Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DASAR DASAR ELEKTRONIKA

Disusun oleh :

1. Muhammad ikbal
2. Imanatul Fajri
3. Muhammad rizkiawan
4. Muhammad Azwa
5. M. Ulul Azmi
6. M. Aa Rosih
7. Akmal Maulana

IX-D

SMP PGRI GUNUNG PICUNG

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Kita sehari-hari mungkin sudah banyak mendengarkan kata Resistor dan


Transistor. Tetapi masih banyak yang kita tidak ketahui dan pahami Dari
kegunaan Resistor dan Transisitor itu sendiri, dan di mana alat-alat tersebut baik
dari segi defenisinya, fungsinya, dan jenis-jenis alat tersebut.

Untuk itu kita perlu memahami dan mempelajari dengan baik dan teliti
agar kita dapat mengetahui tentang alat-alat tersebut, sehingga dapat bermanfaat
bagi diri kita sendiri.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komponen Elektronika


1.2. Resisitor dan Transistor
1.2.1. Pengertian Resisitor

Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahanan


tertentu dan menyerap energi dalam bentuk panas. Dalam prakteknya
resistor juga disebut tahanan atau hambatan listrik, ada juga yang
menyebut resistance atau werstand (belanda). Sesuai dengan namanya
resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari karbon.

Gambar 1. Bentuk fisik resistor

Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar), satuan yang dipakai
untuk menentukan besar kecilnya nilai resistor adalah OHM atau
disingkat dengan huruf yunani OMEGA (Ω).

Nilai satuan terbesar yang dipergunakan untuk menentukan


besarnya nilai Resistor adalah :

 1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm

 1 Kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm

1.1.1.2. Pengertian Transisitor


Transistor adalah komponen elektronik, yang terdiri dari tiga
lapisan semikonduktor, dengan contoh NPN dan PNP. Transistor
memiliki tiga kaki emitor (E) Base / Basis (B) dan kolektor / kolektor (C)
yang dipakai sebagai penguat,sebagai sirkuit pemutusdan penyambung
(switching),stabilisasi tegangan , modulasi sinyal atau sebagai fungsi
lainnya.Transistor dapat berfungsi kran listrik,dimana berdasrkan arus
inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran
listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Gambar.2 Bentuk fisik Transisitor

1.1.3. Kegunaan Resisitor dan Transisitor


1.1.1. Kegunaan Resistor

Dalam kehidupan sehari-hari Resistor memilki banyak kegunaan,


terutama dalam bidang elektro. Adapun kegunaan Resistor sebagai
berikut:

a. Pembangkit potensi listrik.


Maksudnya bahwa Resistor bisa menimbulkan potensial
listrik dengan nilai tertentu.
b. Memperkecil tegangan (potensial) listrik
Maksudnya dengan pemasangan ini kita barhasil
menurunkan tegangan listrik dari suatu sumber listrik. Misalnya
bila kita berkehendak memutar suatu motor listrik dengan
tegangan 6 volt sedang kita memiliki accu 7,5 volt atau 12 volt,
maka caranya bisa dipasangkan tahanan dengan perhitungan
tertentu. Bila motor listrik tersebut memiliki tahanan dalam
sebesar 3 ohm maka agar diperoleh potensial 6 volt sebagai
dimaksud kita harus memasangkan tahanan sebesar 3 ohm pada
accu 12 volt.
c. Memperkecil arus listrik

Maksudnya yaitu jika dipasangkan suatu tahanan dakam


suatu rangkaian kawat maka akibatnya arus listrik yang mengalir
menjadi lebih kecil.

d. Pembagi tegangan listrik


Maksudnya bahwa dengan pemakaian tahanan ini kita akan
berhasil membagi tegangan listrik dari suatu sumbar listrik, tetapi
bila hasil pembagian itu dijumlahkan hasilnya akan sama dengan
tegangan sumbernya.

