada layar osiloskop, ubah-ubah Volt/div dan Time/div
untuk melihat variasi bentuk tegangan.
3) Atur Time/div= 10 ms dan Volt/div = 2 Volt/div, kemudian catat dan gambarkan
bentuk gelombang pada CH-2.
4) Ukur tegangan TP-1 dan TP-2 dengan menggunakan Voltmeter
5) Ukur frekuensi pada TP-1 dan TP-2 dengan menggunakan frekuensi
counter/osiloskop atau Voltmeter.
6) Matikan catu daya, kemudian pasanglah Kapasitor C1 paralel dengan resistor
(Penyearah gelombang penuh dengan filter) seperti ditunjukkan pada Gambar
P-III.4.
7) Ulangi langkah 2 s.d. 5, catat hasil pengamatan anda.
17
PERCOBAAN III
CATU DAYA
2) Periksa rangkaian secara seksama, jika sudah benar (tanyakan asisten) nyalakan
catu daya dan amati bentuk gelombang pada TP1 melalui CH-1 dan TP2 melalui
CH-2 pada layar osiloskop, ubah-ubah Volt/div dan Time/div untuk melihat
variasi bentuk tegangan.
3) Atur Time/div= 10 ms dan Volt/div = 2 Volt/div, kemudian catat dan gambarkan
bentuk gelombang pada CH-2.
4) Ukur tegangan TP-1 dan TP-2 dengan menggunakan Voltmeter
5) Ukur frekuensi pada TP-1 dan TP-2 dengan menggunakan frekuensi
counter/osiloskop atau Voltmeter.
6) Matikan catu daya, kemudian pasanglah Kapasitor C1 paralel dengan resistor
(Penyearah Jembatan dengan filter) seperti ditunjukkan pada Gambar P-III.6.
18
PERCOBAAN III
CATU DAYA
7) Ulangi langkah 2 s.d. 5, catat hasil pengamatan anda.
19
PERCOBAAN IV
RANGKAIAN PRA TEGANGAN TRANSISTOR
1. TUJUAN
a. Mempelajari jenis-jenis rangkaian pra tegangan transistor
b. Dapat menentukan titik operasi transistor (titik Q)
c. Mengetahui pengaruh hubungan titik operasi (Q ) terhadap sinyal keluaran
2. DASAR TEORI
Titik operasi dari penguat transistor ditentukan dengan mengatur tegangan pada
transistor dengan rangkaian pra tegangan. Macam-macam rangkaian pra tegangan seperti
ditunjukkan pada gambar pecobaan.
a. Garis Beban DC
Performansi dari penguat transistor dapat diprediksi dari garus beban dc. Garis
beban dc menggambarkan daerah operasi transistor (daerah aktif). Dari gambar
percobaan, jika VCC, RC dan RE diketahui maka garis beban dc dapat digambarkan melalui
dua titik perpotongan axis arus IC dan axis tegangan (VCE) seperti pada Gambar 4.1.
PERCOBAAN IV
RANGKAIAN PRA TEGANGAN TRANSISTOR
R2, biasanya nilai R2 dapat dipilih secara konstan sehingga arus basis dapat dijaga tetap
konsekuensinya arus kolektor (IC) juga akan bernilai tetap, hasilnya titik Q akan berada
pada titik yang relatif konstan.
21
PERCOBAAN IV
RANGKAIAN PRA TEGANGAN TRANSISTOR
3. KOMPONEN DAN PERALATAN
No.
Nama Komponen/Alat
Jenis/Merek/Nilai
Jumlah (Unit)
2N3904
1.
Transistor
2.
Resistor
270 ; 100
@2
3.
Resistor
10 k ; 1k
@2
4.
Multimeter
Sanwa
5.
Potensiometer
6.
Master Builder
7.
8.
Kabel-kabel penghubung
10 k
S300B
1
1
Secukupnya
4. PROSEDUR PERCOBAAN
4.1 Rangkaian Pra Tegangan Pembagi Tegangan
1) Dalam catu daya OFF, buat rangkaian percobaan seperti Gambar P-IV.1 di bawah
ini.
22
PERCOBAAN IV
RANGKAIAN PRA TEGANGAN TRANSISTOR
5) Atur RX sehingga IC didapat 0,5 IC(sat) dan VCE=0,5 VCC, catat harga RX, IC, VCE,
IB, dan VBB pada tabel (saat ini titik operasi berada di tengah garis beban dc).
6) Atur RX untuk posisi titik operasi yang lain, misal IC= 0,25 IC(sat).
7) Gambarkan garis beban dc berdasarkan data yang diperoleh.
4.2 Rangkaian Pra Tegangan Umpan Balok Kolektor
1) Dalam catu daya OFF, buat rangkaian percobaan seperti Gambar P-IV.1 di bawah
ini.
