Di susun oleh
Penulis
Prodi Elektro
Fakultas SAINS & Teknologi
Universitas Peradaban Bumiayu
2017
Pengertian Induktor
Selain Resistor dan Kapasitor, Induktor juga merupakan komponen Elektronika Pasif
yang sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika, terutama pada rangkaian yang
berkaitan dengan Frekuensi Radio. Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen
Elektronika Pasif yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan.
Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus
Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu
yang relatif singkat. Dasar dari sebuah Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi Faraday.
Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan Induktansi
yang satuan unitnya adalah Henry (H).
Satuan Henry pada umumnya terlalu besar untuk Komponen Induktor yang terdapat
di Rangkaian Elektronika. Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari
Henry digunakan untuk menyatakan kemampuan induktansi sebuah Induktor atau Coil.
Satuan-satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya adalah milihenry (mH) dan
microhenry (µH). Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor dalam Rangkaian
Elektronika adalah huruf “L”.
Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk
disekitar konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan arus. Arus listrik yang
melewati konduktor membuat medan magnet sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam
arus menyebabkan perubahan medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan
melalui GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus.
Sebuah induktor ideal tidak menimbulkan kerugian terhadap arus yang melewati
lilitan. Tetapi, induktor pada umumnya memiliki resistansi lilitan dari kawat yang digunakan
untuk lilitan. Karena resistansi lilitan terlihat berderet dengan induktor, ini sering disebut
resistansi deret.
Resistansi deret induktor mengubah arus listrik menjad bahang, yang menyebabkan
pengurangan kualitas induktif. Faktor kualitas atau "Q" dari sebuah induktor adalah
perbandingan reaktansi induktif dan resistansi deret pada frekuensi tertentu, dan ini
merupakan efisiensi induktor. Semakin tinggi faktor Q dari induktor, induktor tersebut
semakin mendekati induktor ideal tanpa kerugian.
Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah :
6. Variable Inductor
Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan. Inti dari Variable
Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang dapat diputar-putar.
b. Pengosongan Induktor
Bila arus listrik l sudah memenuhi lilitan , maka terjadilah arus akan
bergerak berlawanan arah dengan proses pengisian sehingga pembangkitan
medan magnet dengan garis gaya magnet yang sama akan menjalankan
fungsi dari lilitan tersebut makin tinggi nilai L ( induktansi) yang dihasilkan
maka makin lama proses pengosongannya.
Rangkaian Seri Induktor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 atau lebih induktor
yang disusun sejajar atau berbentuk seri. Rangkaian Seri Induktor ini menghasilkan nilai
Induktansi yang merupakan penjumlahan dari semua Induktor yang dirangkai secara seri ini.
Dua buah induktor dengan ukuran masing-masing 20mH bisa dirubah menjadi nilai yang
diharapkan (5mH) dengan perhitungan seperti ini:
L = 400mH / 40mH
L = 5mH
Karena kedua induktor yang digabungkan adalah identik, maka saat disambungkan keduanya
mendapat sama rata arus yang mengalir, yaitu 1A dari rating arus sebesar 2A.
2. Tentukan nilai induktansi efektif dari rangkaian sambungan gambar di bawah ini:
Penyelesaian:
LA = L1 + L2
LA = 20mH + 20mH
LA = 40mH
Nilai LA(hasil penggabungan nilai L1 dan L2) adalah paralel dengan induktor L3 , maka dapat
dihitung dengan rumus berikut ini:
LB = 4800mH / 160mH
LB = 30mH
Nilai LB (hasil penggabungan nilai LA dan L3) adalah tersambung seri dengan induktor L4,
maka dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
L = LB + L4
L = 30mH + 40mH
L = 70mH
Maka hasil akhir adalah: dari rangkaian yang terdiri dari beberapa induktor seperti pada
gambar soal di atas dapat digantikan dengan induktor tunggal.
Tiga langkah dasar bila Basejob atau Kamu mengukur dengan posisi OHM pada
multimeter:
Dengan alat ukur Ohm meter kita dapat menguji induktor,apakah induktor ini:
Dalam rumah multimeter ( alat-ukur Ohm ) terdapat baterai sebagai sumber-arus alat
ukur,maka:
Dengan alat-ukur ohm atau multimeter kita akan mengukur nilai perlawanan induktor.
A. Sesama gulungan:
B. Antar gulungan
http://eng.unhas.ac.id/elektro/id/news/5-penemu-penemu-di-bidang-teknik-elektro.html
https://www.google.com/search?q=induktor&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahU
KEwj0ka6Lh_XWAhVGoZQKHQ80C40Q_AUICigB&biw=1366&bih=694#imgrc=2kE
fo1DbcCLkGM:
http://bagi-ilmu-elektronika.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-induktor.html
https://www.google.com/search?q=air+core+inductor&source=lnms&tbm=isch&sa=X&v
ed=0ahUKEwig__vRkvXWAhUBuJQKHZFDCGQ_AUICigB&biw=1366&bih=694
https://www.google.com/search?q=Iron+Core+Inductor&source=lnms&tbm=isch&sa=X
&ved=0ahUKEwjR_Yzlk_XWAhWJjZQKHfdZBzYQ_AUICigB&biw=1366&bih=694#
imgrc=p3X1Ad7zzJ9BGM:
http://teknikelektronika.com/rangkaian-seri-dan-paralel-induktor-cara-menghitungnya/