Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENGERTIAN INDUKTOR

1.1 Pendahuluan

Induktor (reaktor) ialah komponen elektronika yang terbentuk dari susunan


lilitan kawat yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang disebabkan
oleh aliran arus listrik yang melintasinya. Lilitan atau kumparan kawat tembaga
lazimnya digunakan sebagai induktor. Kemampuan menyimpan energi magnetik
pada sebuah induktor disebut induktansi serta ditentukan menggunakan satuan
Henry (H).

Medan magnet tercipta pada induktor dikarenakan hukum induksi atau


hukum Faraday. Induktor merupakan komponen elektronika pasif (komponen yang
tidakmemerlukandayaatauaruslistrikdan apabila ditambahkan dengan kapasitor,
mereka bisa menjadi sebuah rangkaian resonator yang bisa bersenonansi pada
frekuensi tertentu. Dalam sebuah rangkaian elektronika Induktor disimbolkan
dengan huruf L.

Induktor merupakan salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan


dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan
kemampuan induktor yang dapat memproses arus bolak-balik.

Sebuah induktor biasanya berupa lilitan dari bahan penghantar, biasanya


terbuat dari bahan kawat tembaga,yang digulung pada inti magnet berupa udara
atau bahan feromagnetik. Lilitan tersebut membantu membuat medan magnet yang
kuat didalam lingkaran. Bahan inti yang mempunyai permeabilitas magnet yang
lebih tinggi dari udara meningkatkan medan magnet dan menjaganya tetap dekat
pada induktor, sehingga meningkatkan induktansi induktor. Sebuah induktor yang
ideal mempunyai induktansi tanpa resistansi atau kapasitansi.

1
Gambar 1. simbol umum induktor

Gambar 2. induktor

1.2 Fungsi Induktor

Fungsi Induktor dalam rangkaian elektronika, antara lain :

1. Penyimpan energi dalam bentuk medan magnet


2. Sebagai pemfilter pada rangkaian power suply
3. Sebagai penalaan atau tuning
4. Menahan arus bolak-balik(AC)
5. Meneruskan/meloloskan arus searah(DC)
6. Dapat mengubah arus DC ke AC, dengan adanya medan magnet

Berdasarkan kegunaannya Induktor bekerja pada:


1. Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator
2. Frekuensi menengah pada spul MF
3. Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga, spul
relay dan spul penyaring

2
Kebanyakan nama Induktor dibeda-bedakan menurut inti yang digunakan
pada Induktor tersebut, antara lain :

1. Induktor inti udara (air core inductor)


2. Induktor inti Feromagnetik (ferromagnetic core inductor),biasanya digunakan
sebagai inti pada induktor frekuensi tinggi.
3. Induktor inti laminasi (laminated core inductor)
4. Induktor inti besi/ (ferrite core inductor)
5. Induktor inti toroida (toroidal core inductor)
6. Induktor Variabel (varible inductor)
7. Induktor frekuensi radio (radio frequency inductor)

Gambar 3. jenis-jenis induktor

Gambar 4. simbol-simbol induktor

3
1.3 Jenis Induktor

Beberapa jenis induktor berdasarkan bentuk fisiknya, antara lain :

1. Fixed coil

Yaitu induktor yang memiliki harga yang sudah pasti. Biasanya dinyatakan
dalam kode warna seperti yang diterapkan pada resistor. Satuannya dinyatakan
dalam satuan mikrohenry (μH)

2. Variable coil

Induktor yang harganya dapat diubah-ubah atau disetel. Contohnya adalah koil
yang digunakan dalam radio.

3. Choke coil (kumparan redam )

Koil yang digunakan dalam teknik sinyal frekuensi tinggi.

Jenis-jenis lilitan pada induktor :

1. Lilitan ferit sarang madu


Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilangan untuk mengurangi efek
kapasitansi terdistribusi. Ini sering digunakan pada rangkaian tala pada
penerima radio dalam jangkah gelombang menengah dan gelombang panjang.
Karena konstruksinya, induktansi tinggi dapat dicapai dengan bentuk yang
kecil

2. Lilitan inti toroid


Sebuah lilitan sederhana yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan
medan magnet eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid dapat
dibuat dari lilitan silinder dengan menghubungkannya menjadi berbentuk
donat, sehingga menyatukan kutub utara dan selatan. Pada lilitan toroid, medan
magnet ditahan pada lilitan. Ini menyebabkan lebih sedikit radiasi magnetik
dari lilitan, dan kekebalan dari medan magnet eksternal.

4
1.4 Daya di Dalam Induktor

Daya listrik secara matematis dapat ditulis :


P = V.i
Di mana P : daya listrik (Watt), V : tegangan listrik (V) dan i adalah arus listrik (A)
Pada induktor berlaku persamaan :

Maka daya induktor dapat ditulis :

Sebuah induktor ideal tidak mempunyai hambatan (R=0) sehingga tidak ada
rugi-rugi daya di dalam induktor, jadi dapat dikatakan induktor ideal tidak terjadi rugi-
rugi daya. Ketika ada daya yang mengalir melalui sebuah induktor, maka energi listrik
disimpan di dalam induktor dalam bentuk medan magnetik. Ketka arus listrik
meningkat dalam selang waktu (dt) yang mendekati nol, maka daya sesaat di dalam
rangkaian juga akan meningkat dan energi disimpan di dalam induktor. Sebaliknya
jika arus yang mengalir melewati induktor berkurang maka daya sesaat juga akan
turun (menjadi negatif). Ini berarti induktor akan membuang sejumlah energi dari
rangkaian.
Energi disimpan dalam bentuk medan magnet yang timbul disekitar induktor.
Pada induktor ideal, tidak terdapat hambatan atau kapasitansi, sehingga arus yang naik
ketika melewati induktor akan disimpan dalam bentuk medan listrik tanpa ada rugi-
rugi. Medan listrik ini tidak berkurang besarnya.