23
PERCOBAAN IV
RANGKAIAN PRA TEGANGAN TRANSISTOR
a. Kegunaan rangkaian pra tegangan
b. Keuntungan penempatan titik operasi Q di tengah-tengah garis beban dc
6. TUGAS
1.
2.
3.
4.
Hitung parameter-parameter transistor seperti IC, IC(sat), IB, VCE, VB, dc!
Jelaskan, apa kegunaan menentukan titik operasi (Q) transistor?
Jelaskan hal-hal yang mempengaruhi titik operasi transistor?
Sebutkan kelebihan dan kelemahan masing-masing rangkaian?
24
PERCOBAAN V
PENGUAT TRANSISTOR BJT
1. TUJUAN
a. Mengetahui dan mempelajari fungsi transistor sebagai penguat.
b. Mengetahui dan karakteristik penguat konfigurasi common emitter (CE)
2. DASAR TEORI
Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat. Untuk bekerja
sebagai penguat, transistor harus berada dalam kondisi aktif. Kondisi aktif dihasilkan
dengan memberikan bias (pra tegangan) pada transistor. Bias (pra tegangan) dapat
dilakukan dengan memberikan arus yang konstan pada basis atau pada kolektor. Jika pada
kondisi aktif, transistor diberikan sinyal (input) yang kecil, maka akan dihasilkan sinyal
keluaran (output) yang lebih besar. Hasil bagi sinyal output dan input inilah yang disebut
sebagai faktor penguatan yang sering diberi notasi A.
Ada sejumlah konfigurasi penguat diantaranya adalah penguat dengan konfigurasi
common emitter (CE), common collector (CC) dan common base (CB). Dalam percobaan
ini hanya akan disajikan satu konfigurasi saja yaitu penguat dengan konfigurasi common
emitter (CE).
Rangkaian penguat CE ditunjukkan pada Gambar 5.1. pemberian pra tegangan
transistor dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna, dalam kasus ini rangkaian pra
tegangan yang digunakan adalah rangkaian pra tegangan pembagi tegangan. Kapasistor
coupling menghubungkan sinyal masukan (input) ke penguat, dan juga menghubungkan
keluaran (output) penguat ke beban.
25
PERCOBAAN V
PENGUAT TRANSISTOR BJT
. Impedansi (Resistansi) input, output dan penguatan penguat dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan-persamaan berikut:
Z in (basis ) rE'
(5.1)
Z in R1 || R2 || rE'
(5.2)
vin
Z in
Vs
Z in Rs
(5.3)
RC
rE'
(5.4)
vout Avin
Tegangan beban:
vL
(5.5)
RL
vout
RC RL
(5.6)
Nama Komponen/Alat
Jenis/Merek/Nilai
Jumlah (Unit)
2N3904
1.
Transistor
2.
Resistor
10 k; 2,2 k
@2
3.
Resistor
@2
4.
Multimeter
Sanwa
5.
Osiloskop
6.
Master Builder
7.
8.
Function Generator
9.
Kapasitor
10.
Kabel-kabel penghubung
10 k
S300B
100 F atau 10 F
5
Secukupnya
4. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Dalam catu daya OFF, buat rangkaian percobaan seperti Gambar P-V.1 di bawah
ini.
2) Hidupkan sumber daya
3) Ukur tegangan VCC.
26
PERCOBAAN V
PENGUAT TRANSISTOR BJT
4) Hubung singkat terminal emiter dan kolektor dan catat arus kolektor saturasi
IC(sat).
5) Pasanglah function generator menggantikan sumber Vs, atur amplitudonya 1 mV
puncak dan frekuensi 1 kHz (pilih gelombang sinusoidal).
6) Amati dengan osiloskop dan gambarkan bentuk gelombang pada TP1 dan TP2.
7) Naikkan amplitudo Vs secara bertahap misal dengan kenaikan sebesar 2 mV
Puncak.
8) Ulangi poin 6 dan 7. Sampai dengan bentuk gelombang sinusoidal terpotong pada
TP2, Catat tegangan Vs.
9) Ulangi langkah 6 dan 7 dengan frekuensi sinyal yang berbeda, misal 2, 5, 10, dan
100 kHz serta 1 MHz.
10) Atur kembali Vs pada 1 mV puncak (1 kHz), lepaskan kapasitor C3 dan amati
bentuk gelombang pada TP1 dan TP2.
5. ANALISIS DAN DISKUSI
Dengan menggunakan hasil pengamatan dan pengukuran lakukanlah analisis dan
diskusikan hal-hal berikut:
a. Prinsip kerja penguat BJT
b. Batasan dan kekurangan penguat BJT.
27
PERCOBAAN V
PENGUAT TRANSISTOR BJT
6. TUGAS
1. Jelaskan ciri-ciri penguat emiter ditanahkan (CE)?
2. Kenapa keluaran gelombang sinusoidal pada TP2 terpotong saat tegangan Vs
dinaikkan?