1.1.1.2. Kegunaan Transisitor


Kegunaan Transistor antara lain Sebagai berikut :
a. Fungsi transistor yakni sebagai penguat, sebagai pemutus dan
penyambung (saklar), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal dan
bebagai fungsi lainnya.
b. Transistor pun dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.
c. Fungsi transistor sebagai saklar. Dengan mengontrol bias dari
transistor hingga komponen ini menjadi jenuh, akan
menyebabkan seolah-olah diperoleh hubungan singkat diantara
emitor dan kaki kolektor. Fenomena inilah yang dapat
dimanfaatkan hingga transistor bisa dipakai sebagai saklar
elektronika.
d. Fungsi transistor sebagai penguat arus. Berdasarkan fungsi ini
membuat transistor dapat digunakan dalam rangkaian power
supply yang tegannya diset. Dalam keadaan tersebut transisor
haruslah terlebih dahulu dibias dengan tegangan yang konstan
pada basisnya, tujuannya biar pada emitor menghasilkan tegangan
yang tetap. Umumnya yang dipakai untuk mengontrol tegangan
basis agar tetap adalah dioda zener.
e. Fungsi transistor untuk menguatkan sinyal AC. Selain sebagai
penguat arus, transistor juga bisa digunakan sebagai penguat
tegangan pada sinyal AC. Untuk pemakaian transistor sebagai
penguat sinyal digunakan beberapa macam teknik pembiasan
basis transistor.
1.4. Bentuk dan Jenis Resistor
1.1.1. Bentuk-Bentuk dari Resistor antara Lain sebagai Berikut :
a. Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis Trimpot.

b. Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis Potensio.


c. Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis PTC, NTC,
LDR.

PTC : (Positive Temperatur Coefisien)

Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya


terpengaruholeh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang
mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.

NTC:Negative Temperatur Coefisien

Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya


terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang
mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya

LDR :Light Dependent Resistor

Adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya


terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang
mengenainya makin kecil nilai hambatannya.

Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis


yaitu :

Fixed Resistor : yaitu resistor yang hambatannya


tetap.
Variable Resistor : yaitu Resistor yang nilai
hambatannya tidak linear karena pengaruh faktor.
Resistor Non : yaitu resistor yang nilai hambatannya
tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan
misalnnya suhu dan cahaya.

1.1.2. Jenis-jenis Resistor

Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya


dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada
alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan
kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer,
rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel
pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).

1.5. Jenis-Jenis Transisitor

Secara umum Transistor dapat dibedakan berdasarkan banyak kategori:

a. Materi Semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium, dan


Arsenide
b. Kemasan fisik: Through Hole Metal, Trough Hole Plastic,
Surface Mount, IC, dll
c. Tipe: BJT, JTE serta pengembangan dari Transistor, yaitu IC
(Integrated Circuit).
d. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
e. Maximum kapasitas daya: Low Power, Mediu, Power, High
Power.
f. Maximum Frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency,
RF Transistor, Microwafe, dll
g. Aplikasi: Ampifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan
Tinggi, dll

B. Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya

Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari


beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen
Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah
Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-
komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak.
Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika
seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap
digunakan hingga saat ini.
Jenis-jenis Komponen Elektronika

Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang
sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.

A. Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen


Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah
Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang
Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga
dengan Resistansi atau Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
1. Resistor yang Nilainya Tetap
2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga
dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya,
Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu,
Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient)
dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

Gambar dan Simbol Resistor :

B. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam
sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah
dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada
rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya).
Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan


pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri
dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor
Keramik.

2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan


Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte
Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum

3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut
dengan Variable Capasitor.

Gambar dan Simbol Kapasitor :

C. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen
Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga
sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada
Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti
Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).

Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

1. Induktor yang nilainya tetap

2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil
Variable.

Gambar dan Simbol Induktor :

D. Dioda (Diode)

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk


menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :

1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon
dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah
(DC).
2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan
rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang
bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.

3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik.

4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya
sehingga sering digunakan sebagai Sensor.

5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang
berfungsi sebagai pengendali .

6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya
Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

Gambar dan Simbol Dioda:

E. Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki


banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat
penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor
diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan
penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain
sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B),
Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor
terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor),
FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET)
juga merupakan keluarga dari Transistor.