5
Bila induktor dilewatkan arus AC, maka induktor akan secara berkala menyimpan dan
membuang energi dalam bentuk siklus. Pada arus DC arus yang melewati induktor
besarnya konstan, maka tidak terjadi proses penyimpanan dan pembuangan energi
secara berulang-ulang seperti pada arus AC.
Melihat cara kerja induktor, dapat disimpulkan bahwa induktor adalah komponen pasif
elektronika yang dapat menyimpan dan menyalurkan energi listrik ke rangkaian listrik.
Tetapi induktor tidak dapat membangkitkan energi listrik.
Pada induktor real terdapat kerugian daya listrik akibat adanya hambatan di dalam
kawat penghantar induktor. Besar kerugian daya ini dapat dihitung dengan
persamaan :
P =i2R
Di mana i adalah arus listrik (A), R hambatan dalam induktor (Ohm) dan P adalah
kerugian daya listrik (W).
Fungsi utama induktor di dalam rangkaian listrik adalah sebagai filter, rangkaian
resonansi dan sebagai pembatas arus listrik. Sebuah induktor dapat digunakan untuk
memblock arus AC atau memblok frekuensi tertentu dari arus AC. Oleh sebab itu
induktor dapat digunakan untuk menyaring frekuensi radio atau memfilter frekuensi
yang melewatinya. Induktor juga dapat digunakan untuk menjaga perangkat
elektronika dari kenaikan tegangan dan arus listrik yang mendadak.

1.5 Induksi Diri (Self Inductance) Sebuah Induktor

Induktor menghasilkan induksi dengan cara membangkitkan induksi emf (electro


magnetic force) di dalam induktor itu sendiri akibat dari adanya perubahan medan
magnet. Di dalam rangkaian elektronika, ketika terjadi induksi emf di dalam
rangkaian, maka akan terjadi perubahan arus listrik yang disebut induksi diri, Induksi
diri induktor sering disebut emf (tegangan) balik. Tegangan balik induktor ini
memiliki arah yang berlawanan.
Induksi diri dapat ditulis secara matematik :

Di mana L adalah induksi diri (Henry),


N : banyaknya lilitan,

6
Φ : fluk medan magnet (Weber) dan
i adalah kuat arus listrik (A).
Persamaan ini berlaku hanya untuk induktor dengan 1 lapisan lilitan kawat.
Fluk medan magnet adalah kerapatan medan magnet yang dapat dinyatakan :
Φ = B.A
Di mana : Φ adalah fluks medan magnet (Weber) , B adalah kuat medan magnet
(Tesla) dan A adalah luas penampang yang dilewati oleh medan magnet (m2).
Maka induktansi sebuah induktor dapat ditulis ulang menjadi :

Untuk induktor dengan inti udara, kuat medan magnet dapat dinyatakan dengan
persamaan :

Dengan N adalah banyaknya lilitan, i : arus listrik yang mengalir, l : panjang lilitan
dan µ0adalah permeabilitas ruang kosong (4π x 10-7). Maka persamaan induktansi
induktor dapat ditulis menjadi :

Di mana : L adalah induktansi induktor (Henry); µ0 adalah permeabilitas ruang hampa


(4π x 10-7); N adalah banyaknya lilitan, A adalah luas penampang induktor (m2) dan l
adalah panjang lilitan (m).
Jadi induktansi sebuah induktor berbanding kuadratik terhadap jumlah lilitan dan luas
penampang induktor, tetapi berbanding terbalik dengan panjang lilitan induktor. Untuk
meningkatkan induktansi induktor dapat dilakukan dengan mengganti inti udara
dengan inti logam.

7
1.6 Induksi Antara 2 Induktor

Gambar 5 dua buah induktor yang saling berdekatan


Gambar 5 menunjukan 2 buah induktor yang saling berdekatan. Induktor 1 dihubungkan
dengan arus listrik AC maka pada induktor 1 akan timbul fluks medan magnet. Akibatnya
pada induktor 2 akan terinduksi oleh medan magnet sehingga timbul tegangan dan arus
listrik. Prinsip ini disebut mutual induksi. Besar Mutual induksi ini dapat dihitung dengan
persamaan :

Di mana µ0 adalah permeabilitas udara yang memisahkan kedua induktor, µ r permeabilitas


bahan inti induktor, N1 dan N2 adalah jumlah lilitan induktor 1 dan induktor 2, A luas

8
penampang induktor dalam hal ini kedua induktor memiliki luas penampang yang sama
dan l adalah panjang induktor.

Gambar 6 dua buah induktor yang dipasang pada satu buah inti besi
Mutual induksi untuk induktor 2 terhadap induktor 1 yang dipasang pada satu inti seperti
pada gambar 6 adalah

Di mana l1 adalah panjang induktor 1, N2 adalah banyaknya lilitan pada induktor 2


Sebaliknya mutal induksi untuk induktor 1 terhadap induktor 2 adalah :

Besar kedua mutual induksi ini sama sehingga dapat ditulis M12 = M21 = M
Induktansi kedua induktor adalah :

Dengan perkalian silang didapat :

9
Persamaan ini menyatakan tidak ada kebocoran / kehilangan fluks magnetik. Namun dalam
kenyataannya fluk magnetik pasti ada yang hilang. Sehingga persamaan mutual induksi
yang sebenarnya dengan mempertimbangkan kerugiaan fluk magnetik dapat ditulis :

Di mana k adalah koefisien penghubung (coupling coefficient) . jika k = 1 maka tidak ada
kerugian fluk magnetik, pada kenyataannya k selalu < 1.

10

Anda mungkin juga menyukai