3. Jelaskan apa yang terjadi saat kapasitor C3 dilep
28
PERCOBAAN VI
KARAKTERISTIK DAN PRA TEGANGAN FET
1. TUJUAN
a. Mengetahui dan mempelajari karakteristik trasnsistor FET.
b. Mengetahui dan mempelajari penguatan dari sebuah sinyal untuk FET dalam
Common Source Circuit.
c. Menyelidiki amplifikasi sinyal dengan sebuah FET dalam rangkaian Common
Drain.
2. DASAR TEORI
2.1 Rangkaian Ekivalen FET
Sebuah rangkaian ekivalen FET yang ditunjukkan Gambar 6.1. Pada bagian (a),
resistansi internal, rgs, muncul antara gerbang dan sumber, dan sumber arus sama dengan
gm Vgs, muncul antara drain dan source. Juga, resistansi drain-ke-sumber internal, rds,
disertakan. Pada bagian(b), model yang ideal telah disederhanakan ditampilkan. Para
resistasi, rds, diasumsikan tak berhingga besar sehingga ada sirkuit terbuka antara
gerbang dan sumber. Juga, rds diasumsikan cukup besar untuk diabaikan. Sirkuit internal
setara FET.
29
PERCOBAAN VI
KARAKTERISTIK DAN PRA TEGANGAN FET
vout
; dimana vout vds , dan vin vgs
vin
maka penguatan tengan adalah:
Av
vds
vgs
dari rangkaian ekivalen tersebut, di dapat: Vd= Ids Rds. Dan dari definisi
transkonduktansi di peroleh:
dari rangkaian ekivalen tersebut, di dapat: Vd= Ids Rds. Dan dari definisi
transkonduktansi di peroleh:
vgs
Id
gm
Av
I d Rd
g I R
m d d
I d / gm
Id
30
PERCOBAAN VI
KARAKTERISTIK DAN PRA TEGANGAN FET
UniTr@in
Kartu percobaan Field effect transistors SO4201-7J
Voltmeter
Function Generator
Osiloskop
Jumper
Kabel Penghubung
4. PROSEDUR PERCOBAAN
Common Source Circuit
1. Suatu percobaan dihubungkan dengan UniTr@in interface dan kartu percobaan Field
effect
transistors
SO4201-7J
dimasukkan.
Jumper
dimasukkan
seperti
31
PERCOBAAN VI
KARAKTERISTIK DAN PRA TEGANGAN FET
yang
ditunjukkan
oleh
garis
pada
diagram
rangkaian
dan
Untuk
MP3
Interface
(analog out)
Interface S (analog)
Interface A+
Interface
(analog out)
Interface A
Interface B+
Interface A
Interface B
Jumper
B1, B2 (awal)
B4 (ditambahkan kemudian)
2. Semua instrumen virtual yang mungkin telah dibuka, ditutup dan instrumen
virtual berikut dibuka dari menu Instrumen
- Voltmeter B
- Function Generator
- Osiloskop (Voltmeter ditutup terlebih dahulu) dan disesuaikan seperti yang
ditunjukkan dalam tabel. Karena voltmeter dan osiloskop tidak dapat
digunakan pada saat yang bersamaan, solusi yang mungkin adalah voltmeter
disimpan pada satu ruang kerja dengan voltmeter telah di seting terlebih dulu dan
kemudianbaru di seting osiloskop.
Kemudian praktikan dapat berpindah di antara ruang kerja tanpa harus membuka
dan menutup Vs dan di seting ulang setiap kali.
Setting
Range 10V
Voltmeter B
Osiloskop
32
PERCOBAAN VI
KARAKTERISTIK DAN PRA TEGANGAN FET
Time/div 500s
Mode X/T
Trigger A meningkat
Tegangan 1:10, 20%
Function Generator
Frekuensi 1 kHz
Mode Sinus
Power ON
drain
FET
(MP2)
yang
diukur
sehubungan
dengan
pentanahan
(MP5). Kemudian tegangan VGS bisa ditentukan antara gate dan source.
4. Sinyal 1 kHz gelombang sinus 400 mV amplitudo diaplikasikan
ke input
di MP3. Tegangan input (MP3-MP5) dan output (MP7-MP5) pada osilos kop
dicatat dan disalin ke dalam Grid 1.
5. Tentukan gain tegangan dari rangkaian.
6. Jumper B4 ditambahkan sehingga sumber terhubung ke ground melalui kapasitor C4.
Sinyal gelombang sinus 1 kHz yang sama dari 400 mV amplitudo diterapkan ke
input diMP3. Masukan dan tegangan keluaran pada osiloskop dicatat dan disalin ke
dalam Grid 2.