Gambar dan Simbol Transistor :

F. IC (Integrated Circuit)

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri


dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya
yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan
kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang
berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam,
mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada
umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam
sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang
sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang
disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah
tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya

Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :


G. Saklar (Switch)

Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan


memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering
digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :

2. 5 Rangkain dasar bersama cara kerjanya ?

Membuat rangkaian transistor sebagai saklar dengan menggunakan


breadboard

Pada percobaan berikut ini kita akan belajar membuat rangkaian


sederhana sebuah transistor sebagai saklar. Terdapat 2 jenis transistor yang dapat
kita gunakan sebagai saklar yaitu transistor PNP dan transistor NPN. Rangkaian
transistor sebagai saklar dapat dilihar pada gambar 1 berikut ini.
Gambar 1 transistor berfungsi sebagai saklar

Beberapa komponen elektronika yang kita butuhkan antara lain :

1. Breadboard yang sudah dipasang jalur sumber arus


2. Transistor NPN BD 139 : 1 buah
3. Transistor PNP BD 140 : 1 buah
4. Resistor 1 Kohm  : 4 buah
5. Resistor 330 Ohm  : 2 buah
6. LED  : 2 buah
7. Tombol  : 2 buah
8. Beberapa potong kabel penghubung.

Cara kerja rangkaian.

Kedua jenis transistor ini memiliki sifat yang unik. Pada transistor NPN
prinsip kerjanya adalah menghubungkan beban pada kolektor dengan ground
(menggroundkan suatu beban) sedangkan pada transistor PNP menyalurkan arus
listrik ke beban (menghubungkan beban ke positif). Beban dalam hal ini adalah
lampu LED yang akan kita nyalakan.

R2 pada rangkaian transistor NPN berfungsi sebagai pulldown resistor.


R2 akan menghubungkan kaki basis transistor NPN ke ground (negatif) sehingga
transistor akan menyumbat atau tidak dapat mengalirkan arus listrik dari
kolektor ke emitor. Sedangkan R1 berfungsi sebagai pemberi arus basis. Bila
transistor NPN diberi arus basis (tombol ditekan), maka akan mengalir arus
listrik ke kaki basis transistor sehingga transistor akan mengalirkan arus listrik
dari kolektor ke emitor sehingga beban pada kolektor (lampu LED) akan
terhubung ke ground dan menyala. R3 berfungsi sebagai pembatas arus listrik
yang mengalir melewati LED.

Pada rangkaian transistor PNP sebagai saklar cara kerjanya adalah


kebalikan dari cara kerja transistor NPN sebagai saklar. R1 pada rangkaian
transistor PNP berfungsi sebagai pull-up, yang akan selalu memberikan arus
listrik ke kaki basis transistor. Sifat transistor PNP adalah bila kaki basis diberi
arus listrik, maka transistor akan menyumbat atau tidak mengalirkan arus dari
emitor ke kolektor. Bila tombol di tekan maka R2 akan menggroundkan atau
menghubungkan kaki basis ke ground (negatif). Akibatnya transistor akan
mengalirkan arus listrik ke beban (LED). R3 bergungsi sebagai pembatas arus
listrik yang mengalir pada LED.
BAB III
PENUTUP
1.6. Kesimpulan
Bedasarkan makalah yang telah disusun oleh penulis maka penulis
kesimpulan sebagai berikut :
a. Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahana tertentu
dan menyerap energi dalam bentuk panas.
b. Resistor berguna sebagai Pembangkit potensi listrik, memperkecil
tegangan (potensial) listrik, memperkecil arus listrik, dan sebagai
pembagi tegangan listrik.
( http://asrilphaslaugi.blogspot.com/2010/01/makalah-resisitor.html)
c. Transistor adalah komponen yang sangat diperlukan dari sebuah
perangkat elektronika sedangkan elektronika sendiri tidak dapat
dipisahkan dri kehidupan sehari-hari.
d. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat,sebagai, sirkuit, pemutus, penyambung (switching),
stabilisasi tegangan,modulasisinyal.
(http://fisika-saputri.blogspot.com/2013/12/mengukur-piranti-
elektronika-resistor_19.html)

Anda mungkin juga menyukai