7. Tentukan gain tegangan dari rangkaian dengan kapasitor pada sumbernya.
Common Drain Circuit
33
PERCOBAAN VI
KARAKTERISTIK DAN PRA TEGANGAN FET
1. Suatu percobaan dihubungkan dengan UniTr@in di interface dan kartu percobaan
Field effect transistors SO4201-7J dimasukkan. Jumper dimasukkan seperti
yang
ditunjukkan
oleh
garis
padat
dalam
diagram
rangkaian
dan
Untuk
MP3
Interface
(analog out)
Interface S (analog)
Interface A+
Interface
(analog out)
Interface A
Interface B+
Interface A
Interface B
Jumper
B1, B2, B3
2. Semua instrumen virtual yang telah dibuka, ditutup dan instrumen virtual berikut
dibuka dari menu Instrumen
- Voltmeter B
- Function Generator
- Osiloskop (Voltmeter ditutup terlebih dahulu) disesuaikan seperti yang
ditunjukkan dalam tabel. Karena voltmeter dan osiloskop tidak dapat
digunakan pada saat yang bersamaan, solusi yang mungkin adalah voltmeter
disimpan pada satu ruang kerja dengan voltmeter telah di seting terlebih dulu dan
kemudian baru di seting osiloskop.
Kemudian praktikan dapat berpindah di antara ruang kerja tanpa harus membuka
dan menutup Vs dan di seting ulang setiap kali.
Setting
Range 10V
Voltmeter B
Osiloskop
34
PERCOBAAN VI
KARAKTERISTIK DAN PRA TEGANGAN FET
B volt/div 100mV AC biru
Time/div 500s
Mode X/T
Trigger A meningkat
Tegangan 1:10, 20%
Frekuensi 1 kHz
Function Generator
Mode Sinus
Power ON
drain
FET
(MP2)
yang
diukur
sehubungan
dengan
pentanahan
ke input
di MP3. Tegangan input (MP3-MP5) dan output (MP8-MP5) pada osilos kop
dicatat dan disalin ke dalam Grid 1.
5. Tentukan besarnya gain.
6. Jelaskan bagaimana rangkaian beroperasi persamaan dan perbedaan dengan
rangkaian penguat menggunakan transistor bipolar.
7. Ringkas perbedaan antara Common Source dan sirkuit Common Drain, tabel berikut
diisi dengan karakteristik yang telah diamati selama percobaan.
Common Source
Common Drain
Input resistansi re
Output resistansi ra
Tegangan gain Vu
Perbedaan
35
PERCOBAAN VI
KARAKTERISTIK DAN PRA TEGANGAN FET
a. Prinsip kerja penguat rangkaian pra tegangan FET.
6. TUGAS
1. Sebutkan dan Jelaskan unsur-unsur pembentuk Transistor FET !
2. Jelaskan karakteristik, fungsi dan prinsip kerja dari Transistor FET !
3. Apa perbedan transistor BJT dan transistor FET?
36
PERCOBAAN 7
OPERATIONAL AMPLIFIER
7.1
TUJUAN
Mempelajari prinsip kerja Op-Amp sebagai penguat inverting dan
noninverting.
7.2
DASAR TEORI
Penguat standar (op-amp) operasional ditunjukkan pada Gambar 14(a)
memiliki dua input terminal pembalik-masukan dan input (+) non-inverting, dan
satu output terminal Ciri khas op-amp beroperasi dengan dua pasokan tegangan
disatu positif dan lainnya negatifsepertiyang ditunjukkanpadaGambar 14(b)
A.
Non Inverting
Sebuah op-amp terhubung dalam konfigurasi loop tertutup sebagai
B.
Inverting
Sebuah op-amp terhubung sebagai penguat pembalik dengan jumlah
Pada titik ini. Op-amp yang ideal parameter yang disebutkan sebelumnya
berguna dalam menyederhanakan dalam menyederhanakan analisis rangkaian ini.
Secara khusus, konsep inpedansi masukan tak terbatas adalah nilai besar.
Impedansi masukan tak terbatas menyiratkan arus nol saat ini melalui impedansi
input, maka tidak boleh ada drop tegangan antara input inverting dan non
inverting. Ini berarti bahwa tegangan pada inverting (-) input adalah nol karena
input (+) non inverting didasarkan. Kondisi ini di ilustrasikan seperti pada gambar
di bawah
7.3
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini diantaranya:
1. Power supplay
2. PC
3. Multimeter
4. Function generator
5. Unitrain interface dan unitrain eksperimenter
6. Jumper
7. IC OP-AMP
8. Resistor 100k, 49.9k, 200 k, 20 dan 10k
7.4
PROSEDUR PERCOBAAN
A.
Inverting Amplifier
1. Gain Factor
1. Buka software lucas nule@labsoft dan buka modul percobaan pada
menu.
2. Hubungkan
unitrain
experiment
dengan
unitrain
interface.
B.
2. Feedback Resistace
1. Rangkailah rangkaian seperti gambar berikut
TUGAS PENDAHULUAN
Note:
* Jawaban tidak diperbolehkan sama degan kawan.
* Bagi yang sama TP tidak diperiksa.
PERCOBAAN 8
KOMPARATOR
8.1
TUJUAN
1.
Untuk
menunjukkan
hubungan
antara
tegangan
input
dan
8.2
DASAR TEORI
Komparator adalah jenis op-amp yang membandingkan dua tegangan
input dan menghasilkan satu yang menunjukkan lebih besar dari atau kurang dari
hubungan antara input. Salah satu aplikasi dari sebuah op-amp digunakan sebagai
komparator adalah untuk menentukan kapan input tegangan melebihi tingkat
tertentu. Gambar 18(a) menunjukkan Nol-detektor Evel. Perhatikan bahwa
pembalik (-) input beralasan untuk menghasilkan tingkat nol dan bahwa input
signal tegangan diterapkan pada masukan (+) noninverting. Karena gain loop
terbuka tegangan tinggi, sangat sama perbedaan tegangan antara dua input
penguat drive ke dalam kejenuhan, karena tegangan output untuk pergi ke
batasnya. Sebagai contoh, pertimbangkan sebuah op-amp yang memiliki Aol =
100.000. Perbedaan tegangan hanya 0,25 mV antara input dapat menghasilkan
output tegangan (0,25 mV) (J 00.000) = 25 V jika op-amp yang mampu. Namun,
karena sebagian op-amp memiliki keterbatasan tegangan output maksimum 15 V
karena pasokan ke mereka tegangan, perangkat akan didorong ke kejenuhan.
8.3
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini diantaranya:
1. Power supply, PC
2. Multimeter
3. Function generator
4. Unitrain interface dan unitrain eksperimenter
5. Jumper
6. Resistor 4.7 k dan 1.5 k
8.4
PROSEDUR PERCOBAAN
A.
tegangan inputdarisumber
DCsampai
LEDmerahmenjadipadamdanlampuLEDhijauhidup.
lampu
Selanjutnya
B.
perubahan
pada
osiloskop.
P1 digunakan
mengaturteganganreferensisehingga
untuk
trigger
TUGAS PENDAHULUAN
b. Low ( Jelaskan ! )
Note:
* Jawaban tidak diperbolehkan sama degan kawan.
* Bagi yang sama TP tidak diperiksa.
1N4001 - 1N4007
1.0A RECTIFIER
Please click here to visit our online spice models database.
Features
Diffused Junction
High Current Capability and Low Forward Voltage Drop
Surge Overload Rating to 30A Peak
Low Reverse Leakage Current
Lead Free Finish, RoHS Compliant (Note 3)
Mechanical Data
Case: DO-41
Case Material: Molded Plastic. UL Flammability Classification
Rating 94V-0
Moisture Sensitivity: Level 1 per J-STD-020D
Terminals: Finish - Bright Tin. Plated Leads Solderable per
MIL-STD-202, Method 208
Polarity: Cathode Band
Mounting Position: Any
Ordering Information: See Page 2
Marking: Type Number
Weight: 0.30 grams (approximate)
DO-41 Plastic
Min
Max
A
25.40
B
4.06
5.21
C
0.71
0.864
D
2.00
2.72
All Dimensions in mm
Dim
Maximum Ratings and Electrical Characteristics @TA = 25C unless otherwise specified
Single phase, half wave, 60Hz, resistive or inductive load.
For capacitive load, derate current by 20%.
Characteristic
Symbol
VRRM
Peak Repetitive Reverse Voltage
Working Peak Reverse Voltage
VRWM
DC Blocking Voltage
VR
RMS Reverse Voltage
VR(RMS)
Average Rectified Output Current (Note 1) @ TA = 75C
IO
Non-Repetitive Peak Forward Surge Current 8.3ms
IFSM
single half sine-wave superimposed on rated load
Forward Voltage @ IF = 1.0A
VFM
Peak Reverse Current @TA = 25C
IRM
at Rated DC Blocking Voltage @ TA = 100C
Typical Junction Capacitance (Note 2)
Cj
Typical Thermal Resistance Junction to Ambient
RJA
Maximum DC Blocking Voltage Temperature
TA
Operating and Storage Temperature Range
TJ, TSTG
Notes:
Unit
50
100
200
400
600
800
1000
35
70
140
280
1.0
420
560
700
V
A
30
1.0
5.0
50
15
A
8
100
+150
-65 to +150
pF
K/W
C
C
DS28002 Rev. 8 - 2
1 of 3
www.diodes.com
1N4001-1N4007
Diodes Incorporated
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0
40
60
80
100
120
140
160
10
1.0
0.1
Tj, = 25oC
Pulse Width = 300 s
2% Duty Cycle
0.01
0.6
180
0.8
1.0
1.2
1.4
1.6
50
100
f = 1MHz
40
Cj, CAPACITANCE (pF)
Tj = 25C
30
20
1N4001 - 1N4004
10
1N4005 - 1N4007
10
1.0
1.0
10
1.0
100
10
100
NUMBER OF CYCLES AT 60 Hz
Fig. 3 Max Non-Repetitive Peak Fwd Surge Current
Packaging
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
DO-41 Plastic
Shipping
1K/Bulk
5K/Tape & Reel, 13-inch
1K/Bulk
5K/Tape & Reel, 13-inch
1K/Bulk
5K/Tape & Reel, 13-inch
1K/Bulk
5K/Tape & Reel, 13-inch
1K/Bulk
5K/Tape & Reel, 13-inch
1K/Bulk
5K/Tape & Reel, 13-inch
1K/Bulk
5K/Tape & Reel, 13-inch
DS28002 Rev. 8 - 2
2 of 3
www.diodes.com
1N4001-1N4007
Diodes Incorporated
IMPORTANT NOTICE
Diodes Incorporated and its subsidiaries reserve the right to make modifications, enhancements, improvements, corrections or other changes
without further notice to any product herein. Diodes Incorporated does not assume any liability arising out of the application or use of any product
described herein; neither does it convey any license under its patent rights, nor the rights of others. The user of products in such applications shall
assume all risks of such use and will agree to hold Diodes Incorporated and all the companies whose products are represented on our website,
harmless against all damages.
LIFE SUPPORT
Diodes Incorporated products are not authorized for use as critical components in life support devices or systems without the expressed written
approval of the President of Diodes Incorporated.
DS28002 Rev. 8 - 2
3 of 3
www.diodes.com
1N4001-1N4007
Diodes Incorporated
2N3903, 2N3904
General Purpose
Transistors
NPN Silicon
Features
http://onsemi.com
COLLECTOR
3
MAXIMUM RATINGS
Symbol
Value
Unit
Rating
VCEO
40
Vdc
VCBO
60
Vdc
VEBO
6.0
Vdc
IC
200
mAdc
PD
625
5.0
mW
mW/C
PD
1.5
12
W
mW/C
55 to +150
Max
Unit
TJ, Tstg
Symbol
RqJA
200
C/W
RqJC
83.3
C/W
2
BASE
1
EMITTER
TO92
CASE 29
STYLE 1
1
12
3
STRAIGHT LEAD
BULK PACK
3
BENT LEAD
TAPE & REEL
AMMO PACK
MARKING DIAGRAMS
2N
390x
YWWG
G
x
= 3 or 4
Y
= Year
WW = Work Week
G
= PbFree Package
(Note: Microdot may be in either location)
ORDERING INFORMATION
See detailed ordering and shipping information in the package
dimensions section on page 3 of this data sheet.
*For additional information on our PbFree strategy and soldering details, please
download the ON Semiconductor Soldering and Mounting Techniques
Reference Manual, SOLDERRM/D.
Semiconductor Components Industries, LLC, 2012
2N3903, 2N3904
ELECTRICAL CHARACTERISTICS (TA = 25C unless otherwise noted)
Characteristic
Symbol
Min
Max
Unit
V(BR)CEO
40
Vdc
V(BR)CBO
60
Vdc
V(BR)EBO
6.0
Vdc
IBL
50
nAdc
ICEX
50
nAdc
20
40
35
70
50
100
30
60
15
30
150
300
0.2
0.3
0.65
0.85
0.95
250
300
OFF CHARACTERISTICS
2N3903
2N3904
2N3903
2N3904
2N3903
2N3904
2N3903
2N3904
2N3903
2N3904
hFE
VCE(sat)
VBE(sat)
Vdc
Vdc
SMALLSIGNAL CHARACTERISTICS
Current Gain Bandwidth Product
(IC = 10 mAdc, VCE = 20 Vdc, f = 100 MHz)
2N3903
2N3904
fT
MHz
Cobo
4.0
pF
Cibo
8.0
pF
1.0
1.0
8.0
10
0.1
0.5
5.0
8.0
50
100
200
400
1.0
40
6.0
5.0
td
35
ns
tr
35
ns
ts
175
200
ns
tf
50
ns
Input Impedance
(IC = 1.0 mAdc, VCE = 10 Vdc, f = 1.0 kHz)
2N3903
2N3904
2N3903
2N3904
2N3903
2N3904
hie
hre
hfe
hoe
Noise Figure
(IC = 100 mAdc, VCE = 5.0 Vdc, RS = 1.0 k W, f = 1.0 kHz)
2N3903
2N3904
NF
kW
X 10 4
mmhos
dB
SWITCHING CHARACTERISTICS
Delay Time
Rise Time
Storage Time
2N3903
2N3904
Fall Time
2. Pulse Test: Pulse Width v 300 ms; Duty Cycle v 2%.
http://onsemi.com
2
2N3903, 2N3904
ORDERING INFORMATION
Package
Shipping
2N3903RLRM
TO92
2N3904
TO92
TO92
(PbFree)
TO92
TO92
(PbFree)
TO92
TO92
(PbFree)
TO92
2N3904RLRPG
TO92
(PbFree)
2N3904RL1G
TO92
(PbFree)
TO92
TO92
(PbFree)
Device
2N3904G
2N3904RLRA
2N3904RLRAG
2N3904RLRM
2N3904RLRMG
2N3904RLRP
2N3904ZL1
2N3904ZL1G
For information on tape and reel specifications, including part orientation and tape sizes, please refer to our Tape and Reel Packaging
Specifications Brochure, BRD8011/D.
DUTY CYCLE = 2%
300 ns
+3 V
+10.9 V
275
10 k
-0.5 V
CS < 4 pF*
< 1 ns
t1
+3 V
+10.9 V
275
10 k
0
1N916
-9.1 V
CS < 4 pF*
< 1 ns
http://onsemi.com
3
2N3903, 2N3904
TYPICAL TRANSIENT CHARACTERISTICS
TJ = 25C
TJ = 125C
10
5000
2000
5.0
Q, CHARGE (pC)
CAPACITANCE (pF)
VCC = 40 V
IC/IB = 10
3000
7.0
Cibo
3.0
Cobo
2.0
1000
700
500
QT
300
200
QA
1.0
0.1
0.2 0.3
2.0 3.0
5.0 7.0 10
100
70
50
20 30 40
2.0 3.0
5.0 7.0 10
20
30
50 70 100
Figure 3. Capacitance
500
200
500
IC/IB = 10
100
70
tr @ VCC = 3.0 V
50
30
20
VCC = 40 V
IC/IB = 10
300
200
t r, RISE TIME (ns)
300
200
TIME (ns)
1.0
40 V
100
70
50
30
20
15 V
10
7
5
10
2.0 V
td @ VOB = 0 V
1.0
2.0 3.0
5.0 7.0 10
20
30
50 70 100
1.0
2.0 3.0
5.0 7.0 10
20
30
50 70 100
IC/IB = 10
200
500
ts = ts - 1/8 tf
IB1 = IB2
VCC = 40 V
IB1 = IB2
300
200
IC/IB = 20
t f , FALL TIME (ns)
IC/IB = 20
200
500
300
200
7
5
100
70
IC/IB = 20
50
IC/IB = 10
30
20
100
70
50
10
10
7
5
7
5
1.0
2.0 3.0
5.0 7.0 10
20
30
50 70 100
200
IC/IB = 10
30
20
1.0
2.0 3.0
5.0 7.0 10
20
30
50 70 100
http://onsemi.com
4
200
2N3903, 2N3904
TYPICAL AUDIO SMALLSIGNAL CHARACTERISTICS
NOISE FIGURE VARIATIONS
(VCE = 5.0 Vdc, TA = 25C, Bandwidth = 1.0 Hz)
14
12
SOURCE RESISTANCE = 200 W
IC = 1.0 mA
f = 1.0 kHz
8
6
4
SOURCE RESISTANCE = 500 W
IC = 100 mA
2
0
0.1
0.2
0.4
1.0
2.0
IC = 1.0 mA
12
NF, NOISE FIGURE (dB)
10
IC = 0.5 mA
10
IC = 50 mA
8
IC = 100 mA
6
4
2
4.0
10
20
40
100
0.1
0.2
0.4
1.0
2.0
4.0
10
20
f, FREQUENCY (kHz)
Figure 9.
Figure 10.
40
100
5.0
10
5.0
10
h PARAMETERS
(VCE = 10 Vdc, f = 1.0 kHz, TA = 25C)
100
hoe, OUTPUT ADMITTANCE (m mhos)
h fe , CURRENT GAIN
300
200
100
70
50
30
0.1
0.2
0.3
0.5
1.0
2.0 3.0
IC, COLLECTOR CURRENT (mA)
5.0
50
20
10
5
2
1
10
0.1
0.2
20
10
5.0
2.0
1.0
0.5
0.2
0.1
0.2
0.3
0.5
1.0
2.0 3.0
IC, COLLECTOR CURRENT (mA)
0.3
0.5
1.0
2.0 3.0
IC, COLLECTOR CURRENT (mA)
5.0
10
7.0
5.0
3.0
2.0
1.0
0.7
0.5
10
0.1
0.2
0.3
0.5
1.0
2.0 3.0
IC, COLLECTOR CURRENT (mA)
http://onsemi.com
5
2N3903, 2N3904
VCE = 1.0 V
+25C
1.0
0.7
-55C
0.5
0.3
0.2
0.1
0.1
0.2
0.3
0.5
0.7
1.0
2.0
3.0
5.0
7.0
10
20
30
70
50
100
200
1.0
TJ = 25C
0.8
IC = 1.0 mA
10 mA
30 mA
100 mA
0.6
0.4
0.2
0
0.01
0.02
0.03
0.05
0.07
0.1
0.2
0.3
0.5
0.7
1.0
2.0
3.0
5.0
7.0
10
1.2
TJ = 25C
VBE(sat) @ IC/IB =10
0.8
VBE @ VCE =1.0 V
0.6
0.4
VCE(sat) @ IC/IB =10
-55C TO +25C
-0.5
-55C TO +25C
-1.0
+25C TO +125C
0.2
0
+25C TO +125C
0.5
COEFFICIENT (mV/ C)
V, VOLTAGE (VOLTS)
1.0
-1.5
1.0
2.0
5.0
10
20
50
100
-2.0
200
20
40
60
80
100
120
140
160
http://onsemi.com
6
180 200
2N3903, 2N3904
PACKAGE DIMENSIONS
TO92 (TO226)
CASE 2911
ISSUE AM
A
STRAIGHT LEAD
BULK PACK
R
P
L
SEATING
PLANE
X X
G
J
H
V
C
SECTION XX
NOTES:
1. DIMENSIONING AND TOLERANCING PER ANSI
Y14.5M, 1982.
2. CONTROLLING DIMENSION: INCH.
3. CONTOUR OF PACKAGE BEYOND DIMENSION R
IS UNCONTROLLED.
4. LEAD DIMENSION IS UNCONTROLLED IN P AND
BEYOND DIMENSION K MINIMUM.
DIM
A
B
C
D
G
H
J
K
L
N
P
R
V
INCHES
MIN
MAX
0.175
0.205
0.170
0.210
0.125
0.165
0.016
0.021
0.045
0.055
0.095
0.105
0.015
0.020
0.500
--0.250
--0.080
0.105
--0.100
0.115
--0.135
---
MILLIMETERS
MIN
MAX
4.45
5.20
4.32
5.33
3.18
4.19
0.407
0.533
1.15
1.39
2.42
2.66
0.39
0.50
12.70
--6.35
--2.04
2.66
--2.54
2.93
--3.43
---
BENT LEAD
TAPE & REEL
AMMO PACK
P
T
SEATING
PLANE
X X
J
V
1
C
N
SECTION XX
NOTES:
1. DIMENSIONING AND TOLERANCING PER
ASME Y14.5M, 1994.
2. CONTROLLING DIMENSION: MILLIMETERS.
3. CONTOUR OF PACKAGE BEYOND
DIMENSION R IS UNCONTROLLED.
4. LEAD DIMENSION IS UNCONTROLLED IN P
AND BEYOND DIMENSION K MINIMUM.
DIM
A
B
C
D
G
J
K
N
P
R
V
MILLIMETERS
MIN
MAX
4.45
5.20
4.32
5.33
3.18
4.19
0.40
0.54
2.40
2.80
0.39
0.50
12.70
--2.04
2.66
1.50
4.00
2.93
--3.43
--STYLE 1:
PIN 1. EMITTER
2. BASE
3. COLLECTOR
ON Semiconductor and
are registered trademarks of Semiconductor Components Industries, LLC (SCILLC). SCILLC owns the rights to a number of patents, trademarks,
copyrights, trade secrets, and other intellectual property. A listing of SCILLCs product/patent coverage may be accessed at www.onsemi.com/site/pdf/PatentMarking.pdf. SCILLC
reserves the right to make changes without further notice to any products herein. SCILLC makes no warranty, representation or guarantee regarding the suitability of its products for any
particular purpose, nor does SCILLC assume any liability arising out of the application or use of any product or circuit, and specifically disclaims any and all liability, including without
limitation special, consequential or incidental damages. Typical parameters which may be provided in SCILLC data sheets and/or specifications can and do vary in different applications
and actual performance may vary over time. All operating parameters, including Typicals must be validated for each customer application by customers technical experts. SCILLC
does not convey any license under its patent rights nor the rights of others. SCILLC products are not designed, intended, or authorized for use as components in systems intended for
surgical implant into the body, or other applications intended to support or sustain life, or for any other application in which the failure of the SCILLC product could create a situation where
personal injury or death may occur. Should Buyer purchase or use SCILLC products for any such unintended or unauthorized application, Buyer shall indemnify and hold SCILLC and
its officers, employees, subsidiaries, affiliates, and distributors harmless against all claims, costs, damages, and expenses, and reasonable attorney fees arising out of, directly or indirectly,
any claim of personal injury or death associated with such unintended or unauthorized use, even if such claim alleges that SCILLC was negligent regarding the design or manufacture
of the part. SCILLC is an Equal Opportunity/Affirmative Action Employer. This literature is subject to all applicable copyright laws and is not for resale in any manner.
http://onsemi.com
7
2N3903/D